Kiara Azalia Alexander.
Kiara sifatnya cuek, dingin, dan tak tersentuh.
tetapi jika di depan keluarga nya Kiara akan berubah menjadi bar-bar, dan manja.
Kiara tidak pernah pacaran atau dekat dengan pria manapun, " padahal ia sangat cantik". tetapi tidak ada yang berani mendekatinya.
hingga suatu hari Kiara dan teman temannya pindah sekolah di high school BINA BANGSA, dan itu awal mula kehidupan Kiara tidak setenang dulu.
Kiara yang tidak pernah dekat atau berhubungan dengan lelaki harus pusing dengan ucapan ucapan yang tidak bermanfaat dari Gavin,
Ya! Evandra Gavin Dirgantara,
Gavin adalah most wosted di high school BINA BANGSA.
"Bagaimana Kiara menghadapi sikap Gavin?"
apakah kiara berhasil menjauhkan dirinya dari Gavin? atau malah sebaliknya?"
Yuk simak terus kelanjutan nya!!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunga lestary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Biel dan Danzel jadian?
Gavin mengelus rambut Kiara, "Gimana hari ini.. Pasti capek ya" Ucap Gavin lembut. "Hem.. Terlalu banyak masalah" Jawab Kiara sambil memejamkan matanya. Gavin menyandarkan Kiara di bahunya hingga Kiara tertidur, Gavin menggendong Kiara dan memindahkan nya ke kasur.
"Cantik" ucap Gavin memandangi wajah Kiara. Hingga Gavin terbawa suasana, mendekati wajah Kiara dan mencium bibirnya. "Manis" Ucap Gavin tersenyum. Gavin yang ketagihan pun mendekati wajah Kiara dan mencium bibirnya lagi, hingga lama kelamaan menjadi lumatan.
Beberapa jam kemudian, Gavin baru menyudahi aksinya sambil mengatakan "Lo kalo tidur kaya kebo.. Gada terganggu nya sama sekali" Ucapnya geleng geleng kepala. Setelah itu Gavin pun tidur di sebelah Kiara sambil melingkarkan tangannya di perut Kiara.
********
"Ini Kiara sama Gavin kemana lagi!!" Kesal Dwi. "Cabe rawit.. Lo ga usah ngurusin Kiara sama Gavin! Udah biarin aja mereka berdua mana tau jadian.. Kan lumayan kita punya bubos" Balas Rangga menanggapi ucapan Dwi. "Ih.. amit amit lah ya! Ga rela gue kalo Kiara sama Gavin... Aksa aja kaya gitu apa lagi Gavin!!" Sarkas Dwi. "Loh ga usah sama samain Gavin dengan Aksa! Ya jelas beda jauh anjir" Timpal Jay. "Terserah kalian deh! Kalo sampai Gavin nyakitin Kiara siap siap aja kalian! Bukan Gavin aja yang gue kasi pelajaran, tapi kalian juga!!" Ancamnya.
Aksa mendengar perkataan mereka dari jauh, Hingga tatapannya bertemu dengan lexa. Lexa yang melihat Aksa cepat cepat mengalihkan pandanganya ke arah lain. "Se ga mau itukah kamu ngelihat aku Lex.." Lirihnya sambil meninggalkan mereka semua. Lexa yang melihat Aksa pergi pun hanya menghela nafas. "Andai kamu ga lakuin hal ini, mungkin kita Masi sama sama" Batinnya.
"Gays.. Gue keluar bentar" ucap lexa meninggalkan mereka. Mereka semua kasian melihat lexa seperti ini.
*********
Lexa tiba di halaman belakang markas dan duduk. "Gue sayang banget sama Lo sa.. Gue mau maafin Lo lagi.. Tapi sahabat sahabat gue ga rela gue sama Lo lagi Hiks.. Hiks.. Hiks.. Ucapnya mulai menangis. "Gue ga tega liat Lo di musuhi sahabat sahabat gue hiks.. Hiks... Hingga tiba tiba ada seseorang yang ngasi sapu tangan ke lexa.
Lexa pun langsung mendongak ke atas melihat siapa yang ngasi sapu tangan tersebut. Lexa memeluk orang itu sambil mengatakan Gue kangen Lo sa.... Terlepas dari kesalahan Lo Gue maafin semuanya... Hiks.. Hiks.. Hiks.. Ucap lexa terhadap Aksa.
Ya! Orang tersebut adalah Aksa. Aksa melihat lexa dari jauh dan mendengar keluh kesah nya, hingga Aksa tak tega melihat lexa menangis pun mendekati nya.
Aksa mengeratkan pelukan mereka, "Aku akan berjuang demi kamu sayang.. Walaupun hubungan kita di larang banya orang, tapi aku bakal perjuangin kamu..." Balas Aksa lembut sambil mengelus rambut lexa. Mereka melepas pelukannya, "Kamu tenang aja sayang.. apapun cobaan nya aku bakal buktiin ke mereka kalo aku serius ke kamu.. Aku juga minta maaf atas hal bodoh yang aku lakuin" Ucapnya menunduk.
Lexa memegang wajah Aksa sambil mengatakan "Aku gapapa.. Asal kamu berubah aku maafin kamu.. Tapi kalo kamu lakuin itu sekali lagi aku bakal pergi ninggalin kamu!" Jawab lexa tegas. Aksa memegang tangan lexa sambil mengelus nya, "Aku akan buktiin ke Kamu Beby..." Jawabnya tulus.
**********
Danzel menatap wajah tenang Biel. "Kenapa harus kamu yang ngerasain ini..." Ucap Danzel mengelus pipi Biel. "Kamu cepet sembuh yah.. Nanti kalo kamu sembuh, kita jalan jalan sepuas kamu, sampai kamu lupa sama rasa sakit kamu...." Ucap Danzel tulus, tiba tiba air mata Danzel keluar perlahan-lahan. Biel sebenarnya sudah bangun dari tadi. Biel melihat semua apa yang Danzel omongin. Biel bangun dan menghapus air mata Danzel. Danzel yang di perlakukan seperti itu pun kaget. "K-kamu udah bangun?" Jawab Danzel deg deg an. "Udah.." jawab biel tersenyum manis.
"Makasih.. Udah peduli sama aku.. Jagain aku.. Kamu jangan nangis lagi ya.." Ucap biel tersenyum. "Aku ga nangis.." Elak Danzel hingga membuat pipinya merah. Biel yang melihat itu tertawa "Ha.. Ha.. Ha.. Kamu lucu deh.. pipinya merah..." Ucap biel tertawa geli. Danzel yang di bilang seperti itu pun malah semakin membuat pipinya merah seperti kepiting rebus. Biel tiba tiba mendekati wajah Danzel dan mencium nya. Danzel kaget di cium oleh Biel. "Makasih selalu ada buat aku.." Ucap biel tulus. Danzel segera sadar dari syok nya, "Apapun itu tentang kamu, aku akan selalu ada di samping kamu, Aku cinta sama kamu..." Ucapnya menunduk .
"Aku juga cinta sama kamu.. Gimana kalo kita pacaran?" Jawab biel frontal. "H-ha kamu serius? Jadi kita pacaran nih? Jawab Danzel deg deg an. Biel menganggukkan kepalanya, Danzel yang melihat itu tersenyum senang, hingga membawa Biel ke pelukan nya. "Aku bakal buktiin ke Kamu kalo aku pantas buat kamu.. terus nanti setelah kamu sembuh kita jalan jalan ya? kalo kamu mau kita nikah sekarang aja gimana?" Ucap Danzel panjang lebar. Biel memukul tangan Danzel, "Aku belum siap nikah Danzel...." Rengek Biel. Danzel melepaskan pelukannya, "Tamat sekolah gimana?" tanya nya lagi. Biel hanya mengangguk malu malu hingga membuat Danzel gemas.
********
"Hoam.... Gue dimana ini.." Ucap Kiara membuka matanya sambil melihat sekitar, hingga pandangan nya jatuh ke arah Gavin yang tidur di sebelah nya sambil memeluk perut nya. "AKH!! GAVIN!!! Teriak Kiara menggelegar. Gavin sedikit terganggu dengan Teriakkan Kiara, "kenapa sayang.. jangan teriak teriak gitu sakit telinga aku" Ucap Gavin sambil mendusel kan kepalanya ke perut Kiara. "Lepas Vin....." Ucap Kiara sambil mendorong Gavin tapi tak bisa. "Lo makan apasih Berat banget!!" kesal Kiara.
"Sayang jangan berisik... Aku ngantuk..." Ucap Gavin dengan suara khas bangun tidurnya. Jantung Kiara berdebar kencang mendengar suara Gavin. "Duh.. dasar jantung murahan, gitu aja udah disko gini" Batin Kiara menahan salting. Kiara melihat jam di samping Masi pukul 4 pagi, Kiara memandangi wajah tampan Gavin "Nih orang kalo di lihat dari dekat tampan banget ya.." Batin Kiara tersenyum manis. Tangan Kiara menjelajahi wajah Gavin, "Mukanya bersih banget.. Hidung mancung.. Bibir nya sexy juga" Gumam Kiara. "Gue tau gue ganteng.." Ucap Gavin membuka matanya.
Kiara kaget melihat Gavin membuka matanya, "M-mana ada ga usah asal nuduh Lo" Sinis Kiara. Gavin tak memikirkan jawaban Kiara, Gavin membawa Kiara kedalam pelukannya hingga ia tertidur. "Gavin... Sesak dada gue...." Lirih Kiara. "Gue nyaman begini Kiara.. jadi biar seperti ini sampai pagi tiba" Ucap Gavin mulai memasuki mimpinya. Hingga beberapa menit kemudian Kiara tertidur berpelukan dengan Gavin.
