NovelToon NovelToon
Mendadak Dinikahi Brondong

Mendadak Dinikahi Brondong

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Berondong
Popularitas:588.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hafidza Asyifa

Nur Hayati, seorang gadis Desa yang sudah memasuki usia 36 tahun, namun belum mau menikah, karna Ia harus merawat Ayahnya yang sedang sakit .

Namun, kehadiran Baim, pemuda berusia 20 tahun, yang tiba-tiba menikahinya membuat perubahan dalam hidup Nur.

"Mbak Nur, jangan kawatir, Aku tidak akan meminta hak ku sebagai suami sebelum Mbak mengijinkannya" Ujar Baim.

"Ya iya lah, Aku kan tidak tahu siapa kamu, mendadak datang dan mendadak juga menikahiku, pokoknya , malam ini kamu tidur di ruang tamu, di Dipan itu, sama seperti malam tadi kamu tidur disana " Nur menunjukkan tempat tidur Baim yang baru saja menjadi suaminya itu, sementara Baim hanya bisa menelan Salivanya, sebab Dipan kecil di ruang tamu itu hanya beralaskan tikar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafidza Asyifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua menantu

Arman sangat bahagia dengan kehamilan Nadia, sebagai seorang Dokter Spesialis penyakit dalam, Ia juga memahami kebutuhan gizi Untuk Ibu hamil, hal yang perlu dihindari atau yang harus dilakukan Ibu hamil, sehingga Ia sangat menjaga kehamilan Istrinya, yang sudah memasuki 8 bulan , namun tidak dengan Nadia, Ia justru merasa tertekang oleh peraturan dari suaminya.

"Nadia, kamu tidak boleh melilitkan handuk ke lehermu gitu, takutnya bayimu nanti di dalam perut terlilit tali pusatr" Ucap Bu Hanum pada menantunya yang terlihat sedang melilitkan handuk di lehernya, saat ke Dapur.

"Itu kan cuma mitos Bu" jawab Nadia santai sambil mengambil minuman dari kulkas.

"Tapi sayang, omongan orang tua dulu itu lebih banyak benar nya dari pada salah nya. Jadi, untuk jaga-jaga, sebaiknya kita nurut saja, meski itu hanya sebuah mitos." Dengan bijak Bu Hanum menasehati menantunya.

"Nurutin mitos capek Bu, Aku juga sering denger, jangan makan ini lah, jangan makan itulah, takut bayinya begini, begitu, padahal banyak yang tak terjadi apapun pada mereka yang melanggarnya, " jawaban Nadia mungkin benar, tapi cara penyampaiannya yang salah, karna saat itu Dia sedang berbicara dengan mertuanya.

Namun, Nadia merasa tidak ada masalah, sebab apa yang Ia katakan benar menurutnya, Ia pun tetap melilitkan handuk itu di lehernya kemusian minum juz Alvukat yang di carinya tadi kemudian duduk di depan Sofa perlahan, karna perutnya yang sudah cukup besar.

Sementara itu, Bu Hanum yang sedang memasak dengan pembantunya itu merasa kurang dihargai oleh memantunya. Tak terasa Matanya mengembun, Ia masuk ke kamar nya. Disana, Dia ingin melepas rindu pada anak bungsunya.

"Assalamualaikum Alfin Sayang, bagaimana Kabar Istrimu dan kandungan nya, Ibu kangen" Bu Hanum menghubungi Baim.

"Waalaikumsalam, Alfin ngerti kok Bu.

Alhamdulillah keadaan Nur dan kandungannya sehat Bu, tidak kurang satu hal apa pun, karna suaminya Ini suami siaga"

"Baguslah kalau begitu, jaga cucu Ibu baik-baik ya Sayang. Kasihkan Ponselnya ke Istrimu, Ibu mau bicara sama menantu Ibu" Baim pun segera menyerahkan ponsel itu ke istrinya yang kebetulan berada di samping nya.

"Halo Bu, Assalamualaikum , Bagaimana Kabar Ibu, sehat?" Sapa Nur.

"Sehat Nak , kamu dan cucu Ibu sehat kan ? "

"Alhamdulillah sehat Bu, Ayah nya bahkan over protektif"

"Terimskasih nduk, karna kamu, Alfin sekarang sepertinya banyak perubahan ke arah yang lebih baik"

"Alfin?"

"Iya, Alfin itu ya suamimu nduk ?"

"Tapi Dia menyebut nama nya Baim, Bu."

"Haha.. anak itu, iya, kalau disini Ia biasa di panggil Alfin, oh iya nduk, selama hamil, Kamu harus jaga kesehatan dan harus hati-hati ya nduk, kamu kan dari Desa, Ibu dulu juga dari Desa, Pasti banyak kan pantangan atau yang jaman sekarang di anggap mitos di kampung, ?"

"Iya Bu, tapi tidak banyak pantangan-pantangan yang Saya ketahui, karna Ibuku sudah lama tiada. Terimakasih atas Nasehatnya, dalam keadaan hamil seperti ini, Saya memang sangat membutuhkan bimbingan dari Ibu "Nur terisak.

"Kalau Saja, Ayah nya Alfin tidak sedang marah padanya, Ibu sudah pasti akan sering-sering menemui kalian," Baim mengambil alih ponselnya dan segera menjawab keinginan Ibunya.

"Secepatnya Bu, doakan anakmu ini agar cepat sukses sehingga segera pulang dan memelukmu, Alfin juga sangat kangen sama Ibu"

"Pasti, Ibu selalu mendoakan yang terbaik untuk anak-anak Ibu " Tapi belum selesai bicaranya, Bu Hanum segera memutuskan sambungan telfon nya.

"Pasti Ayah datang" batin Baim, sementara Bu Hanum yang panik tadi segera keluar melihat siapa yang datang.

"Ibu kenapa nangis ?" ternyata yang datang adalah Arman, bukan suaminya

"Ndak, Ibu gak nangis kok, Ibu cuma lagi kangen sama Alfin"

"Ibu kan sekarang sudah tahu keadaan Alfin, kalau sudah waktunya, Dia pasti pulang" Bu Hanum pun menyandarkan kepalanya di dada anaknya itu sambil terisak, dari arah dapur, Nadia melihat mertuanya dengan suaminya.

"Itu pasti Ibu sedang mengadu pada Mas Arman, tentang yang Aku bicarakan barusan huh...gini amat ya kalau udah nikah tinggal sama mertua, setiap hari di ceramahin inilah, itulah, tunggu saja kalau Aku sudah punya rumah sendiri, Aku akan bebas ngapain aja, tinggal pasang art, Aku tak perlu lagi reppt-repot di dapur' pikir Nadia, yang kemudian masuk ke kamarnya.

Arman yang baru pulang dari kerja itu, kini menuju kamar nya berharap Nadia bisa menghapus kelelahan nya, Namun ternyata, Ia malah di todong dengan pertanyaan yang tidak Arman mengerti.

"Mas, Ibu tadi ngadu apa ke kamu kok sampe menangis?" Nadia memasang wajah pura-pura perhatian pada suaminya sambil melepaskan kancing baju Arman.

"Oh itu, tadi Ibu hanya merasa kangen sama Alfin"

"Beneran, Ibu gak ngomong hal lain nya, kan !"

"Memang nya Ibu ngomong apa lagi, Aku gak ngerti maksudmu!"

"Hmmm...ya sudah kalau gitu, mandi saja gih !"

"Jangan-jangn kamu habis bertengkar sama Ibu?"

"Tidak kok, Aku hanya takut Mertuaku mengatakan yang tidak-tidak tentangku, seperti kebanyakan yang terjadi di sinetron."

"Jadi, Kamu Suudzon pada Ibu ? Aku tidak suka ya jika ada yang berpikiran buruk pada Ibu"

"Maaf Mas, bukan maksudku seperti itu, Aku hanya..."

"Sudahlah ! Sebenarnya Aku pulang kerja itu capek tapi kamu menambah kelelahanku dengan sikapmu, jujur, selama ini Aku capek menghadapi sikapmu ysng seperti ini, kalau bukan karna terpaksa, Aku tidak akan menikahimu !" Suara Arman meninggi sambil berlalu ke kamar mandi.

"Mas, menyesal menikahiku !"

"Iya, kenapa ?"

"Aku juga menyesal menikah dengan Mu, sudah pelit, cuek dan tidak ada romantis-romantis nya sama sekali, Aku juga capek, Mas tidak pernah perhatian pada ku, pokoknya sekarang Aku mau pulang ke rumah orang tuaku !" Andalan Nadia kalau bertengkar dengan suaminya pasti mau pulang ke Rumah orang tuanya.

Arman yang sudah berada di kamar mandi, tidak peduli dengan ucapan Nadia yang sering mengandalkan nada mengancam, Arman merasa lelah menghadapi sikap Nadia yang selalu membuatnya setres.

"Dasar suami tidak peka, Menyesal Aku memilihmu, Alfin jauh lebih baik darimu, dulu Dia selalu mengikuti apa yang Aku katakan, dia juga romantis dan pengertian, sedangkan kamu sangat pelit, minta dibelikas tas seharga 30 juta saja alasan nya gini lah, gitulah, dulu Aku memilihmu, hanya karna Mas lebih mapan dan lebih dewasa, tau nya malah begini" grutu Nadia, masih dalam kejengkelan nya, tiba-tiba, Nadia merasa perutnya sakit.

"Aduh....kok tiba-tiba sakit begini sih, "

"Mas...mas...!"panggil Nadia sambil menahan rasa sakit. Arman pun beranjak dari kamar mandi, namun tiba-tiba, Ia panik melihat istrinya kesakitan.

"Kenapa kamu dek?"

"Sakit Mas...perutku sakit banget, Aku sudah tak tahan" Nadia mengeluh karna kontraksi dan tak lama kemudian dari ************ nya terlihat basah, yang ternyata ketubannya sudah pecah

"Ibuuu..."panggil Arman meminta pertolongan

Arman pun segera membawa Nadia ke rumah sakit !

"Maaf dokter Arman, istri anda kehabisan air ketuban, dan posisi bayinya juga sungsang, ini harus segera dilakukan operasi !"

"Silahkan lakukan yang terbaik dok !"pinta Arman pada dokter kandungan di Rumah sakit Ia bekerja.

Dalam keadaan panik, Arman dan Bu Hanum menuggunya dengan harap-harap cemas.

1
bhunshin
cih suami pecundang braninya maen tangan Ame bini .....😡😡😡
bhunshin
cih najong si Dewi persis bgt sama mantan selingkuhan tetangga cih
bhunshin
cie yg dah belah duren gimn rasanya legit gak gurih gurih nyoooooyyyyy🤣🤣🤣
bhunshin
njiiiiiirrrrr sumpeh deh ini Thor bikin ngakak si Baim kuliah jurusan kedokteran disuruh jualan sayuran keliling keren kamu Baim sukses terus 🥰🥰🥰🥰
bhunshin
wiiiiihhhhhh maen kode kodean
bhunshin
buseng deh aku lagi minum es teh didepan misua nyampe nyebur baca Mbah Rono dah meninggal berarti jin koriny kasihan sama jiwanya si roso biar kg nambah siksaannya 🤣🤣🤣🤣
bhunshin
makan yg banyak Baim kan kau dalam masa pertumbuhan biar cepat gede atas bawah
bhunshin
wiiiiihhhhhh brondong super ini mah beda 16thn manap kau Nur🤣🤣🤣
Samsudin
Luar biasa
Samsudin
Lumayan
Siti Nina
oke
Anjelie Sharma
ceritanya lucu😀
suci saipul
anjiiirrr ngakak bengeek aku 🤣🤣🤣
𝑯𝒂𝒓𝒓𝒖ᵉᶜ
kerennya
Mmh Ibam Nda
sangat bagus
N Wage
ooooo...gitu toh ceritanya...
ternyata pak bambang ...ah mau ngomong jelek orangnya sdh modar.
N Wage
ternyata bu suci bukan ibu kandung aisyah😢
N Wage
lah othornya plin plan...dulu yg menolak menikah pak burhan krn dia minder krn miskin.pak burhan t8dak mau memperjuangkan cintanya kpd sandra,itu membuat sandra kecewan
lah,sekarang kok dibilang sandra yg gak mau hidup susah dg burhan dan memilih laki2 kaya si suryo.
kemudian ada jg pengakuan alexa bahwa yg kaya adalah mamanya bukan si suryo.
gimana nih,thor?
N Wage
di novel ini banyak banget konfliknya,tp yg bikin aku gak bosan konfliknya gak berlarut2,cepat selesai baru nongol konflik yg baru.goodjob othor👍👍👍👍👍❤❤❤❤❤💪💪💪💪💪
N Wage
aduh maknya si aisyah ternyata keong beracun,pantas jd gelandang begitu,pasti emang diusir anak tirinya krn julid dan gak tau diri itu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!