Demi biaya pengobatan sang ayah, Ella rela meminjam uang pada rentenir tua yang berakhir harus menikahi pria tua itu karena Ella tak bisa mngembalikan pinjaaman serta bunga yang bertambah banyak..
Keberuntungan memihak Ella karena belum sempat menikahi Ella , rentenir itu sudah meninggal akibat kecelakaan ...
Namun kebahagiaan Ella harus sirna karena kini Ella harus menjadi istri kedua sekaligus budak dari anak rentenir itu yang bernama Alex..
Akankah Ella sanggup bertahan dengan Alex yang penuh banyak sifat dan juga istri pertama Alex yang selalu ingin memisahkan mereka..???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apri Ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
Ella mengemasi barang yang ingin dia bawa, hanya satu koper kecil karena saat datang ia juga tak membawa apapun. Pikiran Ella melayang kemana mana. Apakah Alex mengusirnya sekarang?
Tapi sebenarnya tak masalah jika Alex mengusirnya dan ia bisa kembali kerumah ayah.
Menjalani hari harinya dahulu, memang itu yang diinginkan Ella.
Tapi mengapa sekarang ia merasa resah dan sedikit sakit hati.
Hah sakit hati?
tidak ini bukan sakit hati lalu apa? kecewa ?dadanya sedikit sesak rasanya ingin menangis melihat Alex yang kembali bersikap dingin padanya padahal baru kemarin Alex bersikap manis.
Ahh entahlah pria itu memang membingungkan, semalam ia tak datang padahal Ella sudah menunggunya dan sekarang tiba tiba Alex mengusirnya.
Selesai dengan satu kopernya, Ella berjalan menuruni tangga. Masih terlihat sepi ya tentu saja karena ini masih sangat pagi, pasti Hanna juga belum bangun, hanya ada beberapa maid yang bekerja.
Ella menyeret koper keluar dari mansion dan ia sempat mendengar para maid tengah berbisik bisik, sial mereka pasti sedang membicarakan dirinya batin Ella kesal.
Sandi yang melihat Ella menyeret koper segera meminta koper Ella dan meletakan dibagasi belakang.
Ella memasuki mobil dan duduk disamping Alex yang sudah menunggunya dimobil. "Lama sekali." gerutu Alex saat Ella sudah duduk disampingnya.
"Kau saja yang tidak sabaran" batin Ella hanya membatin karena ia melihat suasana hati Alex sepertinya sedang buruk jadi Ella lebih baik diam kali ini dari pada nanti ia mendapat amukan dari Alex.
Sandi mulai menjalankan mobilnya dan Ella masih bingung entah kemana Alex akan membawanya, Ella hanya berharap Alex akan membawanya pulang kerumah Ayah, yaa itu lebih baik dari pada tinggal dimansion mewah yang bak neraka ini.
sementara itu Hanna melihat dari atas mobil Alex melaju meninggalkan mansion membuat Hanna tersenyum sinis. "Siapa suruh dia berani denganku, tentu Alex akan lebih memilihku dari pada gadis yang baru saja dinikahi Alex beberapa minggu itu!" gumam Hanna yang kini tersenyum puas.
...
Hening...
Didalam mobil tiga orang itu sibuk dengan pikiran masing masing, sesekali Alex melirik Ella yang melihat kearah luar dan terlihat melamun.
Hingga mobil yang mereka tumpangi berhenti disebuah perumahan mewah yang tak jauh dari kantor Alex.
"Turun!" perintah Alex kala mobil berhenti didepan rumah mungil namun terlihat mewah itu.
Ella hanya menurut saja, Ia turun dan mengikuti Alex sampai Alex berhenti didepan pintu. "Ini kunci rumahmu." kata Alex memberikan sebuah kunci yang membuat Ella bingung.
"Rumahku?'' batin Ella masih tak mengerti.
Ella dan Alex memasuki rumah mungil yang sudah berisi perabotan itu, disana lengkap sudah ada sofa , televisi dan semuanya yang tersedia disana.
Sandi membawa masuk koper Ella sedangkan Ella masih terkagum kagum dengan kemewahan rumah mungil ini.
"Kau menyukainya?" tanya Alex yang tiba tiba memeluk Ella dari belakang membuat Ella ingin memberontak namun Alex malah semakin memperat pelukannya ini.
"Apa maksud semua ini?" tanya Ella yang masih saja memberontak dan akhirnya Alex melepaskan pelukaanya namun sekarang mengecup bibir Ella.
"Ini untukmu dan mulai sekarang kau akan tinggal disini, apakah kau masih tak mengerti juga." kekeh Alex.
"Benarkah? jadi aku sudah tak akan tinggal di mansion mu lagi?" tanya Ella tampak berbinar senang.
"Tentu saja mulai sekarang kau tinggal disini, apa kau senang?" tanya Alex kembali memeluk Ella tapi kali ini Ella hanya diam saja tidak memberontak.
"Terimakasih " lirih Ella dalam pelukan Alex. Akhirnya sekarang ia terbebas dari mak lampir seperti Hanna itulah yang membuat Ella lega dan yang pasti Alex tidak melepaskannya dirinya begitu saja, entah mengapa itu membuat Ella senang.
"Tentu saja semua ini tidak gratis sayang." Bisik Alex yang membuat Ella merinding.
"Apa maksudmu?" tanya Ella kesal.
"Tentu saja kau harus melayani ku setiap aku datang dan aku akan memberikanmu segalanya." kata Alex dengan serigaian membuat Ella memutar bola matanya malas , dipikiran Alex hanya ************ saja batin Ella kemudian ia menarik kopernya membawanya memasuki ruangan yang pasti itulah adalah kamar.
Kamar dengan ranjang besar, hampir sama seperti kamar saat dimansion Alex.
"Aku akan pergi bekerja, sebentar lagi akan ada maid yang datang untuk membantumu disini." Kata Alex didepan pintu.
"Kau tidak sarapan dulu?" tanya Ella yang sedang sibuk meletakan bajunya di almari yang sudah disediakan Alex.
"Bagaimana aku bisa sarapan jika kau saja belum menyiapkan apapun untuk ku." protes Alex.
"Bahkan aku baru saja datang" batin Ella.
Alex berharap Ella akan pergi kedapur untuk membuatkanya sarapan namun ternyata semua tak sesuai dugaannya "Berangkatlah, nanti kau bisa terlambat." kata Ella santai membuat Alex tercenggang tak percaya.
Karena gemas Alex menghampiri Ella dan mencium bibir Ella membuat Ella terkejut karena ciuman dadakan Alex.
"Jika saja kau tidak sedang datang bulan aku pasti sudah menghabisimu!" kata Alex mengecup bibir Ella kemudian pergi meninggalkan Ella yang masih termangu akibat ciuman dadakan Alex.
"Benar benar menyebalkan!"gerutu Ella.
...
Hanna terlihat riang menyirami bunga yang ada ditaman belakang mansion. bunga mawar putih yang sudah mulai bermekaran, seperti hatinya saat ini.
"Wah... nyonya sepertinya dalam suasana hati yang baik hari ini?"tanya Nisa maid yang menemai Hanna dikebun.
"Tentu saja , hari ini aku sangat bahagia sekali, kau pasti tau alasanya kan?" tanya Hanna yang masih sibuk menyirami bunga.
"Ya nyonya, memang gadis kampung itu tidak pantas menjadi ratu disini, hanya nyonya lah yang seharusnya jadi ratu disini" kata Nisa membuat Hanna tersenyum.
"Ternyata kau sepemikiran juga denganku." ucap Hanna.
"Tentu saja Nyonya , aku akan selalu menjadi pendukungmu." kata Maid itu bangga.
"Setelah Alex membuang Ella, pasti Alex akan mencintaiku seperti dulu lagi dan aku akan menjadi satu satunya." kata Hanna tersenyum puas.
...
"Maaf Nona , saya bik Sumi yang akan menjadi maid dirumah ini" kata seorang wanita paruh baya yang baru saja mengetuk pintu.
"Ohh iya... tadi Alex sudah mengatakan padaku. masuklah akan kutunjukan dimana kamarmu." kata Ella dan Bik Sumi berjalan mengikuti Ella yang kini membukakan kamar untuk Bik Sumi.
"Saya akan membereskan barang barang saya dan setelah itu saya akan memulai bekerja." kata Bik Sumi yang membawa tas besar.
"Tak perlu buru buru Bi... istirahatlah untuk hari ini dan mulailah bekerja besok pagi , aku juga sudah memasak kan makanan untuk kita hari ini." kata Ella tersenyum, sedangkan Bik Sumi seperti tak percaya dengan majikan barunya itu yang entah mengapa orangnya begitu baik.
Ya semoga saja memang orang baik....
bersambung....
Jangan lupa like vote dan komen yaaa...
kl mau cepat emang harus rajin jalan sejak bbrp bulan sebelumnya.
kl mau bisa HB juga asal hati2.
saya lahiran pling lama kontraksi 4 jam.
ada tmn ga sampe 1 jam kontraksi langsung lahiran dan langsung pindah ke ruang perawatan jalan sendiri krn dia rajin bgt jalan2