SKUAT INDIGO 4

Sudah diketahui di dunia ini terdapat dua dimensi. Satu dimensi yaitu alam manusia. Satu dimensi lainnya yaitu dimensi gaib yang merupakan alam hidup bagi para makhluk-makhluk astral seperti jin, siluman, dan hal yang serupa.

Begitu juga dengan lingkungan tempat keberadaannya. Wilayah gaib memiliki cakupan yang lebih luas karena kemampuan atau sifat dari penghuninya sendiri. Jika manusia sebatas hidup di tanah daratan maka rumah bagi makhluk gaib lebih luas lagi tidak hanya di tanah bumi. Mereka juga bersemayam di dasar lautan dan juga di atas bumi atau kerajaan langit.

Wilayah kerajaan gaib di langit dihuni oleh makhluk-makhluknya berupa jin atau pun siluman yang bisa terbang. Sesuai dengan habitat mereka.

Kerajaan Gaib Langit di atas bumi Nusantara hanya ada satu dan terbentang sangatlah luas. Kerajaan langit nusantara dipimpin oleh sosok jin berwujud burung garuda bernama Fanix IX. Tongkat kepemimpinan di kerajaan langit bersifat turun temurun. Fanix yang sekarang adalah keturunan raja yang kesembilan.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa antara makhluk langit dan makhluk bumi tidak pernah saling rukun. Hal ini dipicu karena sifat sombong makhluk langit yang merasa merekalah yang lebih baik derajatnya. Mereka enggan untuk mengakui manusia yang dipilih sebagai makhluk yang tinggal di bumi.

Tidak hanya itu saja. Sejarah juga memicu keretakan hubungan antara bumi dan langit. Ini terjadi milyaran tahun yang lalu. Ketika hujan meteor menghancurkan bumi beserta lapisan langitnya. Makhluk gaib bumi menyalahkan para penduduk langit yang tidak mencegah terjangan hujan batu-batu panas angkasa yang membelah daratan dan meluapkan isi lautan.

Penduduk langit pun membela diri. Bagaimana mereka mau melindungi penduduk bumi? Tempat mereka di langit pun juga hancur berantakan ditembus meteor-meteor panas.

Sejak peristiwa itulah perang dingin antara makhluk langit dengan makhluk bumi dimulai. Masing-masing tidak ingin tahu menahu tentang satu sama lain.

Tapi semua di alam semesta ini diciptakan berpasang-pasangan. Setelah susah pasti ada kemudahan. Setelah perselisihan datanglah kembali kedamaian.

Hamka bersama kawan-kawannya di perkumpulan gaib bumi nusantara menggagas sebuah misi untuk menjalin hubungan kembali dengan para penduduk langit. Tentu saja hal ini dimaksudkan untuk kebaikan bumi nusantara sendiri.

Perwakilan dari dunia gaib nusantara hingga Ratu Laut Selatan berkunjung ke Kerajaan Gaib di langit. Pertemuan itu akhirnya mencairkan kebekuan yang selama ini terjadi. Akhirnya sekarang antara makhluk gaib di darat, di laut dan di langit kembali berhubungan dengan baik.

*

Beberapa saat sebelum terjadinya peristiwa petir dahsyat menyambar bumi.

“Siapa kau?”,

“Darimana kau berasal anjing hitam?”,

Megar. Dia adalah pemimpin pasukan kuda terbang kerajaan langit. Ia adalah salah satu panglima pasukan perang kerajaan langit yang terkuat.

Megar menghentikan langkah anjing hitam yang hendak masuk ke Kerajaan Langit tanpa izin. Ia bisa merasakan kekuatan gelap yang luar biasa dibalik wujud anjing hitam itu.

“Kuda terbang”,

“Siapa yang berkuasa di sini?”, tanya Anjing Hitam.

“Ada perlu apa kau?”, tanya Megar si Kuda terbang.

“Aku ingin menemuinya. Aku ingin berbicara dengannya”, pinta Anjing Hitam.

“Sayang sekali aku tidak mengizinkan kau wahai anjing hitam untuk berjalan selangkah lagi di Kerajaan Langit”, kata Megar dengan tegas.

“Apa yang harus kulakukan supaya bisa bertemu dengan rajamu?”, tanya Anjing Hitam.

“Langkahi dulu mayatku”, ancam Megar.

“Itu akan sangat mudah”, balas Anjing Hitam tanpa rasa takut.

Megar dan Anjing HItam sudah sama-sama memasang kuda-kuda. Keduanya siap untuk saling serang.

“Megar”,

“Jangan kau bertarung dengannya”,

Tiba-tiba suara menggelegar datang. Itu adalah Fanix IX Raja Kerajaan Gaib Langit Nusantara. Wujudnya tubuh manusia perkasa berkepala burung garuda berparuh kuning. Sayapnya sangat lebar dan sangat kuat. Kakinya adalah cakar yang siap memangsa.

Raja Fanix IX mendatangi Megar dan Anjing Hitam.

“Jika kau ingin bertarung, bertarung lah melawanku”, tantang Fanix IX kepada Anjing hitam.

“Aku bersedia mati untuk penduduk kerajaan langit dan juga penduduk bumi”, kata Fanix IX.

“Aku hanya ingin berbicara denganmu”, kata Anjing Hitam.

“Izinkan aku menyampaikan usulanku”, Anjing Hitam memohon.

“Aku tidak menerimamu” jawab Fanix IX menolak Anjing Hitam.

“Belum pernah aku mencium bau neraka sedekat ini”, tambah Fanix IX.

Baras makhluk neraka yang menjelma dalam wujud Anjing Hitam bisa saja mengalahkan Fanix IX Raja Kerajaan Gaib Langit. Tapi jika itu dilakukan dampaknya tidak akan sedikit meski ia berhasil menang. Fanix IX adalah lawan yang hampir sepadan bagi Anjing Hitam. Bagaimanapun burung garuda itu adalah keturunan langsung dari burung penghuni surga.

Hal itu juga bisa mengganggu rencananya yang ingin berkuasa di bumi. Apalagi fokusnya adalan untuk membentuk armada pasukan guna menyambut kedatangan penjaga neraka yang akan segera datang untuk menjemputnya.

Ditolak oleh Fanix IX Anjing HItam langsung pergi meninggalkan Kerajaan Gaib Langit. Ia gagal menjadikan para penghuni langit sebagai pengikutnya. Baras pun menuju ke Bumi.

“Kita akan bertemu lagi”, ucap Anjing Hitam.

“Haruskah aku mengejarnya?”, Megar bertanya kepada Raja.

“Jangan. Megar kau bukan lawan sepadan baginya”, ucap Raja Fanix IX.

“Memangnya siapa sebenarnya Anjing Hitam itu?”, tanya Megar.

“Secepatnya kau akan mengetahuinya”,

“Siagakan pasukan Kerajaan Langit”,

“Sepertinya perang akan kembali terjadi”,

“Dan kali ini kita penghuni langit harus ikut ambil bagian”, titah Raja Fanix IX kepada Megar.

“Lakukanlah patroli pengawasan di atas bumi nusantara. Bantulah makhluk bumi jika mereka memerlukan bantuan”, perintah Raja Fanix IX.

“Akan kulakukan”, Megar patuh.

*

Diam-diam Fanix IX mengikuti Anjing Hitam yang sedang menuju ke bumi.

Fanix IX mencabut satu bulu di sayapnya. Dari jarak yang sangat jauh Fanix IX menembakan satu helai sayapnya itu di arahkan ke Anjing Hitam.

Anjing Hitam yang menyadari datangnya serangan kemudian berubah ke wujud aslinya. Serangan Fanix IX hangus terbakar sebelum menyentuh Baras yang telah kembali ke bentuk aslinya. Api yang sangat panas.

“Makhluk neraka”, batin Fanix IX menyaksikannya.

Sambaran petir dahsyat disertai kilatan cahaya yang sangat menyala terjadi saat langit terang benderang.

Itu adalah pesan peringatan dari Fanix IX Raja Kerajaan Gaib Langit di atas Nusantara untuk penduduk bumi.

*

Handari penjaga salah satu pintu neraka menyusul Baras ke bumi. Terlebih dahulu ia singgah di Kerajaan Gaib Langit Nusantara.

“Siapa kau?”,

“Darimana asalmu?”,

Tanya Megar menghadang laju seseorang yang berpenampilan mengenakan jubah berwarna abu tua berjalan perlahan layaknya seorang tua. Sosok itu adalah Handari yang menyamar. Orang itu hendak memasuki wilayah Kerajaan Langit. Megar menahannya.

“Aku ingin bertemu dengan Raja”, jawab Handari.

“Ada perlu apa kau menghadap Raja Kerajaan Langit?”, tanya Megar.

“Aku sedang memburu peliharaan yang lepas dari kandangnya”, jawab Handari ber metafora.

“Binatang apa yang lepas sampai kau mencarinya kemari?”, tanya Megar.

“Anjing Hitam”,

“Aku yakin dia sempat datang kemari”,

“Aku harus menangkapnya dan kembali mengurung ke tempat asalnya sebelum anjing hitam itu membuat petaka”, terang Handari dalam wujud orang tua.

Mendengar penjelasan itu membuat Megar berpikir. Hanya ia dan Raja Fanix IX yang tahu tentang anjing hitam itu. Jika sosok yang sekarang berada di hadapannya mengetahui tentang Anjing Hitam berarti sosok itu bukan orang biasa.

Megar pun mempersilahkan orang tua itu masuk ke Kerajaan Langit. Ia sendiri yang mengantar Handari menghadap Raja.