NovelToon NovelToon
Hidden Rich Twins

Hidden Rich Twins

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Balas dendam. / Perubahan Hidup / Peningkatan diri -peningkatan kemmapuan
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Cahyaning fitri

No boomlike, baca pelan-pelan. Anak kecil di harap menyingkir....

IG : Abiyu686


Halwa Callista adalah seorang wanita muda, memiliki paras yang sangat cantik dan memiliki sejuta kemampuan. Dia adalah seorang pengusaha wanita di Belanda. Dia terpaksa menyembunyikan identitasnya karena ingin mengungkapkan sebuah rencana pembunuhan terselubung kepada saudara kembarnya bernama Salwa Callista Mereka berpisah sejak bayi karena perceraian kedua orang tuanya. Salwa Callista sendiri terbaring koma tidak berdaya di Rumah Sakit karena sebuah kecelakaan yang sangat tragis.

Untuk mengungkapkan misteri tersebut, Halwa Callista terpaksa berpura-pura menjadi saudari kembarnya, istri dari Dimas Sanjaya dan ibu dari anak berusia lima tahun bernama Noah.

Siapakah yang bertanggung jawab atas kecelakaan saudari kembarnya sampai terbaring koma di Rumah Sakit?

Baca dan ikuti kelanjutannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahyaning fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 : Kedatangan Jesslyn

"Ck, Kau kepedean sekali!" gerutu Halwa. Reyhan hanya cengengesan.

"Ayo kita makan, nanti keburu makanannya dingin!" ajak Reyhan.

"Apakah aku boleh ke toilet dulu?" tanya Halwa.

"Tentu saja, toiletnya ada di dekat dapur," jawab Reyhan. "Mau ku temani?" goda Reyhan.

"Ish, enak saja! Jangan berpikiran macam-macam!" sungut Halwa berlalu ke kamar mandi. Reyhan terkekeh melihat wajah lucu Halwa.

"Hei, Boy, Ayo kita ke meja makan!" ajak Reyhan kepada Noah.

"Yeay, asyik," girang Noah.

Selesai dari kamar mandi akhirnya mereka bisa menikmati makan malam. Reyhan menyajikan spaghetti bolognese kepada Halwa. Dia pun menikmati makanan yang diberikan Reyhan kepadanya. Dan rasanya benar-benar sangat enak.

"Heum, enak sekali," batinnya. "Bahkan aku sendiri tidak bisa membuatnya."

"Bagaimana, Ma? Enak tidak?" tanya Noah.

"Enak, Sayang! Apakah kau yang membuat?" tanya Halwa.

"Om Reyhan, Ma." jawab Noah. Seketika Halwa melirik ke arah Reyhan. Reyhan hanya tersenyum sangat manis.

"Bagaimana bisa Anda membuat ini semua?" tanya Halwa.

"Kau suka?" tanya Reyhan tersenyum.

"Lumayan," jawab Halwa.

"Aku kuliah di negeri orang, tentu saja dari sana aku belajar membuat semua makanan itu," jawabnya simpel. "Hey, Apakah yang ini kau juga lupa?" tanyanya, Halwa bingung.

"Maksud Anda?" tanya Halwa.

"Bukankah aku sering membuatkan untukmu! Aku letakkan di tempat makan bergambar Teddy bear. Dan sayangnya, Kau tidak pernah suka masakan western food," ucap Reyhan. Membuat Halwa membulatkan matanya.

"Maksud kamu?" tanya Halwa.

"Siapa kau?" bisik Reyhan tepat ditelinga Halwa. Tentu saja membuat Halwa terkejut dan wajahnya pucat.

"Ha .... Ha .... Ha." tawa Reyhan.

"Aku bercanda, kenapa kau terlihat sangat serius?" tanyanya.

"Ish, tidak lucu!" manyun Halwa.

Selesai makan malam Halwa memutuskan untuk pulang. Reyhan menawarkan untuk mengantarkan mereka pulang, namun Halwa menolak. Dia tidak mau merepotkan Reyhan.

"Terima kasih banyak atas makan malamnya," ucap Halwa dengan ramah.

"Sama-sama. Tapi kau tidak lupa dengan janji mu kan?" tanya Reyhan.

"Iya, katakan saja kau mau dibayar berapa?" ucap Halwa.

"Kau pikir aku tidak punya uang?" ketusnya. Halwa menoleh ke arah Reyhan, Halwa lupa kalau Reyhan adalah pemilik Arsenio Group.

"Ups, aku lupa kalau kau seorang CEO," lirihnya. Reyhan juga membulatkan matanya.

"Dari mana dia tahu aku seorang CEO?" batinnya.

"Tuan Reyhan yang terhormat, Kami pamit! Saya dan Noah pulang dulu!" pamit Halwa terkekeh.

"Tunggu!" Reyhan menarik tangan Halwa hingga dia terjerembab jatuh ke pelukan Reyhan. Manik mereka bertemu. Entah kenapa jantung mereka berdegup sangat kencang. Membuat pipi Halwa memerah, dia sangat malu, sontak mendorong tubuh Reyhan yang menempel padanya.

"Aku pulang! Terima kasih atas makan malamnya!" Halwa bergegas keluar dari Apartemen Reyhan. Reyhan hanya tersenyum melihat tingkah Salwa.

Halwa dan Noah menaiki taksi menuju rumah. Sampai di rumah, Halwa langsung menyuruh putranya untuk bersih-bersih dan langsung tidur. Dia membuka ponselnya, dan menelfon Asisten pribadinya.

"Iya, Nona. Ada apa?" tanya Adam.

"Selidiki Reyhan kembali, sepertinya Reyhan juga mulai curiga dengan ku," ucapnya. "Bukan hanya Reyhan, orang-orang yang hendak mencelakai ku. Kau harus menyelidikinya juga!" perintah Halwa kepada Adam.

"Baik, Nona." jawabnya. "Secepatnya aku akan menyelidikinya!"

"Apakah Reyhan ada hubungannya dengan semua ini? Tapi, tidak mungkin Reyhan yang melakukannya!" Halwa berdialog dengan dirinya sendiri. "Aku yakin ada seseorang lagi!"

"Tunggu, terakhir Salwa mengatakan sebuah inisial An .... ! Apakah Anita yang dimaksud oleh Salwa?" Otak Halwa dipenuhi dengan berbagai pertanyaan.

"Ma, Noah sudah selesai!" ucap Noah keluar dari kamar mandi. Seketika lamunannya buyar.

"Good job, Sayang! Sekarang Noah tidur," perintah Halwa kepada Noah.

"Oke, Mam!"

Halwa memandang wajah Noah, sangat damai saat tidur. Seketika dia teringat dengan kata-kata Salwa, agar dirinya melindungi Noah. Namun Halwa masih belum bisa menyelesaikan teka-teki ini.

"Siapa yang akan mencelakai anak ini?" ucapnya sambil mencium kening Noah.

Keesokkan paginya

Seorang wanita sedang marah-marah karena anak buahnya telah gagal menjalankan sebuah misi. Dia sangat jengkel dan dongkol. Dia tidak menyangka aksinya kali ini gagal untuk melenyapkan Salwa. Wanita itu adalah Jesselyn.

"Dasar bodoh kalian semua! Masa melukai seorang wanita saja kalian tidak becus! Preman macam apa kalian semua?" murka Jesslyn kepada empat anak buahnya.

"Tapi, Nyonya, dia sangat hebat, dialah yang membuat kami babak belur," ucap salah satu anak buahnya.

"Hebat dari mana? Naik motor saja dia tidak bisa, Apanya yang hebat?" tanya Jesslyn.

"Apa yang dikatakan Bang Badar benar, Nyonya! Wanita itu jago beladiri, kami dibuat babak belur oleh wanita itu," jelasnya.

"Bagaimana dia bisa beladiri? Kalian jangan mengada-ada ya?" kesal Jesslyn.

"Tapi saya tidak bohong, Nyonya!" jawab mereka serempak.

"Bagaimana bisa? Dulu Salwa tidak bisa melakukan apapun, kenapa setelah kembali dia sangat hebat? Ada yang aneh," batin Jesslyn. "Aku harus memberitahu Anita!"

Jesslyn menghubungi nomor Anita, akan tetapi, ponsel putrinya masih belum aktif. Membuat Jesslyn juga sangat jengkel. Dia pun memutuskan untuk menghubungi putrinya nanti. Jesselyn berencana untuk mendatangi rumah menantunya. Dia ingin memastikan sendiri, apakah benar wanita yang tidak bisa melakukan apapun bisa menghajar empat preman sekaligus.

Mobil yang ditumpangi Jesslyn berhenti tepat di depan gerbang rumah menantunya, dia menyuruh security untuk membuka gerbangnya. Mobil Jesslyn memasuki halaman rumah, dan berhenti tepat di depan rumah tersebut. Jesslyn berjalan dengan angkuh masuk dalam rumah dan menyuruh Salwa menghadap kepadanya.

Pelayan yang takut dengan ancaman Jesslyn, dengan bergegas menemui Salwa. Dan mengatakan bahwa di bawah ada tamu yang mencari. Halwa langsung keluar dan melihat siapa tamu yang ingin bertemu.

"Selamat siang, Ada yang bisa saya bantu?" tanya Salwa kepada wanita tersebut. Jesslyn menoleh ke arah Salwa. Dia begitu terkejut, pasalnya wanita yang dia yakini sudah mati kini hidup lagi dan berdiri di depannya.

"Salwa. Apa kabar?" tanya Jesslyn, sambil memeluk tubuh Salwa.

"Siapa Anda?" tanya Salwa, Jesslyn mengernyitkan alisnya.

"Kau tidak mengingat ku? Ini aku, Mamahnya Anita," jawabnya. "Bagaimana kau tidak mengingat Tante?" tanyanya.

"Saya lupa, karena saya mengalami kecelakaan." jawabnya singkat.

"Benarkah kamu kecelakaan! Bukannya kamu pergi dengan pria lain," ejeknya. Membuat Halwa terlihat marah.

"Jaga ucapan Anda! Saya tidak pernah pergi dengan siapapun!" tegasnya. "Saya kecelakaan," imbuhnya.

"Jika memang kau kecelakaan, mana bekas lukanya? Padahal kecelakaan itu sangatlah tragis!" cibir Jesslyn keceplosan.

"Bagaimana kau tahu, kalau kecelakaan yang aku alami sangat tragis? Atau jangan-jangan kau penyebab kecelakaan yang ku alami?" selidik Halwa.

"Jangan macam-macam ya? Jangan sembarangan kau menuduhku!" elaknya.

"Aku tidak menuduh Anda! Anda sendiri yang merasa dituduh!" ujarnya.

"Sudahlah Salwa, sebaiknya kamu pergi saja dari sini! Biarkan Dimas dan Anita bahagia," ucap Jesslyn.

"Saya akan pergi dari sini, setelah Dimas menceraikan saya," ujarnya. "Harusnya sebagai orang tua, Anda bisa mendidik anak Anda dengan baik! Jangan menjadi duri dalam daging!" ejek Halwa.

"Kau ini ya, keras kepala!" hardiknya hendak menjambak rambut Halwa. Namun Halwa menangkisnya.

"Jangan coba-coba menyentuh saya! Saya tahu Anda dan Anita kan dalang dibalik ini semua?" tanya Halwa, membuat Jesslyn sangat marah. Ternyata Salwa yang sekarang lebih berani, dari pada yang dulu.

to be continued...

1
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
.
Bintang 1016
Luar biasa
Miausaus
ijin baca ka
Fransiska Musilah
huek .... nurul /Puke//Puke/
Fransiska Musilah
nurul...
bukalah mata htimu.jangan egois !
Te Yandes
Luar biasa
gempi
h
Anonymous
ok
Vonny Vanessa
Luar biasa
Ibu Dewi
y lucu bsnget aku sangat ingin punya anak kembar tpi alloh tida memberi ki anak kembar hehe nasib
Bella Hikmah
seru sekali
Ibu Dewi
ah aku jdi msles baca nys klo cerita nya begini salwa di sakiti sekaranh halea juga dama bosen jdi nya malah emosi baca nya juga
Ira
ok
Hadijah Nadia
Luar biasa
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍🌹🌹🌹
Yulia Setiawan
Luar biasa
Yeti priawartini
,💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
Anonymous
keren
Sri Wiwin
buat salwa bahagia ama reyhan
Itoh
tidak menarik ceritanya terlalu berbelit²
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!