NovelToon NovelToon
Jodoh Dari Allah

Jodoh Dari Allah

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

kisah Muhammad Azam Rizwan dan Delia Putri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32

Belajar untuk ikhlas nyatanya tidak segampang itu, Arka harus berusaha keras agar menekan rasa cemburunya untuk saat sekarang ini . Terlebih saat ini , kedua nya sangatlah romantis .

Padahal hal itu hanya sederhana saat seseorang melihat nya , Delia hanya mengambil nasi serta lauk pauk untuk Azzam, namun entah mengapa di mata Arka hal itu sungguh sangat romantis .

Entah bagaimana Arka harus menyingkapi hal ini , tapi berulangkali Arka berusaha menenangkan gejolak yang berada di dalam dada nya itu .

Bohong kalau Arka tidak cemburu, bagaimana pun Delia gadis yang di cintai oleh nya . Delia cinta pertama nya . Gadis yang mampu mematahkan cinta seorang Arka .

Gadis yang mampu membuat Arka tergila-gila , namun sial nya gadis itu juga adik yang selama ini dirinya cari .

Bodoh ! Bodoh sekali rasa nya Arka , sudah menaruh rasa cinta yang sedalam ini kepada gadis yang ternyata adik kandung nya sendiri .

"Ekhm , karena sudah selesai , makan nya , sekarang kita mau bahas acara resepsi pernikahan Azzam dan Delia ." Ucap Fadil saat sesi makan malam itu selesai .

Azzam dan Delia saling tatap  sebentar saat mendengar perkataan dari Fadil , lalu Delia kemudian berdekhem sejenak dan menatap lekat wajah papa nya itu .

"Emm Pa , apa enggak berlebihan ya . Kalau Delia sih , enggak mau buat acara-acara begitu . Delia mau seperti ini saja . " Ucap Delia , rasa nya sangat tidak pantas , apa lagi dirinya menikah karena Azzam bertanggungjawab atas apa yang menimpa nya . Rasa nya akad saja sudah cukup dan tidak perlu pakai acara-acara segala .  Itu pikir Delia .

Fadil menghela nafas nya dengan kasar . "Lia , papa mau kamu ngadain acara . Kalau masalah biaya kamu enggak usah khawatir ,papa yang bakal tanggung semua nya . Kamu hanya perlu menikmati nya ya sayang.  " Ucap Fadil lembut .

Delia semakin merasa tidak enak.  "Pa , aku enggak permaslahin itu , tapi aku rasa seperti ini saja sudah cukup Pa . " Ucap Delia .

"Sayang , menikah sekali seumur hidup , apa salah nya kamu mengadakan resepsi ? Kamu harus merasakan seperti orang lain sayang . Kamu tenang saja , semua nya yang urus mama dan papa , kamu jangan khawatir ." Ucap Jihan lembut , tangan nya terulur mengelus lengan anak nya dengan sayang , kebetulan Delia duduk di sebelah kiri mama nya.

Delia tidak tau harus berkata apa , tapi rasanya sungguh dirinya tidak mau sampai merepotkan semua orang.  Bagi Delia seperti ini sudah cukup , Delia tidak perlu pesta mewah .

Azzam yang tau jika istrinya tidak nyaman langsung angkat bicara . "Maaf Pa , Ma bisa kasih kami waktu , soal nya Azzam juga harus memikirkan nya Pa , Ma . Bukannya Azzam keberatan dengan usulan Papa , Mama , tapi Azzam juga harus  memikirkan jadwal Azzam yang sibuk di rumah sakit . " Ucap Azzam lembut .

Jihan dan Fadil mengangguk kan kepala nya , mereka tidak keberatan jika Azzam dan Delia mendiskusikan ini semua terlebih dahulu .

"Tapi jangan lama-lama ya Lia , Mama enggak mau kalau nanti kamu hamil waktu resepsi ."

Uhuk 

Arka langsung terbatuk saat mendengar perkataan yang terlontar dari Mama nya itu.  Makanan ringan  yang di masukkan ke dalam mulut nya rasanya ingin keluar dari hidung nya.  Sakit sekali rasanya . Ya mereka ngobrol sambil makan cemilan yang di beli oleh Arka tadi.

"Arka , kamu makan pelan-pelan dong nak " ucap Jihan , lalu meraih gelas yang berisi air minum dan memberikan nya pada Arka .

Arka langsung menenggak hingga habis air minum yang ada di dalam gelas itu . Rasa nya masih sakit sekali , hinggap kini giliran Delia yang memberikan segelas air pada kakak nya itu .

Beruntung setelah nya Arka sudah dalam keadaan baik-baik saja . Dan Arka langsung menjatuhkan tubuhnya ke sandaran kursi di sana .

Lemas sekali rasanya , beruntung makanan itu tidak pedas , kalau pedas entah bagaimana jadinya nanti.  Mungkin Arka bisa langsung di bawa ke rumah sakit.

"Yaudah , ini sudah malam juga , Papa , Mama , sama Arka pulang ya Lia , Azzam dan bunda Retno.  " Ucap Jihan .

Mereka semua mengangguk kan kepala nya , lalu mengantar mereka sampai di depan pintu .

"Kapan-kapan kalau ada waktu senggang , kamu bawa Delia ke rumah Mama ya Zam , kalian nginap di sana . Mama sama Papa juga pengen kalian nginap di sana. " Ucap Jihan

Azzam mengangguk kan kepala nya . "Insyaallah Ma , Azzam akan cari waktu luang ." Sahut Azzam .

Satu Minggu berlalu , kini mereka sepakat mengadakan resepsi di sebuah hotel terkenal yang memang sudah di siapkan oleh Jihan dan Fadil . Bahkan ketika Azzam meminta ingin membantu dan membayar semua nya , mereka menolak , karena ini salah satu wujud syukur kedua nya atas bertemu nya dengan Delia , anak perempuan mereka .

Mereka juga sudah menceritakan kepada Azzam, jika Delia punya saudara kembar , agar suatu hari Azzam tidak terkejut karena wajah mereka yang sama .

Namun tampak nya bukan Azzam yang terkejut, tapi Fadil dan juga Jihan yang terkejut saat mendengar perkataan dari Azzam .

Setelah mendengar cerita dari orang tua Delia , dan ciri-ciri yang di ucapkan oleh mereka , Azzam bisa menarik kesimpulan jika Almarhumah Nadira istri pertamanya adalah saudara kembar Delia . Terlebih Nadira juga tidak mempunyai keluarga . Wanita itu di asuh oleh seorang kyai yang menceritakan jika beliau membeli bayi merah Nadira dengan seorang preman yang akan menjual Nadira dengan orang kaya .

Beruntung Nadira bertemu dengan kyai itu dan merawat nya hingga dewasa.  Kalau tidak , entah bagaimana jadinya . Tapi mereka juga tidak bisa bertemu dengan Nadira , karena Nadira sudah pergi dahulu.

Mereka sangat sedih saat mendengar cerita dari Azzam.  Mereka tidak menyangka jika saudara kembar Delia sudah pergi dahulu ,, sebelum bertemu dengan kedua orang tua kandung nya.

"Kamu capek ?" Tanya Azzam kepada istri nya .

Delia menggeleng kan kepala nya.  "Enggak kok . Cuman kaki nya sakit aja , enggak pernah pake sepatu kayak gini .," Ucap Delia jujur . Ini kali pertama dirinya memakai high heels . Tadi Delia menolak , tapi Mama nya memaksa Delia . Jadi mau tidak mau Delia menurut saja .

Azzam membungkuk kan sedikit tubuh nya , lalu membuka high heels itu , dan memeriksa keadaan kaki sang istri.  Di sana Azzam bisa melihat kaki Delia memerah . Tangan Azzam langsung terulur dan memijit nya pelan .

"Mas , enggak usah " Delia menarik kaki nya , malu sekali dirinya jika Azzam memijit kakinya.

Tapi Azzam tetap mempertahankan kaki Delia . "Ssst De , nanti kami kamu bisa tambah bengkak, jadi kamu diam saja ." Ucap Azzam .

Delia akhirnya menurut sambil mengulum senyum nya , Delia tidak mampu menahan rasa gugup yang menggerogoti dada nya itu .

"Ekhm , pengantin baru enggak bisa apa nunggu di kamar ?" Celetuk Fauzi yang menatap kesal keromantisan pasangan di depan nya itu.

"Gue mau salaman , habis tu pulang " celetuk nya lagi,  membuat Azzam langsung menoleh menatap pria itu .

1
Uswatul Khasana
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!