NovelToon NovelToon
Sistem Kekayaan Mutlak

Sistem Kekayaan Mutlak

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Kaya Raya
Popularitas:102.1k
Nilai: 4.6
Nama Author: RyzzNovel

Lahir dalam keluarga yang miskin, Artian Morph harus menelan pahitnya hidup ketika orang tuanya meninggalkan dirinya sendiri.

Pada saat dia berpikir bahwa dirinya sangat bahagia karena pacarnya berada di sisinya, semuanya hancur setelah dia mengerahkan sisa tabungan yang orang tuanya tinggalkan untuknya.

Ketika kehidupannya terjerumus dalam neraka kesedihan, orang orang mulai mencemoohnya, diperlakukan dengan kasar tanpa ada satupun yang menolongnya.

"Ahaha, apakah kematian benar benar sangat merindukanku?"

Ketika dia menyerah pada hidupnya, berniat untuk melompat dan bunuh diri dari sebuah jembatan yang sepi.

Suara yang tak manusiawi layaknya suara dari kecerdasan buatan terdengar di udara yang kosong.

«Sistem Di Aktifkan»

Roda takdir kini kembali berputar, mereka yang diatas harus segera terjatuh dan yang dibawah akan mulai merangkak untuk mendapatkan posisi yang diatas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RyzzNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3: Siapa Dia?

Kerumunan mengumpul dengan suara bising yang terasa samar. Di sebuah minimarket, mobil yang dikendarai dengan linglung menabrak minimarket tersebut, membuat beberapa kerusakan yang cukup besar.

Artian dengan helaan nafas kasar, dia menatap sekitarnya. Keringat dingin terus menerus menetes dan membasahi tubuhnya. Di sampingnya, terlihat pria tua yang sistem katakan padanya untuk di selamatkan. Pria tua itu terlihat terkejut saat melihat apa yang terjadi.

«Misi Selesai»

«Sebagai Imbalan Penyelesaian: Tuan Menerima Lima Ratus Juta Rupiah Dan Menerima Mobil Mewah Yang Di Produksi Hanya Untuk Satu Orang Di Dunia Ini, Sebagai Bonus: Tuan Menerima Keterampilan Bela Diri»

Dering sistem terdengar di dalam benak Artian. Namun dia mengabaikan hal tersebut dan fokus pada apa yang terjadi di sekitarnya.

“Pak, kamu baik baik saja?“

Pria tua itu menatapnya dengan tenang, dia terlihat begitu tenang dan berwibawa untuk seorang yang hampir saja tertabrak oleh mobil.

Pria tua itu perlahan bangkit, dia menghela nafas panjang sejenak kemudian tersenyum pada Artian.

“Terimakasih nak, aku berhutang budi padamu.“

Artian menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, saat dia ingin mengajukan pertanyaan lainnya, tiba tiba saja beberapa orang yang mengenakan seragam hitam datang dan mengepung dia dan pria tua itu.

Artian terkejut saat dia melihat mereka semua dengan curiga, namun setelahnya level terkejutnya meningkat.

“Tuan Alexander, apa Anda baik baik saja?! Maaf kami telat menyadarinya.“

Para pria berseragam hitam itu mengepung pria tua tersebut kemudian bertanya dengan nada yang begitu sopan.

Mau dilihat dari manapun, pria tua itu jelas adalah orang penting yang berasal dari suatu tempat. Artian kemudian menatap percakapan pria tua itu dengan para pria berseragam hitam.

Alexander, dia sepertinya pernah mendengarnya.

“Kalian benar benar lalai kali ini! Jika aku tidak ditolong olehnya, aku bisa mati pada saat itu! Apa yang akan kalian lakukan jika aku mati?! Berguna lah sedikit!“

Pria tua itu terlihat marah marah saat dia menceramahi para pria berseragam hitam dan sesekali menunjuk ke arah Artian dengan penuh kelegaan.

Setelah beberapa waktu yang habis karena ceramah panjang dari pria tua yang disebut sebagai Alexandre, sekarang pria tua itu menatap Artian.

“Nak, siapa namamu?“

Artian terdiam sejenak kemudian dia tersenyum.

“Saya Artian Morph.“

Pria tua itu mendengarkan Artian kemudian mengangguk beberapa kali saat wajahnya ingin mengingat nama tersebut.

Dia kemudian tersenyum dengan lebar dan membungkukkan badannya dihadapan Artian.

“Aku sangat berterima atas bantuanmu nak.“

Para pengawal terlihat gelisah ketika dia mengangkat tangannya dan mencoba untuk membangunkan tubuh pria tua itu yang tertunduk.

“Tuan Alexander?! To-tolong..! Ingat reput-”

Alexander menatap tajam pria berseragam hitam itu kemudian mendengus kesal saat dia menepis tangan pria berseragam itu.

“Reputasi?! Apa pentingnya hal itu di depan seorang yang telah menyelamatkan nyawaku?! Aku benar benar tidak berpikir bahwa telah memperkerjakan seorang dengan pikiran dangkal sepertimu.“

Pria berseragam hitam itu tersentak kemudian mundur beberapa langkah dan terdiam dengan kepala tertunduk.

“Maaf.“

Pria tua itu, Alexander dia hanya mendengus kesal kemudian kembali fokus pada Artian yang telah menyelematkannya.

“Namaku Alexander Graham, aku berjanji atas namaku untuk membantumu ketika kamu butuh bantuan. Nak, ini nomor teleponku.“

Seakan-akan dia sudah menyiapkan banyak kertas dengan nomor teleponnya, Alexander menyerahkan satu helai kertas tersebut kepada Artian.

“Uh.. sebenarnya ini tidak perlu.“

Tujuan Artian menyelamatkan pria tua itu sendiri adalah atas permintaan sistem, dia telah menerima hasil dari tindakannya, jadi menerima janji dari pria tua itu lagi entah kenapa membuat Artian agak merasa menyesal karena tidak tulus dalam membantu pria tua itu.

Karena itulah akan lebih baik jika dia menolaknya. Namun pria tua itu masih saja terus memaksa.

“Tidak nak, kamu akan membuatku malu jika menolaknya.“

Pria tua itu benar benar sangat memaksa.

Artian menghela nafas panjang dan dengan enggan dia mengulurkan tangannya untuk menerima kertas itu.

“Maka aku akan menerimanya.“

Pria tua itu akhirnya tersenyum begitu lebar dan puas saat dia berpamitan kepada Artian karena punggungnya sedikit sakit setelah kejadian tersebut.

Di tinggal sendirian di tempat itu, Artian menghela nafas kasar. Dia menatap kertas di tangannya kemudian berpikir.

“Alexander Graham.. dimana aku pernah mendengarnya?“

Entah bagaimana nama tersebut terasa agak familiar bagi Artian. Sepertinya dia mengenal pria tua tersebut tapi dimana?

Artian mendengus pelan, dia sama sekali tidak dapat mengingat siapa pria tua itu sebelumnya.

Karena sudah tidak memiliki tujuan lain lagi, Artian berjalan dan mencoba untuk kembali ke apartemennya melalui jalan yang berbeda.

Akan buruk jika preman sebelumnya akan menghadangnya karena marah setelah diabaikan olehnya.

Namun, kenyataan selalu berjalan dengan cara yang sangat menarik. Dengan keringat dingin yang menjalar di tubuhnya, Artian tersenyum canggung saat dia melambaikan tangannya.

“Uhm.. hai..?“

Di depannya, preman preman yang sebelumnya dia abaikan berdiri dan terlihat sudah menunggunya. Saat ini Artian sudah berada dekat dengan sebuah taman yang sepi dan jarang dilewati oleh orang orang.

Wajah para preman tersebut terlihat begitu mengerikan saat urat urat kemarahannya terlihat menonjol di ujung jidatnya.

“Artian ya..? Kamu jadi begitu sombong sekarang, benar bukan?“

Tidak hanya sekali Artian harus mengalami nasib sial karena preman preman di depannya. Faktanya, Artian dulu sudah sangat sering di hajar oleh mereka.

Artian menghela nafas panjang, sekarang dia berada di posisi yang sulit sekali lagi.

“Kamu sekarang bahkan sudah bisa berbicara dan menghela nafas, aku penasaran apa yang membuatmu berubah?“

Seperti yang preman itu katakan, Artian yang sekarang memang berbeda dengan Artian yang kemarin.

Tentunya alasannya karena Artian saat itu sudah kehilangan minat untuk hidup dan telah merencanakan bunuh dirinya dengan matang.

Namun dunia tidak mengabaikannya dan mempertemukannya dengan sebuah sistem yang sangat menarik.

Artian kembali mendapatkan keinginan untuk hidup, bahkan jauh lebih baik daripada yang sebelumnya.

'Ah ya, kalau tidak salah aku mendapatkan keterampilan bela diri bukan? Bisakah aku mencobanya sekarang?'

Mengingat hal itu Artian termenung kemudian tersenyum kecil, dari apa yang sistem perlihatkan padanya, tidak ada satupun kebohongan dan semuanya nyata.

Maka keterampilan tersebut jelas adalah sesuatu yang pasti. Seringai muncul di wajah Artian ketika dia menatap para preman itu.

“Maju kalian brengsek.“

Kenapa dia harus membiarkan dirinya tertindas sekali lagi?

Artian menganggap bahwa dirinya telah terlahir kembali, dia dan yang dulu adalah berbeda.

Jika Artian sebelumnya selalu lari dari masalah, maka Artian yang sekarang akan menerima masalah tersebut, bahkan dia sendiri yang akan mengejar masalahnya jika memang diperlukan.

'Aku ingin hidup malas malasan.'

Senyuman diwajahnya Artian tidak hilang.

'Namun untuk hidup malas malasan, aku harus rajin terlebih dulu untuk menyelesaikan segala masalah agar aku bisa bermalas-malasan.'

***

1
Anonymous
Luar biasa
M Rizky
semangat terus berkarya/Drool//Drool//Drool/
M Rizky
semangat thoor/Drool//Drool//Drool/
coco
mo hiatus kah kaya novel novel sebelah???
Weaver's: enggak, ini otak saya lagi kosong, kalau nulis narasi sekarang bakal aneh, jdi istirahat bntr sambil lanjutin yang baru
total 1 replies
Mas Jono
12 km 10 menit,,,tubuh masih lemah,,,🤔🤔🤔🤔🤔
Deni Saputra
cukup penasaran..lanjut
Deni Saputra
senang y byk uank
Deni Saputra
lanjut
Deni Saputra
ayo bangkit
Dimas Setiawan
nice
coco
banyakin up nya thorr hheheheh
Tama Go
upp lagi Thor
ardikyezt
Luar biasa
X Rei
Lnjutt trus thorr
Hapid228 Hapid
jgn lupa cerita lanjutanya
Hapid228 Hapid
lebih banyak buat cerita sistem di usia 23/25 kaya gini tor seru
Dimas Setiawan
nice
mas maman
lanjut trus tor
Elok Fauziah
Semangat thorrr🔥🔥🔥
Didi Wahyudi
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!