NovelToon NovelToon
Kaisar Pedang Tak Terkalahkan

Kaisar Pedang Tak Terkalahkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sayap perak

Namanya adalah Ye Lin. Selain Ketua Pembunuh Bayaran dia juga dikenal sebagai Kaisar Pedang Tak Terkalahkan. Dalam ratusan pertarungan yang telah dilalui dia lebih banyak menang dan tak pernah sekalipun menderita kekalahan.

Namanya begitu disegani, pedangnya sangat dihormati. Namun pria yang terkenal kejam dan tak berperasaan itu pada akhirnya tewas saat berusaha menolong seorang anak muda.

Dia merasa hidup sangat tidak adil sampai jiwanya malah terjebak ditubuh anak muda yang diselamatkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch - 02 : Wajah Yang Familiar

"Ini... Apa ini wajahku?"

Ye Lin berdiri di depan cermin sambil terus meraba wajahnya. Seolah tak percaya, dari wajah tua yang penuh dengan bekas luka, sekarang kulitnya begitu bersih dan halus seperti tuan muda.

"Tapi, semakin kuperhatikan wajah ini sungguh tidak asing. Apa aku pernah bertemu dengannya?"

Ye Lin menggosok dagu, cukup lama diam sambil mengingat-ingat tentang pemilik tubuh tersebut. Kemudian, ekspresi wajahnya mulai berubah, bibirnya berkedut, sementara ingatan malam itu kembali berputar di kepalanya.

"Bagaimana mungkin ...."

Keterkejutan terlihat jelas di wajah Ye Lin. Meski malam itu penampilannya begitu kumuh, serta wajahnya dipenuh darah, dia tidak mungkin tidak mengenalinya.

Tubuhnya saat ini tak lain adalah milik pemuda yang ditolongnya.

Namun, Ye Lin masih tidak mengerti satu hal. Bukankah malam itu dia berhasil melarikan diri dengan melompat ke sungai? Belasan pembunuh juga mati di tangan Ye Lin. Jadi bagaimana akhir pemuda ini masih tidak selamat?

Saat itu, perhatian Ye Lin tanpa sengaja tertuju ke sebuah token yang menggantung di dinding. Tepat di sebelah cermin.

Melihat dari warna dan tampilannya, Ye Lin langsung mengetahui jika itu adalah token Akademi Agung. Dia mengulurkan tangan meraihnya.

"Ternyata pemilik tubuh ini adalah murid Akademi Agung. Apakah mungkin aku sekarang ada di aula luar? Tempat tinggal murid?" Ye Lin menyatukan kedua alisnya.

Dia masih sibuk memainkan token di tangannya sampai suara keributan terdengar dari luar. Awalnya Ye Lin bersikap seolah tidak terpengaruh oleh hal itu, tetapi beberapa orang jelas datang ingin membuat masalah.

Ye Lin meletakkan token di meja lalu keluar dari gubuk tempat tinggalnya. Sampai di halaman, dia menemukan tiga pemuda yang telah menunggu kedatangannya. Semua tampak asing, tapi bukan tidak mungkin jika sebenarnya mereka saling mengenal.

Ye Lin menatap mereka satu persatu.

"Kalian mencariku? Ada urusan apa?" tanyanya, tanpa basa-basi.

Sikap Ye Lin yang berubah membuat ketiga pemuda itu mengerutkan kening dan merasa sedikit bingung.

"Hua Yun, ada apa sebenarnya dengan anak ini? Kenapa sikapnya sangat berbeda dari biasanya?"

Hua Yun, pemuda yang berdiri di tengah tampak memperhatikan Ye Lin dengan tatapan yang sulit diartikan. Beberapa detik kemudian dia menggelengkan kepala.

"Mungkin karena terluka, otaknya jadi bermasalah. Tapi tak perlu dipikirkan, ingat saja tujuan kita datang hari ini."

"Benar." Zheng Niu, pemuda bertubuh gemuk berseru dari samping.

Keduanya bersama Fang Zhen, tak lain adalah tiga serangkai yang selalu mencari masalah dengan pemilik tubuh asli. Kedatangan mereka kali ini tak lain juga untuk memaksa Ye Lin menyerahkan jatah pil bulanan yang diberikan akademi.

Namun tentu saja Ye Lin tidak tahu karena dia baru menempati tubuh tersebut.

"Tidak bicara? Jika begitu aku akan masuk, kalian jangan berteriak lagi di sini. Pergi sana."

Menyaksikan Ye Lin benar-benar membalikkan badan berniat masuk ke kediamannya, Hua Yun melebarkan mata sementara tangannya menunjuk dengan marah.

"Tunggu! Kami datang untuk mengambil pil. Berikan sekarang, kami akan pergi setelah itu."

"..."

Ye Lin bahkan tidak tahu pil yang dimaksud. Namun mengikuti arah tatapan tiga pemuda itu dia menurunkan pandangannya yang kemudian menjumpai botol porselen yang menggantung di pinggangnya.

Setelah diperiksa ternyata itu adalah pil kultivasi.

"Berikan! Itu milik kami," ucap Hua Yun, menodongkan tangan.

Namun Ye Lin tidak berniat memberikan pil tersebut. "Milik kalian? Bagaimana pil di tanganku bisa jadi milik kalian?"

"Ye Lin! Jangan pura-pura bodoh. Bukankah kita sudah sepakat jika kau akan memberikan jatah pil bulananmu sebagai bayaran kami tidak mengganggumu?" Zheng Niu berseru.

Fang Zhen di belakang juga tidak ingin ketinggalan. "Ya, kami selalu memegang ucapan kami, jika kau tidak menyerahkan jatah pil bulan ini maka jangan salahkan kami."

Di sisi lain, tanpa disadari ekspresi Ye Lin menjadi dingin setelah mendengar kalimat itu. Sekarang dia sepenuhnya mengerti hubungan di antara ketiga orang ini dengan pemilik tubuh asli.

Karena bukan teman, Ye Lin juga tidak perlu sungkan.

"Jika kalian mau pil ini, ambil saja sendiri. Itupun jika kalian punya kemampuan."

Wajah Hua Yun langsung berubah merah mendengar tantangan Ye Lin.

"Keterlaluan! Karena kau begitu percaya diri, maka jangan salahkan kami. Fang Zhen, maju!!"

Fang Zhen mengangguk sambil mengangkat dua tinjunya. Dia maju, tertawa sambil memiringkan kepala.

"Ye Lin, jangan bilang kami tidak memberimu peringatan. Kali ini aku tidak akan menahan diri."

Begitu berkata Fang Zhen langsung melompat sambil mendorong tinjunya.

Dalam bayangan Hua Yun, serangan itu sudah lebih dari cukup untuk memberi Ye Lin pelajaran. Pada akhirnya juga, Ye Lin tidak akan punya pilihan lain selain menyerahkan jatah pil bulanan kepada mereka.

"..."

Hua Yun memejamkan mata sambil mengangguk-angguk. Dia masih sangat yakin sampai menyaksikan tubuh Fang Zhen terpental dan mendarat tepat di sampingnya.

Matanya seketika terbelalak sempurna, tidak bisa berkata-kata.

"Ba-bagaimana mungkin! Sebulan yang lalu dia hanya sampah tingkat jiwa lapisan pertama. Tidak mungkin mengalahkan Fang Zhen yang di tingkat jiwa lapisan ketujuh."

Diliputi perasaan tidak nyaman, Hua Yun melirik Zheng Niu, mengajaknya bersama menyerang Ye Lin. Setelah aba-aba mereka kemudian maju mengepung dari dua sisi, menyerang secara bergantian.

Namun, satu tarikan nafas, dua tarikan nafas.

Berapapun kombinasi serangan yang dilakukan tidak ada satu pun serangan yang berhasil menyentuh pakaian Ye Lin. Hua Yun dan Zheng Niu mulai merasa frustrasi. Sulit mempercayai fakta jika mereka berdua tidak bisa mengalahkan Ye Lin seorang diri.

Plak!

Blam!

Blam!

Tubuh keduanya mendarat di tempat yang sama. Meringkuk, menyembunyikan wajah yang merah penuh rasa malu.

"Bagaimana mungkin ... Kekuatannya jelas tidak lebih besar dariku, tapi setiap gerakannya begitu halus dan presisi seperti telah melalui ratusan pertarungan. Apa mungkin selama ini dia menyembunyikan kemampuannya?" Hua Yun mengintip diam-diam. Tak disangka matanya malah bertemu langsung dengan Ye Lin yang membuat mereka untuk sesaat saling bertatapan.

"Pergi! Aku hitung sampai tiga, jika kalian tidak pergi, aku ...."

Wooosh!!

Ketiganya langsung berlari dengan ketakutan. Tidak peduli bertemu murid-murid lain di jalan, mereka masih lari tanpa melihat ke belakang.

Arg....

Teriakan mereka menggema. Ye Lin hanya menggelengkan kepala berniat masuk kembali ke kediaman, tapi langkah kakinya tertahan saat melihat seorang gadis muda berlari memasuki halaman dengan cemas. Dia langsung mendekati Ye Lin dan memeriksa setiap jengkal tubuhnya.

"Tuan Muda, apakah tiga orang itu mengganggumu lagi?"

Ye Lin tidak tahu siapa gadis muda ini. Wajahnya asing, tetapi melihat penampilannya jelas hanya beberapa tahun lebih tua dari pemilik tubuh asli. Sungguh menakjubkan diusianya yang masih sangat muda mencapai tingkat bumi lapisan pertama.

"Ehem! Sampai kapan kau akan menggerayangi tubuhku?"

Satu deheman membuat gadis muda itu tersadar. Dia langsung menarik tangannya, mundur beberapa langkah sembari menyembunyikan wajahnya yang memerah.

"Syukurlah Tuan Muda baik-baik saja. Aku hanya khawatir mereka bertiga lagi-lagi datang mencari masalah."

"Hanya bertiga? Mereka tidak layak," celetuk Ye Lin.

Huang Mei, gadis itu tersenyum cukup manis sambil menganggukkan kepala.

"Ya, tentu saja, mereka tidak layak. Tuan Muda sangat hebat."

Ye Lin tersenyum canggung. Pada saat yang sama menggaruk pelipisnya, lalu melirik Huang Mei yang masih antusias di sampingnya.

"Omong-omong, kau siapa? Apa aku mengenalmu?"

"..."

1
Royaleia 🐲
👍👍👍👍👍
Andipujiwahono
ayo update lg jg Menantu Dewa Roh juga lanjutkan Thor
algore
jz
algore
kok mulai macet Thor
menantu dewa roh gmn ga berlanjut ksh
Andipujiwahono
ayo update lg thor
algore
joz
algore
mampus
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
Andipujiwahono
ayo thor update lg semangat💪👍
Andipujiwahono
ayo update lg
Andipujiwahono
ayo up lg
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!