WANITA MISTERIUS

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Monica masih melotot menatap ke arah Bastian ,kemudian dia kembali mengernyitkan dahi nya mengingat sang kakek yang memanggil nama nya Bastian .

"Kamu cucu nya kakek Vernandes ? Yang nolongin aku waktu itu ? " tanya Monica Yang sudah sadar siapa pria didepan nya, tapi kemudian dia menatap ke arah Bastian dengan tatapan bingung.

"Kok nama nya Bastian ? Bukan nya Victor ?"tanya monica karena yang dia ingat kalau Vernandes menyebutkan nama Victor yang akan dijodohkan dengan nya, Monica disuruh menikah dengan victor jika ingin membalas kebaikan nya.

"Ha......ha....apa kakek ingin menjodohkan mu dengan kak Victor ? " tanya Bastian yang sudah tertawa, dia sudah mendengar permintaan sang kakek untuk mendekatkan monica dengan kakak nya yang pemain wanita itu.

Walaupun kakak angkat ,tapi Bastian begitu menyayangi nya karena setelah dia dinyatakan sebagai keluarga Vernandes. Victor menerima nya dengan tangan terbuka,mengajak nya bermain dan membantu nya belajar dengan baik.

"Hmmm....ya ,tapi aku belum memikirkan hal itu karena kata kakek kalau kakak mu itu suka sekali mempermainkan wanita bukan hanya perasaan nya tapi juga tubuh nya " jelas Monica dan hal itu semakin membuat bastian tertawa.

"Ha....ha.....ha.....,ya ya ya . Kau benar ,makanya kakek ingin mencari pawang kak victor agar bisa lunak dan menuruti wanita yang bisa buat dia puas. Dan kakek Vernandes yakin kau lah wanita itu " ucap Bastian masih dengan tawa nya ,dia pun mencuri curi pandang ke arah Melati.

Monica hanya mendengus kesal ,dia ngak ingin berurusan dengan pria yang bernama victor itu tapi mendengar kalau pria itu menyukai wanita seksi yang bisa membangkitkan gairah nya membuat nya yakin kalau victor akan menolak nya yang memiliki penampilan seperti saat ini.

Seolah sadar apa yang dilihat nya, Monica berdehem kecil lalu menarik lengan melati cukup keras agar melati menatap ke arah nya. Dan benar saja ,melati melotot ke arah Monica karena monica membuat lengan nya cukup sakit .

"Kak bastian,kenalin. Ini Melati ,dia sahabat aku . Kami disini karena mendapatkan beasiswa ,dia anak yang pintar dan cantik " ucap Monica seperti sedang menawarkan suatu barang untuk di jual.

Mata melati melotot ke arah Monica dan Bastian masih memperhatikan wajah melati yang menurut nya cantik,dia pun tersenyum dan mengulurkan tangan nya ke arah Melati.

"Hai....aku Bastian ,salam kenal ya " ucap Bastian dan Melati langsung mengalihkan tatapan nya dari wajah Monica dan menatap ke arah Bastian, tatapan mata mereka saling bertemu dan mendadak jantung kedua nya berdebar tak menentu .

"Oh ....hai,aku melati kak" jawab Melati yang mulai menjaga debaran jantung nya saat ini.

Mereka makan dengan tenang, sesekali kakek monica menanyakan mengenai pekerjaan Bastian. Dia pernah berada di posisi itu dulu,menjalankan perusahaan yang cukup besar tapi kini semua nya hanya tinggal kenangan.

Tapi kakek monica tidak menyesali nya, dia bersyukur memiliki waktu lebih lama bersama sang istri kala itu . Walaupun akhirnya semua nya habis tak tersisa dan akhirnya istri nya meninggal, menurut nya ngak masalah. Dia tetap bersyukur akan hal itu,dia memang sudah memikirkan semua nya .

Untuk apa memiliki harta banyak tapi tidak bisa memberikan yang terbaik untuk sang istri,wanita yang dia cintai selama ini. Dia tidak menyesal menjual perusahaan demi kesehatan sang istri,walaupun akhirnya sang istri harus meninggalkan nya .

Bastian sesekali melirik ke arah Melati yang hanya menunduk dan menikmati makanan nya ,dia tidak perduli dengan apa yang terjadi disana . Hanya menikmati makanan nya saat ini,hingga akhir nya kakek monica menanyakan sesuatu pada nya .

"Melati ....kamu jadi akan bekerja disini atau di butik ?" tanya kakek monica membuat Melati mengangkat wajah nya dan tersenyum ke arah pria tua itu

Sedangkan Bastian langsung melotot,senyuman termanis yang pernah dia lihat . Dia tidak pernah dekat dengan wanita mana pun ,selama ini hidup nya hanya dia habiskan untuk bekerja saja .

"Terserah kakek saja ,yang penting aku dapat uang yang halal" jawab Melati dan Bastian masih melotot.

"Kamu ngak mesti kerja kalau memang mau uang yang halal, bahkan menjadi ladang pahala untuk seseorang jika dia memberikan nya pada mu " ucap Deddy dengan santai dan tenang.

Sedari tadi ,deddy memperhatikan bastian yang mencuri curi pandang ke arah Melati . Dia sebagai pria tau apa yang ada dihati bastian ,dia juga pernah mengalami hal itu dan Tuhan membuat keinginan nya terkabul walaupun hanya sebentar saja .

Bukan hanya deddy, monica juga memperhatikan hal itu. Dia senang jika nanti nya Melati akan bersama dengan Bastian ,walaupun dia belum mengenal bastian keseluruhan tapi dia yakin kalau pria didepan nya ini pasti akan menjaga dan melindungi melati .

"Ladang pahala ? " tanya Melati yang sedikit bingung,dia memang terbilang pintar tapi untuk ucapan ayah dari sahabat dadakan nya ini cukup membingungkan .

"Ya....kau tinggal menikah dengan pria kaya yang bisa memberikan mu uang ,membeli apa pun yang kau ingin kan dan hal itu akan menjadi ladang pahala bagi suami mu " jelas Deddy dan membuat Melati tersedak

"Uuhuuk .....uuhuuk...."

Baik Monica dan Bastian sama sama menyodorkan minuman mereka pada Melati, hal itu membuat Melati langsung meraih gelas yang di berikan oleh Bastian tanpa sadar.

Monica hanya tersenyum saja ,dia yakin kalau sudah ada ketertarikan dari kedua nya. Hanya perlu didekatkan saja dan mungkin ayah nya lebih peka akan hal itu,sehingga ucapan ayah nya jelas sekali mengarah pada Bastian dan Melati .

Melati mencoba menetralkan jantung nya ,dia juga menarik nafas cukup panjang dan menghembuskan nya secara perlahan kemudian tersenyum tipis ke arah ayah nya Monica.

"Itu jelas sulit om" jawab Melati dengan wajah nya yang datar

"Sulit ?" tanya Deddy dan itu juga yang ada di kepala bastian hingga kedua nya mengernyitkan dahi nya karena bingung,apalagi melihat melati yang menghela nafas nya dengan kasar .

"Sulit kenapa ? Aku disini, ngak perlu dicari " batin Bastian yang masih penasaran dengan apa yang dipikirkan oleh Melati .

"Ya.....mana ada pria kaya yang mau menerima wanita ngak jelas ,mereka pasti melihat dari bibit ,bebet dan bobot nya. Lagi pun, keluarga nya ngak akan menerima wanita dari kasta rendahan. Dan pasti nya pria kaya itu memiliki kekayaan dari warisan keluarga nya, ngak mungkin pria itu mencari kekayaan nya dari jerih payah nya sendiri . Kalau pun iya ,mungkin dia sudah seumuran dengan kakek " jelas Melati dengan bibir yang di kulum

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘