NovelToon NovelToon
Transmigrasi Menuju Kemanusiaan

Transmigrasi Menuju Kemanusiaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi / Psikopat / Cinta pada Pandangan Pertama / Reinkarnasi / Cintapertama / Balas Dendam
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: AgviRa

Seorang psikopat yang ber transmigrasi ke tubuh seorang gadis, dan apesnya dia merasakan jatuh cinta pada seorang wanita. Ketika dia merasakan cemburu, dia harus mengalami kecelakaan dan merenggut nyawanya. Bagaimana kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AgviRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

Darrel memandang Avi dengan mata yang tajam dan bertanya, "Apakah kakak benar-benar akan mengejar cinta Alice?"

Avi mengangguk antusias, matanya berbinar-binar dengan keinginan. "Iya, kakak akan melakukan apa saja untuk mendapatkan Alice," kata Avi dengan suara yang penuh keyakinan.

Darrel memandang Avi dengan mata yang penuh arti, tapi tidak mengatakan apa-apa lagi, seolah-olah dia bisa melihat api keinginan yang membakar hati Avi.

Avi tersenyum lebar dan berpamitan kepada Darrel sebelum pergi. Di luar, sebuah mobil mewah menunggunya, dengan sopir yang siap mengantarnya ke tempat pertemuan.

Avi masuk ke dalam mobil, ditemani oleh beberapa bodyguard yang siap melindunginya. Mereka berangkat menuju restoran Italia, tempat Avi dan Alice akan bertemu.

**

Avi tiba di restoran mewah itu, suasana elegan langsung menyambutnya. Dia menuju meja yang telah dipesan dan memesan minuman favoritnya sambil menunggu Alice tiba. Saat jam 7 malam, pintu restoran terbuka dan Alice masuk dengan senyum yang manis, cahaya lembut dari lampu restoran menyinari wajahnya.

Avi berdiri dan tersenyum hangat ketika Alice datang, "Alice, kamu terlihat cantik sekali," kata Avi dengan suara yang lembut. Alice tersenyum dan mendekati Avi, lalu mereka berdua melakukan ciuman pipi sebagai sapaan.

Mereka duduk dan membahas menu makanan dan minuman yang akan mereka pesan. Saat mereka sedang melihat menu, Alice menunjuk ke arah beberapa pria berpakaian serba hitam yang duduk di meja belakang mereka. "Siapa mereka?" tanya Alice dengan rasa ingin tahu.

Avi tersenyum dan menjawab, "Mereka adalah anak buahku. Apakah kamu kurang nyaman dengan kehadiran mereka?"

Alice memandang Avi dengan sedikit penasaran, tapi kemudian tersenyum dan berkata, "Tidak, tidak apa-apa. Aku hanya penasaran saja."

Beberapa waktu kemudian, makanan yang mereka pesan datang. Mereka menikmati makanan mereka dengan santai, sambil berbicara dan tertawa bersama. Tiba-tiba, Avi menyodorkan sebuah makanan ke arah Alice dengan senyum yang manis. "Coba ini, Alice," kata Avi dengan suara yang lembut. "Aku rasa kamu akan suka."

Alice terkejut dengan sikap Avi yang tiba-tiba, dengan sedikit canggung, Alice membuka mulutnya dan menerima suapan dari Avi.

"Wow, ini enak sekali!" kata Alice dengan mata yang lebar.

Avi tersenyum dan berkata, "Aku tahu kamu akan suka. Aku memilih makanan ini khusus untukmu."

"Terima kasih, Avi. Kamu sangat mengerti diriku," katanya sambil tersenyum tulus. Kemudian, Alice bertanya, "Oh iya, bagaimana keadaan Darrel?"

Avi menjawab, "Darrel masih sedikit lemah karena terkena luka tusuk."

Alice memandang Avi dengan rasa khawatir dan bertanya, "Bagaimana bisa dia terkena luka tusuk? Apakah dia sudah menceritakan alasannya kepadamu?"

Avi wajahnya menjadi serius dan menjawab, "Aku belum tahu pasti alasan kenapa Darrel mengalami hal itu, tapi aku sedang menyelidiki kejadian itu. Aku akan melakukan apa saja untuk membalas pelakunya dan membuatnya bertanggung jawab."

"Jadi, kamu sudah mengetahui siapa pelakunya?" tanya Alice penasaran, mata Alice menatap Avi dengan rasa ingin tahu yang besar.

Avi mengangguk, "Ya, aku sudah mengetahuinya. Dia sepertinya ingin balas dendam karena merasa disakiti, tapi kamu tidak perlu khawatir, aku bisa menyelesaikannya," kata Avi dengan nada yang tegas dan penuh keyakinan.

Alice berpikir dalam hati, "Umb, mungkin ini masalah pribadi, kalau begitu aku tidak perlu ikut campur, kecuali jika Avi meminta bantuanku. Semoga Darrel cepat pulih," sambil memandang Avi dengan perasaan yang sedikit lega, karena Avi sudah mengetahui siapa pelakunya, dan dia yakin bahwa Avi akan menyelesaikan masalah itu dengan baik.

Avi melihat raut khawatir Alice dan tiba-tiba merasa sedikit ragu, apakah Alice memiliki perasaan tertentu terhadap Darrel? Pikiran itu membuat Avi merasa sedikit tidak pasti, tapi sebelum dia bisa memikirkannya lebih lanjut, Alice menggenggam tangannya.

"Aku hanya khawatir tentang keadaan Darrel," kata Alice dengan suara yang lembut.

**

Setelah selesai makan malam, Avi dan Alice berjalan menuju ke depan restoran untuk berpisah. Avi melambaikan tangannya kepada Alice dengan senyum yang hangat. "Sampai jumpa lagi, Alice,"

Sopir Avi yang sudah menunggu di depan mobil langsung membukakan pintu untuk Avi dan Avi masuk ke dalam mobil.

Alice mengerutkan keningnya, merasa ada yang tidak biasa tentang sopir Avi. Dia tidak bisa menjelaskan apa itu, tapi ada sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman.

Alice memandang mobil Avi yang perlahan-lahan pergi, kemudian dia berbalik dan berjalan menuju ke arah parkiran untuk mengambil mobilnya. Saat dia berjalan, dia tidak bisa menghilangkan perasaan aneh tentang sopir Avi dari pikirannya.

Alice cepat-cepat masuk ke dalam mobilnya dan menyalakan mesin. Dia memutuskan untuk mengikuti Avi secara diam-diam. Dia khawatir tentang keselamatan Avi, dan ingin memastikan bahwa tidak ada sesuatu yang buruk terjadi pada dirinya.

Dengan hati-hati, Alice mengikuti mobil Avi dari jarak yang cukup jauh, berusaha untuk tidak menarik perhatian. Dia terus memantau mobil Avi, siap untuk bereaksi jika ada sesuatu yang tidak beres.

Alice memperlambat laju mobilnya, ketika melihat mobil tersebut berhenti di persimpangan jalan.

Alice melihat beberapa mobil yang tidak dikenal berhenti di depan mobil Avi, dan dia merasa ada yang tidak beres. Dia memperketat pandangannya, mencoba untuk melihat apakah ada sesuatu yang mencurigakan.

Tiba-tiba, pintu mobil yang menghadang terbuka, dan beberapa orang berpakaian gelap turun dari dalam mobil. Mereka langsung menuju ke arah mobil Avi, dan bodyguard Avi turun dari mobil dan siap untuk melawan, dan terjadilah adu tinju yang sengit antara mereka. Alice terkejut melihat kejadian itu, dan dia langsung turun dari mobilnya untuk melindungi Avi.

Sopir Avi terlihat tengah memohon kepada Avi dengan wajah yang penuh kekhawatiran, berusaha agar Avi mau menurut dan mengikutinya ke arah mobil lain tanpa harus memaksa ataupun mengasarinya. Namun, sebelum Avi sempat memberikan jawaban, Alice muncul di tempat kejadian dengan kecepatan dan ketepatan yang luar biasa, berlari menuju ke arah mereka dengan wajah yang penuh kekhawatiran.

"Avi!" teriak Alice dengan suara yang keras dan penuh kekhawatiran, sambil melancarkan tendangan yang tepat sasaran ke arah sopir Avi. Tendangan itu begitu kuat dan akurat, membuat sopir Avi terhuyung ke belakang dengan wajah yang penuh kesakitan.

Alice langsung memanfaatkan kesempatan itu untuk melepaskan Avi dari genggaman sopir Avi, dan dengan gerakan yang cepat dan lincah, Alice menghantamkan tinjunya ke arah sopir Avi, membuat sopir Avi terjatuh ke tanah dengan suara gedebuk.

Avi terkejut dan terharu melihat Alice yang begitu peduli dan melindungi dirinya, sementara Alice sendiri terus berdiri dengan wajah yang tegas dan mata yang penuh keberanian, menunjukkan bahwa dia tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti Avi. Dengan napas yang sedikit terengah-engah, Alice menoleh ke arah Avi dan memastikan bahwa Avi baik-baik saja.

1
Apis
knp aku ngebayanginya peran alex/alice kaya lucinta Luna ya thor 🤣🤣🤣🤣
LOLLIPOP: Hihi...iyakah?🤭
total 1 replies
Apis
jd critanya alex transgender trs transmigrasi ke tubuh alice yg beneran cewe, baru x ini nemu novel peran utamanya lain dari yg lain 😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!