NovelToon NovelToon
Penyesalan Suami : Forgive Me My Wife

Penyesalan Suami : Forgive Me My Wife

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Maciba

Leon salah satu pewaris perusahaan terbesar di Eropa. Bertemu dengan Pamela gadis sederhana yang berkerja sebagai pelayan bar. Leon menikahi Pamela karena ingin membuat mantan kekasihnya cemburu akibat meninggalkannya pergi bersama seorang pengusaha muda pesaingnya. Pamela menerima tawaran yang diberikan oleh Leon, ia pun memanfaatkan situasi untuk menukarnya dengan uang yang akan digunakan sebagai biaya pengobatan neneknya.

Sejak awal menikah Pamela tidak pernah mendapat simpatik, kasih sayang bahkan cinta dari Leon. Pria itu pergi pagi dan pulang malam hari, Leon hanya menjadikannya wanita pelampiasan. Pamela yang memang memiliki perasaan pada Leon memilih bertahan di satu sisi ia memerlukan uang Leon untuk pengobatan neneknya, batin serta raganya kerap menangis di saat suaminya tidak ada di rumah


Simak kelanjutannya dalam Novel
Penyesalan Suami : Forgive Me My Wife
Selamat Membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maciba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 - Hukuman

Kedua bola mata Pamela sedikit melebar melihat siapa yang menghubunginya, ternyata asisten pribadi Leon yang bernama Alonso memberitahu jika Leon telah sampai di area apartemen. “Nyonya, Tuan Leon baru saja turun dari mobil”, ucap Alonso lalu memutus sambungan telepon.

Smartphone yang ada di tangannya terjatuh karena gugup dan takut menjadi satu usai mendapat kabar tentang suaminya. Pamela pun bergegas berdiri di depan pintu masuk memasang senyum palsu yang sangat melelahkan baginya, bersiap menyambut suaminya.

“Semoga suasana hati Leon malam ini sangat baik, aku selalu berharap dia mendapat kebahagiaan setiap hari”, ucapnya dalam hati. Karena entah apa malam ini yang akan Leon lakukan padanya, yang jelas Pamela berharap suasana hati Leon sedang baik dan ia dapat melewati malam tanpa tangis juga sakit.

Namun kenyataan tidak sesuai harapannya, karena pintu terbuka dengan keras, Pamela menelan salivanya  kuat menatap Leon masuk ke apartemen dalam keadaan wajah yang kusut, tatapan kebencian sangat ketara dari sorot matanya yang tajam, kepalan kedua tangan di sisi tubuhnya dan penampilannya pun kacau, kemeja yang sudah tidak terkancing sempurna, bagian lengan tergulung serta bau alkohol begitu menyeruak dalam hidung Pamela

“Pasti dia bertemu mantan kekasihnya lagi”, batin Pamela sembari menarik napas lalu memejamkan matanya beberapa detik.

Memang benar seperti apa yang istrinya pikirkan kenyataan jika Leon melihat mantan kekasihnya yang merupakan seorang model terkenal bersama pria lain yang juga pesaing bisnisnya keluar dari sebuah hotel. Tak pernah merasa jera, Leon yang penasaran akhirnya mengikuti masa lalunya itu dengan perasaan berapi-api. Leon turun dari mobil dan memukul pria yang sudah berani mengambil apa yang menjadi miliknya. Bahkan asisten pribadi dan driver pun tidak luput dari amarah Leon.

“Arrrgh”, Leon menggebrak meja yang ada di tengah di ruangan, melampiaskan emosinya yang sedari tadi telah menggunung. Pamela terperanjat dari posisinya, sampai mundur beberapa langkah. “Kemana?”, suara dingin ciri khas Leon

“Tidak Tuan”, jawab Pamela

“KEMARI CEPAT”, teriak suaminya itu.

“I iya tuan”, Pamela melangkah gemetar takut mendekati suaminya, degup jantungnya pun tidak beraturan, tangannya semakin dingin juga berkeringat.

Leon mengitari penampilan istrinya, menatap dari ujung rambut hingga ujung kaki, wanita di depannya ini terbalut gaun serta sepatu mahal membingkai kaki jenjangnya. “Katakan apa uang sangat berarti bagimu?”, sinis Leon.

“A apa tuan?”, Pamela menarik napas sebelum menjawabnya, “Iya tuan, bagiku uang segala-galanya”, jawab Pamela mengingat neneknya yang sedang terbaring di rumah sakit, tanpa melihat perubahan ekspresi di wajah suaminya itu.

“HAHAHA”, Leon tertawa mendengar jawaban istrinya, “Semua wanita memang sama saja, menjual diri demi uang”, Leon kembali memukul meja di depannya. “Cepat mendekat kemari j*****”, titahnya pada Pamela karena wanita itu sedikit memberi jarak.

“Tapi aku tidak seperti mereka, aku membutuhkan semua uangmu untuk biaya pengobatan nenekku Leon, asal kau tahu itu”, alasan Pamela dalam hati.

“Cepat buka jas ku”, Leon memerintah istrinya untuk membuka jasnya dan memajukan posisi kakinya tepat di depan wajah Pamela, tanpa kata pun sudah jelas jika pria itu ingin sepatunya juga dilepas, tetapi Pamela hanya diam merasakan sakit di bagian telapak tangan akibat luka terkena pecahan gelas.

Tak kunjung melihat istrinya bergerak menjalankan perintahnya membuka sepatu dan jas, “Bodoh”, umpatnya. Karena geram Leon membawa istrinya ke kamar mandi, “Cepat berdiri dan ikut”, menarik paksa tangan Pamela mengikuti langkah kakinya. Leon menendang pintu kamar mandi hingga terbuka lebar, menyeret tubuh mungil yang sedari tadi terseok-seok mengikuti langkah kakinya yang begitu lebar.

Kedua mata Pamela membola melihat suaminya menyalakan shower, “Jangan tuan, maaf aku salah”, cicitnya sangat memohon pada suami kejamnya.

Leon mengapit kedua pipi istrinya dengan kuat sampai rasa sakit terlihat dari raut wajah Pamela. “Berapa kali aku katakan hah?, jangan sampai aku mengulang perintah untukmu wanita j*****”, Leon mendorong tubuh itu ke tengah guyuran air shower hingga gaun malam yang dikenakan Pamela basah, badannya pun gemetar akibat merasa dingin, giginya pun saling beradu, matanya terpejam menahan rasa dingin begitu menusuk sampai ke dalam kulit.

“Maaf Tuan, aku tidak sengaja”, lirih Pamela yang sudah kehabisan kata-kata. “Ahh”, pekiknya yang juga merasa perih pada telapak tangannya.

“Tidak sengaja?, berapa kali kalimat itu keluar dari mulutmu?”, Leon mendorong keras Pamela sampai menghantam dinding.

“Ssshh”, ringis Pamela merasa nyeri di bagian punggungnya. “Maaf tuan, aku memang benar-benar tidak sengaja, tanganku sedang sakit tuan”, wajahnya menunduk.

“Kau harus diberi hukuman”, desis Leon langsung merobek paksa gaun indah yang membalut tubuh istrinya. Mengikat kedua tangan Pamela sangat kuat, “DIAM”, serunya, karena Pamela melakukan perlawanan. “Tundukkan pandanganmu”, titah Leon menadapat tatapan sayu dari istrinya.

Pamela hanya bisa menggeleng lemah kepalanya, tangisnya pun ikut melemah, ia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, “Ahh” , pekik Pamela merasa sakit pada bagian intinya yang terasa sesak dan penuh. Benar seperti biasanya Leon memaksa melakukan penyatuan bahkan dengan kasar juga menghentakkan tubuhnya beberapa kali tanpa ampun. Usai mendapat pelepasan pria yang masih dipenuhi emosi itu keluar kamar mandi meninggalkan Pamela yang menangis di bawah guyuran air shower. Bahkan Leon hanya melepas ikatan di tangan istrinya, ia merasa Pamela pantas mendapat hukuman seperti itu.

Keluar dari kamar mandi pria ini menoleh beberapa saat ke belakang, sebenarnya ia tak sampai hati menyiksa wanita terlebih istrinya sepertinya itu, tetapi mengingat alasan Pamela menerima pernikahan atas dasar uang, rasa sakit dan amarah karena ditinggal mantan kekasih memaksanya menjadi seorang pria yang kejam tanpa Leon tahu apa alasan sebenarnya yang membuat Pamela menyetujui menikah dengannya.

Tbc

1
Siti Sumarni
kapokkk koen Pamela WIS nyingkrih adoh.
Siti Sumarni
apa ya diktakn Leon benar Pamela kau lemah..
madeadi parwati
Thorku memang
../Good/
cici
cerita ya menarik
Ari_nurin
ngapain juga kamu ikut plg ke Spanyol klu kamu masih tdk bs memaafkan Leon dan sikap kamu spt itu. klu aku jd Leon mending tdk liat lgsg dr pd ada orang nya tp kayak gt .. sama sama sendiri tp tdk terlalu menyakitkan spt ini
Siti Sumarni
kadang kejujuran itu juga dibutuhkan LA.
Siti Sumarni
Pamela jangan lemah..
madeadi parwati
thor kenapa si pamela apes terus ..kesannya cerita hanya berputar2 di tempat...tidak berkembang,alias monoton
Woro Wardani
Luar biasa ceritanya..
Nur Lhina
tolol
Moertini
cerita itu juga bagus thor aku suka sambil nunggu kisah Dilan ditunggu yaaa semangat
Moertini
mantap thor terimakasih sudah tamat berakhir semuanya bahagia tinggal Dilan niii bagaimana nasibnya penasaran niiii
juga kelahiran putera ke dua Pamela dan Leon dilanjutin thor ditunggu juga karyamu yang lain semangat
Moertini
akhirnya Leon menyadari bahwa Pamela dan Al sangat berarti bagi hidupnya semoga Pamela mau memaafkan Leon yang sudah berubah sifatnya lebih sabar dan akhirnya hidup bahagia
Moertini
emang Leon pria yang g peka maunya benar sendiri pemaksa uuuuhh sebel banget deh aku
Moertini
Leon laki2 yang tidak normal pasti punya penyakit kejiwaan harusnya masuk rumah sakit jiwa author berilah mukjizat pada Pamela kasihan sekali
Moertini
aduuuuh Author kapan penderitaan Pamela berakhir aku gemeees pingin mites Leon sadiiiis se sadiiisnya yang sabar ya Pamela g lama karna segera datang ayolah Author akhiri penderitaan Pamela
Moertini
Leon apa tidak tahu kalau uang diberikan Pamela untuk biaya neneknya di RS sangat kejam Leon karma pasti akan datang
Alifah Azzahra💙💙
Terima saja nasib malangmu itu Alonso punya bos yg patah hati 😆😆🤭
nacl: kasihan Alonso jadi korban Kak 😭
total 1 replies
Alifah Azzahra💙💙
Nikmatilah nasibmu Leon 🤭🤭
Alifah Azzahra💙💙
Semuanya sudah terlambat Leon😟 andai dulu kamu bisa menghargai istrimu pasti dia tidak akan kabur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!