" Brakk "
Suara gebrakan di meja membuat sang asisten terlonjak kaget walaupun sudah biasa Tuan nya seperti itu
" Berani sekali ternyata dia ," geram nya sang Tuan muda
"Apa perlu saya melakukan sesuatu Tuan " Tanya sang asisten hormat
" Tidak perlu kita lihat sampai mana dia ingin melawan pada ku" dengan suara datar nan dingin dia mengerang geram yang mendengar pasti akan bergidik ngeri
Yu yang penasaran kita lanjutkan membaca d episode seterusnya...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SitiLatifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3
Setelah cukup lama menangis di pelukan Tante Mora Anggia mulai merasakan tenang,
sekarang Mereke sedang duduk di kantin rumah sakit dengan duduk berhadapan
"gimana nak kamu masukan tinggal bersama Tante" ucap Tante Mora berharap Anggia mau, dia tidak tega kalu Anggia tinggal di rumah sendirian walaupun ada pembantu
Anggia menggeleng kan kepalanya samar
" maaf Tante gia gak bisa" Tante Mora hanya bisa menghela nafas berat
"tapi sayang cuma sementara Doank kok!, kalau papi kamu sudah siuman dari koma nya kamu boleh kembali lagi ke rumah kamu" bujuk nya lagi
Tante Mora terlanjur sayang pada anak sahabat nya yang cantik ini
Anggia tetep menggeleng gak bisa
" maaf Tante, terimakasih atas tawaran nya, tapi gia benar-benar gak bisa ikut tinggal bersama Tante" tolak nya halus
" kenapa?, apa kamu merasa merepotkan Tante?, Tante malahan sangat seneng kalo kamu tinggal bersama Tante" bujuk Tante Mora kekeh dengan kekeras kepalanya
Anggia pun menghela nafas panjang dia bingung harus menjelaskan apa lagi pada sahabat maminya yang menurut nya keras kepala tapi baik pikirnya
" Gia-- " ucapnya terpotong karena handphone Tante Mora berbunyi nyaring
" bentar ya sayang, Tante angkat telepon dari suami Tante dulu" ucapnya yang di balas anggukan Anggia
" Hallo dedd ada apa?"
"mommy di mana?"
" mommy lagi di rumah sakit, jenguk jamess dedd "
" masa sih kenapa gak ada, ? dedd sekarang ada di depan ruangan ICU dimana jamess berada" ucapa Deddy stuck Williams di sebrang telepon
" Deddy ada di rumah sakit?, kapan pulang nya ?. kenapa gak kabari momm " cecer nya kesal
" dedd lupa" santainya
"sekarang kamu dimana momm " tanyanya kembali
" ahh iya momm lagi di kantin rumah sakit bersama Anggia dedd"
"kalo begitu cepat lah kemari tadi pas dedd datang kemari ,jamess tiba-tiba kejang-kejang" ucapnya serius
" apa jamess kejang-kejang" kagetnya
Anggia yang mendengar papinya kejang-kejang langsung berdiri dari duduknya dan berlari cepat-cepat ingin sampai keruangan diman papi nya berada
" dedd sudah dulu aku ingin menyusul Anggia,"
" hmm" gumam dedd
....Tuuttt.... Suara sambungan telepon terputus
.......,...........................................,........................
Sesampainya di ruangan ICU Anggia langsung terdiam melihat pria paruh baya yang masih kelihatan muda mungkin seumuran dengan papinya,dia sedang berbincang dengan dokter yang menangani papinya, dia pun mendekat
" Dokter kenapa dengan papi saya, tadi saya dengan papi saya kejang-kejang?" cecer nya cemas t
akut kenapa-kenapa pada papinya dia tidak mau kehilangan orang yang paling dia sayangi cukup sudah dia kehilangan mami tercinta nya
dokter pun tersenyum
" Emang tadi nya papi kamu kejang-kejang tapi sekarang beliau sudah sadar kan , beliau juga tadi memanggil-manggil nama kamu" jelas sang dokter,
" benarkah dok" ucapnya dengan bibir bergetar
" apa saya boleh melihat papi saya dok" lanjutnya lagi berharap-harap
" tentu saja boleh silahkan"
" terimakasih dokter" ucapnya dan masuk kedalam ruangan papi nya
"kalo begitu saya permisi tuan " pamit nya undur diri
" Hmm silahkan"
bertepatan dengan dokter yang pergi, mommy Mora pun datang dengan napas ngos-ngosan, Deddy yang melihat momm hanya terkekeh
" dedd dimana Anggia" tanyanya dengan nafas tak beraturan
" dia ada di dalam" jawab nya
............................................,........…………………………
sementara didalam ruangan ICU Anggia menatap sendu papinya yang terbaring lemah dengan banyak nya alat-alat medis menempel pada tubuhnya, papi pun tersenyum lembut
" kemarilah sayang nya papi" ucap papi jamess lirih
dengan badan bergetar menahan isakan tangisannya, Anggia mendekati papinya
Tangan papi jamess terulur mengusap pipi basah putri kesayangannya
" jangan menangis" ucapnya dengan nada lemah
" Hik...hik..hikk gia kangen papi" gia pun memeluk papi jamess erat seakan-akan dia tidak mau kehilangan lagi ,
" papi juga kangen perincess nya papi"
" mami kemana sayang? kenapa gak jenguk papi?, " ucapnya setelah mengurai pelukannya
Anggia terdiam dia tidak tahu haru bilang apa?
kalo dia bilang mami nya sudah tenang di sana apa papi nya tidak akan syok mendengar istri tercinta nya telah meninggal kan nya selama-lama nya
" Sayang kenapa diam hm" tanyanya bingung melihat putrinya terdiam seperti memikirkan sesuatu
gia pun tersadar dalam pikiran kacaunya
" Emm papi lebih baik istirahat dulu saja" ucapnya mengalihkan pembicaraan
jamess yang tidak bisa di kelabui menatap mata anak nya dalam, jamess melihat mata Anggia yang sangat sendu
" jawab sayang, soalnya sebelum papi sadar papi melihat mami kamu ingin meninggalkan kita" terang nya sendu
Anggia masih terdiam mendengar apa yang papinya ucapkan
laki laki OGEB
dasar kamfreeet bego ga punya otak KLW dah nikah ma cewek lain biarpun itu pacar lama ya ttp namanya selingkuh kamfreeet
ini salah ortunya suruh nikah dah tau anaknya punya pacar ,ortu ko gitu egois bikin anak orang sengsara