Ikhtisar :
Untuk menyelamatkan pesantren dari seorang mafia yang ingin menggusur pesantren yang bernama Jack Jatnika, Khalisa Amira rela menjadi istri Jack sekaligus menjadi budaknya. Tapi siapa sangka Khalisa bukan wanita biasa, yang menerima apa yang terjadi padanya. Jack terkejut saat mengetahui masa lalu Khalisa, bahkan dialah tunduk padanya. Taktik apa yang Khalisa gunakan untuk menaklukkan mafia kejam sepertinya itu ?
Baca selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 Kematian Yang Mengerikan
Jack pergi ke markasnya, di sana si jago merah sudah melahap markas milik Jack. Tak ada lagi yang tersisa, hanya beberapa anak buah gangster buaya bahkan Daniel sudah tidak ada di tempat, anak buahnya yang tersisa hanya Maman dan Momon.
“Ternyata ulah kalian” Ucap Jack menatap orang-orang yang sudah menghancurkan markasnya
Mereka menatap ke arah Jack dan langsung menyerangnya, seketika Jack langsung bersiap. Dia menyerang dan menghajar gangster buaya dengan seluruh tenaganya. Terjadi baku hantam yang cukup panas meski gangster buaya terlihat kehabisan tenaga, mereka sudah kelelahan dan terjatuh setelah beberapa kali bertarung dengan Jack.
Bruuuggg…
Lima orang itu tergeletak ke tanah, taka da satu pun yang berhasil melukai Jack. Mereka tampak kesakitan dan lemah.
“Momon ! Maman” Teriak Jack
Bergegas Maman dan momon bangun, mereka menghampiri Jack.
“Kemana Daniel ?” Tanya Jack
“Daniel terluka parah bos, kami menyuruhnya kabur” Jawab Momon
“Benar bos” Ucap Maman
Jack terdiam, dia melihat keadaan markas yag sudah habis di lahap si jago merah.
“Apa yang sudah terjadi ?” Tanya Jack
“Gengster buaya menyerang markas kiat bos, Daniel dan semua anak buah bos mencoba menghentika mereka semua. Sayangnya terjadi ledakan bom rakitan yang ada di Gudang, semua hangus terbakar. Semua orang mati dan luka-luka dan sisanya hanya kami berdua” Jawab Momon
Jack mengepalkan tangannya, dia membuat bom rakitan skala besar untuk di jual ke luar negeri justru meledak di markasnya. Anak buahnya yang lain dan genster buaya habis terbakar, sisanya hanya beberapa orang bahkan Daniel sudah tidak ada di tempat.
“Kamu tahu Daniel pergi kemana ?” Tanya Jack
“Tidak tahu bos, yang jelas tubuhnya penuh dengan luka” jawab Momon
Jack terdiam, dia memperhatikan markasnya yang sebentar lagi menjadi abu. Semua barang haramnya ludes, tidak ada lagi yang tersisa. Dia teringat dengan kata-kata Khalisa untuk meninggalkan semuanya sebelum Jack kehilangan orang-orang di sekelilingnya.
*****
Daniel berjalan tertatih-tatih, tubuhnya penuh luka sayatan dan goresan apalagi di bagian dadanya. Ledakan tadi membuat tubuhnya terpental dan untungnya dia masih hidup, darahnya menetes sepanjang jalan. Dia merasakan sakit yang teramat dalam. Di saat seperti itu dia teringat dosa-dosanya.
“Apa aku akan mati ?” Tanya Daniel
Bruuug …
Daniel tergeletak di bawah, dia benar-benar tidak bisa lagi berjalan hanya kematian yang terus terbayang dalam pikirannya begitu juga dengan dosa-dosanya. Teringat orang tua dan keluarganya termasuk teringat kenangan terindahnya.
“Aku takut mati, aku sangat takut” Lirih Daniel
“Ya Allah, aku benar-benar tidak berdaya. Aku yang sombong ini kini hancur seperti debu, tidak ada apa-apanya di hadapanmu” Ucap Daniel, dia memegang dadanya yang penuh dengan darah seakan menunggu ajal menjemputnya
“Kalau aku mati sekarang tidak ada lagi kesempatan untuk memeperbaiki semuanya, aku hamba yang berlumur dosa” Ujar Daniel di ambang keputus asaan
Daniel kesakitan, dadanya mulai sesak. Dia gemetar, hal yang paling menakutkan untuknya adalah ketika kematian datang. Bukan rasa sakit tapi pertanggung jawaban atas semua dosa-dosa, hukum Allah tentu lebih dari adil dari hukum manusia yang bisa di bantu pengacara untuk meringankan hukuman.
Tap
Tap
Tap
Suara langkah kaki terdengar jelas, membuat Daniel semakin takut. Di ujung cahanya lampu terlihat sosok hitam menyeret pedangnya.
“Bayangan hitam” Ucap Daniel, entah apa yang akan di lakukan sosok hitam itu, dia membawa pedang runcing.
Daniel ingat betuh saat dia bertarung dengan bayangan hitam, tangannya sempat tersayat dan mungkin saat ini Daniel hanya akan menjadi daging cincang. Dia tidak bisa melawannya, bernafas saja dia terasa sesak.
“Manusia paling takut mati, apalagi selama hidupnya terus berbuat dosa” Ucap Bayangan Hitam dan dia terus mendekat membuat jantung Daniel berdebar semakin kencang. Dadanya sesak, tak lama dia akan mati karena kehabisan darah.
“Bunuh saja aku” Titah Daniel
“Hahahaha” Bayangan Hitam itu hanya tertawa
“Untuk apa ?, sebentar lagi kamu mati” Lanjut Bayangan Hitam, dia semakin mendekat membuat Daniel berusaha menjauh dengan cara merangkak
“Kamu mau kemana ?” Tanya Bayangan hitam terus mengikuti Daniel
Laki-laki itu berusaha menyelamatkan hidupnya, dia belum siap mati karena dia ingin memperbaiki hidupnya.
Tap
Tap
Tap
Langkah kaki itu membuat bulu kuduk Daniel ketkutan, dia bukan Daniel yang kemarin sekarang tenaganya terkuras habis. Tubuhnya tidak lagi mampu melawan, dia hanya bisaberusaha untuk yang terakhir kalinya.
Bruuug…
Bayangan hitam ada di depan Daniel yang tengkurap, laki-laki itu menoleh ke atas. Dia melihat bayangan hitam mengangkat pedangnya ke udara.
“Apa kamu memiliki permintaan terakhir ?” Tanya Bayangan Hitam
“Aku ingin bertaubat” Jawab Daniel apa adanya
“Hahahaha” Bayangan Hitan tertawa
“Sayangnya kamu sudah terlambat” Ucap Bayangan hitam lalu mengayunkan pedangnua ke bawah dengan kencang seperti ingin menebas Daniel
Secara sepontan Daniel memejamkan matanya.
“Ya Allah ampunilah hambamu yang berlumur dosan ini” Batin Daniel, semuanya gelap dia sudah tidak bisa lagi melihat apa pun
Daniel berada di tempat gelap, dia merasa tubuhnya berat dan sesak. Kobaran api begitu panas, dia melihat jurang-jurang penuh dengan larva yang merah dan panas, di dalamnya terdapat banyak orang yang terbakar dan menjerit kesakitan dan meminta tolong dan salah satunya Jack.
“Daniel toong aku tolong” Teriak Jack
“Kak” Teriak Daniel, dia hendak melompat. Namun dia sendiri ketakutan bukan main, apalagi suhu kawah di jurang itu sangat panas. Membuat Daniel berkeringat deras
“Daniel ! sakit ! sakit !” Teriak Jack
“Kak Jack !” Teriak Daniel tapi dia tidak bisa berbiat apa pun lagi selain melihat Jack jadi bahan kayu bakar larva panas itu
Tap
Tap
Tap
Suara langkah kaki dari belakang dengan pedang yang di seret.
Sreeeet… Sreeeet… Sreeeet…
Terdengar suara pedang yang terus di seret, suara itu terdengat familiar di telingan Daniel, dia langsung berbalik.
“Sekarang giliran kamu Daniel” Ucap Bayangan Hitam itu mengangkat pedangnya ke udara dan menebas kearah Daniel
“Tidak !” Teriak Daniel
Bruuug …
Daniel terjatuh, namun justru dia terbangun netranya melihat ke sekeliling. Dia berada di dalam ruangan, seorang wanita bercadar ada di samping ranjang.
“Alhamdulillah, masnya sudah sadar” Ucap Marwa
Daniel terdiam, diam merasa bingung tadi dia berada di jalan tubuhnya penuh luka bahkan bayangan hitam seperti ingin membunuhnya. Tapi kenapa justru berada di dalam ruangan dengan cat berwarna putih bersama Marwa.
“Aku ada dimana ?” Tanya Daniel
“Kamu ada di rumah sakit” jawab Marwa
“Rumah sakit ?” Tanya Daniel
“Bukankah bayangan hitam ingin membunuhku ?” Batin Daniel
Daniel memeriksa dadanya, dia melihat perban didada dan di tubuh yang lainnya.
“Tadi masnya baru saja melakukan operasi, kalau terlambat sudah pasti mas kehabisan darah” Ucap Marwa
Daniel masih diam, dia menepuk pipinya. Semunya begitu nyata, dia tidak sedang mimpi.
“Siapa yang membawa aku ke rumah sakit ?” Tanya Daniel
#Siapkah yang membawa Daniel ke rumah sakit ?#
#Apakah bayangan hitam ?#
#Siapakah bayangan hitam itu ?#