NovelToon NovelToon
Love Your Enemy

Love Your Enemy

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Konflik etika / Enemy to Lovers / Balas Dendam
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: nowitsrain

Nuansa dan Angger adalah musuh bebuyutan sejak SMA. Permusuhan mereka tersohor sampai pelosok sekolah, tiada yang luput untuk tahu bahwa mereka adalah dua kutub serupa yang saling menolak kehadiran satu sama lain.

Beranjak dewasa, keduanya berpisah. Menjalani kehidupan masing-masing tanpa tahu kabar satu sama lain. Tanpa tahu apakah musuh bebuyutan yang hadir di setiap detak napas, masih hidup atau sudah jadi abu.

Suatu ketika, semesta ingin bercanda. Ia rencakanan pertemuan kembali dua rival sama kuat dalam sebuah garis takdir semrawut penuh lika-liku. Di malam saat mereka mati-matian berlaku layaknya dua orang asing, Nuansa dan Angger malah berakhir dalam satu skenario yang setan pun rasanya tak sudi menyusun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nowitsrain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tragedy

Satu persatu tamu undangan pergi meninggalkan wedding party yang telah usai. Mobil-mobil jemputan mewah berjajar rapi di depan lobi, para sopir pribadi berseragam rapi standby di sisi, menyambut sang tuan masuk dengan membukakan pintu penumpang lebar-lebar.

Di antara mobil-mobil mewah itu, Nuansa mengitarkan pandangannya untuk mencari mobil jemputannya sendiri. Namun sejauh mata memandang, tidak ia temukan Mercedes-Benz E-Class yang mengantarkannya ke sini beberapa jam lalu.

Nuansa sedikit menepi, menjauh dari lobi yang ramai oleh para tamu undangan yang hendak pulang. Pada bagian yang cukup jauh dari jangkauan pandang manusia (namun tidak lepas dari sorot CCTV), ia berdiri sempoyongan. Kadar alkohol di dalam tubuhnya kini cukup banyak, hasil terbang ke sana kemari memperluas koneksi. Setiap pindah circle, bertambah pula alkohol yang masuk ke dalam tubuhnya.

Mencoba untuk tetap sadar selagi jemputannya belum datang, Nuansa keluarkan ponsel dari hand bag. Tombol 1 ditekan, suara nada tunggu menggema pelan dari loud speaker yang dinyalakan. Itu adalah panggilan cepat yang tertuju pada nomor asisten pribadinya, seseorang yang bertanggung jawab mengantar dan menjemputnya ke mana pun bersama sang sopir pribadi.

Dering demi dering terdengar, panggilan tidak juga kunjung dijawab. Nuansa mengerang kesal. Kepalanya semakin berat dan bobot tubuhnya nyaris tidak lagi bisa ditumpu di atas kaki. Gejolak tidak nyaman perlahan muncul juga di perutnya, asam lambung merangkak naik ke pangkal tenggorokan, menciptakan sensasi panas dan asam yang tidak tertahankan.

Panggilan pertama berakhir dengan tidak adanya jawaban. Nuansa berdecak, mencoba melakukan panggilan kedua. Kali ini, ia menunggu dengan lebih tidak sabar. Begitu panggilan tidak diangkat di detik ke-delapan, ia akan langsung menekan tombol merah, untuk kemudian menekan angka 1 lagi segera setelah panggilan terputus. Ia lakukan itu secara berulang-ulang. Dan berulang-ulang itu pula panggilannya tidak terjawab.

Kesabaran Nuansa mulai habis. Ia terpikir untuk memesan taksi saja, pulang diantarkan sopir asing daripada bertahan di sini dengan kondisi kepala yang semakin sakit.

Akan tetapi, langkah sempoyongan Nuansa adalah kabar buruk yang tidak bisa dihindari. Baru juga terayun satu kali, tubuhnya limbung dan hampir terjun bebas ke tanah. Beruntungnya dia masih bisa kembali berdiri, meski tidak tegak-tegak amat.

"Aish!" gerutunya.

Dia merambatkan tangan di tembok, mencari penopang bantuan demi bisa berjalan meninggalkan tempatnya. Namun lagi-lagi nasib sial datang padanya seperti serbuan peluru serdadu, terus memberondong tanpa henti. Seseorang, dengan tidak tahu adabnya, berlari serabutan hingga menyambar tubuh linglung Nuansa. Akibatnya, tubuh ramping itu jatuh tersungkur, bersimpuh di tanah kotor dengan kedua telapak tangan mendarat duluan, menimbulkan goresan dan memar.

Nuansa meringis, nyeri merambat perlahan dari luka gores di telapak tangannya. Ia berusaha bangkit, tapi sudah tidak punya tenaga. Dan kabar buruknya, ponsel dalam genggamannya ikut terlempar saat dirinya jatuh. Posisinya terpisah jauh dari hand bag yang juga ikut terbang melayang sebelum mendarat mengenaskan.

Nuansa merangkak, meraih ponselnya yang teronggok mengenaskan. Ketika berhasil diraih, ia kesal setengah mati sebab layar ponselnya retak parah. Ponselnya juga tidak merespons saat diketuk layarnya dua kali, sehingga bisa dipastikan ponsel itu seketika mati.

"Kamu punya mata nggak, sih?" semburnya, kepada siapa pun yang barusan menabraknya.

Pandangannya sudah semakin kabur saat kepalanya menoleh dan sedikit mendongak. Di depannya, seorang pria berdiri menjulang dengan kedua tangan masuk ke dalam saku celana. Eksistensinya tampak angkuh. Seperti seorang penguasa yang memandang rendah rakyat jelata rak berdaya di bawahnya.

Karenanya, Nuansa semakin kesal. Dalam benaknya, pria ini begitu kurang ajar dan tidak memiliki empati. Sudah menabrak orang sampai jatuh, sekarang malah hanya berdiri tanpa menawarkan bantuan sama sekali.

Nuansa berakhir mengomel panjang lebar. Memaki sosok pria bermuka abstrak di depannya yang masih saja tidak menunjukkan reaksi.

Tanpa tahu kepada siapa ia mengomel, bibir Nuansa terus bergerak tanpa henti.

...✨✨✨✨✨...

Pergulatan panas yang dimulai dari serangan tidak terduga di lift, kini memasuki babak baru yang semakin menegangkan. Suara lenguhan bersahut-sahutan di bawah sapuan cahaya temaram. Posisi berubah berkali-kali.

Terkadang Nuansa di bawah, pasrah menerima segala perlakuan pria di atasnya, lapang dada menyambut setiap kecup dan sapuan hangat lidah sang pria menyapa lekuk leher serta tulang selangka.

Terkadang tubuhnya disentak, dibawa ke posisi atas sehingga dirinya bisa lebih leluasa memandang wajah sang pria di bawahnya. Yang pada waktu itu pula, Nuansa masih tidak bisa melihat dengan jelas siapa gerangan yang sedang beradu mesra dengannya.

Pikiran Nuansa kosong. Ia bahkan tidak lagi ingat bagaimana bisa berakhir dengan pria ini, tidak juga yakin apakah ini adalah kenyataan atau sekadar halusinasi. Mungkin saja dia berakhir pingsan di jalan, bermenit-menit berlalu tidak ditemukan, kemudian mulai bermimpi aneh karena efek alkohol yang menguasai tubuhnya, ditambah sudah tiga tahun lamanya sejak ia terakhir kali bercinta.

Seluruh tubuh Nuansa terasa panas. Keringat membanjiri setiap lekuk, terasa lengket dan basah.

"Rough or vanilla?" tanya pria yang kini kembali mendominasi di atas tubuhnya.

Sorot mata Nuansa telah layu, didominasi hasrat dan keinginan untuk dipenuhi.

Dengan isi kepala yang semrawut, dan kesadaran nyaris tidak ada, serabutan Nuansa menjawab, "I like it rough."

Samar-samar, Nuansa dapati pria di atasnya tersenyum miring. Tidak butuh waktu lama sejak mendapatkan persetujuannya, pria itu segera memenuhi keinginan Nuansa. Tubuhnya menghantam lebih kuat, lebih keras. Nuansa merasakan sensasi panasnya merambat sampai ke ubun-ubun. Bibirnya tidak berhenti meracau, kuku-kuku jemarinya sesekali menancap dan menggaruk punggung sang pria, menyalurkan limpahan hasrat membara di dalam dirinya.

"Do you like it?" bisik sang pria. Suaranya yang tenang dan dalam, membuat tubuh Nuansa semakin terasa bergidik dan sulit dikendalikan.

Tidak ada kata yang bisa keluar dari bibir Nuansa, karena ia sibuk meracau tidak jelas. Maka yang bisa dia berikan sebagai jawaban hanyalah anggukan kepala, itupun terjadi secara serampangan. Karena lagi-lagi, tubuhnya terguncang tidak keruan.

Pria di atasnya tersenyum penuh arti, lalu semakin semangat memenuhi Nuansa seperti yang perempuan itu inginkan. Di sela-sela gerakannya, tangan besarnya sesekali merambati wajah Nuansa. Jemari panjangnya menyisir setiap sisi.

Terkadang gemas menyingkirkan helaian rambut yang menempel di pelipis, bercampur dengan keringat. Terkadang meremas pipi tirus Nuansa yang blush on-nya sudah melebar ke mana-mana. Terkadang pula dengan jahil mengusap permukaan bibir Nuansa, seakan mengundang lebih banyak racauan agar keluar leluasa.

Sampai akhirnya, surga yang dikejar tiba, pria itu merapatkan tubuhnya pada Nuansa, memeluk erat perempuan itu sebelum akhirnya menarik diri. Tubuhnya berguling ke samping. Rebah di sebelah Nuansa yang saat ini kesadarannya sudah benar-benar hilang. Perempuan itu jatuh tertidur, wajahnya tampak begitu damai seakan tanpa beban.

Pria itu berdiam diri sejenak di sampingnya. Mengamati napas Nuansa yang mengalir teratur, jejak-jejak keringat yang berlinang diterpa cahaya temaram, juga belahan bibirnya yang terbuka sedikit.

"You'll regret it," ucap sang pria, kemudian menaikkan selimut sampai membungkus seluruh tubuh mereka.

Perlahan, ia ikut memejamkan mata. Seperti katanya, Nuansa akan menyesali perbuatan mereka malam ini.

Bersambung....

1
irish gia
lanjutttt
irish gia
baik banget sih angger..segitunya jagain nuansa
irish gia
siapakah dia
irish gia
hmmm...
irish gia
kalo himil..cerita end..nuasa pasti dipaksa kiwin sama angger
irish gia
ngakak
Zenun
cuti tiga bulan aja.
Hamil dulu tapi😁
Zenun
Masih belum bisa menjudge kalau Han Jean orang jahat
Zenun
Nuansa main asal tuduh aja nich🤭
nowitsrain: Pokoknya Angger yang salahhh
total 1 replies
Zenun
foto apan tuch?
nowitsrain: Foto xxx
total 1 replies
Zenun
mungkin dia pura-pura😁
nowitsrain: Emaknya Angger ituuuuu
total 1 replies
Zenun
Aku tahu, dalangnya adalah Han Jean
nowitsrain: Omo omo
total 1 replies
Zenun
Kira-kira siapa ya yang sedang mengincar Nuansa🤔. Apa mungkin Han Jean🤭
nowitsrain: Adalah aku ☝️
total 1 replies
Zenun
ke aku sini😁
nowitsrain: Hmmm seperti jurus silat ciat ciatt
total 3 replies
Zenun
mengcurigakan
nowitsrain: Hehehe
total 1 replies
Zenun
tapi udah kesentuh dalam-dalam
nowitsrain: T-tapi kan, Nuansa duluan 😭😭
total 1 replies
Zenun
Bekas Han Jean ngapelin nyang onoh kali😁, terus naronya asal-asalan karena Nuansa datang
nowitsrain: Upssss
total 1 replies
Zenun
Ini mah Fix, balon yang dipake Angger itu bolong
nowitsrain: Enggak kok... rill tidak
total 1 replies
Zenun
ada wanita lain kali😁
nowitsrain: Hehehe
total 1 replies
Zenun
aki-akinya ngemong, gak ikutan ngereog😁
Zenun: wkwkwkwk
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!