NovelToon NovelToon
Paman, Ayo Kita Menikah

Paman, Ayo Kita Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: shafrilla

Bisakah kalian bayangkan, gadis 17 tahun yang baru masuk universitas di paksa untuk menjual tubuhnya kepada pria hidung belang? ya, Siera tidak akan pernah mau melakukan itu. melawan paman dan bibinya yang berbuat jahat padanya. bertemu seorang pria dan langsung mengajaknya menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Paman cemburu ya?

Beberapa jam telah berlalu, Sierra sudah selesai dengan mata kuliahnya, dia bergegas pergi ke tempat bengkel milik teman Christopher.

"Mau aku antarkan sampai bengkel, Sierra? nanti aku pulangnya ikut kamu." ucap Emilia sembari tersenyum. padahal dia dijemput oleh sopir keluarganya malah mau ikut Sierra.

"Itu namanya putar-putar Emilia, udah kamu nanti pulang aja, ngapain juga ikut aku ngintilin aku terus, kayak kamu itu anakku aja." jawab Sierra sembari tersenyum.

Sesaat kemudian ponsel Sierra berbunyi, panggilan itu dari Ricardo.

"Telepon dari siapa?" tanya Emilia.

"Dari Paman kera." jawab Sierra yang kemudian menjawab panggilan telepon dari Ricardo.

"Hei sarang lebah, kamu ada di mana?" tanya Ricardo.

"Ngapain sih Paman tanya-tanya, aku mau pulang." jawab Sierra.

"Aku sama bos sudah ada di depan kampusmu, cepat keluar." jawab Ricardo.

"Ngapain juga paman ada di kampusku?"

"Sudah tak usah banyak bicara." jawab Ricardo.

"Ada apa?" tanya Emilia.

"Aku harus segera pulang, Paman kera sama paman gorila sudah ada di luar." jawab Sierra yang kemudian berjalan bersama dengan Emilia keluar dari sana.

Ketika hendak pergi meninggalkan kampus Amanda mencoba mencari masalah dengan Sierra, dia mengajak Sierra untuk membuat Sierra dalam masalah.

"Sudah, nggak usah di ladenin. Wanita seperti itu memang nggak punya kerjaan." ucap Sierra yang kemudian menarik tangan emilia.

"Hei wanita miskin, yang aku dengar kamu jadi simpanan Om Om ya?" ejek Amanda.

Dari kejauhan Xavier dan Ricardo melihat Sierra di ejek oleh beberapa temannya, "Apa kita turun bos?" tanya Ricardo.

"Tidak usah, aku yakin si sarang lebah itu akan memberantas mereka." jawab Sierra yakin.

"Benar seperti yang dipikirkan oleh Xavier, Sierra yang mendapatkan hinaan seperti itu dia nampak tersenyum.

Sierra mendekati Amanda kemudian langsung menarik rambutnya dan menghempaskan wanita itu ke lantai. "Jangan pernah menghinaku jika kamu ingin hidup, jika kamu tidak ingin hidup maka carilah bahan pembicaraan yang lebih menyakitkan agar aku bisa langsung melempar mu." ujar Sierra yang kemudian membersihkan tangannya.

Amanda yang tersungkur di lantai, dia meringis kesakitan. "Dasar wanita murahan!!" teriak Amanda.

"Wow.. kamu benar-benar sangat hebat, Sierra. Kamu langsung menjambak rambut Amanda." Emilia malah tertawa kegirangan.

Dari kejauhan Sierra melihat mobil milik Xavier, Dia berjalan menuju mobil itu namun ketika hendak mendekati mobil Xavier tiba-tiba Christopher datang. "Sierra." panggil Christopher.

Langkah kaki Sierra langsung terhenti, dia menatap dosen killer kampusnya itu. "Profesor, ada apa?" tanya Sierra.

"Ayo, aku antar kamu mengambil motormu." jawab Christopher.

Xavier yang melihat pria yang katanya dia beri julukan pria pelakor itu, seketika dia membuka pintu mobilnya. "Ini pria pelakor tidak tahu diri banget, suka muncul tiba-tiba lagi." ucap Xavier yang sudah membuka pintu mobilnya. Dia melangkah mendekati Sierra yang mau dibawa pergi oleh Christopher.

"Ada adegan saling rebutan." ucap Ricardo.

"Ayo, aku antar." ucap Cristopher.

Xavier langsung menarik tangan Sierra. "Dia akan pulang denganku." Xavier menatap tajam Cristopher.

Dua pria itu saling melempar tatapan tajam, sesaat kemudian Christopher menarik tangan Sierra, dua pria saling menatap mereka seolah sedang memperebutkan sesuatu padahal memang iya.

"Aku akan mengantarnya mengambil motornya." ucap Christopher.

"Dia akan pulang bersamaku." jawab Xavier.

Sierra ditarik ke arah Christopher dan sebaliknya xavi6 menarik ke arahnya. Dua pria yang menariknya, sedangkan Emilia yang melihat itu dia sedikit kebingungan.

"Aduh, ada pertikaian ini." ucap Emilia.

Dari kejauhan Amanda melihat Christopher dan seorang pria yang sedang saling menarik tangan Sierra. "Wanita tidak tahu diri ini benar-benar tidak tahu malu, lihatlah dia sedang mencari perhatian profesor Christopher dan pria itu." ucap Amanda yang kesal. Sesaat kemudian Amanda sengaja memotret Sierra yang bersama dengan dua pria. "Ini akan jadi berita yang sangat menyenangkan." ucapnya. Amanda yang kemudian mengajak teman-temannya untuk pergi. senyum Amanda begitu licik dan wanita itu mempunyai niat jahat.

"Paman, profesor, kalian ini sedang ngapain sih!" tanya Sierra kepada dua pria yang dari tadi menarik tangannya. Setelah itu siaran langsung menarik tangannya dan menghempaskan tangan Christopher ataupun Xavier.

"Sudah jangan banyak bicara." Xavier yang langsung menarik tubuh Sierra kemudian menggendongnya di pundak. Tentu saja hal itu membuat Sierra terkejut bukan kepalang.

"Apa yang Paman lakukan?! turunkan aku!" teriak Sierra dengan suara yang begitu keras.

Mahasiswa yang ada di kampus nampak terkejut ketika melihat Sierra digendong oleh seorang pria kemudian membawanya masuk ke dalam mobil. Begitu pula dengan Emilia, dia terkejut, dia menutup mulutnya dengan kedua tangan.

"Oh my god, ternyata Tuan Xavier itu romantis juga." ucap Emilia sembari tersenyum. kemudian Dia berjalan mendekati Christopher. "Maklum prof, Sierra itu kan suka menghilang, jadi pamannya harus membawanya pulang." ucap Emilia yang kemudian berpamitan kepada Christopher.

Christopher yang melihat perlakuan Xavier kepada Sierra dia merasa aneh, Christopher merasa yakin kalau Xavier bukanlah Paman seperti kebanyakan Paman lainnya. "Siapa sebenarnya pria itu?" ucap Cristopher.

Sierra yang berada di dalam mobil dia terus berteriak dengan suara yang begitu keras, dia tidak terima karena diperlakukan oleh Xavier seperti barang. "Beraninya Paman melakukan hal itu padaku!" bentak Sierra.

"Seharusnya aku yang mengatakan hal itu padamu, beraninya kamu berselingkuh dariku." jawab Xavier.

"Oh my God, Paman bilang apa? aku berselingkuh? Paman ini tidak waras ya, memangnya siapa yang berselingkuh." jawab Sierra yang kemudian memalingkan wajahnya dengan dua tangan melipat di dada.

"Kita pergi ke bengkel tempat motornya di perbaiki, Ricardo." pinta Xavier.

"Baik bos." jawab Ricardo yang kemudian melajukan mobilnya ke bengkel milik teman Christopher.

Setelah sampai di bengkel itu Xavier meminta salah satu pekerja untuk mengurus pembayaran, ternyata pekerja bengkel itu bilang kalau Christopher sudah membayar perbaikan motor Sierra. Mengetahui itu Xavier tidak akan bisa menerima. dia kemudian meminta pemilik bengkel untuk mengembalikan uang Christopher.

"Kalau Paman membayar bengkel itu lalu kartu ini buat apa?" tanya Sierra yang kemudian mengembalikan kartu debit kepada suaminya.

"Kamu bawa saja, anggap saja itu uang jajanmu." jawab Xavier.

"Uang jajanku? aku aja belum lihat berapa isinya." gerutu Sierra.

Ricardo yang ada di belakang tubuh Sierra kemudian mendekat ke telinga Sierra. nominalnya sangat banyak, sarang lebah. Mungkin nominalnya ada 2 atau 3 digit." bisik Ricardo di telinga Sierra.

Mendengar jumlah digit yang dikatakan oleh Ricardo hal itu membuat Sierra langsung melotot, 2 atau 3 digit? yang benar saja Paman, itu banyak banget loh.. satu digit berarti puluhan juta, dua digit ratusan juta, tiga digit...," perkataan Sierra langsung terhenti.

Ricardo menganggukkan kepalanya, sedangkan Sierra dia langsung tersenyum sumringah, kartu yang ada di tangannya dia lihat dengan tatapan mata yang begitu menyenangkan. Bibirnya langsung melengkung dengan mata terpejam begitu bahagia. "Uang sakuku 2-3 digit? ya Tuhan.. mimpi apa aku tadi malam? padahal tadi malam itu aku bermimpi dimakan monster, nyatanya aku mendapatkan uang saku tiga digit." Sierra yang tidak bisa membayangkan jumlah nominal yang ada di tangannya.

Setelah Xavier selesai membayar perbaikan motor Sierra, Dia kemudian meminta Ricardo untuk mengambil helm yang ada di mobil. "Oh ya Ricardo, setelah ini kamu pulang saja." pinta Xavier

"Lah, paman nggak ikut sama paman kera juga?" tanya Sierra.

Xavier tidak menjawab, Dia mengambil helm dari tangan Ricardo. "Sudah jangan banyak tanya, cepat pakai helmnya itu." jawab Xavier.

Ricardo baru menyadari Kenapa sebelum ke kampus Xavier membeli helm terlebih dahulu, ternyata dia ingin naik motor berduaan dengan Sierra.

*bersambung*

1
Zheyra
lanjut
Herlina Susanty
lanjut thor smgt 😍💪
Zheyra
Xavier jual mahal banget
Zheyra
lanjut
shafrilla
terima kasih kak.
Rahma Inayah
mampir Thor moga bgus ceritanya lnjutkn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!