NovelToon NovelToon
KETIKA NAGA JATUH CINTA

KETIKA NAGA JATUH CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Wanita perkasa / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Romansa / Bad Boy
Popularitas:428
Nilai: 5
Nama Author: Aira Sakti

cerita ini hanya fiktif belaka dan hanya karangan dari Author, apabila ada.kesamaan nama.dan tempat Author minta maaf. Alkisah ada seorang pemuda bernama naga lahir dari seorang ayah bernama Robert dan Ibu bernama Julia, Robert sendiri adalah seorang pengusaha suskses yang mempunyai berbagai bisnis yang berada di beberapa negara, baik Asia maupun Eropa. Dengan status sebagai anak orang kaya dan sekaligus pewaris tunggal Naga adalah anak yang sombong dan angkuh, jika Ia menginginkan sesuatu maka sesuatu itu harus bisa menjadi miliknya apapun cara nya. namun lama kelamaan kesombongan dan keangkuhan Naga mulai luntur karena satu sosok wanita yang mempunyai paras yang cantik bernama Jelita.Jelita sendiri adalah anak sulung dari 2 bersaudara pasangan dari seorang petani bernama pak Karyo dan bu ambar namun karena tekad dan keinginannya untuk membanggakan keluarga ini lah yang membuat Naga jatuh cinta kepada Jelita dan perlahan-lahan berubah menjadi orang yang jauh lebih baik lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira Sakti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TERKUAKNYA PELAKU TEROR

Minggu pagi itu, Jelita segera bersiap-siap. Ia mengenakan jaket tebal karena udara pagi terasa dingin menusuk tulang. Ah, enaknya hari Minggu, bisa bebas tanpa harus memikirkan tugas sekolah, pikirnya. Tapi, pikirannya kini sudah tertuju pada buku-buku kuno milik kakeknya. Ia berharap ada petunjuk yang bisa membantunya mengungkap misteri ini.

Sesampainya di rumah kakeknya, Jelita disambut aroma kayu bakar dan teh hangat yang menenangkan. Kakeknya, seorang pria tua dengan mata yang masih berbinar cerah, menyambutnya dengan senyum hangat.

"Cucu kesayanganku datang berkunjung. Ada apa gerangan?" tanya kakeknya sambil mempersilakan Jelita masuk.

Jelita tidak basa-basi. Ia langsung menceritakan semua yang dialaminya: pesan-pesan teror, akun anonim "Voldie99", simbol lingkaran diagonal, dan kecurigaannya pada Naga, si crazy rich yang dendam karena merasa diabaikan saat merundungnya karena berjualan nasi uduk di sekolah.

Kakeknya mendengarkan dengan seksama, sesekali mengangguk-angguk. Setelah Jelita selesai bercerita, kakeknya menghela napas panjang.

"Naga... Kakek pernah dengar namanya. Keluarga terpandang, tapi sayang, reputasinya kurang baik," gumam kakeknya. "Soal simbol itu, mari kita coba cari di buku-buku kakek. Siapa tahu ada yang bisa menjelaskan."

Kakeknya mengajak Jelita ke perpustakaan pribadinya. Ruangan itu dipenuhi rak-rak buku yang menjulang tinggi, memenuhi setiap sudut ruangan. Aroma buku tua yang khas langsung menyeruak, membuat Jelita merasa sedikit tenang.

"Di sinilah kakek menyimpan buku-buku tentang sejarah, mitos, dan legenda," kata kakeknya sambil menyapu debu dari salah satu rak. "Mari kita cari buku tentang simbol-simbol kuno."

Mereka berdua mulai mencari. Jelita menyusuri rak demi rak, matanya meneliti setiap judul buku. Kakeknya juga melakukan hal yang sama, sesekali memberikan komentar tentang buku-buku yang menarik perhatiannya.

Setelah hampir satu jam mencari, Jelita menemukan sebuah buku tua dengan sampul kulit yang lusuh. Judulnya "Simbol-Simbol Terlarang dan Maknanya". Jantung Jelita berdebar kencang. Mungkinkah ini buku yang ia cari?

"Kakek, coba lihat ini!" seru Jelita sambil menyerahkan buku itu kepada kakeknya.

Kakeknya menerima buku itu dengan hati-hati. Ia membuka halaman demi halaman, matanya meneliti setiap gambar dan tulisan. Tiba-tiba, ia berhenti di sebuah halaman yang menampilkan gambar simbol lingkaran diagonal.

"Nah, ini dia," kata kakeknya sambil menunjuk gambar itu. "Simbol ini... Kakek ingat pernah membacanya sebagai simbol 'Gerbang Terlarang'. Dalam beberapa catatan kuno, simbol ini dikaitkan dengan kelompok-kelompok eksklusif yang mencari kekuasaan tersembunyi."

Jelita merinding mendengar penjelasan kakeknya. Ia merasa semakin yakin bahwa Naga terlibat dalam kelompok rahasia yang berbahaya.

"Apa ada informasi lain tentang kelompok-kelompok ini, Kek?" tanya Jelita dengan nada cemas.

Kakeknya terus membaca buku itu. Ia menemukan beberapa petunjuk samar tentang kelompok-kelompok crazy rich yang mungkin menggunakan simbol ini. Kelompok-kelompok ini digambarkan sebagai perkumpulan rahasia yang mewariskan kekayaan dan kekuasaan dari generasi ke generasi. Mereka mencari cara untuk memperluas pengaruh mereka di berbagai bidang, mulai dari bisnis hingga politik.

"Jelita, kakek khawatir. Jika Naga benar-benar terlibat dengan kelompok seperti ini, kamu harus sangat berhati-hati," kata kakeknya dengan nada serius. "Orang-orang seperti mereka mungkin merasa punya hak untuk melakukan apa saja demi mencapai tujuan mereka."

Jelita mengangguk. Ia mengerti betul apa yang dikatakan kakeknya. Naga mungkin merasa marah karena usahanya merundung Jelita justru membuatnya terlihat lemah di depan teman-temannya. Apalagi, Jelita tetap berjualan nasi uduk dengan sukses, seolah tidak terpengaruh oleh perundungannya.

"Kakek, apa yang harus aku lakukan?" tanya Jelita dengan nada putus asa.

Kakeknya terdiam sejenak. Ia tampak berpikir keras.

"Kamu harus mencari tahu lebih banyak tentang kelompok ini," kata kakeknya akhirnya. "Cari tahu apa tujuan mereka, siapa saja anggotanya, dan bagaimana cara mereka beroperasi. Semakin banyak informasi yang kamu dapatkan, semakin besar peluangmu untuk mengalahkan mereka."

Kakeknya kemudian memberikan beberapa saran tentang bagaimana cara mencari informasi tentang kelompok rahasia. Ia menyarankan Jelita untuk menggunakan internet, mencari tahu tentang sejarah simbol lingkaran diagonal, dan mencoba mencari tahu adakah perkumpulan eksklusif di kalangan crazy rich di Palembang.

"Ingat, Jelita, kamu tidak boleh gegabah. Berhati-hatilah dalam setiap langkahmu. Jangan sampai mereka tahu bahwa kamu sedang menyelidiki mereka," pesan kakeknya.

Jelita mengangguk. Ia berjanji akan mengikuti semua saran kakeknya. Ia tahu bahwa ini bukan permainan biasa. Ia sedang berhadapan dengan orang-orang yang sangat berbahaya.

Setelah mendapatkan petunjuk dari kakeknya, Jelita merasa sedikit lebih tenang. Ia tahu apa yang harus ia lakukan. Ia harus mencari tahu lebih banyak tentang Naga dan kelompoknya. Ia harus mengungkap kebenaran di balik semua ini, sebelum terlambat.

Jelita berpamitan kepada kakeknya. Ia mengucapkan terima kasih atas bantuannya dan berjanji akan sering berkunjung. Dalam perjalanan pulang, pikirannya dipenuhi simbol lingkaran diagonal dan sosok Naga yang angkuh. Ia bertanya-tanya, mengapa Naga begitu membencinya? Apa yang membuatnya merasa perlu menerornya?

 

Sesampainya di rumah, Jelita langsung menuju kamarnya. Ia menyalakan laptop dan mulai mencari informasi tentang simbol lingkaran diagonal. Ia mengetikkan kata kunci "simbol lingkaran diagonal kelompok rahasia crazy rich" di mesin pencari.

Hasil pencarian membawanya ke berbagai artikel dan forum diskusi. Beberapa artikel membahas tentang sejarah simbol tersebut dan kaitannya dengan berbagai tradisi mistis. Sementara itu, forum diskusi dipenuhi dengan spekulasi tentang kelompok-kelompok rahasia yang mungkin menggunakan simbol tersebut.

Jelita tertarik dengan sebuah postingan di sebuah forum yang membahas tentang keberadaan perkumpulan eksklusif di kalangan pengusaha kaya di Palembang. Postingan itu menyebutkan tentang acara-acara privat yang hanya dihadiri oleh kalangan tertentu, di mana keputusan-keputusan penting terkait bisnis dan politik seringkali diambil.

Jelita merinding membaca postingan tersebut. Mungkinkah Naga dan keluarganya terlibat dalam perkumpulan ini? Mungkinkah perkumpulan ini adalah kelompok rahasia yang menggunakan simbol lingkaran diagonal?

Ia terus mencari informasi. Ia menemukan beberapa nama keluarga crazy rich di Palembang yang sering disebut-sebut dalam forum tersebut. Salah satunya adalah keluarga Naga.

Jelita mencoba mencari tahu lebih banyak tentang keluarga Naga. Ia menemukan bahwa keluarga ini memiliki bisnis di berbagai bidang, mulai dari properti hingga pertambangan. Mereka juga dikenal karena kekayaan mereka yang luar biasa dan gaya hidup mereka yang mewah.

Semakin banyak informasi yang Jelita dapatkan, semakin besar rasa takutnya. Ia merasa seperti sedang mendekati kebenaran yang mengerikan.

Di tengah kebingungannya, Jelita teringat pada Rina. Ia tahu bahwa Rina adalah seorang hacker yang handal. Ia berpikir, mungkin Rina bisa membantunya mencari tahu lebih banyak tentang Naga dan perkumpulan ini.

Tanpa berpikir panjang, Jelita mengirim pesan singkat kepada Rina. Ia menceritakan semua yang telah terjadi padanya dan meminta bantuan Rina untuk mencari tahu tentang Naga dan perkumpulan crazy rich itu.

Beberapa saat kemudian, Rina membalas pesannya. Ia mengatakan bahwa ia bersedia membantu Jelita. Ia meminta Jelita untuk mengirimkan semua informasi yang ia miliki tentang Naga dan perkumpulan itu.

Jelita segera mengirimkan semua informasi yang ia miliki kepada Rina. Ia berharap, dengan bantuan Rina, ia bisa mengungkap kebenaran di balik semua ini dan menghentikan Naga sebelum terlambat.

Malam itu, Jelita kembali tidak bisa tidur nyenyak. Pikirannya terus dipenuhi dengan bayangan simbol lingkaran diagonal dan sosok Naga yang angkuh. Ia merasa seperti sedang berada di tengah permainan yang sangat berbahaya. Ia harus berhati-hati dalam setiap langkahnya.

 

Keesokan harinya, Jelita menerima pesan dari Rina. Rina mengatakan bahwa ia telah menemukan beberapa informasi yang menarik tentang Naga dan perkumpulan itu. Ia meminta Jelita untuk bertemu dengannya di sebuah kafe di pusat kota Palembang.

Jelita segera bersiap-siap dan pergi ke kafe tersebut. Ia merasa gugup dan cemas. Ia tidak tahu apa yang akan ia dengar dari Rina.

Sesampainya di kafe, Jelita melihat Rina sedang duduk di salah satu meja. Rina melambai padanya dan Jelita segera menghampirinya.

"Hai, Rin," sapa Jelita.

"Hai, Jel," balas Rina. "Aku punya beberapa informasi penting tentang Naga dan perkumpulan itu."

Jelita duduk di depan Rina dan mendengarkan dengan seksama. Rina mulai menceritakan apa yang telah ia temukan.

"Naga memang terlibat dalam sebuah perkumpulan eksklusif," Rina memulai. "Nama perkumpulan itu 'The Serpent's Circle'. Mereka ini semacam inner circle dari keluarga-keluarga crazy rich di Palembang. Anggotanya terbatas dan sangat tertutup."

Jelita mendengarkan dengan saksama, jantungnya berdebar kencang. "Apa tujuan perkumpulan ini, Rin?"

"Tujuan utamanya adalah mempertahankan dan memperluas kekuasaan serta kekayaan mereka," jawab Rina. "Mereka saling mendukung dalam bisnis, politik, dan bahkan dalam masalah pribadi. Mereka punya jaringan yang kuat di berbagai bidang."

"Apa ada hubungannya dengan simbol lingkaran diagonal itu?" tanya Jelita.

Rina mengangguk. "Simbol itu adalah semacam 'tanda pengenal' mereka. Aku menemukan simbol itu di beberapa dokumen dan foto yang terkait dengan The Serpent's Circle."

"Jadi, Naga menerorku karena dia anggota perkumpulan itu?" tanya Jelita, merasa ngeri.

"Kemungkinan besar," jawab Rina. "Tapi, aku belum tahu pasti apa motifnya. Apakah ini terkait dengan perkumpulan itu, atau murni karena dendam pribadi."

"Apa yang harus aku lakukan sekarang, Rin?" tanya Jelita, merasa putus asa.

"Kita harus mencari tahu lebih banyak tentang The Serpent's Circle," jawab Rina. "Kita harus mencari tahu siapa saja anggotanya, apa saja kegiatan mereka, dan apa hubungan mereka dengan Naga."

"Bagaimana caranya?" tanya Jelita.

"Aku punya beberapa cara," jawab Rina dengan senyum misterius. "Tapi, ini akan berbahaya. Kita harus sangat berhati-hati."

Rina kemudian menjelaskan rencananya kepada Jelita. Ia akan mencoba meretas sistem komputer The Serpent's Circle untuk mencari informasi tentang kegiatan mereka. Ia juga akan mencoba mencari tahu siapa saja anggota perkumpulan itu dan apa hubungan mereka dengan Naga.

"Ini sangat berbahaya, Rin," kata Jelita. "Aku tidak ingin kamu dalam bahaya."

"Aku tahu risikonya, Jel," jawab Rina. "Tapi, aku tidak bisa membiarkan Naga terus menerormu. Aku akan melakukan apa saja untuk membantumu."

Jelita terharu mendengar kata-kata Rina. Ia tahu bahwa ia tidak sendirian dalam menghadapi masalah ini. Ia memiliki teman yang setia dan berani yang siap membantunya.

"Baiklah, Rin," kata Jelita. "Aku akan membantumu. Kita akan mengungkap kebenaran di balik semua ini bersama-sama."

Rina tersenyum. "Itu yang ingin kudengar. Sekarang, mari kita mulai."

Rina mengeluarkan laptopnya dan mulai bekerja. Ia mengetikkan kode-kode rumit dengan kecepatan tinggi. Jelita hanya bisa terpaku melihat Rina bekerja. Ia merasa kagum dengan kemampuan Rina.

Setelah beberapa jam bekerja, Rina akhirnya berhasil menembus sistem komputer The Serpent's Circle. Ia menemukan berbagai macam informasi yang sangat berharga.

"Aku menemukan daftar anggota perkumpulan ini," kata Rina sambil menunjukkan layar laptopnya kepada Jelita. "Ada nama-nama pengusaha kaya, politisi, dan bahkan beberapa pejabat pemerintah."

Jelita terkejut melihat daftar tersebut. Ia tidak menyangka bahwa orang-orang yang ia kenal terlibat dalam perkumpulan rahasia seperti ini.

"Aku juga menemukan beberapa dokumen yang terkait dengan kegiatan ilegal mereka," lanjut Rina. "Ada bukti tentang pencucian uang, penipuan, dan bahkan beberapa kasus korupsi."

Jelita merasa ngeri melihat bukti-bukti tersebut. Ia tidak menyangka bahwa orang-orang kaya dan berkuasa bisa melakukan hal-hal sekeji ini.

"Tapi, yang paling penting, aku menemukan informasi tentang hubungan Naga dengan perkumpulan ini," kata Rina. "Ternyata, Naga adalah salah satu anggota termuda The Serpent's Circle. Ia sedang dipersiapkan untuk menjadi penerus perkumpulan ini."

Jelita terkejut mendengar informasi tersebut. Ia tidak menyangka bahwa Naga memiliki peran yang begitu penting dalam perkumpulan rahasia ini.

"Aku juga menemukan motif mengapa Naga menerormu," lanjut Rina. "Ternyata, Naga merasa terhina karena kamu menolak cintanya. Ia merasa harga dirinya terluka karena kamu tidak tertarik padanya."

Jelita merasa marah mendengar penjelasan Rina. Ia tidak menyangka bahwa Naga bisa begitu picik dan dendam.

"Apa yang akan kita lakukan sekarang, Rin?" tanya Jelita, merasa geram.

"Kita punya dua pilihan," jawab Rina. "Pertama, kita bisa melaporkan semua informasi ini ke polisi. Tapi, aku khawatir polisi tidak akan percaya pada kita. Apalagi, banyak pejabat pemerintah yang terlibat dalam perkumpulan ini."

"Lalu, pilihan kedua?" tanya Jelita.

"Kita bisa mengungkap semua informasi ini ke publik," jawab Rina. "Kita bisa membongkar kejahatan The Serpent's Circle dan menghancurkan reputasi mereka."

Jelita terdiam sejenak. Ia mempertimbangkan kedua pilihan tersebut. Ia tahu bahwa kedua pilihan itu memiliki risiko yang besar.

Jelita dan Rina kemudian melaporkan Bara ke polisi. Bara ditangkap dan diinterogasi. Ia mengakui bahwa ia telah meneror Jelita atas perintah seseorang, tetapi ia tidak tahu siapa orang tersebut. Ia hanya menerima instruksi melalui pesan anonim dan dibayar melalui transfer bank tanpa nama.

Meskipun polisi berusaha mencari tahu siapa dalang di balik Bara, mereka tidak berhasil menemukan bukti yang mengarah ke Naga. Naga dengan cerdik menggunakan perantara dan metode pembayaran yang tidak bisa dilacak.

Bara akhirnya dihukum atas perbuatannya, tetapi identitas dalang yang sebenarnya tetap menjadi misteri.

Jelita merasa marah dan frustrasi. Ia tahu bahwa Naga berada di balik semua ini, tetapi ia tidak bisa membuktikannya. Ia merasa seperti sedang berhadapan dengan kekuatan yang tidak bisa dikalahkan, kekuatan yang tersembunyi di balik bayang-bayang.

Meskipun Naga lolos dari hukum, Jelita tidak menyerah. Ia kemudian memutuskan untuk fokus pada pendidikannya dan meraih cita-citanya. Ia tidak ingin membiarkan Naga menghancurkan masa depannya.

1
Aira Sakti
g
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!