NovelToon NovelToon
Cewek Galak Itu Milikku

Cewek Galak Itu Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Playboy / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: nlras

playboy x cewek bar bar x musuh jadi cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nlras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 3 | Terpaksa mengikuti perintah

Suara deruman motor sport memecah keheningan SMA Nusa Bangsa, siapa yang tidak tahu pemilik suara itu, anggota dari Geng Valkyrie. Arga tersenyum tipis melihat Naura berdiri di dekat parkiran, tatapan Naura seolah menyatakan ketidaksukaannya. Namun, Arga tidak peduli dengan itu.Arga dan teman-temannya turun dari sepeda motor mereka masing-masing.

"Nih bawa ke kelas gue," kata Arga dengan melemparkan tasnya ke wajah Naura.

Naura terkesiap, wajahnya terasa sakit karena lemparan tas Arga. "Lo bisa gak lebih sopan sedikit aja?" bentak Naura, tidak terima dengan perlakuan Arga.

"Wow baru kali ini ada cewek yang berani bentak Arga," kata Aldo.

Rafi ikut memberikan tasnya pada Naura dengan sopan,"nih sekalian punya gue."

"Gue juga nitip yaa," ucap Andre.

"Heh, kalian kira gue apaan hah? Seenak jidat lo pada nyuruh-nyuruh gue!" Naura tidak terima, dia harus membawa semua tas anak Geng Valkyrie.

"Udah gak usah banyak bacot lo," tukas Rafi.

"Ck, nyebelin banget sihh!"

Arga hanya sekilas melirik Naura, kemudian melangkah pergi meninggalkan parkiran. Tidak peduli jika Naura ngedumel sendiri. Begitupula dengan ketiga sahabat Arga, mereka juga mengabaikan Naura .

"Apa istimewanya sih tuh manusia, tampang standar tapi banyak gaya. Dikira gue cewek apaan bawa tas sebanyak ini," sungut Naura. Mau tidak mau dia harus pergi menyusul anak Valkyrie,karena Naura tidak tau dimana kelas mereka.

"Sumpah yaa gue nyesel banget pindah sekolah," batin Naura.

Banyak siswa-siswi yang memperhatikan Naura,hanya Naura satu-satunya perempuan yang berani berjalan tepat di belakang anggota Valkyrie. Hingga saat ini Naura tidak mengerti kenapa Arga dan teman-temannya bisa menguasai sekolah dan semua orang takut pada mereka. Tidak sengaja pandangan Naura tertuju pada Feni, teman barunya yang berdiri di depan pintu kelas. Feni tidak bisa membantu apa-apa kalau sudah berurusan dengan anak Valkyrie.

"Mana meja lo?" tanya Naura jutek sesaat melangkahkan kakinya masuk kelas XI IPA 1. Naura tidak percaya kalau seluruh anggota Valkyrie berada di kelas unggul.

"Meja siapa?" tanya Rafi.

"Ya meja kalian bertiga lah,masa meja gue" jawab Naura seraya memutar malas manik matanya. Hanya Aldo yang membawa tasnya sendiri, tidak mau tasnya terkontaminasi kuman dari Naura.

Rafi menunjuk meja barisan paling belakang di sudut kiri kelas tepat di dekat jendela, mereka duduk berjajar. Naura langsung menuju meja mereka bertiga, meletakan tas Rafi, Arga, dan Andre secara acak di atas meja. Otak Naura belum mampu mengingat dengan tepat tas mana milik Arga.

Naura memandang jijik Arga yang dikelilingi banyak perempuan, padahal mereka baru sampai di kelas. Dia tidak habis pikir dengan siswi-siswi itu, apa istimewanya coba Arga sampai harus dipuja-puja seperti itu. Melihat Arga sibuk dengan wanita-wanitanya,terbesit satu ide di pikiran Naura, peluang besar baginya untuk melarikan diri.

"Do, tahan tuh anak jangan sampai kabur!" perintah Arga.

Aldo langsung berlari menuju pintu kelas untuk menutup pintunya, memblokade jalan Naura. Nyaris saja wajah Naura bertabrakan dengan dada Aldo. Naura berdecak kesal, dia langsung balik badan untuk melihat Arga.

"Bentar ya sayang," kata Arga pada cewek-cewek yang mengelilinginya.

Arga menyeringai, dia melangkah mendekati Naura. Lagi-lagi tidak ditemukan ketakutan dari sorot mata Naura.

"Mau lo apa lagi sih? Gue udah anterin tas kalian, tugas gue berarti selesai!"

"Sangar juga ya nih cewek," bisik Andre pada Rafi.

Rafi mengangguk setuju. "yaa emang agak beda dari yang lain," timpalnya.

"lo lupa sama apa yang gue bilang kemarin?" tanya Arga. Dia memainkan lidahnya di dalam mulut, tatapan sinis yang dia berikan seolah mengejek ketidakberdayaan Naura.

Naura menghela nafas berat, mencoba menenangkan dirinya yang sangat mudah meledak. "Terus gue harus ngapain lagi?"

"Kalian bertiga mau apa?" tanya Arga pada ketiga sahabatnya.

"Emmm gue haus nihh," jawab Andre seraya mengusap pelan lehernya.

"Gue laper juga sih," sahut Rafi.

"tenggorokan gue juga kering banget nih, butuh yang basah-basah," ucap Aldo.

Salah satu sudut bibir Angkasa terangkat mendengar jawaban dari tiga sahabatnya, lalu menoleh ke arah Naura . "Lo dengarkan sahabat gue butuh apa,pasti tau lah mereka butuh apa?"

"Gue cuma ada janji sama lo,bukan sama mereka!" Naura menolak untuk mengikuti perintah sahabat-sahabat Arga. Merasa hanya berurusan dengan Arga.

"Lho, kata siapa? Motor yang lo jatuhin bukan punya gue doang tapi punya seluruh anggota Valkyrie, berarti lo punya kewajiban yang sama buat mereka," jelas Arga.

Naura membuka lebar matanya, lalu menggeleng cepat. "Gak! Gue gak mau ya ikutin perintah kalian semua. Lagian tadi gue lihat motor kalian baik-baik aja. Gak usah berlebihan deh."

"Parah nih,Lo gak liat Babe gue lecet kayak gitu?dibilang baik-baik aja lagi," kata Andre tidak terima.

"Sejak kapan gue ngelecetin bapak lo hah!" Naura melotot ke arah Andre.

"Bapak gue udah ditanam, emang lo mau ngikut juga?" balas Andre tidak mau kalah.

Rafi terkekeh pelan mendengar ucapan Naura, dikira Babe itu papanya Andre. Padahal setiap motor di Valkyrie mempunyai namanya tersendiri. Babe nama untuk motor Andre, Queen nama untuk motor Arga, Arta nama motor Aldo, dan Victor nama motor Rafi.

"Udah deh lo gak usah banyak bacot. Sekarang lo beli semua yang mereka mau." titah Arga

Naura menghentakkan kakinya ke lantai, kesal dengan perlakuan mereka. Dia langsung berbalik badan dan membuka pintu kelas. Ingin berniat untuk langsung pergi tanpa kembali lagi ke kelas mereka.

"Naura kalau lo gak balik, handphone lo bakal gue buang!" ucap Arga.

Naura meraba saku seragamnya, tiba-tiba handphonenya menghilang. Dia berdecak melihat handphonenya sudah di tangan Aldo. Entah kapan cowok itu merebutnya, sepertinya dia sangat handal mengambil barang orang lain.

"Sabar Nauu, sabar." Naura mengelus pelan dadanya, menenangkan dirinya yang siap untuk meledak. Dengan amat terpaksa Naura pergi dari kelas XI IPA 1, dia harus kembali membawa pesanan untuk mereka semua.

"Yakin tuh cewek miskin? liat handphonenya aja keluaran terbaru, casenya juga merk barang branded." Aldo mencebik, dia sibuk meneliti handphone Naura yang dia ambil tanpa sepengetahuan Naura.

Arga merebut ponsel Naura dari tangan Aldo, penasaran apa isi handphone gadis itu. Foto Naura bersama cowok menyambut pandangan Arga saat mencoba menghidupkan ponsel tersebut. Arga mengernyit, dia menatap panjang sosok cowok yang memeluk leher Naura, mereka berdua seperti sepasang kekasih yang saling mencintai.

"Lo cari tahu tentang cowok ini," kata Arga pada Aldo.

"Buat apa nyari cowo itu?" Aldo keheranan.

Arga melayangkan tatapan tajam. "gak usah banyak tanya!"

***

Mulut Naura tidak berhenti komat-kamit seperti mbah dukun yang sedang membaca matra. Naura harus bolak-balik kantin untuk menyesuaikan pesanan Rafi, Aldo, dan Andre. Mereka terlalu banyak mau dan sepertinya memang sengaja ingin mengerjai Naura. Untunglah bel masuk berbunyi, Naura bisa bebas dan kembali ke kelasnya.

"Kenapa lo bisa kejebak sama mereka anak Valkyrie?" tanya Feni. Siapa pun akan sulit keluar kalau sudah berurusan dengan anak Valkyrie.

Naura mendudukkan dirinya ke kursi kayu, menatap sekilas Feni, kemudian menatap lurus ke depan. Sebelum menjawab pertanyaan Feni dia perlu mengatur nafasnya yang memburu, menenangkan amarah yang ingin meledak tapi terus ditahannya. Naura ingin pindah sekolah saja.

"Emang setan mereka itu. Tiga kali gue udah bolak-balik ke kantin gara-gara mereka,yang banyak permintaannya. Kenapa sih sial banget gue masuk sekolah ini," gerutu Naura yang kesal.

"Gue sampai gak bisa berkata-kata lho, Nauu. Kenapa bisa semua ini terjadi, anak Valkyrie itu berandal semua, suka tawuran, hobi balapan liar. Parahnya teman baru gue terjebak sama mereka." Feni frustasi memikirkan bagaimana caranya agar Naura lepas dari Arga dan teman-temannya itu

"Gue nggak sengaja jatuhin motor mereka berempat,terus gue dipaksa ganti rugi sebanyak 500 juta. Bayangin ajaa dari mana gue dapat uang sebanyak itu, terus si Arga Arga itu ngasih pilihan dan gue disuruh ngikutin perintah dia selama 4 bulan. Sumpah yaa kalau bisa pindah sekolah mending gue pindah sekolah sekarang," sungut Naura.

Feni terkaget, dia kasihan melihat teman barunya itu. Salah Naura juga,kenapa menjatuhkan motor mereka, bahkan satu sekolah memilih memarkirkan kendaraan mereka jauh dari tempat parkir anak Valkyrie demi mencegah kejadian yang tidak diinginkan. Feni yakin hidup Naura akan seperti neraka kalau sudah berurusan dengan anak Valkyrie.

***

"Lo ini bego banget ya jadi orang. Bisa-bisanya lo jawab soal beginian masih salah," cerca Arga seraya melemparkan bukunya ke wajah Naura.

Naura terkesiap, tidak percaya Arga mempermalukan dirinya di depan teman-temannya. Kemarin Arga meminta Naura untuk menyelesaikan tugas rumahnya, tentu dengan amat terpaksa Naura melakukan apa yang Arga perintahkan kepadanya. Naura memang lemah dimata pelajaran Kimia dan sialnya dia harus membuat tugas Kimia milik Arga.

Seluruh murid yang ada di koridor tertuju pada Arga dan Naura. Lagi-lagi Arga menunjukan kekuasaannya di sekolah. Wajah Naura memerah, dia marah sekaligus malu. Dipungutnya buku yang Arga lemparkan tadi, menatap lekat hasil tulisannya di sana. Naura harus begadang demi menyelesaikan tugas yang Arga berikan.

"Bego banget sih jadi cewek, soal begituan aja Lo gak bisa!"

Sreek! Naura merobek buku tugas Arga menjadi beberapa bagian. Arga melotot, tidak percaya Naura melakukan itu. Berani sekali gadis itu.

Praak! Naura melemparkan kembali buku tugas ke pemiliknya, sama seperti yang Arga lakukan padanya.

"Mentang-mentang lo punya kuasa terus lo berhak ngerendahin harga diri gue iya?hah?" bentak Naura. Dadanya naik turun menahan emosi.

"Kalau gue cewek bego ngapain lo nyuruh gue buat ngerjain tugas lo itu!"

Kedua tangan Arga mengepal, tersulut emosi karena perlakuan Naura. Mereka berdua saling menatap penuh kebencian, sama-sama menyimpan amarah yang sebentar lagi akan meledak.

"Udah, gaa!" Andre menarik Arga menjauh dari Naura, jangan sampai emosi Arga tidak terkendali dan melakukan kekerasan pada gadis itu.

"Lo pikir gue gak punya hati apa hahh"ucap Naura dengan kesal

"beraninya loo ngelawan guee NAURAA!" bentaknya

"gaa udah ga,dia cewek" ucap Andre yang terus menarik badan Arga

"Nauraa!" Feni berlari kecil menghampiri Naura, dia juga menarik tangan Naura dan membawa pergi dari koridor. Lagi-lagi Naura membuat kerusuhan di hari ketiganya bersekolah di SMA Nusa Bangsa.

*

*

1
rfah
semangat thorrrr nulisnyaa
azalea
jangan lupa di like yaa man temann :)
azalea
jangan lupa like gaisss:)
rfah
semangat thorrrr
Marry Pang
bagus
AHMAD ZAKARIA HARAHAP
baguss
AHMAD ZAKARIA HARAHAP
bagusss
Jannah Sakinah
semangat Thor nulisnya. rajin update ya🌺
ist_goliteratur
AAAAA jadi keinget teman aku, yang punya sifat yang hampir sama kayak Nau.
rfah
lanjuttt
azalea
bantu support yaa gaiss heheheh
rfah
lanjuttt
rfah
bagusss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!