NovelToon NovelToon
Memilih Pergi Ketika Kau Memilihnya

Memilih Pergi Ketika Kau Memilihnya

Status: sedang berlangsung
Genre:Pihak Ketiga / Pelakor / Poligami / Penyesalan Suami
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Ujian rumah tangga yang tidak pernah usai. Kekecewaan seorang istri yang sedang mengandung harus menyaksikan suaminya menikah lagi.
Rasyid tidak punya pilihan lain harus mengetahui wanita yang mengaku telah menghamilinya. Rasyidi berbohong kepada istrinya dan melangsungkan akad pernikahan tanpa sepengetahuan sang istri.
Tetapi jalan Tuhan jauh lebih indah yang membuat Cilla sang istri tahu. Cilla berpikir suaminya akan menghentikan semuanya dan nyatanya tetap melanjutkan pernikahan itu.
Cilla memilih untuk mengalah dengan semua rasa sakit hati yang tidak akan pernah sembuh, memilih untuk pergi dan hanya meminta kepada sang pencipta untuk menghilangkan seluruh perasaan cinta yang begitu besar kepada suaminya tanpa tersisa apa-apa.
Sampai 8 tahun kemudian Cilla kembali dengan kehidupan yang baru dan ingatan yang baru tanpa tersisa orang yang pernah dia cintai.
Bagaimana pertemuan suami istri itu kembali setelah bertahun-tahun?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 19 Tidak Mudah Bertindak

Lulu berada di bandara tampak mencari-cari seseorang dengan kepalanya berkeliling.

"Di mana coba kak Robby, bukankah dia sudah berada di sini. Orang ini memang hanya bisa membuatku kesal saja," umpat Lulu dengan penuh emosi.

Tiba-tiba saja ada yang menepuk bahunya membuatnya menoleh ke belakang dan betapa terkejutnya dia ternyata orang yang dia cari sudah berada di belakangnya.

"Kak Robby!" ucap Lulu dengan kesal.

"Issss, Lulu sejak tadi mencari Kakak!" umpat Lulu dengan kekesalannya dan bahkan sampai memukul pelan Robby.

"Sakit, kamu ini ya benar-benar," ucap Robby.

Wajah Lulu tampak cemberut dan Robby merenggangkan tangannya ingin membawa adiknya ke dalam pelukan itu membuat Lulu tersenyum dan kemudian memeluk Robby untuk melepaskan kerinduannya.

"Kangen tahu," ucap Lulu memeluk begitu erat.

"Kakak juga kangen sama kamu," ucap Robby.

Lulu melonggarkan pelukan itu dan melihat serius ke arah Robby.

"Lulu pikir Kakak benar-benar akan menjadi orang Luar Negeri dan tidak akan kembali ke Indonesia, sudah 8 tahun dan Kakak betah sekali di negara orang," ucap Lulu dengan kesal.

"Itu karena Kakak sedang menghindari kamu, suara kamu terlalu berisik dan mengganggu kenyamanan dan lebih baik berada di negara orang," ucap Robby.

"Isss, menyebalkan sekali," ucap Lulu dengan kesal.

"Sudahlah sekarang sebaiknya kita langsung pulang. Kakak bukan hanya merindukan kamu tapi jika merindukan mama dan papa, Kakek dan begitu juga Arbil. Hmmmm, Kakak juga mendengar Cilla kembali bersama putranya," ucap Robby.

"Benar, dia kembali dan Gama terus saja bercerita kepadaku dengan menyombongkan diri bahwa kalian sering bertemu saat kamu sedang liburan di London," ucap Lulu.

"Anak itu memang hobi cerita," sahut Robby geleng-geleng kepala.

"Ya sudah sekarang kita sebaiknya pulang!" ajak Robby membuat Lulu menganggukkan kepala dengan keduanya bergenggaman tangan dan kemudian langsung meninggalkan Bandara.

Robby memang cukup lama berada di Luar Negeri dan bahkan dia tidak ikut bergabung dengan Perusahaan, Robby memilih mandiri dan membuktikan kepada kakeknya bahwa dia juga bisa.

***

Rasyid berada di apartemennya membuka kulkas dan mengeluarkan minuman kaleng kemudian memberikan kepada Arya yang menjadi tamu di rumahnya yang sedang duduk di sofa.

"Jadi kamu sudah bertemu dengan Cilla?" tanya Arya mengambil minuman tersebut.

"Sudah 8 tahun dan hubungan kita sangat dekat, kita sudah menjadi teman semenjak bekerja di kediaman Pak Mizwar, bahkan setelah permasalahan yang ada kau masih tetap menjadi temanku, tetapi Aku tidak pernah mendapatkan satu kalimat informasi tentang Cilla," ucap Rasyid.

"Rasyid aku saat ini masih bekerja di kediaman pak Mizwar dan urusan pribadi mereka adalah privasi yang tidak mungkin aku beritahu kepada siapapun termasuk kamu. Lagi pula seperti yang aku katakan bahwa aku juga tidak pernah bertemu dengan Cilla," ucap Arya.

"Tetapi tidak mungkin kamu tidak mengetahui apapun tentangnya," sahut Rasyid.

Arya menarik nafas panjang dan membuang perlahan ke depan.

"Aku hanya mengetahui Cilla mengalami kecelakaan pesawat 8 tahun lalu, tapi untuk informasi selanjutnya bagaimana keadaannya dan kondisinya benar-benar tidak tahu," jawab Arya.

"Kenapa baru mengatakan sekarang Arya?" tanya Rasyid sedikit kecewa.

"Maafkan aku Rasyid dan aku berharap kamu tahu alasannya," jawab Arya.

"Cilla melupakanku dan tidak tersisa satu ingatanku tentang diriku di pikirannya, hidupnya berubah dan terlihat baik-baik saja, menikah lagi dan memiliki anak dengan ingatannya yang sama," ucap Rasyid hanya membuat Arya diam saja.

"Kamu sudah menjalankan hidup dengan baik, kamu juga bertanggung jawab pada Metta dan Mikayla," sahut Arya.

"Kamu sangat mengenal aku dan pasti tahu jika bagaimana hidupku yang terasa hampa," sahut Rasyid.

"Kalau begitu bukankah sudah waktunya untuk mengambil keputusan berpisah dari Metta?" tanya Arya membuat Rasyid melihat ke arah Arya.

"Kamu takut dengan Mikayla?" tebak Arya

"Apa kamu tidak sadar, bahwa sejak awal Metta menggunakan Mikayla sebagai senjata untuk menghancurkan hubungan kamu dengan Cilla," ucap Arya.

"Aku menyadari hal itu. Aku sangat yakin tidak pernah tidur dengannya, tetapi aku menikahinya karena takut dia akan membunuh anak yang tidak berdosa," ucap Rasyid.

"Dan seharusnya ketika anak itu lahir, kamu seharusnya melakukan tes DNA untuk memastikan apakah benar Mikayla darah daging kamu atau tidak," ucap Arya.

"Tetapi sampai sekarang kamu tidak melakukan tes DNA, seolah membenarkan memang terjadi hubungan di antara kamu dan juga Metta," lanjut Arya.

Rasyid sampai tidak bisa berkomentar dengan mata terpejam.

"Aku sudah punya rencana ingin melakukan tes DNA, tetapi justru ada ketakutan di dalam diriku," ucap Rasyid.

"Metta yang kamu takutkan?" tebak Arya membuat Rasyid menganggukkan kepala jujur apa adanya.

"Benar! sebenarnya aku bisa saja menceraikan Metta mau anak itu darah dagingku atau tidak yang terpenting anak itu sudah lahir dan sesuai perjanjian awal akan ada perpisahan ketika anak kita lahir, tetapi kamu tahu sendiri, Metta sangat nekat," ucap Rasyid.

"Percuma aku melakukan tes DNA dan anak itu darah dagingku atau tidak juga tidak akan ada bedanya. Aku hanya akan seperti menonton dan melihat bagaimana Metta memperlakukan Mikayla," ucap Rasyid.

Hidupnya memang tidak pernah berhenti dari kegelisahan dan ketakutan karena perbuatan Metta yang selalu menjadikan senjata Mikayla.

"Aku mengerti bagaimana saat ini posisi kamu. Ini pasti tidak mudah, apa lagi Mikayla selama ini kamu yang mengurus dan menanganinya. Aku tahu kamu juga takut jika seandainya mengetahui bahwa Mikayla bukan darah daging kamu," ucap Arya.

"Rasyid, aku tidak ingin terlalu banyak ikut campur dengan urusan kamu, sesungguhnya semuanya kamu yang mengetahui. Aku hanya berharap ada jalan yang terbaik antara kamu dan Cilla," ucap Arya memberi dukungan pada temannya itu.

*****

"Om Robby, hadiahnya keren-keren," Gama saat ini sedangkan unboxing hadiah yang dibelikan Robby kepadanya.

Cilla memang berkunjung ke rumah kakeknya dan lihatlah bagaimana mereka duduk di sofa dan sementara Gama duduk di lantai dan membongkar semua hadiah itu.

Gama memang memegang tahta tertinggi di rumah tersebut dengan banyak orang yang sangat menyayanginya.

"Kamu suka hadiahnya?" tanya Robby.

"Suka ini bagus sekali," sahut Gama yang sejak tadi sangat excited sekali.

"Ini apa?" Gama tiba-tiba mengeluarkan satu hadiah dari paper bag berwarna coklat.

"Kon mainan perempuan?" tanya Lulu melihat satu set berbie.

"Kamu salah beli Robby?" tanya Miska ibunya.

"Hmmm, tidak. Saat aku berada di tempat mainan, aku melihat mainan laki-laki hanya itu-itu saja dan aku tertarik saja melihat mainan ini. Ternyata cantik sekali," jawab Robby.

"Tetapi itu mainan untuk anak perempuan dan kamu ingin Gama bermain Barbie seperti itu," sahut Ramos.

"Tau, Nih kak Robby aneh-aneh aja," sahut Arbil geleng-geleng kepala.

"Kalau begitu Tama berikan saja hadiahnya kepada teman cewek Gama di sekolah. Om hanya suka saja melihatnya dan tidak bermaksud ingin menyuruh Gama untuk bermain Barbie," sahut Robby.

"Gama, kamu sudah memiliki banyak hadiah dan tidak ada salahnya untuk dibagi dengan teman kamu, kamu juga tidak cocok dengan permainan itu," sahut Cilla yang ikut memberi saran pada putranya.

"Baik Ma. Nanti Gama berikan saja pada Mikayla," jawabnya yang langsung ingat Mikayla.

"Mikayla," sahut Robby.

"Teman 1 kelas Gama," sahut Lulu dengan nada tidak suka saat Gama menyebutkan nama anak yang pasti diketahui anak siapa.

Bersambung.....

1
Teh Euis Tea
makanya km jgn plin plan jd orang, jgn egois km rasyid cilla berhak bahagia
Sunaryati
Jika kamu tidak mau menandatangani surat perceraian itu, berarti selain bodoh kamu juga dzolim.
Sunaryati
Sudah terlambat Rasyid, seharusnya test DNA setelah lahir, ini sampai 7 tahun. 🤣🤣🤣
Mundri Astuti
taunya cuma pengawal juga toh Rasyid, beuh ga tau diri juga kamu Rasyid, jangan egois kamu rasyid, gara" kamu Cilla milih pergi yg berakhir kecelakaan, dimana kamu saat Cilla kecelakaan, mang kamu nyari
Sunaryati
Ayo diterima Cilla untuk memberikan orang tua yang utuh, biar Rasyid makin menyesal. Kenapa harus bilang ke Metta jika mau test DNA, nanti hasil bisa dimanipulasi. Segera lakukan Rasyid walau tak mengubah apapun hubungan kamu dengan Cilla, karena ketolanmu.
Sunaryati
Segera bongkar siapa ayah biologis Mikaila, dan Gama beri jodoh Cilla. Rasyid makin hampa hidupnya karena kesalahan terbesarnya.
Ninik
Rasyid selalu bilang Cilla adalah istrinya,,,istri dari Hongkong kali bertahun-tahun g kasih nafkah kok bisa bisanya masih ngaku2 jadi suaminya
Ida Mamanya Akas
Bukannya yang dinovel dulu, Rasyid sudah yakin bukan anaknya ya.... kenapa di novel ini kok nasih ragu.... terus masih penasaran kenapa dulu Rasyid lebih milih nikahi Metta ya... padahal dulu sama Cilla sudah yakin nggak akan goyah kok tiba2 belok haluan
Teh Euis Tea
pikir2 dulu cilla jgn terburu2 ngambil keputusan nerima andrean
Teh Euis Tea
jangan2 mikahla anaknya robby ya, jd curiga sm si robbi
Sunaryati: Sepertinya begitu dan Metta minta pertanggungjawaban Rasyid si suami stupid
total 1 replies
Mundri Astuti
belum sreg sama andrean
Mundri Astuti
dah ditinggal pergi lama, metta dpt karmanya kpn nih
Teh Euis Tea
udahlah arya lulu kalian bersatu, mau sampe kapan begitu

mudah2an cilla bahagia bersama andrean dan ada pigur ayah untuk gama
untuk rasyid hidupmu ha akan bahagia bersama cilla
Teh Euis Tea
metta berharap rasyid merhatiin dia tuh, emang enak di cuekin
Sunaryati
Benar Nak Cilla buku hati untuk lelaki yang tulus mencintaimu dan Gama. Beri orang tua yang utuh untuk Putramu.
Sunaryati
Benar suami saja hasil merebut dan menjebak, bahkan abai sama putrinya.
Sunaryati
Metta semakin tidak malu, sudah ditolak suami bodoh tetap mengharapkan, kalian itu sudah kena sumpah Cilla, selamanya Rasyid tidak akan menyentuhmu. Jika sudah sangat gatal minta digaruk lelaki lain saja. Rasyid bodoh tapi pandai menghindari kamu, Metta. Selamat bahagia Cilla, semoga kau berjodoh dengan Andrean Nak. Kapan ya, Rasyid tahu jika Gama putranya.
Isma Isma
sok sokaan metta ngomongin dosa nah dirimu apa pernah ingat dosamuu 😡😡
Dew666
⭐️⭐️⭐️⭐️
Sunaryati
Biarkan Mikaila tak punya temen seperti kemauan ibunya. Kapan Rasyid berkurang bodohnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!