NovelToon NovelToon
JENDELA TERBUKA YANG LUPA DITUTUP

JENDELA TERBUKA YANG LUPA DITUTUP

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Suami Tak Berguna / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang / Harem / Cintapertama
Popularitas:442
Nilai: 5
Nama Author: Siti Zuliyana

Rina menemukan pesan mesra dari Siti di ponsel Adi, tapi yang lebih mengejutkan: pesan dari bank tentang utang besar yang Adi punya. Dia bertanya pada Adi, dan Adi mengakui bahwa dia meminjam uang untuk bisnis rekan kerjanya yang gagal—dan Siti adalah yang menolong dia bayar sebagian. "Dia hanyut dalam utang dan rasa bersalah pada Siti," pikir Rina.
Kini, masalah bukan cuma perselingkuhan, tapi juga keuangan yang terancam—rumah mereka bahkan berisiko disita jika utang tidak dibayar. Rina merasa lebih tertekan: dia harus bekerja tambahan di les setelah mengajar, sambil mengurus Lila dan menyembunyikan masalah dari keluarga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Zuliyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jendela Asli Menjadi Simbol Bagi Semua

Setelah 1 tahun merayakan juara Cinta dan kelahiran Luna, keluarga mereka semakin sibuk dengan rencana baru. Arif dan pacarnya, Dina—yang juga seorang pengembang aplikasi—memutuskan untuk menikah. Mereka mau menikah di halaman galeri rumah tua, tepat di depan jendela asli. Cinta sudah berusia 13 tahun, mulai SMP, dan awalnya senang karena punya banyak teman baru—tapi kemudian menghadapi tantangan yang dia tidak harapkan.

Satu hari, Cinta pulang dari sekolah dengan wajah muram. Dia langsung masuk kamar dan mengunci pintu. Lila mengetuk pintu: "Sayang, buka ya. Apa yang terjadi?"

Setelah beberapa detik, pintu terbuka. Cinta menangis: "Kak, teman-teman di SMP menyebutku 'kuno' karena aku selalu bicara tentang jendela asli dan keluarga. Mereka bilang aku terlalu 'serius' dan tidak lucu. Aku mau punya teman, tapi aku tidak mau berubah jadi orang lain."

Lila memeluknya: "Sayang, kamu tidak kuno. Kamu hanya punya nilai-nilai yang kuat. Teman yang baik akan menyukai kamu apa adanya. Mari kita bicara dengan keluarga, ya?"

Keluarga berkumpul di teras rumah baru, jendela terbuka segar angin sore. Arif berkata: "Aku juga pernah merasa berbeda di sekolah, karena aku suka pemrograman. Tapi akhirnya, aku menemukan teman yang sama pemikiran. Kamu juga akan menemukan mereka, Cinta."

Dina menambahkan: "Kita bisa membuat acara di galeri rumah tua untuk teman-temanmu di SMP. Biarkan mereka melihat jendela asli dan mendengar cerita kita. Mungkin mereka akan memahami."

Beberapa minggu kemudian, mereka mengadakan "Hari Seni dan Cerita" di galeri rumah tua. Cinta mengundang semua teman di kelasnya. Mereka melihat karya seni keluarga, mendengar cerita tentang jendela asli, dan bahkan membantu menggambar di kertas yang disiapkan. Banyak teman Cinta terkesan dan berkata: "Cerita kamu luar biasa, Cinta! Jendela itu keren banget!" Cinta akhirnya merasa diterima dan punya teman yang sesungguhnya.

Sementara itu, persiapan pernikahan Arif dan Dina semakin padat. Mereka ingin acara itu sederhana tapi berarti. Ayu merancang tari pembukaan tentang "jendela yang menyatukan dua hati". Lila membuat lukisan untuk pasangan baru—gambar mereka berdua di depan jendela asli, dengan bintang-bintang di atasnya. Rafi membuat aplikasi khusus untuk pernikahan, yang bisa melacak jadwal dan memungkinkan tamu mengirim pesan ucapan. Luna, yang sudah berusia 1 tahun, akan menjadi "pengantar bunga" dengan bunga melati di tangan.

Hari pernikahan tiba. Langit cerah dengan awan-awan putih, udara segar dengan bau bunga melati dari halaman galeri. Tamu mulai tiba—teman, keluarga, tetangga, dan bahkan orang yang pernah datang ke acara sebelumnya dan terinspirasi oleh cerita mereka. Di tengah halaman, ada panggung yang dibuat Adi—dengan latar belakang jendela asli yang terbuka lebar.

Acara dimulai dengan tari Ayu, yang membuat semua tamu terpesona. Kemudian, Arif keluar dengan ayahnya, Adi, dan Dina keluar dengan ibunya. Ketika mereka bertemu di panggung, Adi menyerahkan tangan Arif ke Dina: "Jaga dia baik-baik ya. Dia adalah anakku yang cerdas, dan dia mencintai kamu dengan semua hatinya. Dan ingat—jendela asli ini selalu terbuka untukmu."

Dina mengangguk: "Aku akan selalu menjaganya, Pak. Dan aku akan selalu menghormati keluarga dan simbol yang kamu miliki."

Pemimpin upacara memulai doa, dan Arif menukarkan cincin dengan Dina: "Dina, kamu adalah orang yang membuat hidupku lebih berwarna. Aku akan selalu membuka jendela hatiku untukmu, seperti jendela asli yang selalu terbuka untuk keluarga." Dina menjawab: "Arif, kamu adalah cinta hidupku. Aku akan selalu membantu kamu mengejar cita-citamu, dan bersama kita akan memperluas jendela harapan kita."

Setelah upacara selesai, semua tamu bersorak senang. Luna, yang mengenakan baju kecil dengan motif jendela, membawa bunga ke panggung dan memberikannya ke Arif dan Dina. Semua orang tertawa dan menangis senang.

Malam itu, acara berlanjut dengan makan malam di halaman galeri. Meja dipersiapkan di depan jendela asli, yang menyinari mereka dengan cahaya bulan. Cinta berdiri dan mengangkat cangkir jus: "Hari ini adalah hari bahagia—Kak Arif menikah, dan aku punya teman yang baik. Semua ini karena jendela asli yang selalu menyatukan kita. Sekarang, jendela itu juga milik Kak Dina!"

Adi memegang tangan Rina: "Kita sudah melihat anak-anak kita menikah, cucu kita tumbuh. Jendela ini telah menyaksikan semua—dan dia akan terus menyaksikan kebahagiaan yang akan datang."

Rina menyandarkan kepalanya di bahu Adi: "Ya, Sayang. Jendela ini tidak hanya milik kita—dia milik semua orang yang terinspirasi oleh cerita kita. Dia adalah simbol kebersamaan yang lebih luas."

Selama malam itu, banyak tamu berbagi cerita tentang bagaimana jendela asli dan cerita keluarga mereka mengubah hidup mereka—seorang ibu yang sempat putus asa tapi sekarang membangun usaha kecil, seorang anak yang menemukan hasratnya untuk seni, seorang pasangan yang memaafkan satu sama lain. Jendela asli telah menjadi lebih dari sekadar simbol keluarga—itupun menjadi simbol harapan bagi banyak orang.

Angin segar bertiup melalui jendela asli, menyebarkan bau bunga melati dan kebahagiaan yang tak terlupakan. Semua orang menggenggam tangan satu sama lain, menyaksikan bintang-bintang yang bersinar dan bulan yang terang. Jendela itu tetap terbuka—seperti janji yang akan selalu terjaga, menyatukan bukan hanya keluarga, tapi semua orang yang percaya pada cinta, harapan, dan kebersamaan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!