Dia adalah Anindira Maheswari. Dia adalah seorang gadis yang sangat mandiri, pemberani, tomboy, cerdas dan pekerja keras. Dia tinggal bersama Ayahnya di sebuah rumah sederhana milik Ayahnya yang dulu sebelum Ayahnya menjadi orang sukses namun sekarang harus kembali ke titik NOL. Saat ini dia berstatus mahasiswi semester 5 dengan beasiswa prestasi namun dia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya. Tetapi tiba-tiba cerita hidupnya berubah ketika dia bertemu seorang duda beranak satu....
Bagaimana kelanjutannya, inilah novel pertamaku " Jatuh Cinta Sama Duda"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dydy_ailee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 21
Setelah menjemput Queensha, mereka bertiga menuju cafe.
" Kalian pesan dulu ya. Queen, papa ketemu klien dulu ya, kalau sudah selesai, papa nyusul kalian."
" Iya, Pa." Jawab Queen. Dira pun membantu Quee sha memesan makanan dan memesankan makanan juga untuk Keenan. Dira pun menyuapi Queensha dengan telaten dan Queen sangat bahagia bersama dengan Dira. Queen pun begitu manja pada Dira. Sesekali Dira mengusap sisa makanan yang menempel di bibir Queensha. Hampir tiga puluh menit, Keenan meeting bersama kliennya. Setelah selesai, Keenan menyusul Dira dan Queen untuk makan bersama.
" Maaf, Pak. Makanannya malah udah keburu dingin." Kata Dira.
" Nggak apa-apa, kebetulan saya tidak suka makanan yang terlalu panas." Kata Keenan.
" Oh, gitu." Balas Dira sangat.
" Ayo sayang di lanjut lagi makannya." Kata Dira pada Queensha. Queensha melihat ke arah Dira dan Keenan.
" Kenapa sih mereka saling diam, kenapa nggak romantis. Membosankan sekali mereka berdua, gimana aku mau cepat punya mama." Kata Queensha dalam hati.
" Pa, habis ini kita ke mall ya. Queen pingin beli mainan dan pingin jalan-jalan." Rengek Queen.
" Sayang, Papa kan harus balik ke kantor." Kata Keenan.
" Pa, kan ada Om Jery. Plisssss ya, Pa."
" Nggak bisa sayang, kerjaan papa banyak. Lain kali ya." Queensha merasa tidak puas dengan jawaban Papanya dan membuat Queensha cemberut. Dira pun segera bereaksi.
" Sayang, papa bisa kok. Biar nanti pekerjaan di urus sama Om Jery. Kakak juga bosen nih pingin main dan jalan-jalan ke mall, Kakak juga butuh hiburan masak kerja terus." Tambah Dira yang ikutan merengek. Melihat pemandangan ini, Keenan serasa memiliki dua anak yang sedang merajuk.
" Dira, kamu selalu mengubah rencana seenaknya saja. Saya ini atasan kamu tapi kenapa malah kamu yang mengatur dan memutuskan semuanya." Kata Keenan dengan suara tinggi yang membuat Queen serta Dira langsung menunduk sedih. Queen dan Dira pun bergandengan tangan dan berjalan dengan lesu meninggalkan Keenan di cafe.
" Kalian mau kemana?" Teriak Keenan yang mendapat perlakuan acuh tak acuh dari Queen dan Dira.
" Aduh, dua anak ini malah bikin jengkel. Berasa punya dua anak kalau kayak gini." Gumam Keenan yang kemudian berlari mengejar mereka dan menghadang jalan mereka. Queen dan Dira pun tetap bertahan dengan akting sedih dan kecewa mereka. Mereka akting marah, cemberut, ngambek dan cuek pada Keenan. Dan akhirnya Keenan pun menyerah dan menuruti dua bocah itu.
" Oke. Papa setuju. Sebentar Papa telpon Om Jery." Kata Keenan sambil mengeluarkan handphone dan menekan nomor Jery.
" Halo, Jer. Tolong lanjutin pekerjaan ya, gue ada meeting sama dua klien yang super bawel dan banyak maunya nanti kalau gue tinggal, gue bisa di laporin polisi." Kata Keenan sambil melihat kearah Dira dan Queen dengan tatapan tajam.
" Wah gila klien yang mana tuh bisa nekat juga tu orang. Oke jangan khawatir." Jawab Jery yang berada di ruangannya.
" Ok, thanks." Imbuh Keenan singkat. Keenan mematikan telponnya. Jery pun heran, klien mana yang berani sama Keenan.
" Gimana para tuan putri, sudah puas kalian?" Tanya Keenan dengan nada kesalnya. Dira dan Quuen pun memecah tawanya yang sedari tadi tertahan. Queen pun memeluk Papanya, reflek Dira pun ikut memeluk Keenan mengikuti Queen. Keenan hanya diam mematung dan heran melihat tingkah Queen dan Dira, terutama Dira yang ikut memeluknya.
" Makasih, Papa." Kata Queen dan Dira kompak. Queen yang sadar Dira ikutan memeluk papanya, membuat Queen melepaskan pelukannya sambil tertawa melihat Dira. Dira yang sadar dengan suara tertawa Queen pun melepaskan pelukannya dengan malu-malu.
" Maaf, Pak. Hanya akting ngikutin Queen biar total aktingnya." Ucap Dira sambil meringis malu salah tingkah. Dira pun segera mengajak Queen masuk ke dalam mobil. Keenan pun menggeleng-gelengkan kepala sambil tersenyum simpul melihat sikap Dira.
" Gimana mau jadi istri, kalau masih kayak bocah." Gerutu Keenan dalam hati. Sesampainya di mall, Queen menggandeng tangan Keenan dan Dira lalu mengajaknya ke arena time zone. Mereka memainkan semua permainan mulai dari maximum tune ( balap mobil), dance revolution, time crisis ( tembak-tembakan), street basket ball, hockey meja, dan captain boneka ( mesin menjepit boneka). Tapi disini justru Queen yang di abaikan, karena Keenan dan Dira malah asyik bermain berdua, mencoba semua arena time zone, mereka tertawa lepas, saling menyerang, dan begitu bahagia, hingga mereka berkeringat dan merasa lelah.
" Istirahat dulu, Dir." Ajak Keenan.
" Pak, Queen mana?" Tanya Dira yang baru menyadari jika Queen tidak bersamanya.
" Bukanya sama kamu tadi." Kata Keenan. Mereka pun saling pandang dan baru meyadari jika Queen tidak bersama mereka.
" Aduh, maaf Pak. Gara-gara asyik sendiri sekarang Queen malah hilang." Sesal Dira.
" Ya udah ayo kita cari sama-sama." Ajak Keenan. Queen yang kesal karena di abaikan memilih jalan-jalan menuju toko mainan, sebenarnya Queen sendiri yang mengatur rencana ini untuk mendekatkan Dira dan Keenan. Keenan dan Dira menyusuri setiap toko dan sudut mall berharap menemukan Queen. Tiba-tiba mata Dira menuju toko mainan dan melihat Queen melihat mainan.
" Itu Queen, Pak." Seru Dira sambil menunjuk kearah toko mainan di ujung.
" Ayo." Ajak Keenan sambil menggandeng tangan Dira dan mengajaknya berlari. Dira pun menurut tanpa menolak.
" Queen." Seru Dira dan Keenan kompak. Lalu mereka kompak memeluk Queen.
" Makanya, Pak-Bu, kalau punya anak di jagain jangan pacaran berdua sampai lupa." Goda penjaga toko. Keenan dan Dira pun saling pandang.
" Kamu kok ninggalin kita sih." Tanya Keenan
" Habis Papa cuekin Queen malah sibuk main berdua." Gerutu Queen.
" Maaf ya sayang. Kita pulang yuk, udah sore juga." Ajak Dira.
" Oh ya, ini yang di pegang anak saya. Saya beli aja. Ambil aja mbk kembaliannya. Makasih mbak." Kata Keenan
" Iya, Pak sama-sama. Di jagain ya, Pak anaknya." Kata si penjaga toko.