Adikku Bukan Pengemis

Pagi harinya aku terbangun jam 5 pagi, aku langsung mandi dan melaksanan sholat subuh. Selesai sholat aku langsung ke depan rumah, ternyata kevin belum bangun, biarlah dulu mungkin dia capek.

Aku kembali ke kamar dan menengok dila, aku pegang badannya ternyata badannya masih panas. Tak lama kemudian zakiyah bangun dan langsung mandi, setelah mandi dia bersiap untuk sekolah. Aku mengambil uang 20 ribu dari dompetku dan memberikannya kepada Zakiyah "nih buat jajan" ucapku sambil memberikannya uang 20 ribu, Zakiyah menerima nya dan mengucapkan terima kasih.

Setelah zakiyah pergi sekolah aku keluar kamar dan melihat kevin udah bangun tidur, akupun menghampirinya. "nyari sarapan yu" ajak kevin. Aku pun mengiyakan ajakannya dan kembali ke kamar untuk mengambil dompet. Setelah itu kita mencari sarapan. Aku membeli sate dan lontong sedangkan kevin membeli nasi warteg, tak lupa juga aku membelikan 3 bungkus nasi uduk untuk bibi yati, paman dan adik sepupuku, aku juga membelikan dila bubur ayam.

Setelah membeli sarapan kita langsung kembali ke rumah, sampai di rumah kevin sarapan di teras, aku mengambil air di dapur dan memberikannya ke kevin, lalu aku dan kevin sarapan bersama. Selesai sarapan aku kembali ke kamar untuk membangunkan dila dan menyuruh dila untuk sarapan. Setelah dila sarapan aku meminumkannya obat.

Jam 8 bi yati bangun aku langsung ngasih nasi uduk yang tadi aku dan kevin beli. Setelah itu bi yati dan suaminya makan bersama.

"bibi mau ke budhe jenguk budhe lagi sakit" ucap bi yati. "iya bi hati hati aku pulang sore kayaknya" ucapku.

Aku menemani Kevin duduk di teras dan membiarkan Dila Istirahat, tak lama kemudian bi yati dan suaminya mengeluarkan motor. "dila ayo cepetan" ucap bi yati, aku pun terkejut dengan ucapannya, tak lama kemudian dila keluar rumah dengan lemas dan muka pucat, dila langsung menuju ke motor bi yati, akupun mengejarnya dan mencegahnya "mau kemana?" tanyaku sambil memegang tangan dila yang panas "bibi nyuruh aku ikut ke budhe" jawab dila, bi yati dateng langsung mengajak dila pergi "bi dila lagi sakit badannya panas gak usah ikut" ucapku dengan tegas "Enggak enggak itu gak terlalu panas" jawab bi yati mengelak, aku pun memaksa dila buat turun dari motor "dila sakit bi badannya panas kenapa di ajak" ucapku kesal, bi Yati melihatku kesal "yee orang di ajak biar di kasih uang" jawab bi yati enteng, aku pun tambah kesal dengan jawaban bi Yati "adikku bukan pengemis bi" ucapku berteriak ke bi yati. Bi yati terdiam dan langsung mengajak suaminya pergi.

Setelah itu aku pun meminta kevin untuk mengantarkanku ke puskesmas, aku dan dila udah bersiap lalu kita berangkat ke puskesmas aku khawatir dengan dila dengan panasnya yang belum juga turun. Dari hasil berobat dila ga boleh capek, aku pun mengerti karena dila mungkin kaget dengan kepergian ayah.

Setelah berobat aku pulang dan aku langsung menyuruh dila beristirahat, aku ke dapur memasak sayur sop dan menggoreng ayam untuk dila makan siang.

Jam 12 siang aku menyiapkan dila makan siang dan mengantarkannya ke kamar dila, aku menyuruh dila makan dan meminum obat. Aku juga menyiapkan makan siang untukku dan kevin. Setelah makan aku kembali ke kamar ku liat dila udah makan dan meminum obatnya, aku pun menyuruhnya untuk tidur.

Jam 1 siang zakiyah pulang sekolah, aku langsung menyuruhnya makan siang dan beristirahat. Aku juga menceritakan kejadian tadi aku dengan bi yati ke zakiyah.

Jam 5 sore aku pun bersiap untuk kembali ke resto, aku dan Kevin berpamitan ke adik adiku, aku juga menitip salam untuk bi yati karena dia masih belum pulang juga.

"mba pulang dulu Dila cepet sembuh ya, obatnya di minum itu masih ada ayam sama sayur tinggal di panasin buat makan malam, zakiyah jagain adenya ya kalo ada apa apa ngomong aja" ucapku ke dila dan zakiyah.

Setelah itu aku dan kevin langsung berangkat untuk kembali ke resto.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...