Dinda Ayudia meida(Dinda),dua bersaudara berasal dari keluarga sederhana,ayahnya seorang PNS dan ibunya seorang ibu rumah tangga tapi cukup untuk mendidik kedua anaknya.
lalu apa yang membuat Dinda tersisihkan?
hai ini cerita pertamaku semoga kalian suka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mie Atah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15.AYT
Hari ke dua ujian nasional,suasana kamar Dinda sibuk sepertia biasa mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin.
Hari ini cuaca mendung sangat mendukung untuk menarik selimut dan tidur kembali atau memasak mie instan dengan toping cabay yang banyak
.uuuuuu 🤤🤤🤤
Tapi itu tidak bisa kami lakukan karena lebar jawaban sedang menunggu untuk diisi.
Kami keluar kamar secara berbarengan bahkan Eti sampai memakai cardigan untuk menghalau angin yang menerpa tubuh kami,anginnya cukup kencang dan menusuk tulang.
Bahkan tadi subuh ada beberapa santri yang dihukum karena tidak mengikuti sholat berjamaah karena banyak yang mengulur ngulur waktu ke jeding,padahal ustadzah keliling sudah berkoar koar membangunkan kami.
Tapi ya memang cuaca yang sangat mendukung untuk bergelut dengan selimut.
" semoga gak ngantuk pas ngerjain soal " ujar eti sambil merapatkan cardigannya
" gimana mau ngantuk orang otak muter mikirin jawaban " jawab Fatimah sambil menggosok gosokan kedua tangannya agar hangat.
Kami berpisah menuju kelas masing masing.
Baru satu langkah aku memasukan kaki ku kedalam kelas.
Langsung disambut oleh nyanyian gambus yang semalam aku nyanyikan .
" ini lah dia mari kita sambut vocalis gambus kita, DINDAAAAAA" kata krismon sambil memperagakan sedang memegang mic menggunakan tangannya
plak keteplak keteplak Encep krismon dan tajwini memainkan musik menggunakan tangan mereka
Aku berjalan sambil ber dadah dadah ria pada mereka...
"Dindaaaa tanda tangannyaa dindaaa" kata Asep sambil membawa kertas dan pulpen pada ku layaknya seorang fans sungguhan
HAHAHAHA
Kami tertawa bersama,begitulah caraku untuk menutupi kesedihanku,terkadang aku membuat lelucon yang menurut mereka lucu tapi menurutku itu merendahkan diriku berlaga bodoh dengan dalih kelucuan .
Ada ketakutan dalam diri mereka tidak menyukaiku,terkadang aku akan melakukan apapun untuk teman teman ku agar mereka mau di dekatku,aku punya segudang bakat tapi aku sendiri tidak percaya pada diriku sendiri .
Aku tidak tau kenapa,disaat mereka bertanya tentangku aku bingung mau menceritakan apa,tidak ada yang menarik dalam hidupku semuanya hancur saat orang terdekatku pun tak pernah percaya padaku.
Teettt teettt
Suara bel tanda ujian pertama akan di laksanakan,semua murid duduk dengan tertib menunggu pengawas datang.
Seperti hari pertama ujian ada aturan yang selalu pengawas ingatkan kepada kami.
***************************************
Selesai sudah pertempuran otak selama tiga hari,tapi belum bisa bernafas lega karena kami disambut oleh ujian akhir madrasah.
ujian madrasah kami lakukan dimalam hari selama tujuh hari karena banyak nya pelajaran yang harus kami ujikan,karena pelajaran madrasah dengan sekolah lebih banyak pelajaran madrasah.
Selama jutuh malam berturut turut pula kami mempersiapkan diri sebaik mungkin,karena disini tidak hanya ujian secara tulis tapi juga lisan dan ada praktek pemandian jenazah sampai selesai.
************************
" Alhamdulillah kita semua sudah melewati ujian dengan baik,baik ujian sekolah maupun madrasah" kata ustadz ferzi selaku guru tafsir Al-Quran." sebentar lagi kita akan melaksanakan haflah akhirusanah" lanjutnya
asyik
Yes
Semua mengutarakan kesenangannya mengetahui akan ada nya haflah.
" baik sedikit informasi dari saya mengenai haflah,selanjutnya akan di bahas lebih dalam oleh mas Aan selaku ketua haflah selama berturut turut" lanjut ustadz Ferzi
" YES MAS AAN "teriak liha tanpa sadar sambil mengangkat tangannya lalu menekuk melakukan gerakan yes
Uuuuuuuuuuuu
Semua bersorak menyoraki liha
Lihapun menelungkupkan wajanya di atas meja karena malu akan ulahnya yang spontan.
Aku menepuk jidat
" gak ada kapok nya kamu" kataku pada liha
" aduh teh malu kenapa sih ni mulut gak bisa dijaga banget " kata liha sambil memukul mukul mulutnya.
" murahan banget kamu " lanjutnya pada mulut nya sendiri
Aku hanya terkekeh
Liha memang memperlihat kan sekali bahwa dia penggemar beratnya mas Aan.
Sebenarnya bukan hanya liha tapii hampir semua santri putri kayanya,tapi mereka masih bisa menjaga malu nya tapi kalau lihat ampun deh,gak kapok apa udah pernah nyium tanah tu bibir gara gara mas Aan🤭.
Setelah ujian akhir madrasah selesai semua kembali kekamar masing masing begitupun dinda.
Setelah kami sampai di kamar semua langsung membuka hijab masing-masing menaruh buku pada tempatnya.
Akhhhhh
Semua serempak melemparkan diri ke atas kasur masing masing,menatap langit langit kamar kami menerawang kehidupan selanjutnya yang akan lebih panjang dan pastinya lebih banyak tantangan.
Kami bercerita sambil bercanda ria.
" udah gak sabar mau kepondok baru " kata liha sambil matanya memejam membayangkan pondok yang akan ia datangi kelak.
" aku juga ni udah gak sabar mau kuliah di universitas b" lanjut Eti " katanya disana banyak cowok cowok kece" lanjutnya sambil matanya berbinar membayangkan laki laki seperti pujaan nya selama ini yaitu salah satu bintang K-Pop.
" heh kesana belajar bukan nyari imam" ujar Refa sambil menyodorkan kepala Eti.
" ye sirik aja kamu, biarin aja siapa tau ada opa opa yang bakalan nyantol sama aku" kata Eti lagi tak mau kalah
" kalau opa opa gak perlu jauh jauh ke universitas b ,noh main aja kerumah nya Fatimah ada disana opa opa " ujar Refa
" ih itu mah opa kakeknya Fatimah ,kamu aja sana,aku gak mau gak suka yang peot peot" kata Eti tanpa memfilter mulutnya
" apa maksud kamu ngatain opa aku" kata Fatimah sambil bangun dari berbaringnya langsung memandang Eti dengan nyalang.
" eh maksud akuuu " kata Eti bingung " apa ya " jawabnya memandang Refa meminta bantuan.
" maksud Eti itu opa kamu udah peot " kata Refa mengompori
" APA " kata Fatimah dramastis,dia langsung menerjang Eti menggelitik perut Eti tanpa ampun
HAHAHAHAHA
" ampuuun hahah ampun Refa tolongin aku" kata Eti
Bukannya menolong tapi semua malah saling menggelitik.
Hahahaha
hahahaha
Kami tertawa bersama seolah beban yang kami pikul tadi hilang seketika.
ku pandangi mereka entah lah padahal hari akhirusanah masih lumayan lama tapi rasanya enggan untuk berpisah,aku berdoa semoga semua yang mereka cita citakan tercapai begitupun aku.
"semoga apa yang aku ingin kan terjadi kali ini saja ya allaah hamba mohon" Doaku dalam hati
Liha dan kawan kawan saling lirik dan
AAAAAAA
Aku menjerit mereka menyerangku
HAHAHAHA
" mangkanya jangan suka melamun,rasain ni ni ni " kata liha sambil terus menggelitik ku
Kami tutup malam ini dengan tawa yang tak pernah berhenti dan semoga silaturahmi kami selalu terjalin sampai maut memisahkan,dramatis sekali tapi itulah keinginanku.
Terimakasih yang sudah membaca jangan lupa like dan komen nya ya