Perjodohan untuk Aleeza.
aleeza yg terpaksa menuruti kemauan sang kakek untuk menikah dg cucu sahabatnya membuat kehidupan Aleeza berubah 180° tidak ada hari tenang dan damai lagi ia harus menghadapi sang suami yang luar biasa membuat orang darah tinggi
tak hanya itu karena mereka berdua menikah karena perjodohan mereka pun menyembunyikan pernikahannya dari publik sehingga di mata publik
Aleeza dan Albian masih single atau lajang
karena hanya ke dua kelurga besarlah yg tau tentang pernikahan mereka itu pun juga syarat dari pengantin pria dan wanita.
bagaimana kisah rumah tangga yang mereka sembunyikan itu??
jangan lupa mampir di novel pertamaku
maaf jika banyak kekurangannya
jangan lupa likenm dn dukungannya ya
terima kasih😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon An ElfArmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21.Penuh Gairah
Villa yang dipersiapkan Kaif untuk Aleeza .
Bahkan villa tersebut atas nama Aleeza tapi, Aleeza masih belum tau hanya Albian yang mengetahui itu.
Albian sangat memanjakan Aleeza, apapun yang di minta Aleeza dia akan menurutinya. Albi berusaha untuk menjadi suami yang baik dan berusaha melupakan selia meski Selia terus menganggunya. Albian tidak mau menyakit Aleeza wanita yang sudah mengisi hatinya .
Mengeringkan rambut Aleeza dengan handuk. mereka berdua duduk ditepi kasur .
"Bi apa aku boleh bermain salju?" Tanya Aleeza penuh harapan.
"Tidak..!! Nanti kamu bisa sakit."Ucap Albi sambil mengosok-gosok rambu Aleeza dengan handuk.
"Tapi Bi, aku ingin main salju."Ucapa Aleeza memain jari telujuknya menatap albian dengan mata sendu memanyukna bibirnya.
"Cup!!! Mencium bibir Aleeza, no sayang aku tidak mau kamu sakit. Dari pada bermain salju, lebih baik kita menghakatkan tubuh di ranjang sayang." Bisik Albian menggoda Aleeza dengan menjilat telinga Aleeza.
"Merindingg!! Stop Bii, aku aku ingin main salju sebentar saja aku mohon Bi.."Ucap Aleeza memelas kepada Albian.
"Dasar pemaksa, mencubit hidung Aleeza. tapi setelah kita makan sayang." Ucap Albian.
"Aawhh Bi, memegang hidung yang memerah. sakit."Ucap Aleeza
"Uuh sakit ya? Cup!!! Menciup hudung Aleeza. Ayo makan dulu sayang."Ucap Albian.
"Gendong sayang! merentangkan kedua tanganny." Rengek manja Aleeza.
"Baiklah " Ucapa Albi, hap menggendong Aleeza ala koala berjalan keruang makan. Mendudukan Aleeza dipangkuannya.
Meraka berdua pun menikmati makan malamnya dengan tenang, Albian menyuapi Aleeza dan begitu pula dengan aleeza juga menyuapi makan kepada Albian.
Selesai makan malam, sesuai janji Albian yang memberi izin Aleeza untuk bermain salju diluar.
Aleeza pun segerah keluar dan bermain salju di dekat villa.
"Ingat jangan lama-lama berada diluar. Aku tidak mau kamu sakit. Ingat aku kesini mau bulan madu bukan mau merawat orang sakit. Apa kau mendengarkan aku Aleeza?" Ucapa Albian sambil merapikan rambut Aleeza.
"Iya sayang, kau bawel sekali tau. Seperti emak-emak kompeleks aja."Ucapa Aleeza memanyunkan bibirnya.
"Coba kau ulangi lagi sayang ucpanmu yang tadi..."Ucap Albian kesal dengan senyum mengerikannya itu.
"Hehe! Kamu tampan dan baik hati. Cup!! Mencium pipi Albian. Jangan marah ya sayangku."Ucap Aleeza yang menggoda sang suami dengan mengedipkan satu matanya.
Aleeza pun langsung lari keluar, dia takut Albian akan ceramah semakin panjang dan membuat telinganya penuh dengan ceramahan yang tidak berarti itu.
"Al jangan lupa kenakan mantelmu dan sarung tangannya."Teriak Albian.
"Iya sayang." Jawab Aleeza teriak
"Dasar anak nakal itu, awas saja nanti malam. Akan ku buat kau tidak bisa berlari, jangankan lari, jalan saja kau takan bisa."Ucap Albian dengan melipatkan tangan di dadanya.
...****************...
Aleeza pun asyik bermain salju seperti anak kecil,
dia menikmati malam ini dengan bermain salju. sedangkan Albian disibukan dengan email dari Johan, walau berlibur dia tetap membantu Johan menangani perusahannya.
30 menit Aleeza berada di luar, tanpa mengenakan mantel, dan sarung tangan. Albi yang melihatnya segerah keluar dan menghampiri Aleeza.
"Tuh anak benar-benar minta di beri palajaranya, buat apa punya telinga jika tidak dipakai ..?"Gerutu Albian kesal.
"Ekhmmm, Aleeza." Panggil Albian yang berdiri di belakang Aleeza, dengan melipat tangan didadanya ia pun tak lupa membawa manetel.
Aleeza hanya mendongak keatas melihat Albian yang berdiri dibelakangya.
"Hehehe!! Albian, sayangku, cintaku, suamiku, yang tersayang. Apa kamu dari tadi sayang..?"Ucap Aleeza yang mulai gugup.
"Siall!! sepertinya aku membuat singa ini terbangun."batin aleeza.
Albian menunduk menyamakan posisinya dengan Aleeza dan memasangkan mantel di bahu Aleeza.
"Sepertinya aku terlalu memanjakanmu nyonya Kyle, bagaimana jika kau menerima hukumanmu sekarang ini juga nyonya Klye?"Ucap Albi berbisik ditelinga Aleeza.
"Glek"membuat Aleeza menelan silvanya sendir
"Mati kamu Aleeza, habis sudah ..abis kamu akan dimakan malam ini, hukuman nya pasti berat ini."guman Aleeza yang menangis dalam hati.
Tanpa basa - basi, Albian pun membawa Aleeza masuk kedalam villa, dia menggendong Aleeza ala bridal style. Aleeza hanya termenung tanpa berkata-kata iya tau malam ini dia tidak bisa kabur dari Albian.
...****************...
Albian pun membawa Aleeza ke kamar dan membaringkan Aleeza diatas ranjang. Dengan kasur yang empuk. Tatapan Albian yang seperti singa kelapar yang kini telah menemukan masangnya. Dan kini Aleeza berada di bawah Albian tangannya terkunci keatas. lagi-lagi Aleeza hanya bisa menelan silvanya dia benar - benar takut
"Bi..ka..mu maa..u apa ?"Tanya Aleeza gugup
"mau menghukupmu sayang, Lebih baik kamu diam saja atau kamu besok tidak akan bisa berjalan istriku."Bisik Albian di telinga Aleeza.
"glek!!! Sayang bisakah kau menyingkir dari atas badan ku kau benar-benar berat." Ucap Aleeza wajah yang mulai memerah.
Albian tidak mendengarkan ucapan Aleeza, dia langsung menyasap bibir Aleeza. Aleeza yang tiba-tiba mendapatkan ciuman dari Albian membuat dia terkejut dan membulatkan mata tanpa membalas ciuman dari Albian.
Albian terus melakukan aktivitasnya dia asik ******* bibir Aleeza dan menggigit bibir bawa Aleeza. Agar dia bisa mem*sukan lidahnya kedalam mulut aleeza dan memb*litkan lidahnya dengan lidah Aleeza.
Aleeza pun mulai terbuai dengan ciuman lembut dari Albian. Aleeza mulai membalas ciuman Albian malam yang dingin ini benar - benar malam yang sempurna untuk keduannya mencari kehangat satu sama lain.
Albian sudah tidak bisa menghentikan kegiatannya dia terus menc*bu Aleeza dangan penuh ga*rah yang sempat ia tahan selama ini malam ini Albian menumpakan ga*rahnya kepada sang istri.
Dan kini mereka berdua telah membuang pakaiannya kesembarang arah. Mereka seperti bayi yang baru lahir dengan tubuh yang polos tanpa menggenakan kain atau sehelai benang apapun yang menutupi tubuh mereka..
Erang*n dan des*han kedua insan itu memenuhi kamar villa malam ini dan malam ini . darah keperawanan aleeza pun pecah. Dengan inj bisa di artika bahwa Aleeza sudah meberikan jiwa dan raganya seutuhnya untuk sang suami begitu pula dengan Albian, sudah dengan pasti dan yakit jika Aleeza lah yang akan menjadi ibu dari anak-anaknya kelak. Albi senang karena mahkota Aleeza di berakan kepadanya .
"Aaaahh..aahh....ahhhh"suara enr*ngan albian dan aleeza yang penuh kenikm*tan,
malam yang dingin kini berubah seketika menjadi malam yang panas. Karena keduanya itu mengeluarkan peluh yang membasahi tubuh mereka. Tatapan yang penuh ge*rah dari keduanya tidak bisa di sembunyikan lagi.
Meraka melakukannya dengan berbagay gaya. tanpa menyadari waktu, mereka terus melakukan itu sepanjang malam dan sampai subuh, mereka masih dengan aktivitasnya tanpa henti dan istirahat albian benar-benar memakan Aleeza. Aleeza yang sudah merasa perih dan sakit dbagian bawahnya hanya bisa pasrah dengan Albian yang sudah melakukan pelepasannya berkali-kali didalamnya tubuh Aleeza.
Sampai akhirnya pada pukul 04.00 subuh Albian menghentikan penyatuannya dan mulai tertidur di samping Aleeza. Dengan memeluk tubuh sang istri, tidak lupa Albian juga menberi kecupan kepada Aleeza . Sedangkan Aleeza yang sudah tertidur dari tadi karena merasa sangat lelah ia sudah tidak memiliki tenaga lagi. Dibawah sana pun terasa bengkak dan sakit. Rasanya membuat perut Aleeza kembung karena terlalu banyak menerima cairan Sp*rm* dari Albian. Mereka tertidur tanpa mengenakan apapun hanya tertupi dengan selimut tebal saja.
Waktu sudah menunjukan pukul 09.00 Pagi,
keduanya masih belum bangun juga. Apa lagi suasana pagi yang dingin ini membuat Aleeza semakin erat memeluk Albi, begitu pula albian juga sangat erat memeluk sang istri.
Sampai jam 12.00 siang .
"Uugghh!!! Menggeliat, Ehmmmmm. Kenapa berat sekali..? Ini tangan siapa sih..?"ucap Aleeza sambil menyingkirkan tangan yang yang memeluknya. Saat ingin bangun badan Aleeza teras sakit semua dan dibawah sana terasa perih.
"Sssthh!! Uugh!! Ini kenpa badan ku sakit semua dan ituku kenapa perih sekali..?"Ucap Aleeza pelan.
Saat dia sadar jika dirinya tidak mengenakan apapun, Aleeza terkejut dan membulatkan matanya,.dia mengingat kejadian panas tadi malam. Aleeza menutup mulutnya dengan kedua tanganya.
"Tidak mungkin!! Aku dan Albi melakukan hal itu tadi malam, itu benar - benar memalukan." Batin Aleeza. Dia pun melihat kearah sang suami yang juga tidak memakai apapun di badanya terlihar jelas tanda-tanda di tubuh kekar Albian, kecupan - kecupan merah, cakaran bahkan gigitan semua ada di tubuh Albian.
Aleeza benar-benar tidak percaya dengan semunya.
"Apa aku seagresif itu..? dan tanda-tanda itu aku yang membuatnya bagaimana bisa aku membuat itu semua??, tunggu!! Apa itu nyata.." Batin Aleeza.
Dia pun memberanikan diri menyentu leher Albian, perlahan-lahan sentuhannya turun kedada bidang Albian.
"Sayang, apa kau masih belum puas dengan yang semalam...? Sampai-sampai kau ingin menggodaku." Ucap Albian dengan suara serak khas bangun tidur, yang masih memejamkan matanya ia pun menahan tangan Aleeza. Aleeza terkejut kareba tiba-tiba Albian terjaga dari bangunya. Aleeza sangat malu dan gugup.
"Albi kau sudah bangun ?? Tapi kenapa kamu masih pura-pura tidur..?" Tanya Aleeza gugup ia langsung menarik tangannya dari gengaman Albian.
"Baru saja saat kamu meraba-raba tubuhku," Jawab Albian santai dengan senyum di bibirnya. Jawab kenapa kamu menggodaku sayang?
"Siapa yang menggodamu..? Aku hanya..hanya." Jawab Aleeza gugup dan malu ia hanya bisa memalingkan pandangannya saja.
"Sudahlah, aku mau mandi dulu. Aku sudah lapar." Ucap aleeza yang berusaha turun dari tempat tidurnya dengan menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Sssthhh!! Aaaakkh mmmmb..."
"Dasar monster, kau benar-benar membuatku sulit bergerak."Batin Aleeza. Belum melangkah pun dia sudah terjatuh
Albian yang melihatnya hanya tersenyum bangga melihat Aleeza yang tidak bisa berjalan, dia bangga pada dirinya sendiri, karena dia berhasil menghukum Aleeza dan juga membuat Aleeza benar-benar lemas tak bertenaga, bahkan berdiri saja tidak sanggup. Albian pun bangun dari tidurnya tanpa malu, dia berjalan tanpa mengunakan apapun menuju Aleeza dan mengendong Aleeza ala bridal style menuju kekamar mandi.
Aleeza yang melihat Albi tak memakai apapun hanya bisa menutup matanya dengan kedua tangannya.
"Dasar tidak tau malu."Ucap Aleeza yang masih menutup kedua matanya.
"Malu?? Bukankan semalam kau sudah melihat semuanya sayang, buat apa masih ditutup-tupi Al." Ucap Albian santai menurunk Aleeza.
"Apa kamu bisa mandi sendiri atau mau aku bantu mandiin?"Ucap Albian penuh perhatian
"Tidak usah, aku masih bisa mandi sendiri. sekarang kau keluar saja." Jawab Aleeza kesal.
Albian pun keluar dari kamar mandi.
Dan Albian mandi di kamar mandi luar. Setelah mandi Albian pun memasak untuk Aleeza dan didirinya dia tau jika Aleeza kesakitan. Albian pun sudah menyiapkan obat luar untuk sang istri. Karena miss vnya Aleeza bengkak dan semalam Albian lupa mengolesinya.