NovelToon NovelToon
TERJEBAK DUDA ANAK SATU

TERJEBAK DUDA ANAK SATU

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Beda Usia
Popularitas:399k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Maysa Anggara seorang siswi SMA yang tiba tiba di panggil Mommy oleh seorang anak kecil bernama Kavin membuatnya terjebak pernikahan dengan duda beranak satu bernama Ilyas yang tak lain Daddynya Kavin.

Berbagai masalah dan keributan selalu menghiasi hari hari mereka apalagi Maysa tidak tahu cara mengurus seorang anak?

Akankah cinta hadir di antara keduanya dan membuat kehidupan mereka bertiga bahagia? Atau justru perpisahan menjadi jalan satu satunya?

Dukung dan ikuti kisahnya di sini..

Ig: Vanesha andriani

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SAMA SAMA MENYEBALKAN

" Kenalkan Nona, aku Ilyas. Daddynya Kavin." Ucap Ilyas menatap Maysa.

" Maysa." Sahutnya.

" Maaf jika Kavin banyak merepotkanmu hari ini dan Terima kasih telah menjaganya seharian penuh." Ucap Ilyas.

" Sangat merepotkan Pak." Sahut Maysa menatap Ilyas.

" Bagaimana bisa seorang anak kecil berkeliaran di dalam mall sendirian? Memangnya dimana ibunya? Terus anda kemana Pak? Kalau seandainya putra anda di culik, jangan pura pura menangisinya." Celoteh Maysa mengeluarkan amarahnya.

" Aku sedang meeting saat itu, aku sudah tahu kalau Kavin ada bersamamu, tapi aku membiarkannya karena aku yakin Kavin berada di tangan orang yang tepat." Sahut Ilyas.

" Berada di tangan Mommynya." Ucap Ilyas mendapat pelototan dari Maysa.

Ilyas menatap Maysa sambil tersenyum.

" Ayo MOMMY! Kita pulang." Ucap Ilyas menekankan kata mommy.

" Apaan sih Pak, jangan main panggil orang seenaknya aja. Nanti kalau ada yang dengar di kira beneran, ya kali gue udah punya anak segede ini. Kalau teman teman gue tahu, bisa turun pamor gue. Yang ada nggak akan laku seumur hidup gue." Gerutu Maysa cemberut.

Maysa mendudukkan Kavin di sofanya.

" Kavin, mumpung di sini ada Daddymu sekarang kamu tanyakan padanya, dimana mommy kamu! Supaya kamu tahu dimana mommymu berada." Ujar Maysa.

" Mommy ada di sini." Ucap Ilyas dan Kavin kompak sambil menunjuk Maysa.

" Hah???" Maysa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

" Nih bapak sama anak ternyata sama aja, sama sama mau bikin gue darting. Mana kompak bener lagi." Gumam Maysa membuat Ilyas terkekeh. Maysa menatap Ilyas.

" Pak tolong bawa putra anda sekarang juga ya, seharian saya sudah di buat stress oleh putra anda. Kalau putra anda masih di sini lama lama saya tidak stress lagi Pak, tapi gila." Ucap Maysa malas meladeni dia senior dan junior itu.

" Saya capek mau istirahat." Sambung Maysa.

" No Mom! Kavin nggak mau kemana mana. Kavin mau sama Mommy titik." Ucap Kavin.

Maysa mengusap keningnya yang terasa panas. Entah manusia seperti apa yang ia hadapi saat ini, sungguh menguras stok kesabaran.

" Kavin, dengarkan sekali lagi ya! No debut!" Ujar Maysa di balas anggukkan kepala oleh Kavin.

" Kakak itu bukan mommy kamu, kamu salah orang sayang. Mending sekarang kamu cari mommy sama Daddy kamu sana! Atau kamu pulang ke rumah, siapa tahu mommy kamu sudah ada di rumah." Ucap Maysa.

" Tidak... Ini Mommy Kavin. Kavin tidak mau mommy yang lain." Ucap Kavin mengapit lengan Maysa.

" Kalau Kavin pulang, maka Mommy juga harus ikut pulang." Sambung Kavin.

" Tidak bisa Kavin, rumah Kakak di sini bukan di rumah Kavin. Jadi pulanglah dengan Daddymu!" Ucap Maysa masih sabar memberi pengertian.

" Kavin tidak mau!!" Teriak Kavin membuat Maysa frustasi.

Maysa menatap Ilyas.

" Pak tolong beri pengertian pada Kavin donk kalau gue bukan mommynya, jangan malah diem aja gitu! Bikin pusing aja tahu nggak? Berasa mau pecah kepala gue." Ujar Maysa memegangi kepalanya.

" Lhah tadi kamu sendiri yang bilang kalau Kavin putramu, sekarang kamu menyuruhku membuat Kavin mengerti. Kamu harus tanggung jawablah sama ucapanmu sendiri." Sahut Ilyas.

" Ya Tuhan... Gue di hadapkan dengan manusia seperti apa sih ini? Lama lama ngenes bisa gantung diri gue." Gumam Maysa.

Ilyas dan Bara yang mendengarnya menahan tawanya.

Sekarang gantian Maysa menatap Kavin. Ia akan mencoba membujuknya biar Kavin mau pulang.

" Setelah anak ini pulang, gue akan pindah dari sini. Gue nggak mau dia datang sewaktu sewaktu. Buat gue kesel aja." Batin Maysa.

" Kavin ini sudah malam kamu harus pulang ya, Kakak juga mau tidur karena besok pagi Kakak harus sekolah. Kamu juga sekolah kan? Jadi mendingan sekarang pulang. Oke?" Ucap Maysa menatap Kavin.

" Kavin mau bobok di sini sama Mommy." Sahut Kavin menunjukkan sikap sedihnya.

" Tidak bisa Kavin, kalau kamu bobok di sini nanti Kakak di marahi sama ibu kost. Ibu kost di sini galak banget lhoh seperti singa." Ucap Maysa.

" Kalau begitu biar rumah Mommy ini di beli sama Daddy, jadi Kavin dan Daddy bisa bobok di sini setiap hari." Ucapan Kavin membuat Maysa melongo sedangkan Ilyas menyembunyikan senyumannya.

" Hiks.. Hiks.. Ya Tuhan... Cobaan apa lagi ini? Apa gue harus terlibat dengan bocil genius ini setiap hari? Gue nggak kuat ya Tuhan. Pengin rasanya gue nangis sambil teriak teriak sekarang juga." Batin Maysa.

" Daddy buruan beli rumah Mommy! Kalau perlu Daddy marahi ibu kost yang galak seperti singa tadi karena berani memerahai Mommyku" Ucap Kavin memerintah.

" Baiklah sayang, akan Daddy laksanakan perintahmu." Sahut Ilyas beranjak.

" Eh eh mau kemana Pak?" Tanya Maysa menghentikan langkah Ilyas.

" Mau menemui ibu kost yang galaknya seperti singa terus membeli rumah ini." Sahut Ilyas.

" Nggak perlu! Nggak perlu! Mendingan bapak duduk lagi aja. Yang ada nanti malah nambah masalah." Ujar Maysa.

Ilyas kembali duduk di tempat semula, begitupun dengan Bara.

" Jadi aku harus bagaimana?" Tanya Ilyas menatap Maysa.

" Bujuk putra anda biar mau pulang dari sini. Aku mau istirahat." Ucap Maysa beranjak dari sana.

" Mommy mau kemana?" Tanya Kavin.

" Tidur." Sahut Maysa masuk ke kamarnya.

Kavin menatap Ilyas dan Bara bergantian.

" Daddy, Kavin harus bagaimana?" Tanya Kavin.

" Kejar sayang!" Sahut Ilyas tersenyum smirk.

Dengan senang hati Kavin berlari ke kamar Maysa. Ia naik ke atas ranjang lalu memeluk Maysa yang sedang tiduran terlentang di atas ranjang memikirkan nasibnya ke depannya.

" Astaga!!" Ucap Maysa kaget saat menyadari kehadiran Kavin.

" Mommy jangan melamun! Nanti kalau kesambet setan gimana." Ucap Kavin.

" Ngapain kamu ke sini? Buruan pulang sana sama Daddy kamu! Kakak mau tidur udah ngantuk." Ujar Maysa menatap Kavin.

" Nggak mau! Kavin mau sama Mommy di sini. Kalau Kavin pulang, Mommy harus ikut pulang titik." Ucap Kavin.

Maysa menghela nafasnya pelan.

" Ya sudah lah tidur aja, masa bodo' dengan kedua orang di luar itu mau apa. Pusing gue mikirnya." Gumam Maysa membawa Kavin ke dalam pelukannya. Tanpa mereka sadari keduanya terlelap bersama.

Jam dua belas malam Maysa terbangun. Ia ke dapur untuk mengambil minum. Maysa mengerutkan keningnya saat melihat Ilyas duduk di meja makan sambil menyangga kepalanya.

" Ya Tuhan nih orang ternyata belum pulang juga, benar benar nekat." Batin Maysa.

Ilyas menatap Maysa begitupun sebaliknya.

" Kenapa Pak?" Tanya Maysa.

" Lapar." Sahut Ilyas.

" Kalau lapar ya tinggal deliverylah, ngapain malah duduk di sini?" Tanya Maysa.

" Aku nggak suka makanan beli, aku lebih suka homemade." Sahut Ilyas.

" Oh... Di laci ada beberapa mie instant, kalau kau mau kau bisa memasaknya." Ujar Maysa menunjuk laci meja dapurnya.

" Nggak mau! Nggak sehat makan mie instant." Sahut Ilyas.

" Ya sudah, kalau begitu selamat menikmati rasa kelaparan." Ucap Maysa.

" Bener juga nih cewek, gue bakal kelaparan sampai pagi. Sekali kali makan mie instant nggak apa apa kali ya." Batin Ilyas.

" Masakin!"

" Enak aja, siapa yang mau makan siapa yang suruh masak. Ogah." Ucap Maysa mengambil air dingin di dalam kulkas.

" Kalau nanti aku mati di sini, kau orang pertama yang akan menjadi tersangka." Ucap Ilyas.

Maysa menghembuskan nafasnya kasar.

" Sampai kapan hidup gue kembali tenang tanpa adanya kerusuhan yang mereka timbulkan?" Gumam Maysa.

Kapan hayoooo...

Kembali tenang atau semakin ruet?

Tetap lanjut ke bab bab selanjutnya.

Author tunggu like koment dan hadiahnya ya...

Miss U All...

TBC...

1
Neng geulis
Luar biasa
VANESHA ANDRIANI: makasih suportnya
total 1 replies
Lina Syah
terimakasih atas karyanya Thor sukses selalu dalam berkarya sehat selalu dan dimudahkan segala urusannya amin tetap semangat author 💪💪💪💪💪💪🌹🌹🌹🌹🥰🥰🥰🥰✋✋✋✋✋
VANESHA ANDRIANI: makasih suportnya kakak 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Lina Syah
😱😱😱😱😱
VANESHA ANDRIANI: hhh makasih suportnya
total 1 replies
Lina Syah
baru tahu gimana rasanya ngak ada istri... makanya jangan mau di manfaatin sama orang 😏😏😏
VANESHA ANDRIANI: hh iya bener banget... makasih suportnya
total 1 replies
Lina Syah
memang ya Ilyas nih buat aq kesel aja pengen ngampar juga 😡😡😡😡😡
VANESHA ANDRIANI: gampar aja pipinya hh maksih suportnya
total 1 replies
Lina Syah
ilyas ini ya ngak jera² juga apa ngak belajar dari pengalaman yang pertama dengan mantannya istri nya dulu 😏😏😏
VANESHA ANDRIANI: hooh bener bikin greget aja...
total 1 replies
Lina Syah
aksa terlalu ceroboh sih
VANESHA ANDRIANI: hooh.. makasih suportnya
total 1 replies
Lina Syah
ercha nih ya ngak bersyukur dikasih rezeki anak kok mau diaborsi kesel juga liatnya 😡😡😡😡😡😡
Lina Syah
😭😭😭😭😭😭😭
VANESHA ANDRIANI: ho ho kasihan sekali makasih suportnya
total 1 replies
Ferfi Risma Uli
from ***** to *
Lina Syah
dikirain ercha malu rupanya mau nunjukin sama mantan 😞😞😞
VANESHA ANDRIANI: hhhh maksih suportnya
total 1 replies
Lina Syah
padahal ercha anak orang kaya tapi dia tidak sombong 🌹🌹
Lina Syah
author gantung terus buat penasaran aja 😅😅😅🥰🥰🥰🥰🥰🥰🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Lina Syah
salah bawa 😅😅😅🤭🤭
Ferfi Risma Uli
selalu ada laki2 NGQK ADA OTAK dan perempuqn yg plin plan....
Lina Syah
mantap kan jadi malu sendiri 🤭🤭🤭🤭😆😆😆
Lina Syah
sudah ditolak masih juga mepet 🥴🥴🥴🥴🥴
Lina Syah
emangnya enak mangkanya jadi cowok tu yang tegas dong jangan lemah 😏😏😏
Lina Syah
gagal dech 😅😅😅😅
Lina Syah
emang ya si Ilyas nih kesel banget gue liat nya 😡😡😡😡😡😡😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!