Narendra cakrawala seorang pria badboy berusia 25 tahun, niat hati melarikan diri ke kampung halaman sang nenek untuk menghindari perjodohan, namun siapa sangka di sana justru Naren malah di paksa menikahi salah satu gadis di sana, akibat kecerobohan nya mengendarai motor...
Ayuna mandala seorang gadis yang selalu hidup mandiri sejak kecil karna keadaan ekonomi, kini dirinya baru berusia 19 tahun, niat hati ingin menghirup udara segar di sawah saat sore hari, namun dirinya malah di sangka mesum akibat kecerobohan dari si pengendara motor tersebut...
❤️❤️❤️❤️❤️
Bagaiman kisah mereka selanjutnya? penasaran, yuk baca 👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emak naufal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 : bertengkar
tidak terasa waktu sudah beranjak semakin malam, dan jam pun sudah menunjukan pukul 21.34 wib, huru-hara yang terjadi di balai desa pun sudah teredam seiring dengan kata sah yang terucap dari bibir Narendra.
Narendra mengikuti langkah istri dan kedua mertuanya sembari menuntun motor gede milik nya yang sedikit lecet di beberapa bagian akibat terjun ke sawah sore tadi.
Bapak Ahmad dan ibu indah menuntun sang putri yang masih nampak linglung karna harus nikah dadakan dengan orang asing, sementara mereka masih memikirkan akan di bawa kemana pernikahan sang putri, karna kedua orangtua Narendra masih belum tiba juga hingga saat ini, sehingga bapak Ahmad dan ibu indah merasa sedikit takut jika kedua orangtua Narendra tidak merestui, masa putri mereka harus menjadi janda di malam pertama dan di usia yang baru menginjak 19 tahun.
" Ini rumah kami, semoga kamu betah nanti tinggal di sini untuk sementara !" Ujar bapak Ahmad pada menantu nya itu sembari menunjukan rumah yang terbuat dari kayu namun terlihat cukup besar dan bersih.
Sementara Narendra hanya melihat sekeliling rumah tersebut tanpa menyahuti ucapan mertua nya itu, dirinya pun masih cukup terkejut sebab harus menikah dengan cara seperti ini, Narendra masih tidak menyangka jika keputusan nya yang ingin melarikan diri dari perjodohan malah harus terjebak pernikahan dengan seorang gadis di desa ini.
Mana Narendra juga belum ketemu dengan nenek nya pula, boro-boro mau ketemu sang nenek wong letak rumah nenek nya saja dirinya lupa.
" Sekarang kalian istirahat aja dulu, besok kita omongin lagi gimana baik nya !" Ucap bapak Ahmad pada anak dan menantu nya, sementara ibu indah masih belum bisa berkata apa-apa, begitu pun dengan kedua adik Ayuna yang sama sekali tidak mengerti dengan apa yang sebenar nya terjadi.
" Tapi Una beneran ga ngelakuin apa-apa sama dia pak !" Lirih Ayuna yang masih berusaha menjelaskan pada kedua orangtua nya, sebab Ayuna tidak ingin membuat ibu dan bapak nya kecewa karna mereka berfikir jika dirinya benar-benar melakukan hal yang tidak senonoh bersama Narendra.
" Iya bapak percaya, sekarang kamu ajak suami mu dulu buat istirahat, besok kita omongin lagi, sudah malam !" Sahut pak Ahmad sambil mengelus pucuk kepala sang anak membuat Ayuna menatap bapak nya dengan mata yang berkaca-kaca, karna selama ini memang Ayuna lebih dekat dengan sang ayah, walaupun dirinya juga dekat dengan sang ibu, namun memang sedikit berbeda.
Ayuna melirik ke arah Narendra sekilas dan langsung melangkah masuk ke dalam kamar milik nya, pak Ahmad yang melihat kelakuan sang putri hanya bisa menghela nafas kasar dan melirik ke arah Narendra yang nampak cuek-cuek saja.
" susul istrimu nak, istirahat dulu sudah malam !" Ujar pak Ahmad pada menantu nya, dan Naren pun hanya bisa mengangguk kaku dan langsung berjalan menyusul Ayuna.
Begitu masuk ke dalam kamar, Naren di buat terkejut dengan tingkah Ayuna yang menatap nya tajam namun penuh dengan lelehan air mata, bukan nya takut Naren malah ingin tertawa melihat nya, sebab wajah Ayuna terlihat sangat lucu dengan hidung dan mata yang memerah.
" kenapa akang ikut masuk ke kamar Una ?" Tanya Ayuna dengan ketus.
" Gua di suruh sama bapak lu, ya udah gua nurut aja !" Jawab Naren cuek.
" kalo gitu akang keluar, Una ga mau liat muka akang yang nyebelin itu !" Usir Ayuna membuat Narendra menaikan sebelah alis nya sambil menatap wanita di hadapan nya yang sekarang sudah bergelar sebagai istrinya.
" Lu yakin ngusir gua dari kamar ini? Kalo bapak lu nanya gimana ?" Tanya Narendra sambil melipat tangan di dada, sontak saja Ayuna langsung memutar bola matanya nampak berfikir.
" Terus gimana? Ga mungkin kan kita tidur bareng, kasur Una kecil ga akan muat kalo buat tidur berdua, apalagi badan akang segede kingkong kaya gini ?" Ujar Ayuna membuat Naren mendengus kesal mendengar nya.
" Kenapa dari tadi lu selalu manggil gua dengan sebutan kingkong? Asal lu tau aja ya badan gua ini idaman para wanita, seenak nya aja lu ngatain gua kingkong !" protes Narendra namun Ayuna nampak tidak peduli.
" Terus ini gimana, akang mau tidur dimana ?" Tanya Ayuna lagi.
" Ya di kasur lah, mau dimana lagi, ogah banget gua kalo harus tidur di bawah !" Sahut Narendra dengan enteng nya membuat Ayuna melototkan matanya seketika.
" Yang bener aja, Una ga mau tidur satu kasur sama orang asing kaya akang !" Tolak Ayuna namun Naren tidak peduli dan langsung merebahkan dirinya di atas kasur gadis itu.
" Orang asing yang lu bilang ini suami lu, kalo lu lupa !" Celetuk Naren membuat Ayuna bungkam seketika.
akhirnya Ayuna hanya bisa pasrah dan lebih memilih untuk membersihkan badan nya lebih dulu sebelum tidur, sebab tadi saat di balai desa dirinya belum maksimal membersihkan diri.
" Bersih-bersih dulu, tadi akang abis cosplay jadi keong racun, Una ga mau kasir Una jadi bau lumpur !" Celetuk ayuna membuat Narendra kembali membuka matanya.
" Kecil-kecil cerewet banget sih lu botol Yakult, tadi kingkong sekarang keong racun, nanti apalagi, durhaka lu ngatain suami terus !" Ujar Narendra sambil kembali duduk di pinggir kasur dan menatap Ayuna dengan datar.
" Akang juga ngatain Una tuh barusan !" Sahut Ayuna tidak mau kalah.
" Cerewet !" Gumam Narendra membuat Ayuna cemberut seketika.
Baru beberapa jam saja mereka menjadi suami istri namun sudah bertengkar, apalagi kalau nanti, yang ada mereka berdua akan tawuran.
" Dimana kamar mandi nya ?" Tanya Narendra masih dengan wajah datar.
" Di luar !" Jawab Ayuna singkat.
" Di luar mana, di luar angkasa ?" Tanya Narendra lagi.
Ayuna langsung menatap suami bodong nya itu dengan tatapan jengah, bagaimana tidak bodong jika mereka masih menikah siri saat ini dan belum mempunyai surat-surat lengkap.
" Ayo Una anterin !" Ajak Ayuna yang lahirnya mau tidak mau ia pun mengalah agar bisa cepat beristirahat, karna semakin di ladeni maka Narendra akan semakin menyebalkan.
mereka berdua pun akhirnya menuju kamar mandi yang terletak di ruangan paling belakang dan menyatu dengan dapur.
" Oke handuk Una aja dulu, ga ada handuk lagi soalnya !" ujar Ayuna sambil menyerahkan handuk motif doraemon pada Narendra dan langsung di terima oleh lelaki itu dengan berat hati.
" Nanti Una pinjemin baju sama Alif !" Sambung Ayuna, Alif adalah adik Ayuna yang pertama dan saat ini Alif masih sekolah kelas 2 SMA.
Narendra pun langsung masuk ke dalam kamar mandi setelah mengangguk kepada Ayuna sebagai jawaban dan ayuna langsung menuju kamar sang adik untuk meminjam baju sebab tas Narendra juga kotor terkena lumpur.
***
# Jangan lupa like, komen and vote ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️
Thank you 😘 😘 😘 😘 😘
tapi ngiming ngiming mana lanjutanya nih toor
aihhhh miris kali hidup kau una
pasti Naren jg banyak masa lalunya ihhh ga cocok merek