NovelToon NovelToon
FOREVER HATE YOU

FOREVER HATE YOU

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand
Popularitas:169.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: Chyntia R

Jika ada yang paling dibenci oleh Brianna di dunia ini, itu adalah sosok lelaki bernama Arthur Matthews.

Arthur bukan hanya pria yang membully-nya di Universitas, tapi dia juga yang sudah menghancurkan hidup Brianna.

Lalu, apa jadinya jika mereka kembali dipertemukan dalam keadaan Brianna yang sudah berbeda? Apakah Arthur masih bisa bersikap semena-mena padanya? Atau justru ini adalah saat yang paling tepat untuk Brianna membalaskan dendamnya pada lelaki itu?

"Aku bukan lagi gadis yang dulu bisa kau injak-injak. Aku sudah menjadi wanita yang independen dan mampu melawanmu. Apapun yang terjadi, aku akan tetap membencimu, Arthur! Selamanya!" -Brianna Walton.

"Meski penampilanmu sudah berubah, tapi kau tetaplah Brianna yang dulu. Aku tidak sabar untuk kembali mengusik hidupmu karena kau adalah permainan yang selalu menyenangkan." -Arthur Matthews.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chyntia R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. Masa Kelam

"Lihat! Dia ada disana!" Suara Caitlyn seakan memenuhi lorong sepi tersebut, bersamaan dengan teriakan itu, dua orang temannya yang lain langsung menuju ke arah yang Caitlyn tunjukkan.

Seorang gadis yang dimaksudkan oleh Caitlyn langsung berlari lagi karena tempat persembunyiannya sudah diketahui oleh mereka. Dia adalah Brianna, gadis yang selalu dirundung oleh Caitlyn dan teman-temannya.

"Haha, mau kemana kau, Jelek?" ujar Caitlyn pada Brianna yang sudah tidak dapat lari lagi sebab ia sudah dikepung oleh ketiga gadis tersebut.

Caitlyn selalu memanggil Brianna dengan sebutan 'Jelek' karena penampilan gadis itu yang tidak modis dan seperti kutu buku. Caitlyn ingin sekali mencaci Brianna dengan julukan bo doh, go b lok, to lol, ataupun idiot tapi dia tau jika gadis itu lebih pintar ketimbang dirinya. Harus Caitlyn akui jika Brianna itu jenius, sehingga dia bisa mendapatkan beasiswa di Universitas yang mereka duduki saat ini.

"Kau tidak bisa kemanapun lagi, jadi bersiaplah menerima hukuman dariku," ujar Caitlyn disertai senyuman miringnya.

Brianna tau, pintar saja tidak cukup untuk membuatnya mampu melawan Caitlyn and the genk, ia tidak memiliki kekuasaan untuk membalas mereka. Ia juga mengandalkan nama baiknya untuk terus melanjutkan kuliah dan menerima beasiswa. Jika dia melawan, maka bisa dipastikan dia akan segera ditendang dari Universitas yang cukup ternama tersebut--kampus tempatnya menimba ilmu.

"Se-sebenarnya aku salah apa pada kalian? Kenapa kalian selalu jahat padaku?" lirih Brianna yang menatap nanar pada Caitlyn dan teman-temannya.

"Hahaha ..." Caitlyn tertawa mencibir, kemudian menatap pada salah satu temannya yang ada disana. "Katakan apa kesalahannya, Reyna," ujarnya pada gadis bernama Reyna.

Reyna ikut-ikutan tertawa, yang terdengar sangat merendahkan Brianna.

"Salahmu adalah ... karena kau miskin."

Mereka bertiga lalu tertawa serempak yang membuat Brianna muak saat mendengarnya.

"Kau tau, uang yang digunakan untuk biaya kuliahmu itu dari orang-orang kaya seperti kami, untuk itulah kau harus menurut pada kami. Jika kami mengatakan kau harus dihukum maka kau harus bersedia, Brianna. Tidak ada yang mudah dan gratis di dunia ini!" kata Tetty menambahkan yang diangguki oleh Caitlyn dan Reyna disana.

"Sekarang, dengarkan hukumanmu baik-baik."

Dengan tubuh yang gemetar ketakutan, juga keadaan yang tidak bisa lagi kabur karena dikepung oleh ketiga orang itu, maka mau tak mau Brianna hanya bisa terdiam mendengar ucapan mereka.

"Pertama, kau harus mengerjakan tugas kami bertiga." Reyna yang lebih dulu bersuara.

"Ba-baiklah," tutur Brianna ketakutan. Ia tau jika ia menolak maka hukuman yang diterimanya akan lebih parah.

"Itu masih yang pertama, Jelek!" sela Tetty. "Masih ada hukuman yang lainnya," tambahnya.

"Kau harus mengantarkan paket ini untuk my crush, Arthur ..." ujar Caitlyn dengan senyum smirk khas-nya.

Brianna segera menggeleng keras-keras. Ia tak mau berurusan dengan Arthur yang juga suka merundung dan menghinanya. Bahkan Arthur, tidak pernah memakai hati jika mem-bully Brianna, dia dan Caitlyn sama-sama tidak punya hati.

Kadang, Brianna berpikir jika Caitlyn dan Arthur sangat cocok karena mereka memiliki sikap yang sama kejamnya.

"Kalau kau tidak mau, maka kau akan menerima konsekuensinya."

Caitlyn memberi kode pada kedua temannya dan saat itu juga Reyna mengeluarkan gunting dari dalam tasnya dan mereka bersiap untuk menggunting rambut kecoklatan Brianna.

"Pegangi dia!"

"NO!!!" pekik Brianna memohon untuk mereka tidak melakukan hal yang tidak ia inginkan.

*Grep ...

Brianna kehabisan waktu, mereka sudah lebih dulu bertindak*.

Satu sisi rambut panjang Brianna sudah terpotong cukup banyak. Itu membuat penampilannya timpang karena rambutnya menjadi tidak seimbang, kacau terlihat acak-acakan.

"Ayo! Kau masih mau menolak? Jika ya, maka aku tidak segan-segan untuk membuatmu botak!"

Brianna menjerit tertahan, ia menangis sekuat-kuatnya tapi tidak akan ada yang menolongnya sekarang.

"Pilihanmu hanya ada dua, berikan ini pada Arthur atau kau akan botak saat ini juga."

Brianna mencoba melawan tapi dia kalah tenaga dengan ketiga gadis yang memerangkapnya disebuah lorong kecil tersembunyi didekat kampus mereka yang juga sudah sunyi.

"Ba-baiklah, aku akan mengantarkannya pada Arthur."

Hari itu juga, Brianna mencari keberadaan Arthur di seantero kampus yang mulai sepi. Dengan penampilannya yang sudah berantakan, akhirnya Brianna melihat Arthur yang baru saja keluar dari ruang olahraga.

"Permisi, aku mau mengantarkan ini." Sebenarnya ini bukan kali pertama Brianna menghadapi Arthur, sudah kesekian kalinya dan itu karena suruhan Caitlyn juga. Dan Brianna sudah tau jika ia berani menyapa Arthur itu artinya ia siap menerima resiko untuk dirundung oleh pemuda itu.

Melihat Brianna yang menunduk dengan wajah takut-takut, justru membuat Arthur semakin tertarik mengerjainya. Ia sangat tau jika orang seperti Brianna tidak akan mampu melawannya, bahkan hanya untuk membalas sorot matanya saja tidak akan pernah berani.

"Apa?" respon Arthur. "Paket dari orang yang sama lagi?" lanjutnya tak tertarik.

Brianna mengangguk dengan posisi kedua tangan terulur dengan paketnya ke arah Arthur.

Arthur berlagak mau mengambil kotak itu tapi saat dia hampir menyentuhnya dan Brianna kira sudah dipegangnya, Arthur malah sengaja memundurkan posisi. Hingga akhirnya paket itu terjatuh di atas tanah.

Dengan gerakan santai, Arthur menginjak kotak paket tersebut dengan ujung sepatunya.

"Sorry, aku tidak bisa menerima paket itu darimu."

Brianna menatap kotak itu dengan mata berkaca-kaca, jika paketnya tidak sampai pada Arthur maka ia akan kembali di botaki oleh Caitlyn dan teman-temannya. Saat ini Brianna ingin sekali berlari dan bersembunyi agar tidak bertemu dengan orang-orang kejam seperti mereka.

"Kenapa kau menginjaknya?" lirih Brianna, ia nyaris menangis sekarang.

Arthur malah mengendikkan bahu acuh tak acuh. "Kau tidak suka? Kalau begitu, ayo pungut kotak yang sudah rusak itu," titahnya.

Brianna menggeleng, tentu ia tak mau melakukan itu karena itu sama saja merendahkan dirinya sendiri.

"Jadi, kau tidak mau ya?" Arthur terkekeh sumbang, kemudian menarik dagu Brianna dengan jari-jarinya yang besar.

Brianna tampak ketakutan, ia memang tau jika posisinya adalah yang lemah disini.

"Jangan menggangguku lagi atau kau akan menerima akibatnya."

"Aku---aku hanya berniat mengantarkan paket itu untukmu," akui Brianna dengan suara pelannya.

"Kau bukan kurir! Berhentilah menjadi bo doh!"

Brianna menundukkan kepalanya dalam-dalam, sampai akhirnya ia memutuskan untuk pergi namun seketika itu juga ia terjerembab karena Arthur mencekal kakinya dengan kaki jenjang pria itu.

"Jalan yang becus!" ucap Arthur sambil berlalu, ia membiarkan saja Brianna yang terjatuh disana tanpa ada rasa kasihan sama sekali. "Kau layak mendapatkan itu!" sambungnya yang ucapan itu masih terdengar ditelinga Brianna.

Brianna pikir penderitaannya akan berhenti disana pada hari itu, nyatanya saat ia berjalan menuju halte bis, bajunya harus basah karena cipratan air hujan yang disebabkan oleh mobil mewah yang melintas dengan kencang saat melihat keberadaannya. Itu pasti sengaja dilakukan untuk kembali merundung dirinya.

Saat Brianna menyadari, ternyata itu adalah mobil Arthur.

"Dia benar-benar breng sek!" batin Brianna sambil mengepalkan kedua tangannya erat-erat.

Brianna mengesah panjang saat mengingat masa-masa kelam tersebut, dimana saat itu ia merasa jika ia terlalu bo doh. Mungkin ia pintar dalam hal pelajaran, tapi menghadapi orang-orang yang mem-bully dan meremehkannya, Brianna selalu saja tidak bisa berbuat apa-apa.

"Itu adalah aku yang dulu. Dulu aku tidak memiliki power, tapi sekarang aku akan melawan apapun, termasuk Arthur, meski sekarang aku tau jika dia adalah putra dari Mrs. Jane," tekad Brianna didalam hatinya.

Brianna menatap benci pada pria yang baru saja memasuki ruangan atasannya diujung koridor sana. Ia selalu tak bisa memaafkan Arthur. Apalagi kejahatan Arthur padanya, tidak berhenti sampai akhirnya pria itu menjadi pria yang sama yang telah menghancurkan hidup Brianna.

"Sekarang aku tidak akan tinggal diam jika kau berniat mengusikku lagi, Si a lan!" gumam Brianna menekankan dalam dirinya sendiri.

...To be Continue .......

Tinggalkan KOMENTAR, VOTE, GIFT DAN TEKAN GAMBAR JEMPOL UNTUK MEMBERIKAN LIKE AGAR NOVEL INI TERUS BERLANJUT 🙏🙏🙏🙏❤️❤️❤️❤️

1
Inung Fani
Buruk
Anonymous
.
Ririn Nursisminingsih
briana2 ktanya cerdss akhirnya terperangkap juga dg athur kok kesel a yaa
Ririn Nursisminingsih
haduh briana kg bodoh...jg ambil pekerjaan yg ditawarkan cecilia
Ririn Nursisminingsih
ayo briana jg lemah...tunjukan kmu wanita kuat
MPit Mpit MPit
sabar briii
Khansa Rafani
Flo ini baik hati banget ..
Lenni Namora
Luar biasa
Lenni Namora
aku kasih kopi ya thorr.. biar dirimu semangat 😊
Agus Tina
Luar biasa
lena Wahyuni
suka alur dan ceritanya sampai sini suka pake bangettt
Yeni Wedding
Luar biasa
Riska Trisna
gedeg bener sama kelakuan si zach,,, udah nikah tp otaknya masih kekanak-kanakan..
dendam sih dendam ngapain terlalu ikut campur urusan kkaknya..
Mam Jes
GK jls thor d ulang2 ngantuk apah hahaha
Ctginie Ali
Luar biasa
Damar Akmal
catatan sipil.. artur🤩🤩
watashi tantides
lucky wife😳 but arthur is lucky husband too❤
watashi tantides
anjay😳😂
watashi tantides
🤣🤩
watashi tantides
mantap💖
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!