NovelToon NovelToon
KIM HYUN: BUSAN UNDERGROUND STUDENT

KIM HYUN: BUSAN UNDERGROUND STUDENT

Status: sedang berlangsung
Genre:Preman / Mafia
Popularitas:382
Nilai: 5
Nama Author: ilwa nuryansyah

menceritakan tentang seorang murid pindahan yang bernama Kim hyun yang pindah ke sekolah barunya yang bernama sekolah SMA CSB (CENTRAL SPORT BUSAN), awalnya kehidupannya lancar namun tampaknya dia tidak terlalu mengetahui tentang sisi gelap sekolah ini beserta kota ini maka dari itu kim Hyun mau tak mau harus mencari tahu tentang sisi gelap sekolah ini dan kota ini agar dirinya bisa menjalani kehidupan yang normal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilwa nuryansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 18

Kim Hyun dan Lee Gyu-won saling berhadapan di lantai gimnasium yang luas. Hidung Hyun berdarah, tetapi matanya dingin dan fokus.

Gyu-won, sang ahli Judo, telah kehilangan keunggulannya di lapangan. Tubuhnya sakit, dan yang terburuk, dia mulai panik karena kesulitan bernapas.

Gyu-won: (Mengaum, mengabaikan rasa sakitnya) "Aku tidak akan kalah! Kau... kau hanyalah seorang pengecut yang menyerang dari belakang!"

Gyu-won kembali maju, mengincar cengkeraman. Dia mencoba teknik andalannya, "Morote Gari" (Double Leg Takedown), berharap bisa menjatuhkan Hyun dan melumpuhkannya dengan "ground fighting".

Namun, Hyun sekarang sudah membaca ritme Gyu-won.

Saat Gyu-won membungkuk untuk "tackle" Hyun bergerak cepat.

Hyun melepaskan serangkaian serangan cepat, brutal, dan tepat sasaran. Dia menggunakan pukulan telapak tangan yang pendek tetapi kuat, menargetkan area vital Gyu-won:

Pukulan pertama Tepat mengenai "pleksus solar (ulu hati)" Gyu-won. Pukulan ini tidak kuat, tetapi cukup untuk mengganggu diafragma.

Lalu setelah itu Pukulan kedua yang menyerang Ke tulang selangka.kanan Gyu-won.

Dan terakhir pukulan ketiga menyerang ke sisi leher (area karotis/saraf).

**BUK! BUK! CRACK!**

Gyu-won ambruk. Dia tidak pingsan, tetapi dia terhuyung, berlutut, memegangi dada dan lehernya. Otaknya menjerit karena rasa sakit dan alarm. Dia benar-benar kesulitan bernapas, efek dari serangan CQC yang berfokus pada titik-titik saraf. Teknik Judo-nya, yang membutuhkan paru-paru dan kekuatan inti yang maksimal, menjadi tidak berguna.

Hyun:(Berbicara dengan nada datar) "Jika kau mau berkelahi, bertarunglah dengan serius. Jangan andalkan hanya pada satu teknik."

Gyu-won, meskipun kesakitan, adalah petarung yang gigih. Dia mencoba merangkak, mencari cengkeraman di kaki Hyun untuk melakukan "ankle lock".

Hyun tidak memberinya kesempatan. Dia tahu, jika Gyu-won berhasil mencengkeramnya lagi, dia akan kalah.

Hyun menggunakan satu gerakan mematikan, meniru gerakan dari pertarungan sebelumnya, tetapi kali ini dengan kecepatan penuh.

Hyun bergerak ke belakang Gyu-won yang sedang merangkak. Dia melepaskan "Tendangan Kapak (Axe Kick)" rendah yang kuat, mengenai "tulang punggung bagian bawah" Gyu-won.

\*\*DHAK!\*\*

Gyu-won menjerit, bukan karena amarah, melainkan karena rasa sakit yang murni. Seluruh tubuhnya tegang, dan dia ambruk sepenuhnya.

Hyun kini berdiri di atas Gyu-won. Gyu-won berbaring telentang, megap-megap, mencoba mendapatkan oksigen.

Hyun melihat ke bawah. Darah menetes dari hidungnya sendiri ke lantai. Ia memutuskan untuk mengakhiri ini sebelum ada yang datang.

Hyun merunduk, mencengkeram rambut Gyu-won, dan menariknya sehingga wajah Gyu-won menghadap ke atas.

Hyun: "Kau datang ke sini mencari pertarungan. Aku memberikannya. Jangan ganggu aku lagi."

Hyun menggunakan ujung ibu jarinya yang keras dan fokus. Dia menekannya dengan keras ke "titik tekanan di bawah telinga" Gyu-won.

Rasa sakit itu mematikan. Ini adalah teknik CQC yang dirancang untuk menyebabkan disorientasi total dan pingsan.

Wajah Gyu-won memerah, matanya membelalak ketakutan dan rasa sakit. Dia mencoba melawan, tetapi tubuhnya sudah lumpuh. Dia merasa seolah-olah seluruh sarafnya meledak.

Akhirnya, tubuh besar Lee Gyu-won kejang sebentar, dan kemudian pingsan total. Tubuh raksasa itu tergeletak tak bergerak di lantai gimnasium.

Hyun berdiri tegak, napasnya berat, hidungnya berdarah. Dia menatap ke bawah pada Gyu-won, yang sekarang terlihat begitu kecil dan tak berdaya.

Kim Hyun berjalan kembali ke sudut, mengambil tisu dan membersihkan darah di hidungnya. Rasa sakitnya nyata, tetapi tidak terlalu parah—hanya tulang rawan yang memar.

Dia memandang tubuh Gyu-won. *Biarkan saja dirinya akan baik-baik saja setelah beberapa jam.*

Hyun meraih sapu pelnya yang jatuh dan kembali membersihkan lantai. Dia tidak bernyanyi lagi, tetapi ekspresinya kembali tenang.

Tiba-tiba, pintu gimnasium terbuka. **Guru Olahraga Pak Lee** kembali masuk, ditemani oleh Min-ho.

Pak Lee:"Hyun! Kau sudah selesai—"

Guru Olahraga itu terdiam, menatap pemandangan di tengah ruangan.

Dinding yang penyok akibat bantingan Gyu-won.

Siswa bertubuh raksasa tergeletak tak sadarkan diri di lantai, dengan bekas darah kecil di dekat kepalanya.

Dan Kim Hyun, berdiri dengan santai memegang sapu pel, dengan jaket seragam yang sedikit robek dan darah kering di sekitar hidungnya.

Pak Lee: (Tergagap, wajahnya pucat) "A-apa... apa yang terjadi di sini?!"

Hyun: (Dengan tenang) "Oh. Saya sedang membersihkan lantai. Lalu dia masuk, mencoba mencari masalah. Dia terpeleset saat saya sedang mengepel, Seonsaengnim. Lantainya licin."

Min-ho menutup wajahnya, tidak percaya dengan kebohongan ala Kim Hyun.

Guru Olahraga Pak Lee, yang sudah terbiasa dengan absurditas di CSB, hanya menghela napas panjang dan memijat pelipisnya. Dia tidak bodoh, tapi dia tahu, berurusan dengan petarung-petarung ini hanya akan merepotkannya.

Pak Lee: "Baiklah. Biarkan saja dia di sana. Panggil saja UKS. Lanjutkan membersihkan. Dan Kim Hyun! Jika ada lagi 'siswa yang terpeleset' di ruangan yang kau pel, hukumanmu akan berlipat ganda!"

Guru Olahraga itu pergi, terlalu takut untuk menyelidiki lebih lanjut.

Hyun melanjutkan mengepel. Min-ho berlari mendekat.

Min-ho:(Berbisik cepat) "Hyun-ah! Itu Lee Gyu-won! Ahli Judo! Kau gila! Kenapa kau pukul KO dia?! Sekarang kau akan diburu oleh seluruh Kelas Satu!"

Hyun: "Aku sudah capek diganggu. Aku hanya memberi pelajaran pada mereka yang tidak bisa mendengarkan. Sekarang, bantu aku membersihkan ini. Sebentar lagi aku harus bertemu Ji-soo."

Min-ho: "Ji-soo? Siapa Ji-soo? Dan dia akan membawanya ke UKS. Aku tidak mau disentuh lagi oleh guru itu!"

Hyun tersenyum, mengabaikan Min-ho yang panik. Hidungnya mungkin sakit, tapi dia berhasil menyingkirkan dua ancaman besar: "Jin-seop" (Kelas 2-C) dan "Lee Gyu-won" (Kelas 1-B) dalam satu hari.

Kini, yang tersisa hanyalah janji makan malam dan ancaman yang lebih besar yang ia tahu sedang datang dari Pemimpin Kelas 2-B, Han Gyu-sik, dan Pemimpin Kelas 2-C, Choi Min-gyu.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!