NovelToon NovelToon
The Dead CINDERELLA

The Dead CINDERELLA

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita / Ibu Tiri
Popularitas:4.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Ratna Jumillah

Sierra Leona, adalah gadis yang sepanjang hidupnya selalu berusaha menjadi seorang putri yang baik bagi keluarganya, terutama sang ayah. Tetapi apapun yang ia lakukan, akan selalu salah dimata sang ayah.

Gadis cantik, baik hati, dan penurut itu.. Selalu di kucilkan oleh ayahnya, tidak hanya di kucilkan, ia bahkan sering kali menerima tamparan apabila sang ayah merasa Sierra membuat kesalahan, dan itu atas hasutan ibu tirinya.

Pada usia 5 tahun, ibunya meninggal dunia karena menyelamatkan nyawa Sierra kecil yang hampir tertabrak. Dan sang ayah menyebut Sierra sebagai pembunuh sejak saat itu.

Sierra tumbuh besar tanpa kasih sayang sang ayah, ayahnya tidak pernah sedikitpun menaruh rasa kasihan kepadanya, bahkan hingga di detik terakhir hidup Sierra. Sierra di jatuhi hukuman mati atas tuduhan pembunuhan pada adik tirinya. Ternyata Tuhan berbaik hati kepadanya, Sierra terlahir kembali dan membalaskan dendamnya dan membalik keadaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS.3 Kucing besar.

Sierra keluar dari kamarnya, ia membawa serta laptopnya. Sierra memang selalu tampil sederhana dan apa adanya, Semua itu tentu saja karena ia tak ada uang untuk membeli apapun yang ia suka. Ia harus berhemat ketat. Seperti saat ini, dirinya menggunakan celana jeans dan kaos serta kemeja sebagai luaran nya. Rambutnya ia kuncir kuda, dan ransel usang yang selalu berada di punggungnya.

"Kak Sierra, kakak mau pergi kemana?" Tanya Carine.

Langkah Sierra terhenti dan berbalik. Ia melihat tiga wanita yang selalu menyiksanya secara halus itu duduk dengan nyaman diruang keluarga.

"Apa aku harus mengucapkan kemanapun aku pergi padamu??" Ucap Sierra.

"Kakak, aku hanya bertanya.. Kenapa kakak marah. Kakak, aku ingin makan sop buah yang sekalu kakak buatkan untukku, kakak tolong buatkan untukku yah?" Ucap Carine halus tetapi lebih seperti menyuruh dengan paksa.

Begitulah mereka bertiga, menjaga image nya dengan bagus hingga tak satupun orang menyadari bahwa mereka sangat jahat kepada Sierra.

"Aku bukan pelayanmu, lagi pula kau bisa bangun dan membuatnya sendiri kan." Ucap Sierra, dingin.

"Sierra, adikmu hanya meminta tolong padamu kenapa harus begitu kasar?" Ucap Julia.

"Minta tolong? Mana ada minta tolong dengan nada menyuruh. Cih.." Ucap Sierra lalu langsung berjalan pergi meninggalkan 3 wanita ular itu.

"Ibu, ada apa dengan anak itu, sejak semalam dia begitu berubah drastis. Apakah dia sudah menyadari niatan kita?" Ucap Hailey.

"Aku juga merasa dia berubah kak, biasanya asal aku berkata manis maka dia pasti akan menuruti dan mendengarkan aku. Dia itu pelayanku, kenapa sekarang dia begitu berani.." Ucap Carine kesal.

"Jaga ucapan kalian, hati - hati dalam berucap." Ucap Julia mengingatkan kedua putrinya.

'Memang ada yang aneh dengan nya, tapi apa gunanya dia melawan, toh ayahnya sudah benar - benar dibawah kontrol ku.' Batin Julia.

Sementara itu, Sierra kini pergi ke sebuah pusat perbelanjaan di daerah Jakarta. Tujuan nya adalah membeli beberapa pakaian baru karena pakaian nya yang lama sudah jauh dari kata layak pakai.

Sierra memasuki sebuah toko elektronik yang menjual laptop, ia mengambil sebuah laptop keluaran terbaru dari brand terkenal, saat Sierra hendak menyentuhnya penjual di toko itu menahan tangan Sierra.

"Maaf, jangan pegang kalau tidak mau beli, jika ini rusak belum tentu kamu bisa membayarnya." Ucap karyawan itu.

Sierra melirik kearah wanita itu kemudian bertanya.

"Memangnya berapa harga laptop ini??" Ucap Sierra.

"Yang jelas lebih mahal dari pada harga dirimu." Ucap karyawan itu lalu tertawa.

PLAK!!

Suara tamparan menggema.

"Beraninya kau menamparku, dasar gelandangan miskin!!" Teriak pelayan itu sembari berteriak.

"Jangan pernah merendahkan harga diri orang lain nona, jika harga dirimu rendah, orang lain belum tentu sama." Ucap Sierra.

"Kau!!" Karyawan itu menunjuk wajah Sierra dengan tatapan tajam.

"Aku beli ini, dengan kartu." Ucap Sierra kepada kasir.

Kasir yang melihat kartu itu pun terkejut, karena kartu itu memiliki seperti logo tersendiri di sudutnya, dan logo itu hanya dimiliki keluarga Leon.

"Ba- baik nona.." Ucap kasir itu.

Rekannya yang sebelumnya menghina Sierra pun terkejut dengan teman nya yang tiba tiba takut dengan Sierra.

"I- ini nona, barangnya." Ucap sang kasir. Sierra pun langsung pergi dari sana.

"Hei, kenapa kau takut dengan nya?" Tanya wanita yang menghina Sierra.

"Kamu akan segera tamat, dia adalah nona keluarga Leon yang terkenal." Ucap sang kasir.

"Ap- Apa?? Leon??? " Ucap wanita itu pucat.

Sementara itu, Sierra menuju ke atap gedung dan duduk disana. Ia membuka laptop barunya kemudian memindahkan semua data datanya ke laptop baru. Sierra pun memulai aksinya kembali, yaitu meng Hack data penting sebuah perusahaan.

"Panas sekali disini, aihhh... Lebih baik aku segera mencari tempat tinggal baru sambil menunggu pesan masuk." Ucapnya.

Sierra pun keluar dari gedung itu. Ia melihat ponselnya guna mencari iklan hunian yang tidak begitu mahal.

"Wah.. Ini ada, minimalis lebih cocok untukku tinggali sendiri sebagai markas." Ucap Sierra.

Saat Sierra hendak menyeberang jalan, tiba - tiba dari kejauhan terlihat seekor singa yang membabi buta dan menyerang siapa saja yang ada. Banyak warga yang mengejar untuk menangkap singa itu, tetapi justru singa itu tampak lebih ganas.

"Ada apa itu??" Tanya Sierra kepada orang yang kebetulan lari dari kejaran singa.

"Itu singa milik keluarga Edward lepas dari kandang." Ucap orang itu.

"Lepas dari kandang?? Membahayakan sekali." Ucap Sierra.

Singa itu berlari kearah Sierra, ia menatap Sierra seolah meminta tolong pada Sierra. Tetapi orang lain mengira bahwa singa itu akan menerkam Sierra. Sierra maju mendekati singa itu, pandangan nya tidak sedikitpun putus dari mata singa ganas itu.

"GHRARR.. ROARR." Singa itu bersuara.

Sierra tetap melangkah maju dengan senyuman, seolah singa itu mengerti isi hatinya. Sierra pun berhasil menyentuh wajah singa itu, dan yang terjadi adalah, singa itu merasa nyaman. Perlahan Sierra pun memeluk singa itu.

"Kamu takut yah?? mereka tidak jahat, hanya mereka takut kepadamu." Ucap Sierra sembari mengelus - elus bulu singa jantan itu.

"Nona, apa yang anda lakukan. Singa itu baru datang dadi luar negeri, dan belum dijinakkan." Ucap seorang pria yang sepertinya pawang binatang.

"Tetapi dia jinak.. iya kan??" Tanya Sierra kepada si singa. Dan anehnya Singa itu justru menggosok gosokkan kepalanya di leher Sierra seolah setuju.

"Bagaimana mungkin, sepanjang jalan dia begitu buas. Aku bahkan sudah digigit binatang buas ini." Ucap pawang itu.

"GRRAORR!!! " Auman singa itu seolah protes dengan sang pawang.

"Jika kamu memperlakukan dia seperti binatang, maka dia juga bisa benar - benar menjadi binatang. Dia bersikap sebagaimana kamu bersikap kepadanya. Lagi pula, dia sangat lucu.." Ucap Sierra dan mengacak bulu singa itu.

Semua orang disana bergidik ngeri melihat interaksi Sierra dengan singa itu. Bagaimanapun singa jantan itu benar benar besar dan tinggi di bandingkan dengan seorang gadis yang menjinakan nya, Sierra hanya memiliki tinggi sekitar 160 cm.

"Nona, bisakah kau membantuku memasukan dia kekandang??" Ucap sang pawang.

Sierra melihat kearah singa, dan terlihat singa itu seolah sedih.

"Kau tidak mau??" Tanya Sierra.

"Dia tidak mau masuk kandang." Ucap Sierra pada sang pawang.

"Tetapi saya harus mengantarkan nya ke kediaman Edward, singa ini milik tuan muda keluarga Edward." Ucap sang pawang.

"Kalau begitu biar aku bantu paman antarkan dia ke kediaman Edward, paman tunjukan saja jalan nya." Ucap Sierra. Tiba tiba singa itu seperti senang dan langsung mejilat pipi Sierra.

"Heyy... Wajah ku basah, dasar kucing." Ucap Sierra.

Tiba tiba pawang itu memberi Sierra rantai besar, dan siap membantu Sierra untuk merantai singa itu.

"Untuk apa rantai ini??" Tanya Sierra.

"Demi keamanan, singa ini harus dirantai. Saya sudah jelaskan bahwa singa ini belum jinak, dia menyakiti beberapa orang lewat barusan." Ucap pawang itu.

"GGRROOAAR!! Groar."

"Tidak apa apa, aku yang akan menjaganya." Ucap Sierra.

"Kau bukan pawang, kau hanya kebetulan beruntung saja disukai olehnya. Dia benar benar buas nak." Ucap pawang itu.

"Percaya padaku paman." Ucap Sierra, percaya diri. Pawang singa itu pun berpikir sejenak, lalu kemudian mengangguk.

"Baiklah, siapa namamu nak??" Tanya sang pawang.

"Sierra." Ucap Sierra.

"Hey kau, menunduk." Ucap Sierra.

Singa itu benar - benar menunduk, Sierra pun naik diatas singa jantan besar itu.

"Aku rasa aku tidak berat, seharusnya kau tidak akan lelah berjalan sambil menggendongku kan?" Tanya Sierra pada si singa.

Singa itu langsung bangkit, dan berjalan perlahan , seolah tau apa yang dimaksud Sierra, Sierra paun terkekeh dan mengusap bulu singa itu.

"Tunjukan jalan nya." Ucap Sierra kepada pawang tadi.

Dan akhirnya mereka pun berkonvoi mengiringi Sierra yang menunggangi seekor singa jantan. Hingga ada yang mengunggahnya di internet dan juga menyiarkan nya secara langsung di tv. Sierra si gadis penakluk singa buas, begitu caption yang tertulis.

Di perusahaan, Daniel yang tidak sengaja melihat siaran tv itu pun terkejut melihat Sierra dengan berani menaiki singa jantan, tetapi kemudian wajahnya kembali tak berekspresi Karena baginya Sierra mati atau hidup ia tidak peduli.

"Kita sudah sampai.." Ucap sang pawang.

"Hey kucing besar, kau sudah sampai dirumah barumu." Ucap Sierra kepada singa.

"Graor.. Raoor.."

"Semoga kau betah disini yah, jangan nakal dan menyakiti orang lagi, tugasku mengantarmu selesai." Ucap Sierra.

Sierra lompat dari punggung singa, dan mengelus kepala singa itu dengan sayang.

"Singkat, tapi berkesan.. semoga kau baik baik saja disini." Ucap Sierra.

Tiba - tiba singa itu di bius, dan hilang kesadaran. Perlahan Singa itu dinaikkan kedalam sebuah mobil box, yang akan membawa masuk singa itu kedalam kediaman Edward, Sierra menatap sedih singa yang sudah hilang kesadaran itu.

"Nak, terimakasih atas bantuanmu. Kamu rupanya penjinak binatang juga?" Ucap sang pawang.

"Bukan paman, aku hanya orang lewat biasa. Kalau begitu aku pamit pergi dulu." Ucap Sierra, dan sang pawang mengangguk.

Akhirnya Sierra pun pergi dari sana, Tak lama Sierra pergi.. Deretan mobil sport dari logo ternama muncul satu persatu.

"Dimana singaku, dan gadis yang membawanya ?" Ucap seorang pria.

"Tuan muda melihatnya.?? Maaf tuan muda gadis itu sudah pergi kearah sana." Ucap pawang itu.

Si pria menatap kearah yang di tunjuk oleh pawang..

'Gadis yang menarik, Kita akan bertemu lagi.' Ucap pria itu dalam hati.

...TO BE CONTINUED......

1
Karunia Disha
kaulah yg terkutuk daniel,,tdk pntas jd ayah
Karunia Disha
kasian dante thoorrr,,pdhl dia udh bela serra,,jgn dibuat mat*
Aurora79
baru baca... semoga bagus sampai akhir...
Des Sy
oke
nurliana
Luar biasa
nurliana
Ceritanya bikin mata perih 🥲
Salma Suku
Sierra kyknya hamidun deh...thor sapa tau kembar😁
Faradilla rani
shopia udah ga benci, tapi udah hilang rasanya buat Daniel saat Siera di hukum mati di umur 27, maka nya flashback reinkarnasi dari umur 19 bukan masa umur 5 karena udah kecewa
Faradilla rani
keluarga yg utama, kebodohan biarin orang masuk dan menyakiti darah dagingnya sendiri
Reny
Luar biasa
HelenLife Sihombing
keren cerita nya maaf sangking maraton ,bru komenn. bgaus.nmabha dong.hehheh
nurliana
Mampir
Salma Suku
Kalo 1 bpk itu kandung namanya...lain lagi kalo 1 ibu "sodara anjing"
Salma Suku
Mampir thor
Ratna Jumillah: Selamat membaca kak.. 😁😊
total 1 replies
Riana Bws
Luar biasa
Fajar Ayu Kurniawati
.
eunhee kim
Luar biasa
no name
soo sweett sekali😍😍😍
Yuan Li
Part spesial Andra dan Malvin Thor....
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ
sudh dieksekusi oleh malvin dan akan wassalam oleh Arthur nanti 😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!