NovelToon NovelToon
Mawar Berduri (Roselina)

Mawar Berduri (Roselina)

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Tiri / Dijodohkan Orang Tua / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Balas Dendam
Popularitas:347.9k
Nilai: 5
Nama Author: santi.santi

Ini adalah kisah Si pemeran antagonis di dalam sebuah novel. Wanita dengan sifat keras hati, kejam, dan tidak pernah peduli pada apapun selama itu bukan tentang dirinya sendiri.

Seperti pemeran antagonis dalam sebuah cerita pada umumnya, dia ada hanya untuk mengganggu Si protagonis.

Tujuan hidupnya hanya untuk mengambil semua yang dimiliki Si protagonis wanita, harta, karir, kasih sayang keluarganya, bahkan cinta dari protagonis pria pun, ingin ia rebut demi misi balas dendamnya.

"Aku akan mengambil semua yang Karina dan Ibunya miliki. Aku akan membuat mereka menanggung karma atas dosa yang meraka perbuat pada Ibuku!" ~ Roselina ~

"Apa yang kau lakukan itu, justru membuat mu mengulang kisah Ibu mu sendiri!" ~ Arsen ~

"Ternyata, laki-laki yang katanya pintar akan menjadi bodoh kalau sudah berpikir menggunakan perasaannya, bukan otaknya!" ~ Roselina ~

Akankah Roselina Si wanita yang tak percaya dengan yang namanya cinta itu akan berhasil membalaskan dendamnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memory masa lalu

"Arsen, dimana Rose?" Leo hanya melihat Arsen turun seroang diri.

"Dia sudah pergi sejak tadi Ayah!" Jawab Arsen seraya duduk ditempatnya. Selama di rumah itu, mereka hanya bertemu saat jam sarapan dan makan malam saja.

"Alah, paling dia sengaja membuat gara-gara lagi agar semua orang memperhatikannya!" Lidya langsung menyahut tak suka seperti biasanya.

"Tapi Nona Rose memang pergi sejak pagi tadi dengan buru-buru Nyonya!" Bi Neti yang kebetulan sedang menyiapkan sarapan merasa tak terima jika Nona mudanya dituduh seperti itu.

"Tau apa kau Bibi Neti? Dia memang dari dulu seperti itu!" Sungut Lidya karena merasa ucapannya tak dipercaya.

"Maaf, aku harus berangkat sekarang!" Belum sempat Arsen menyentuh makanannya, dia lebih memilih pergi dari sana.

Pantas saja jika selama ini Rose sering menghindari acara makan bersama keluarganya itu atau saat berkumpul bersama, mereka terlalu berisik. Sebenrnya dulu Arsen pun sudah biasa mendengar keributan itu, tapi entah mengapa setelah dia mengerti keadaan Rose, yang ia dengar saat ini amat sangat mengganggu.

"Arsen tunggu!" Karin mengejar Arsen keluar.

Pria yang tingginya hampir seratus sembilan puluh sentimeter dan berwajah tampan itu menoleh ke belakang.

"Kenapa?"

Karin mengernyit, pertanyaa dari Arsen itu sangatlah asing baginya. Dulu tidak pernah ada alasan waktu Rose memanggil Arsen, menahannya atau memintanya untuk selalu berada didekatnya. Tapi sekarang, hanya memanggilnya saja Arsen membutuhkan alasan darinya.

"Tidak papa" Karin langsung menciut karena tanggapan Arsen tadi.

"Kau mau berangkat ke sekarang?" Tanya Arsen.

"Iya, emm tapi..." Karin tampak ragu-ragu.

"Ada apa?"

"Sepertinya hubungan kalian semakin dekat ya?" Karin memaksakan senyumnya.

Arsen melihat wajah sendu Karin. Arsen yakin kalau Rose membahas tentang kejadian di restoran kemarin.

"Apa secepat itu kau melupakanku sampai membalas pesan dariku pun kau tak mau?"

Arsen terlihat bingung, bukan karena dia harus menjawab apa. Tapi bagaimana caranya dia menjelaskan semuanya pada Karin tentang pesan yang Karin kirimkan kemarin.

"Atau, kau memang sama sekali tidak mau berhubungan denganku lagi?"

"Bukan begitu Karin. Aku hanya tidak tau harus menjawab pesan darimu itu seperti apa. Aku dengan Rose belum sedekat yang kau bayangkan!" Arsen berkata yang sejujurnya kalau dia memang belum sedekat itu dengan Rose.

"Untuk masalah di restoran kemarin itu..."

"Aku tau!" Potong Karin.

"Aku seharusnya tidak melakukan ini, aku harusnya tidak ikut campur lagi karena itu bukan urusanku lagi. Maafkan aku, semoga setelah ini hubungan kalian semakin dekat!" Karin langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari Arsen.

"Huhhh!" Arsen hanya bisa membuang nafasnya dengan berat. Dia pun hanya menatap Karin yang pergi dengan mobilnya.

Entah apa yang ia rasakan saat ini. Biasanya dia akan panik dan mengejar Karin kalau wanita itu marah dan sedih seperti tadi. Tapi kali ini dia hanya diam dengan kakinya yang tak bergerak satu langkah pun.

🌺🌺🌺

Setelah hampir empat jam perjalanan, akhirnya Rose dan Boy tiba di sebuah tempat yang mengingatkannya tentang masa lalu.

Rose beridri di samping mobilnya, menatap ke depan hamparan perkebunan yang begitu luas. Matanya tak berkedip, bahkan terlihat begitu takjub melihat suatu hal yang tersimpan di dalam memorinya sejak belasan tahun lalu.

Dia tidak menyangka jika bisa datang lagi ke tempat itu. Namun kali ini kedatangannya hanya bersama dengan Boy, bukan dengan orang yang paling berarti dalam hidupnya.

"Aku tau kau pasti sedih saat ini!" Boy mengerti arti dari tatapan Rose itu.

"Hanya kau yang mengerti aku Boy!" Rose menatap sekretaris setianya itu.

"Mungkin setelah ini akan ada yang lebih mengerti tentang dirimu"

"Siapa maksudmu?"

"Suamimu!" Boy sudah mendengar kalau Arsen telah mengetahui tentang gangguan mental yang diderita oleh Rose.

"Ayolah Boy, itu adalah hal yang tidak mungkin dan aku pun tidak berharap begitu!"

Rose ingat tentang tadi malam dimana saat Arsen memeluknya dan menenangkannya. Rose juga masih berada dalam pelukan Arsen saat bangun tadi pagi.

Tapi Rose merasa tidak ada yang perlu dipermasalahkan apalagi menyentuh hatinya sama sekali. Rose menganggap itu hanyalah angin lalu dan tak perlu dipikirkan lagi.

"Ya sudah, lebih baik kita masuk. Mereka pasti sudah menunggu kita!"

Boy membawa Rose menuju ke sebuah rumah dengan dinding terbuat dari susunan batu. Namun meski begitu, rumah itu terlihat begitu asri karena disekitarnya terdapat banyak tanaman hias dan bunga-bunga yang bermekaran. Belum lagi letak rumah itu yang berada di dalam sebuah perkebunan.

"Selamat siang Tuan dan Nyonya Orlando!" Sapa Boy lebih dulu karena dia berjalan di depanmu Rose.

"Selamat siang. Selamat datang di perkebunan kami!" Balas pria yang sudah tua renta itu. Pasangan itu memang sudah memasuki usia lanjut namun masih terlihat cukup sehat.

"Terima kasih Tuan. Perkenalkan ini Nona Roselina, atasan saya sekaligus orang yang membuat janji temu dengan Tuan dan Nyonya!"

"Selamat siang Tuan, Nyonya!" Rose menyalami keduanya.

"Silahkan duduk!" Ajak Nyonya Orlando dengan senyum ramahnya.

"Sebenernya apa yang membuat Nona datang jauh-jauh ke sini untuk menemui kami?" Tanya Tuan Orlando ketika Rose dan Boy sudah duduk di hadapannya.

"Begini Tuan, saya medengar jika Tuan dan Nyonya berniat menjual perkebunan ini. Jadi saya datang ke ini karena tertarik untuk membelinya!" Rose langsung mengutarakan niatnya datang ke sana dengan jujur tanpa basa-basi.

"Kenapa anda tertarik untuk membeli perkebunan ini? Lalu, apa yang akan Nona lakukan pada perkebunan ini nantinya?" Tuan Orlando bertanya degan suaranya yang sudah sedikit bergetar karena usia.

"Karena saya menyukai perkebunan ini. Tentu saja saya akan merawat perkebunan ini seperti yang Tuan dan Nyonya lakukan. Saya bahkan tidak akan mengubah apa yang sudah ada di dalam perkebunan ini. Jadi, jika Tuan dan Nyonya bersedia menjualnya kepada saya, kelak Tuan dan Nyonya tetap merasakan perasaan yang sama ketika datang ke sini lagi!"

"Sekarang, berapa kesepakatan yang Tuan Orlando minta untuk melepaskan perkebunan ini?" Tanya Rose. Dia sudah tidak sabar lagu ingin memiliki perkebunan itu atas namanya sendiri.

Tuan Orlando tempat menghembuskan nafasnya dengan kasar. Sebelum dia memberikan keputusan untuk tawaran Rose.

"Begini Nona, saya memang berniat menjual perkebunan ini. Tapi yang saya inginkan dari pembelinya adalah, tujuan mereka membeli tempat ini untuk apa dan kenapa harus tempat ini!" Jawaban Orlando sudah bisa Rose tebak saat ini.

"Saya tidak mau orang membeli tempat ini hanya untuk dipakai sendiri atau bahkan untuk ambisinya sendiri. Saya ingin orang itu menjaga dan merawat tempat ini dengan sepenuh hati seperti yang saya dan istri saya lakukan selama ini!"

"Jadi bagaimana keputisan anda Tuan?"

1
Nurhasanah
tambah lagi yuk thor 🤭🤭🤭🤭 kurang soalnya 🤣🤣🤣🤣🤣
Erina Almayra16
siapapun itu yang ada diposisi rose pasti juga akan melakukan hal yang sama persis seperti yang dilakukan rose saat ini.tidak ada seorang anakpun yang rela melihat orangtuanya menderita disakiti olh orang terdwkatnya. mereka akan jadi garda terdepan dan tersadis jika sudah menyakiti ibu mereka. apalgi jika samai meninggal. dendamnya gak akan bisa musnah biar kata sang pendosa meminta maaf beribu kali.bersujud dikakinya.samai matipun gak akan bisa termaafkan.lanjutkan rose.
Lilis Yuanita
ho ho endigya fikir sendiri🤣🤣
Nureliya Yajid
lanjut thor
Ridwani
👍👍👍👍👍👍👍
Ayesha Almira
smga arsen terbuka dgn permintan karin,yg meminta bantuan arsen..
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
tolong y arsenik, jangan kau buat lubang di hati rose yg mulai tertutup malah menganga kembali krn kebodohan mu.
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
toloonnggggg... arsen ngambekkkm
shenina
wkwkwk arsen gak cocok dgn kelakuan mu dulu yg benci banget sama rose... dan sekarang yg bucin abis g ketulungan 😂 (benci jadi cinta)
shenina
hadiah nya apa ni arsen
Jumi🍉
Walaupun badainya belum reda setidaknya nikmati dulu waktu kalian untuk berbahagia.😆Karena epesode kali ini para biang masalah gak ada muncul dipermukaan.😌🤭
Teti Hayati
Tapi aku was-was euy...
belum bisa tenang.. takutnya bakal ada kejadian yg bikin Rose makin terluka lagi. Perebutan tanah, masih was-was tentang ini aku..
Buat Arsen, sehebat apapun badainya nanti, km harus lebih bisa tenangin Rose yaa.. please jangan buat dia makin jatuh terlalu jauh lagi..
SasSya
cap cip cup
kembang kuncup 😃
komunikasinya semakin baik 👍👍👍👍
dan Rose mulai larut
semoga kamu gak mengecewakan seennn
🎀𝔸ᥣᥙᥒᥲ🎀
Rose tanpa kamu sadari kamu sudah jatuh hati pada Arsen, Rose juga sepertinya dulu pernah suka sama Arsen cuman tertutup rasa dendam aja pada Karin dan yang lainnya. Ibu celin dan melisa kan sahabatan, bisa jadi kan dari dulu Rose dan Arsen sering bertemu dan main bareung.
SasSya
hadiahnya apa sennn?
perkebunan yg di inginkan Rose kah?
🦋
Rose sekarang udah mulai hidup jiwanya. Jika dulu hanya mengenal satu rasa, yakni rasa sakit, sekarang dia udah bisa tertawa bahagia. Happy terus Rose & Arsen, Karin & keluarga, terserah!
Muslika
jadi kangen DoGan Wira dan Lolita🤭
Nanin Rahayu
berasa sedikit 🤭😂
Cindy
lanjut
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
semoga tidak ada masalah besar dalam hubungan mereka berdua🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!