NovelToon NovelToon
Trio Kancil

Trio Kancil

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak / Trauma masa lalu
Popularitas:3.5M
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Angkasa, Bintang, dan Langit adalah anak yang dilahirkan Cantika. Karena kejadian satu malam dengan pria asing, saat dirinya pergi dinas ke Bali untuk menggantikan atasannya, membuat dia hamil diluar nikah.
Dia tidak tahu kalau ayah dari anak - anaknya adalah ALEXANDER GREEN ANDERSSON seorang CEO GALAXY, perusahaan terkenal di Amerika.
Alex adalah seorang CEO yang selalu menjaga diri dari wanita. Karena trauma masa kecilnya. Pertemuannya dengan Cantika membuat dirinya mengenal apa itu cinta.
Perjuangannya mendapatkan cinta Cantika tidak mudah, dengan bantuan si Trio Kancil, dirinya berusaha mendapatkan cinta dari Cantika yang telah memiliki seorang kekasih.
Cantika mendapati kenyataan kalau orang tuanya meninggal karena dibunuh, bukan karena kecelakaan. Usahanya untuk mengetahui masa lalu sang Ayah yang misteri, melibatkan dirinya dan si Trio Kancil pada bahaya.
Bersama dengan Alex, Cantika ingin meungkapkan kebenaran apa yang terjadi pada keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2

Drrrrt,

Drrrrt,

Drrrrt,

Suara handphone terdengar begitu nyaring di pagi yang sunyi. Tangan Cantika menggapai-gapai meja dekat tempat tidurnya mencari benda yang bersuara. Dengan mata yang masih terpejam dia memencet tombol panggil.

"Assalammu'alaikum, hallo." Dengan suaranya yang masih parau karena baru bangun tidur.

"Wa'alaikumsalam, Cantika," terdengar suara seorang wanita yang tidak kalah parahnya. 

"Iya, Bu Yuni ada apa? Tumben pagi-pagi nelepon," tanya Cantika kepada atasannya itu.

"Saya mau minta tolong sama kamu untuk gantikan nanti pergi meeting ke Bali bersama Pak Fatah dan Pak Alif. Karena saya tadi malam masuk Rumah Sakit."

Cantika hanya menghela napasnya sambil melihat jam dinding yang masih menunjukan jam empat dini hari.

"In sha Allah bisa Bu, tapi apa sudah dikonfirmasi sama Pak Alif, kalau ibu tidak bisa berangkat dan minta digantikan oleh saya?"

"Tentu sudah. Justru Pak Alif yang meminta kamu untuk gantinya," jawab Bu Yuni.

"Baiklah kalau begitu. Saya harus siap-siap sekarang untuk menyiapkan keperluan di sana," kata Cantika yang suaranya terdengar tidak semangat.

"Kamu hanya perlu menyiapkan kebutuhan kamu saja. Karena semua urusan kantor sudah di siapkan jauh-jauh hari."

"Bawa keperluan kamu untuk tiga hari disana," terdengar suara Bu Yuni melemah diseberang sana.

"Sudah dulu, ya. Semoga semuanya berjalan lancar. Dan kamu bisa balik lagi dengan baik-baik saja. Assalammu'alaikum," Bu Yuni mengakhiri pembicaraan di pagi buta itu.

"Wa'alaikumsalam," ucap Cantika mengakhiri pembicaraannya.

               * * * * * * *

Jam di dinding menujukan jam tujuh kurang lima belas menit. Cantika turun ke bawah menuju meja makan. Disana sudah ada Kakek Oemar sedang duduk, dan Bi Sinar sedang menata menu sarapan.

"Assalammu'alaikum, Kakek, Bi Sinar." Cantika memberi salam pada Kakek tercinta dan Bibi tersayangnya. Disertai senyuman manisnya yang menghiasi wajah cantiknya.

"Wa'alaikumsalam sayang," jawab sang Kakek dan Bi Sinar bersamaan sambil tersenyum ke arahnya.

"Paman Ja'far sama Mentari belum turun?" tanya Cantika sambil mencari sang Paman dan sepupunya yang cerewet. 

     Baru saja Cantika bertanya, sudah terdengar suara orang berlari di tangga. Dilihatnya, Mentari berlari sambil tersenyum menghiasi wajahnya.

"Assalammu'alaikum Kakek, Bunda!" sapa Mentari sambil mencium pipi Kakek dan Bi Sinar sang Bunda tercantiknya.

"Ayo, cepat sarapan dan berangkat sekolah, nanti keburu kesiangan. Kalau gerbangnya keburu dikunci lagi, nanti kamu nangis kejer lagi," kata Sinar menggoda putri sulungnya yang masih saja suka berkelakuan yang kekanak-kanakan.

"Mbak Cantika nanti anterin aku, ya. Soalnya Ayah mau berangkat dinas keluar kota pagi ini. Takut keburu kesiangan," pinta Mentari memohon pada Cantika sambil memasang wajah memohon.

"Wani Piro?" Kata Cantika sambil mengerlingkan matanya pada Mentari dan senyuman jahilnya.

"Chik...!!! Hitungan amat sama saudara sendiri," kata Mentari sambil memasang wajahnya yang cemberut.

Cantika terkekeh melihat reaksi Mentari. Menurutnya itu sangat lucu sekali. Menggoda Mentari sudah menjadi kebiasaanya sehari-hari sejak dulu. Sehari saja terlewat berasa ada yang kurang. Bahkan Kakek dan Bibinya juga ikut tertawa melihat kelakuan Mentari yang masih saja kayak anak kecil yang mudah merenggut bila keinginannya tidak dipenuhi.

"Iya ... iya ... nanti aku beliin cilok Mang Asep!" Mentari berusaha nego sama Cantika.

"Ogah ah, cilok cuman dua ribu perak " Cantika pura-pura menolak, padahal dalam hatinya ingin ketawa.

"Sudah-sudah, cepat berangkat, nanti keburu kesiangan!" Perintah Sang Kakek.

"Kakek hari ini Cantika akan pergi ke Bali, ada tugas dari kantor. Menggantikan Bu Yuni, karena beliau masuk Rumah Sakit tadi malam. Rencananya di Bali cuma tiga hari," kata Cantika meminta izin pada Kakeknya.

"Sama siapa saja kamu berangkat ke sana?" Kakek Oemar menatap Cantika dengan tatapan cemasnya.

"Sama Pak Fatih dan Pak Alif, Kek."

"Jadi cuma kamu, wanita yang ikut kesana?"

Cantika langsung gugup mau menjawab pertanyaan Kakeknya, "sepertinya, iya Kek."

"Mana ke sinikan HP kamu, Kakek mau menelphon atasanmu!" Kakek Oemar mengulurkan tangannya pada Cantika.

     Dengan sigap Cantika menyodorkan handphonenya. Tak lama kemudian sang Kakek berbicara dengan seseorang diseberang sama meminta menjaga Cantika dengan baik, jangan sampai terjadi apa-apa.

     Kakek Oemar termasuk tipe orang tua yang protektif terhadap anak, mantu, apalagi cucu-cucunya. Dia selalu memantau kegiatan mereka, teman-teman mereka. Dia tidak mau terjadi apa-apa sama keluarganya.

     Waktu hampir menujukan jam tujuh pagi. Cantika berangkat mengantarkan Mentari terlebih dahulu. Karena waktu yang mepet, Cantika melajukan motornya di atas kecepatan rata-rata. Dan di waktu bersamaan ada mobil melaju dengan kencang seperti sedang dikejar-kejar. Sehingga menyerempet stang motornya. Untungnya Cantika dapat mengendalikan motornya sehingga tidak jadi jatuh.

"Wooy ...! Berhenti ... !" Cantika dan Mentari kompak berteriak memaki sang pengendara mobil yang kabur itu.

     Dengan penglihatan yang tajam dan daya ingat yang kuat, Cantika mencoba mengingat plat nomor kendaraan itu. Dia menyimpannya di memori otaknya.

"Awas, ya kalau ketemu. Akan ku pukul dia!" Ancam Mentari.

"Sudah biarkan saja. Kita harus cepat - cepat, nanti ketinggalan," ajak Cantika.

Cantika pun melajukan kembali motornya itu. Sedangkan Mentari masih saja ngomel tidak jelas.

                    * * * * * * *

     Cantika datang terlebih dahulu ke kantornya tempat dia bekerja. Karena mereka bertiga akan berangkat sama-sama.

     Atasannya, Pak Fatah berpenampilan santai tapi enak di pandang mata. Stayle-nya selalu memukau mau pakai baju apa pun. Tersenyum saat melihat Cantika datang sambil lari tergopoh-gopoh menujunya. 

"Maaf, Pak. Saya terlambat?!" dengan napas ngos-ngosan Cantika bertanya.

"Kamu tidak terlambat, kok. Santai saja!" Fatih terkekeh, tertawa di tahan saat melihat ekspresi Cantika.

"Oh syukurlah kalau begitu," kata Cantika.

"Sepertinya kita langsung saja berangkat sekarang ke bandara. Karena Alif sudah terlebih dahulu berangkat ke Bali tadi malam."

"Kok bisa berangkat duluan, Pak?" tanya Cantika sambil berjalan cepat menyesuaikan langkahnya dengan Fatih.

"Karena ada masalah di sana?" jawab Fatih

"Masalah, apa Pak?" tanya Cantika lagi.

"Hotel tempat diselenggarakannya Acara ternyata sudah penuh dan kita harus cari hotel yang lainnya. Syukur-syukur dapat hotel yang masih dekat dengannya."

"Kok bisa? Bukannya semua peserta yang ikut pertemuan para pengusaha Asia - Pasifik sudah pasti mendapatkan kamar tempat untuk menginap?" Cantika mengerutkan dahinya.

"Itu ada perubahan rencana. Karena ada beberapa pemimpin negara yang ikut acara itu. Dan mereka membawa banyak ajudan. Ya, jadinya kita pengusaha lokal harus berbaik hati menerima keputusan itu," jawab Fatih sambil tersenyum jenaka.

"Ah, pantas saja sejak tadi pagi aku merasa tidak enak perasaan. Semoga saja tidak ada kejadian yang aneh lainnya lagi, " batin Cantika.

"Kamu kenapa Cantika? kok diam saja?" Fatih merasa khawatir saat melihat Cantika lain dari biasanya.

"Tidak ada apa-apa kok, Pak!" jawab Cantika sambil tersenyum.

Mereka pun masuk ke dalam mobil yang dikendarai oleh sopir khusus yang bekerja di perusahaan Fatih, menuju bandara. Dan perjalanan mereka pun berjalan dengan lancar. Mereka sampai ke Bali dengan selamat.

* * * * * * *

1
Mama lilik Lilik
Luar biasa
Ira Rachmad
dih...mentang2 dr jepun...
merk mobilnya jd nama..
kwkkw
😚Pejuang Tangguh😚: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Ari Setiawan
Luar biasa
Sastri Dalila
👍👍👍
Siti Hermawati
Luar biasa
Mas Bos
karya tulis yg amazing spektakuler
/Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Mas Bos
lanjuuuuuuttt thooooooorrr
Mas Bos
Roma itu pengusaha muda
pemilik pabrik biskuit Roma Kelapa
/Joyful//Joyful//Joyful/
Mas Bos
bintang dan langit kok ga fokus
bantu angkasa nyari paris

kok bisa gitu yaa
/Frown//Frown//Frown/
Mas Bos
Angkasa terkesan santai
mencari keberadaan Paris
Mas Bos
Paris ada di Paris
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Mas Bos
tragis dah
Trio Kancil vs Alex
/Grin//Grin//Grin/
Mas Bos
Paris mau nyari jurang yg tinggi
supaya terjun bebas dan meledak
karena hanya dg cara kematian
yg akan bisa melupakan Angkasa
/Frown//Frown//Frown/
Mas Bos
Cantika lebih berpengalaman
merawat anak daripada Paris
seharusnya Paris merelakan
Chelsea di rawat Cantika

coba jelasin thor ke Paris
biar ngerti dan ga ngotot mlulu
/Joyful//Joyful//Joyful/
😚Pejuang Tangguh😚: Chelsea akan diurus oleh Bintang sampai SMA baru nanti sama Paris, tapi balik lagi ke Indonesia nikah sama Mega 🤭🤭🤭
total 1 replies
Mas Bos
Angkasa mulai nyosor dah
Mas Bos
nama lengkap tetangganya Angkasa
Athena Parabola apa Athena Digital
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Mas Bos
lanjut lagi sampe tuntas tas tas
/Joyful//Joyful//Joyful/
Mas Bos
bantai semua yakuza perusuh
Mas Bos
kirain Lopeli yg bikin ulah
ga taunya Sibarusan
/Grin//Grin//Grin/
Mas Bos
kelakuannya Lovely dan sekutunya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!