NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Sambung

Menjadi Ibu Sambung

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Cintamanis / Duda / Ibu Pengganti / Pengasuh / Pernikahan rahasia / Tamat
Popularitas:41.3k
Nilai: 5
Nama Author: CovieVy

Naila hanya ingin kuliah dan menggapai cita-cita sebagai jaksa.
Namun hidup menuntunnya ke rumah seorang duda beranak dua, Dokter Martin, yang dingin dan penuh luka. Di balik tembok rumah mewah itu, Naila bukan hanya harus merawat dua anak kecil yang kehilangan ibu, tapi juga melindungi dirinya dari pandangan sinis keluarga Martin, fitnah, dan masa lalu yang belum selesai.

Ketika cinta hadir diam-diam dan seorang anak memanggilnya “Mama,” Naila harus memilih: menyelamatkan beasiswanya, atau menyelamatkan keluarga kecil yang diam-diam sudah ia cintai.

#cintaromantis #anakrahasia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CovieVy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Rahasia Rumah Kost

"Wiiiih, setelah muter sana-sini, masuk gang segala, akhirnya ketemu juga rumahmu. Keren banget tempat kosmu, Nai," seru seseorang dengan suara penuh kemenangan.

Naila menoleh cepat dan mendapati Azwa berdiri di sana, terengah-engah sambil membawa helm setengah menggantung di tangan.

"Kamu... ngikutin sejak pulang tadi?!" seru Naila, setengah panik, setengah jengkel. Seketika rasa was-was muncul takut ada kejadian mengejutkan yang berikutnya.

Azwa hanya bisa cengar-cengir seperti tanpa dosa. "Iyaaa, kan kamu terlihat aneh banget! Jadi jiwa agen rahasiaku kumat, ngun tit kamu diam-diam! Seru loh! Aku bahkan sempet ikutin kamu masuk gang sempit dan hampir nabrak tukang cilok!" katanya sambil menepuk dada bangga.

Naila memijat pelipisnya yang mulai berdenyut. "Azwaaa... aku kira siapa yang ngikutin aku sejak tadi. Kamu membuat jantungku berasa mau copot tau nggak!"

Tawa Azwa semakin menjadi. "Tapi tenang, aku bawa oleh-oleh!" serunya sembari mengangkat plastik kecil dari balik jaketnya.

Naila melotot. "Oleh-oleh apa?!"

Azwa dengan bangga mengangkat satu kantong plastik berisi... cilok.

"Sekalian lah, udah hampir nabrak tukang cilok, masa gak beli. Ini oleh-oleh rahasia dari agen rahasia kayak aku!" katanya, lalu menyodorkan plastik itu ke Naila dengan ekspresi penuh kemenangan.

Naila tak bisa lagi menahan tawa. Rasa cemas yang sedari tadi menggelayuti pikirannya perlahan menguap. Ia menggeleng tak percaya melihat ulah sahabat barunya ini.

"Kamu ini ya..." Naila mengambil plastik cilok itu, tertawa kecil. "Sumpah, aku gak ngerti lagi sama kelakuan kamu."

Azwa mengedipkan mata jail. "Ya iyalah, kalau semua orang ngerti aku, dunia ini terlalu membosankan!"

"Udah, makasi ya? Kamu udah boleh pulang." Naila mengibaskan tangan sembari melirik ke arah taman.

"Eh, enak aja. Udah jauh-jauh ngikutin kamu, masa aku gak masuk? Aku kan penasaran gimana rasanya ngekost di rumah yang bagus ini? Jadi aku paham, kenapa milih negkost jauh dari kampus. Wiiih, kalau aku bukan orang sini, pasti akan ngekost di sini juga," selorohnya mengintip di antara celah gerbang yang tinggi itu.

Pak Ruli tampak tergopoh membukakan pagar. "Maaf ya, Neng. Saya tadi di belakang main dengan anak-anak."

Naila mengangguk dan dengan terpaksa menyilakan Azwa untuk masuk.

Tanpa mereka sadari dari kejauhan, di balik pepohonan, sepasang mata tengah mengawasi mereka dalam diam. Satu sosok perempuan mengenakan hoodie pink, satunya lagi pria tinggi dengan topi dan wajah tertutup masker.

Mereka berbisik pelan, mengamati setiap gerak-gerik Naila.

"Dia udah pulang," gumam si pria. "Lagian kamu ngapain, ngendap-ngendap kayak maling begini?" ucap sang pria.

Sementara itu, Naila dan Azwa sudah masuk ke pekarangan rumah besar itu. Azwa langsung terpukau.

"Wadidaw, Nai! Ini mah bukan kos-kosan, ini mah rumah Sultan! Kamu yakin ini tinggal di sini? Jangan-jangan kamu agen rahasia beneran!" celetuk Azwa sambil berkeliling iseng melihat taman kecil di depan rumah.

Naila gelagapan, mencoba mengalihkan. "H-haa, enggak, aku di sini memang jadi anak kos, kok! Udah deh, jangan ribut..."

Tiba-tiba, terdengar suara kecil yang penuh semangat muncul dari pintu besar yang terbuka.

"Mamaa!! Mamaaa!!"

Rindu berlari dari dalam rumah, langsung menuju ke arah Naila dengan wajah berseri-seri. Menyusul di belakangnya, Reivan yang baru bisa berjalan terhuyung-huyung, memanggil, "Mama... Ma...ma!" sambil hampir jatuh.

Warna wajah Naila langsung hilang. Hal yang paling ditakutkan benar-benar hadir. Panik setengah mati, ia mencoba memberi isyarat tangan untuk Rindu agar diam, tapi si kecil itu malah memeluk kakinya erat-erat.

"Mama udah pulang. Holeeee!" seru Rindu keras-keras, cukup membuat satu RT mendengar.

Azwa, yang tadi sudah mau duduk santai di kursi teras, langsung membeku melihat kejadian ini. Mulutnya menganga, matanya membesar seperti akan copot dari rangkanya.

"NAILA??!!" serunya heboh. "ITU ANAK KAMU?! TERNYATA KAMU UDAH PUNYA ANAK?? DUA LAGI??!"

Naila langsung menutup mulut Azwa dengan kedua tangannya. "SSSSTTTT!!!" desisnya panik.

Rindu dan Reivan malah tambah heboh. Reivan memeluk betis Naila sambil ketawa-tawa dan sesekali jatuh terduduk, lalu bangkit lagi mengejar kaki kakaknya.

Azwa makin shock. "Omg omg omg... Ini kayak sinetron!! Aku salah sahabat!!" bisiknya.

Mbak Mel yang mendengar keributan itu dari dalam rumah langsung keluar, menyapa santai. "Oh, Neng Naila udah pulang ya? Ini anak-anak dari tadi nanyain terus."

Azwa mendelik ke Mbak Mel, lalu balik melotot ke Naila.

"Aku mau tahu semua cerita dari A sampai Z, Neng Naila!!!" bisiknya dramatis, seolah-olah sedang main drama kolosal.

Naila hanya bisa menahan napas panjang. Ini bakal panjang.

Sementara itu, dua sosok yang mengintai dari balik pepohonan makin serius memperhatikan. Mereka saling bertukar pandang.

"Aku hanya ingin melihatnya secara langsung? Aku tak bisa percaya hanya lewat dari ceritamu aja, Bang," bisik gadis ber-hoodie pink itu, matanya menyipit merencanakan sesuatu.

Di dalam kamar, Naila duduk di ujung ranjang sambil menunduk pasrah. Azwa berdiri di depannya dengan tangan bersilang, gaya persis kayak guru BP, yang akan menghukum siswa nakal.

"Baik, Saudari Naila," kata Azwa, menirukan suara ala hakim. "Silakan Anda jelaskan dalam persidangan ini, siapa dua bocah imut yang manggil kamu 'Mama' kayak utang sembilan bulan beneran!"

1
MomyWa
waaahh, udah tamat aja thor? pdhl pnasaran sm marvel dan azwa
MomyWa
nyeselnya setelah naila terlihat cantik 🤣
MomyWa
cemburu nih yeee
FieAme
semangat selalu thor. gpp gagal..gagal itu awal dari keberhasilan.ssmangat selalu untuk berkarya
Safira Aurora
semangat ya thor. semoga membawa rezeki cerita yang baru.
Eva Karmita
semangat otor semoga di karya yg baru bisa menghasilkan rejeki yang berlimpah aamiin 🤲🤲
Syahril Maiza
semangat terus untuk berkarya yah
Syahril Maiza
semoga karya author berikutnya bisa menghasilkan thor
Cookies
menarik ceritanya
SoVay: terima kasih kakak, sudab bantu rate cerita kami 🙏
total 1 replies
Syahril Maiza
aroma penyelesaian paksa thor
Syahril Maiza
walaaaahh, udah jualan mereka
Syahril Maiza
kok bingung /Facepalm/
Syahril Maiza
akhirnya Naila pulang kampung
Syahril Maiza
tone ceritanya kayaknya dipercepat ya
Syahril Maiza
Alhamdulillah, turut lega
Syahril Maiza
semangat semua tim medis
Syahril Maiza
duh, kasihan sekali 😭
arielskys
aku turut berduka thor, emang regulasi ini kabarnya bikin banyak author gugur. semangat ya. semogayang berikut bisa mendapat rezeki
arielskys
lah? tamat aja thor? waalaaaaaahhhh
arielskys
enak kali kalau suami punya segala
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!