NovelToon NovelToon
Transmigrasi Boy

Transmigrasi Boy

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Romansa / Bad Boy
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: OrdinaryGirl_31

Revan Sernando. Salah satu anak beruntung yang memiliki keluarga harmonis. Namun sayang dia juga adalah salah satu orang yang tidak pernah merasakan sebuah pertemanan.

Hidupnya selama ini terasa begitu monoton.Hingga suatu ketika Revan mengalami kecelakaan yang membuat jiwanya bertransmigrasi ke dalam raga seorang pemuda dingin yang kehidupannya berbanding terbalik dengannya. Reval Gishara.

"Nama depannya mirip sama nama gue, TAPI KENAPA NAMA BELAKANGNYA KAYAK NAMA CEWEK!!?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrdinaryGirl_31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teman

Sekarang di ruang rawat Reval terdapat teman-teman Reval. Mereka baru datang sekitar lima menit yang lalu. Namun saat mereka datang Reval sedang tertidur jadi mereka memutuskan untuk menunggu Reval bangun.

Beberapa saat kemudian Reval bangun. Bukan karena ia sudah tidak mengantuk, karena memang tadi ia baru saja meminum obat. Melainkan karena suara-suara yang sangat berisik mengusik tidurnya.

"Berisik banget sih?" gumam Revan dan dengan terpaksa membuka matanya yang masih terasa lengket.

"WOY, JANGAN BERISIK!! Ganggu orang tidur aja" sentak Revan saat netranya menatap empat orang pemuda seusianya yang tengah bercanda ria, ralat hanya tiga orang yang berisik , yang satu hanya sibuk dengan ponselnya.

"REVAL!!?" teriak tiga orang itu dan dengan cepat menghampiri ranjang Reval. Kenapa hanya tiga? Ya karena yang satu tetap fokus pada ponselnya.

"Wah Val lo udah bangun?" tanya pemuda berambut ikal yang yang paling pendek di antara mereka bertiga.

"Goblok banget lo. Itu matanya Reval udah kebuka ya berarti udah bangun lah, tolol" pemuda dengan wajah yang terlihat galak itu menoyor temannya tanpa memperdulikan tatapan tajam yang dilayangkan padanya.

"Udah sih, lo berdua berantem mulu dari tadi. Berisik tau nggak" ujar pemuda yang satu lagi. Pemuda itu adalah yang paling tinggi di antara mereka.

"Kayak lo nggak aja!!" ucap kedua pemuda lain secara bersamaan.

"Oke-oke, kalem" ujar pemuda jangkung itu saat menyadari tatapan kedua temannya yang terlihat seperti seekor singa yang hendak menerkam mangsanya.

"Jadi Val, lo beneran amsinia?" lanjut pemuda itu sambil mengalihkan pandangannya pada Reval.

"Amsinia?" Reval hanya bisa menatap pemuda yang tidak ia kenal itu dengan tatapan bingungnya. Apa sebenarnya maksud pemuda itu?

"Amnesia goblok!!!" pemuda si tukang menoyor itu kembali melakukan aksinya, namun dengan sasaran yang berbeda.

"Iya-iya, santai dong. Jadi maksud gue tu amnesia, beneran Val?" pemuda itu mengusap kepalanya yang mendapat hadiah sayang dari sang teman sebelum kembali bertanya pada Reval.

"Iya" jawab Reval cuek.

"Oke kalo gitu, guys baris-baris, baris yang rapi, kita kenalan ulang sama Revan" ucap pemuda berambut ikal memerintahkan teman-temannya untuk berdiri sejajar bak anak TK.

"Woy Dan, ayo sini" lanjutnya saat menyadari salah satu temannya masih asik dengan ponselnya.

"Game mulu lo, ayo buruan" saking kesalnya ia langsung saja menarik temannya yang ia panggil Dan itu tanpa mempedulikan sang teman yang sudah menatap tajam dirinya.

"Ck, jangan tarik" ucap pemuda yang sedari tadi memainkan ponselnya itu.

"Oke mulai dari gue. Nama gue Rey. Perlu nama lengkap nggak sih? Nggak usah lah ya, kayak di novel-novel aja" ujar pemuda berambut ikal itu.

"Bilang aja nama lengkap lo jelek, makanya nggak lo sebutin. Nama gue dong keren Ryan. Nama gue RYAN Val" ujar pemuda si tukang menoyor.

"Keren mata lo, nama gue dong Val, Marvel" sekarang giliran pemuda jangkung itu yang memperkenalkan dirinya.

"Lah woy, giliran lo Dan" ujar Rey saat tak mendengar suara salah satu temannya yang tidak melanjutkan acara perkenalan ulang itu.

"Jordan" ucap pemuda pecinta game itu singkat. Wajahnya tampak datar sebelum kembali melangkah menuju sofa.

"Datar amat tu muka kayak tembok aja" gumam Reval pelan namun sepertinya masih bisa didengar oleh temannya. Terbukti saat tiga pemuda itu yang langsung menoleh padanya.

"Emang gitu si dia kayak kulkas 45 pintu asal lo tau. Game mulu yang dipantengin" sahut Rey dengan nada seperti ibu-ibu bergosip.

"Oke karena acara perkenalannya sudah selesai, apakah ada yang ditanyakan tuan Reval Gishara? Kalo dipikir-pikir diantara kita semua nama lo yang paling keren deh Val" ujar Ryan membuat Reval memberengut kesal.

"Nggak usah ngejek" ucap Reval. Entahlah ia merasa sangat akrab dengan Ryan.

"Eh iya, btw gue punya geng nggak? Geng motor gitu" tanya Reval antusias. Selama ini dia tidak punya teman. Apalagi ikut-ikutan geng motor seperti di novel-novel. Jadi dia sangat antusias jika ternyata Reval yang asli memiliki sebuah geng motor.

"Lo udah inget ya? Kok lo tau tentang geng motor?" tuduh Marvel.

"Eh? Emang kita beneran punya ya?" Reval justru semakin antusias dengan mata berbinar ketika mendengar Marvel.

"Punya dan gue ketuanya" sahut Rey seraya menaik turunkan alisnya dengan wajah angkuh.

"Bohong ya lo?" selidik Reval. Feeling nya mengatakan jika bukan Rey lah ketuanya. Ia akan lebih percaya jika Jordan lah yang mengaku sebagai ketua.

"Nggak boleh bohong loh Rey nanti hidungnya jadi panjang" lanjutnya.

Ketiga pemuda yang merupakan sahabat Reval itu hanya bisa diam. Mereka melihat Reval dengan tatapan aneh. Reval tampak berbeda.

"Heh? Lo siapa? Lo bukan Reval kan?" sentak Ryan tiba-tiba membuat Reval sedikit terkejut. Ryan ini tidak bisa santai orangnya. Begitulah pemikiran Reval melihat apa yang Ryan lakukan sedari tadi.

"Hah?" Reval mengerjapkan matanya. Ia bingung. Ia mulai berpikir mungkinkah sifat asli Reval tidak seperti ini.

"Emang kenapa? Katanya nama gue Reval kok" lanjutnya dengan wajah yang ia buat sepolos mungkin.

"Goblok ya lo. Orang jelas-jelas dia Reval" sahut Rey.

"Ya tapi sifatnya beda Rey. Reval itu dingin, datar kayak triplek, kalo ngomong juga sekata dua kata. Apa jangan-jangan kalo orang lupa ingatan itu bisa beda sifat juga ya?" ujar Ryan. Reval hanya melihat mereka tanpa berniat untuk memotong setiap ucapan yang keluar dari mulut mereka.

"Iya kali" Rey hanya menyahutinya singkat. Ia juga tidak mengerti. Meskipun ia anak IPA, entah kenapa semua pelajaran yang diajarkan di sekolah tidak bisa masuk kedalam otak kecilnya. Dan ia juga heran kenapa bisa masuk IPA.

Kruk kruk kruk

Sebuah suara membuat Trio R itu menoleh ke sumber suara. Pelaku yang menyebabkan bunyi itu hanya dapat menyengir saat mendapat tatapan dari ketiga orang itu.

"Hehe, Marvel" kata Geon.

"Kuy lah ke kantin, gue juga laper" ajak Rey.

"Let's go" seru Ryan sambil menarik tangan Rey dan Marvel.

Setelah mereka pergi sekarang hanya tinggak Jordan dan Reval di ruangan itu.

"Jordan. Nama lo Jordan kan?" suara Reval terdengar sangat jelas di ruangan yang hening itu.

Jordan tidak menjawab pertanyaan Reval. Ia hanya mengangkat wajahnya sebelum kembali fokus pada ponsel yang ia miringkan itu.

"Ck, ngeselin banget ni orang" gumam Reval sepelan mungkin agar orang yang ia bicarakan tidak mendengarkannya.

"Woy, Jordan. Pinjem HP dong" ujar Reval lagi.

Ia bosan jika terus berdiam diri seperti ini. Ia ingin melihat kebersamaan Reval yang dulu dengan teman-temannya itu. Dari foto atau dari video. Pasti Jordan menyimpannya.

"Sial" gumam Jordan saat game yang ia mainkan menampikan tulisan kalah.

Ia kemudian beranjak untuk memberikan ponselnya pada Reval karena matanya sudah lelah. Ia ingin tidur.

"Yee malah tidur. Bodo amat deh, yang penting gue dikasih HP" cibir Reval saat melihat Jordan langsung berbaring di sofa setelah menyerahkan ponselnya pada Reval.

"Untung nggak disandi" gumam Reval.

Ia mulai membuka berbagai aplikasi yang ada di ponsel Jordan mulai dari galeri, media sosial yang ternyata hanya ada WhatsApp, sampai pengaturan pun ia buka.

"Buset ni orang kontaknya dikit banget" ujar Reval saat melihat isi kontak di ponsel Jordan hanya sekitar sepuluh saja. Dilihat dari namanya pun Jordan sepertinya hanya menyimpan nomor laki-laki saja kecuali kontak dengan tulisan 'mama'.

Jari Reval beralih menekan aplikasi YouTube untuk menghibur dirinya. Daripada tidak tau harus melakukan apa lebih baik ia menonton video saja bukan.

"Eh, Reyganteng? Punya Rey?" tanya Reval pada dirinya sendiri saat tak sengaja beranda YouTube milik Jordan menampikan sebuah video yang diupload oleh Channel bernama 'Reyganteng'.

"Tonton ah" Reval langsung saja menekan video tersebut.

Setelah muncul iklan sekitar 10 detik sebuah video opening mulai memenuhi layar ponsel mahal itu.

"Hallo guys" Wajah Rey tampak muncul di layar dengan background yang dapat Reval tebak adalah sekumpulan anak SMA yang sedang tawuran.

"Woy Rey, buset lo lagi tawuran malah nge-vlog" sekarang suara Ryan yang terdengar walaupun wajahnya tak terlihat di layar.

"Bantuin gue Rey. Goblok muka ganteng gue kepukul" dan yang ini adalah suara Geon.

"Iya-iya bentar gue taro dulu ini" setelah Rey mengucapkan itu layar tampak buram sejenak sebelum menampilkan Rey lagi dengan background yang masih sama.

"Oke guys gue mau tawuran dulu, tonton sampai selesai ya? Oke?" Setelah itu Rey terlihat berlari menyelip di gerombolan pemuda itu dan mulai memukul pemuda dengan seragam yang berbeda dengannya itu.

"WOY REVAL KENA PUKUL" teriak sebuah suara yang tak Reval kenal.

"CABUT" suara lain ikut terdengar sebelum para pemuda yang menjadi musuh Rey dan teman-temannya berlarian meninggalkan tempat itu.

Setelah musuhnya pergi Rey kembali berjalan menuju ponselnya dan langsung mematikannya begitu saja. Dilihat dari wajahnya Rey tampak panik?

1
زيتون مامة
aku juga pening. atau dlm 1 badan ada 2 jiwa
زيتون مامة
heran, budak2 itu tidak ditangkap
زيتون مامة
modus.
زيتون مامة
habis lah, sudah lupa penyelidikan bila sudah mula suka cewek
زيتون مامة
kenapa tidak ditangkap polisi ya, orang yang menculik reval. kalau lari pun boleh dicari
زيتون مامة
selidiki.. apa salahnya cerita kepada yang percaya
زيتون مامة
kenapa sulit mau selidik.. trskan saja. boleh bilang kawan kan
زيتون مامة
teruskan. ceritanya bagus.
OrdinaryGirl: iyaa makasihh
total 1 replies
Tini Timmy
modus apa bukan nih/Chuckle/
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak/Smile/ iklan untuk mu
OrdinaryGirl: Iyaaa, makasihhh
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak
ceritanya bagus 😊
OrdinaryGirl: Iyaa makasihh
total 1 replies
Vikale5
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
OrdinaryGirl: siaapp
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!