"Lahirkan anak Untukku. Dan aku akan memberimu 10 milyar!!"
.
.
Aster adalah seorang gadis yang terlahir ditengah-tengah keluarga sederhana. Dia hanya memiliki Nenek dan Ayahnya. Ibunya meninggal karena sakit. Sementara kakaknya entah pergi kemana.
Demi memenuhi kebutuhan keluarganya dan juga melunasi hutang-hutang ayahnya. Aster harus bekerja keras banting-tulang. Namun dari gaji yang dia dapatkan tentu saja tak mampu untuk melunasi semua hutang-hutang ayahnya pada rentenir. Sampai akhirnya laki-laki itu datang dan menawarkan sebuah batuan. Tentu saja dengan sebuah syarat, laki-laki itu ingin agar Aster melahirkan seorang anak untuknya dengan imbalan 10 milyar. Akankah Aster menerimanya, atau justru menolaknya?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lahirkan Anak Untukku!!
Setelah bermalas-malasan selama satu hari penuh. Akhirnya hari yang paling Aster benci tiba juga. Yakni hari Senin. Karena hari ini dia sudah harus memulai kembali aktifitas hariannya, yakni bekerja.
Sekarang ia sedang berjalan menuju ruang atasannya. Entah apa yang membuatnya tampak begitu gugup, mungkinkah karena ini pertama kalinya dia akan bertemu dengan direktur utama perusahaan tempatnya bekerja selama ini?!
Selama enam bulan bekerja di Xiao Empire, belum sekalipun Aster bertemu dengan direktur utama perusahaan yang bergerak di bidang properti tersebut. Sehingga Aster tidak tahu siapa dia dan seperti apa rupanya. Karena sang Direktur Utama memang jarang sekali dan hampir tidak pernah datang keperusahaan.
Sebenarnya bukan hanya Aster saja yang belum pernah bertemu dengan pimpinan perusahaan, tetapi karyawan yang lain juga. Hanya mereka yang memiliki jabatan tinggi diperusahaan yang sudah pernah bertemu dengannya.
Dan tentu saja sebuah kehormatan besar bagi Aster bisa bertemu langsung dengan direktur utama. Dan dia sudah tidak sabar ingin segera sampai di ruang direktur supaya ia bisa bertemu dengannya.
"Nona, apa kau datang mengantarkan dokumen?" seorang laki-laki menyambut Aster di depan pintu. Perempuan itu menganggukkan kepala, menjawab pertanyaan laki-laki tersebut. "Baiklah, silahkan masuk. Direktur, ada di dalam."
Aster mengambil nafas panjang dan menghelanya. Dia benar-benar gugup setengah mati, semoga saja dirinya tidak melakukan kesalahan pada sikap dan tutur katanya ketika berhadapan dengan sang direktur utama.
"Direktur Xiao, saya datang mengantarkan dokumen."
Alis laki-laki itu terangkat sebelah Suaranya terdengar tidak asing di telinganya. Baik Aster maupun sang direktur belum saling bertemu pandang karena posisi laki-laki itu yang memunggungi. Kemudian laki-laki itu memutar kursinya dan...
"KAU~!!" Aster memekik dengan kencang setelah melihat muka orang yang duduk dihadapannya. "Sedang apa kau disini? Ahh, pasti kau penyusup ya? Keluar sekarang juga dari ruangan direktur sebelum aku memanggil keamanan untuk menyeretmu keluar!!"
"Kau mengancam ku?!"
"Menurutmu?! Sebelum keamanan tiba disini, sebaiknya kau segera keluar dan tinggalkan ruangan ini!!"
Laki-laki itu menyeringai. "Kenapa aku harus pergi dari sini?! Ini ruangan ku, lagipula tak ada seorang pun yang bisa apalagi berani mengusirku keluar dari sini, termasuk para keamanan!!" ucapnya menegaskan.
"Kau, Direktur Xiao?" Aster menatapnya dengan penuh selidik. Memastikan apakah dia direktur utama perusahaan atau bukan.
"Apa masih perlu ku perjelas lagi? Dan hanya direktur yang bisa membuka pintu ruangan ini, karena pintu ruangan ini memakai kunci keamanan ganda." Jelasnya. "Soo, apa lagi yang ingin kau ragukan jika aku memang, Direktur Xiao."
Kemudian laki-laki itu bangkit dari kursinya lalu mendekati Aster. Saling dekatnya posisi mereka berdua, sampai-sampai Aster harus memundurkan kepalanya. "Yakk!!! Mau apa kau? Jangan dekat-dekat!!" serunya sambil mendorong laki-laki itu menjauh darinya.
Rona merah muncul di kedua pipi Aster. Bagaimana dia tidak gugup ketika lawan jenisnya menatapnya dengan jarak yang begitu dekat. Saking dekatnya sampai-sampai Aster bisa merasakan nafas sang atasan menerpa wajah cantiknya.
"Kau masih berhutang padaku."
"Hutang apa?" Aster menatapnya dengan penasaran.
"Mobil mewahku tergores, dan kau harus ganti rugi sebesar 50 juta won untuk biaya perbaikan."
Kedua mata Aster membulat sempurna. "Apa, 50 juta won?!" dia memekik dengan kencang. Parahnya lagi dia berteriak disebelah telinga laki-laki itu 'Keanu'.
50 juta won tentu saja bukan nominal kecil bagi Aster yang hanya sebagai sekretaris di perusahaan cabang. Sementara jumlah kerugian yang harus dia bayar 10X lipat dari gaji yang dia dapatkan.
"Tapi aku tidak memiliki uang sebanyak itu!! lagipula aku lihat mobilmu juga baik-baik saja, jangan mentang-mentang kau itu seorang atasan makanya bisa menindas bawahan seenak jidatmu!!" cerocos Aster sambil menunjuk Keanu tepat di depan mukanya.
Tiba-tiba Keanu terdiam. "Lahirkan anak untukku, kau tidak perlu bayar ganti rugi dan aku akan memberimu 10 Milyar!!"
"Kau ingin membeli ku?! Aku tidak mau!! Cari orang lain saja yang bersedia untuk kau manfaatkan!!"
Keanu mengangkat bahunya. "Aku juga tidak akan memaksamu. Segera bayar ganti ruginya dan aku anggap masalah ini selesai. Tetapi jika kau tidak bisa memberiku uang ganti rugi, maka bersiaplah, kita akan bertemu di pengadilan!!"
Sontak kedua mata Aster membulat sempurna. "Apa kau gila?! Bisa-bisanya kau ingin mengambil jalur hukum sementara aku tidak melakukan kesalahan apa-apa!! Pokoknya aku tidak mau, cari orang lain saja!!" Aster melemparkan dokumen itu kearah Keanu dan pergi begitu saja.
"Ya, ada pasien yang baru saja kabur dari rumah sakit jiwa dan sekarang dia bersembunyi di perusahaan ku!!"
Langkah kaki Aster terhenti setelah mendengar apa yang baru saja Keanu katakan. Sontak ia menoleh dan menatap laki-laki itu dengan horor. Sementara Keanu menyeringai penuh kemenangan kearahnya.
"KAU~!!"
"Masih belum terlambat untuk berubah pikiran. Aku akan memberimu waktu untuk memikirkannya. Satu menit, aku akan memberimu waktu untuk berpikir. Jadi jangan sia-siakan waktu yang kau miliki, pikirkan dengan baik. Jika kau setuju, aku bisa menjamin hidupmu dan kau tidak perlu bayar ganti rugi. Aku akan memberimu uang 10 milyar won secara tunai setelah tanda tangan kontrak. Tapi jika kau menolak, aku pastikan dirimu akan berakhir di rumah sakit jiwa. Jadi pikirkan mulai sekarang, satu menit!!"
Aster mengepalkan tangannya. Terus terang saja dia memang sedang membutuhkan uang saat ini. Neneknya sakit keras, ayahnya terlilit hutang pada rentenir untuk biaya pengobatan mendiang ibunya yang jumlahnya hampir 500 juta.
Saat ini Aster sedang dilema besar antara menerima tawaran Keanu atau tidak. Jika dia menerimanya , itu artinya Aster harus rela berpisah dengan kekasihnya.
Tetapi jika dia menolaknya, dia bisa rugi besar. Operasi neneknya terpaksa harus di tunda lagi, sementara kondisinya sudah semakin memburuk. Bahkan dokter mengatakan jika operasi tidak dilakukan sesegera mungkin maka keluarga harus mempersiapkan diri untuk kehilangannya.
Dan lebih parahnya lagi, dia harus tinggal di rumah sakit jiwa bersama orang-orang yang sakit mental. Dan Aster tidak mau karena dia bukan orang gila.
"Waktu terus berjalan, Nona. Waktumu untuk berpikir hanya tinggal tiga puluh detik lagi. Lewat satu menit maka penawaran akan otomatis gagal. Jadi jangan menyia-nyiakan tawaran bagus yang aku berikan ini." Ujar Keanu menyadarkan Aster dari lamunannya.
Perempuan itu menoleh dan membuat pandangannya saling bertemu dengan Keanu. Aster menutup matanya seraya menghela napas panjang. Sepertinya dia memang harus membuat keputusan sekarang juga.
"Baiklah, aku mau melahirkan anak untukmu!!"
.
.
Bersambung