BroSis adalah novel fiksi remaja yang menceritakan kisah kakak beradik Koa dan Yoa
Novel ini dikemas seperti mini series di tiap bab-nya yang menampilkan konflik ringan dua bersaudara Ko-Yo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MyNamesEel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Singkong Dan Keju
Rumah keluarga Gianto tak pernah sepi. Apalagi di jam-jam makan malam. Meja makan yang dikelilingi empat orang itu selalu ramai oleh celotehan dan canda tawa keluarga. Jika dipikirkan lagi, keempat anggota keluarga Gianto memiliki karakter ekstrovert. Mereka juga pembicara yang handal. Mulut mereka tidak pernah berhenti nyerocos sekalipun gihi mereka disibukan untuk ngunyah tulang ceker ayam pedas yang dimasak ibu Lukita.
"Bapak juara dua kicau burung aja udah bangga. Ga sia-sia bapak kasih kandang sama makanan terbaik buat si Cucur." cerita bapak membanggakan salah satu burung favoritnya
"Tadi murid ibu yang namanya Cong Lin bikin ulah lagi. Tuh tembok kelas habis digambari barongsai vs kuda lumping." kata ibu yang emosi menceritakan salah satu murid yang paling ia awasi pergerakannya. Emang si Cong Lin terkenal anak hiperaktif yang selalu cari masalah di sekolah.
"Tau ga pak, bu, tadi Husein ngompol di celana. Hahaha. Parah dia. Gara-gara ketakutan liat film bajakannya the conjuring yang terbaru." cerita Koa
"Pak, Bu, Yoa tadi diminta sekolah buat mewakili lomba karate antar sekolah. Kira-kira ikut ga ya? Kan cedera bahu Yoa belum bener-bener sembuh. Tapi Yoa gatel banget pengen ikut." celoteh Yoa
Ya, seperti itulah topik pembicaraan malam ini. Seperti biasa, mereka hanya asyik bicara tanpa mendengar. Jadi hanya sibuk menceritakan diri mereka masing-masing tanpa merespon cerita yang lain.
Suasana mulai kondusif saat mereka menyelesaikan makan malam mereka. Koa dan Yoa memilih untuk ke ruang tengah buat nemenin Pak Gianto nonton bola sambil menunggu pesanan gofood mereka.
"Eh Kodok, lu ngasih medsos gue ke Orion ya?" tanya Yoa dengan suara pelan, takut terdengar Bapaknya yang tengah asyik menjadi komentor bola dadakan di rumah
"Masa? Kapan?" tanya Koa lupa
"Ya mana gue tahu. Dia bilang, elu yang kasih akun medsos gue ke dia pas jaman gue masih SMP."
"Ow. Itu kan udah lama. Jaman kita masih sama-sama anggota OSIS saat itu."
"Kok lo ngasih ke dia sih?"
"Kenapa emang? Toh habis gue kasih lu juga ga diteror ma dia kan?"
"Dulu nggak, sekarang iya." jawab Koa sebal
"DIteror gimana? Eh, Orion itu anak baik. Ganteng, pinter, ga neko-neko. Ga mungkin anak modelan dia neror lu."
" Gue baru sadar kalo dia follower gue di tiktok."
" La kan dia udah tanya medsos lu sejak lu kelas 2 SMP. Ya seingat gue sih, dia gue kasih tahu medsos lu pas gue kelas 1 SMA."
"Ya gue mana tahu. Orang follower gue banyak. Masa iya gue harus liatin satu-satu."
"Ya emang masalahnya apa kalo dia ngikutin lu?"
"Gue aja bahkan nge blokir lu sama gank amfibi lu dari medsos gue. Eh, lu malah kasih tahu medsos gue ke Orion."
"Harusnya lu bangga bisa di follow sama cowok sekeren Orion. Cewek modelan kayak lu ga mungkin bisa punya hubungan nyata dengan dia. Jadi hubungan maya di medsos udah suatu pencapaian lah." ejek Koa
"Mana ada cowok yang minta medsos cewek tanpa maksud apa-apa? Lagian lu lupa kemarin pas lu ngasih gue gelang couple, lu bilang kalo adikmu ini cantik?"
"Ya, lu emang cantik. Tapi bukan berarti lu bisa dapetin hati sama perhatiannya si Orion."
"Gue udah dapetin tuh. Gimana dong?" tanya Yoa sombong
"Ga mungkin. Lu pikir gue percaya omongan lu. Orion ga mungkin suka ma cacing kremi kayak lu." kata Koa sambil tertawa terbahak-bahak
"Lu sendiri gimana hubungan lu sama Amanda?" tanya Yoa mengalihkan pembicaraan
"Apanya yang gimana?" tanya Koa pura-pura bodoh
"Lu udah jadian belum sama dia?"
"Belum."
"Kenapa? Bukannya lu bilang dia nembak lu dan lu mau kasih jawaban ke dia?"
"Iya sih. Tapi jujur gue grogi banget ketemu ma dia."
"Sama gue aja lu banyak tingkah. Di depan Amanda kayak kecebong lu."
"Karena aura dia beda. Gue cuma grogi di depan cewek cantik." jawab Koa
"Maksud lu gue jelek?"
"Ga jelek kok. Cuma jelek banget!" jawab Koa sambil tertawa terbahak-bahak.
Pak Gianto yang terganggu dengan suara Koa langsung melempar bantal sofa tepat ke muka anak laki-lakinya itu.
"Ssst... udah malam. Kencang banget ketawanya." omel Pak Gianto
"Yee... bapak lebih berisik tuh teriak-teriak nonton bolanya. Lagian yang main Malaysia sama Laos, kenapa ikutan nonton sih? Mending nonton Dangdut tuh dangdut." kata Koa sambil berusaha merebut remote yang dikempit Pak Gianto di bawah pantatnya
"Eit, ga bisa. Nonton bola itu wajib. Harus mempelajari cara bermain musuh." jawab Bapak
"Emang kalau tahu, bapak mau ngapain? Kan bapak juga bukan pelatih timnas indo." kata Yoa
"Ya biar nanti pas nonton biar bisa komentarin." jawab Pak Gianto lalu melanjutkan siaran privatnya di rumah
Sementara itu Bu Lukita pergi ke depan untuk mengambil pesanan gofood yang mereka beli beberapa menit lalu. Koa dan Yoa yang tahu sinyal-sinyal makanan datang, langsung balapan lari menuju dapur.
"Udah dateng bu?" tanya Koa
"Lho, belum pada tidur? Kirain udah tidur. Ini cemilan buat Bapak nonton bola. Bukan buat kalian."
"Pelit banget sih bu. Incip dikit masa ga boleh," rengek Yoa
"Ini udah malem. Kamu kalo malem-malem masih ngemil, emang mau nambah gendut?"
"Ya nggak sih." jawab Yoa lemas, menyerah dengan keinginannya untuk makan
"Kalo Koa sih ga peduli gendut enggaknya. Selama bisa masuk perut, hajar!" kata Koa lalu membuka kardus yang berisi singkong keju itu
"Kalian pada ga tidur? Besok sekolah kalo bangun telat aja, ibu disalahin." omel Bu Lukita
"Yang bikin lama kan ini di Yondu pake makeup an segala sama nyatok rambut." kata Koa
"Enak aja, lu tuh yang kelamaan boker di kamar mandi. Mana sekarang kalo bawa sepeda motor lama banget. Mampir sana mampir sini. Yang belum beli bensin lah, yang bannya kurang angin lah." omel Yoa
"Oh iya, ngomong-ngomong masalah sepeda motor, besok lu ngangkot ya." kata Koa
"Kenapa? Motornya rewel lagi?" tanya Bu Lukita
"Nggak juga sih." jawab Koa lalu duduk kembali di kursi meja makan
"Terus? Kenapa gue suruh ngangkot?"
"Besok gue udah janji mau jemput Amanda ke sekolah bareng." jawab Koa
"Amanda? Cewek bule lu itu?" tanya Bu Lukita antusias
"Belum jadi ceweknya bu. Tapi ga bisa! Tuh kan motor Bapak beliin bukan cuma buat lu, tapi buat gue juga. Masa gue disuruh ngangkot?" protes Yoa
"Yaelah Yo, sekali aja. Masa lu ga dukung kakak lu yang baru berjumpa dengan cinta pertamanya?" tanya Koa memelas
"Bodo amat! Pokoknya gue ga mau ngangkot. Lagian tuh Amanda kan orang kaya. Ke sekolah dianter mobil, pake supir lagi. Ngapain lu repot-repot jemput dia?" tanya Yoa
"Kamu tuh, ga tahu orang lagi kasmaran ya." jawab ibu membela Koa
"Pokoknya ga bisa. Lu pilih deh, lu pilih adek lu atau calon pacar lu!" kata Yoa menggebu-gebu
"Pertanyaan yang gampang buat dijawab. Ya jelas gue milih Amanda lah. Nih ya, gue jelasin. Lu sama Amanda itu ibarat Singkong ma Keju yang sekarang gue makan ini. Masa iya gue ninggalin keju demi seonggok singkong kayak lu." ejek Koa
"Ibu... liat tuh Kodok, tega banget ma Yoa." rengek Yoa
"Udah ga usah ribut. Besok kamu ibu pesenin gojek aja. Pake jatah uang saku si Koa." jawab ibu diikuti cekikikan dari Yoa
"Nah, itu baru adil." jawab Yoa puas
"Eh, Koa, pulang sekolah suruh ke sini dong Amanda. Ibu kangen juga ma dia. Dulu kan dia sering main kesini. Pasti tambah cantik ya dia." kata ibu
"Cantik sih cantik bu. Sayang matanya minus sampek mau sama di Kodok ini." ejek Yoa lalu buru-buru melarikan diri ke kamar sebelum kakaknya yang sudah ambil ancang-ancang itu membalas ejekannya.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
berasa relate banget aku yang punya kakak cowok🥰😆