Bercerita tentang seorang mahasiswa yang diidolakan oleh semua mahasiswi diuniversitas terkenal dikota J. namun tidak dengan Ayzaila Reina Pradja karena menurutnya Albian Sanjaya sama aja seperti pria pada umumnya.
Tapi tidak dengan Albian Sanjaya yang diam-diam memperhatikan Ayzaila. menurutnya Ayzaila merupakan wanita yang sangat cantik dan menarik. namun ntah mengapa sikapnya sangat acuh terhadap Bian.
Hallo semuanya...
Selamat membaca karya kedua author yah. jangan lupa juga berikan dukungan kalian dengan cara Like dan Komennya agar author bisa lebih semangat lagi dalam membuat cerita 🙏😁
semoga kalian suka... 👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PHJH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 19
Universitas Biru
Seperti hari hari biasanya Albian CS datang dengan pesona bak pangeran. mereka berempat berjalan menyusuri koridor kampus. disaat itu pun tak sedikit dari mahasiswi yang meneriaki nama mereka.
"Albian i love you, ketampananmu gak ada obatnya" teriak mahasiswi 1
"Dimas senyummu melelehkanku"
"Robby aku padamu"
"Arvin nikahin gue"
"Gak ngerti lagi gue kenapa mereka berempat bisa seganteng itu sih"
Begitulah ungkapan yang selalu dilontarkan oleh para mahasiswi dikampus mereka. bahkan tak jarang ada beberapa mahasiswi yang berpura-pura jatuh didekat mereka agar dapat ditolong oleh salah satu dari mereka.
Ketampanan dan pesona dari mereka berempat seolah mampu menghipnotis para wanita yang melihatnya.
Saat hendak menuju kekelasnya, tak sengaja Albian melihat Ayza tengah duduk di kantin sendirian dan sedang membaca sebuah buku.
"Eh kita kekantin yuk, gue laper" ajak Albian tiba-tiba.
"Tumben lo Al ngajakin ke kantin jam segini?" tanya Arvin keheranan
"Burulah, gue gak sempat sarapan tadi" ia pun langsung berjalan kembali menuju kantin.
Ia sengaja memilih tempat duduk tepat dibelakang Ayza. ketiga sahabatnya tak menyadari keberadaan Ayza yang sedang asik membaca dibelakang Albian. mereka duduk sembari menunggu makanan mereka datang.
"Parah lo Ay, gak jemput gue" kesal Amel yang baru saja tiba dan langsung duduk bersandar dibahu Ayza
"Siapa suruh kebo, dibanguninnya susah" jawab Ayza tanpa menoleh ke arah Amel.
"Jahatnya sahabatku ini, ya tuhan tolong hambamu" keluhnya
"Lo lebay banget sih mel. nih makan" Ayza memberikan makanan yang ia masak sendiri sebelum berangkat kekampus.
"Waah gapapa deh gak dijemput yang penting dapat sarapan hehee" seru Amel sambil tersenyum lebar dan membuka kotak makan yang diberikan Ayza.
"Hemm enaknya, kenapa lo gak buka resto aja sih Ay malah buka butik" ucap Amel sambil terus mengunyah makanannya.
"Lo tuh kebiasaan deh mel makan sambil ngomong" omel Ayza sambil mengelap bibir Amel yang belepotan.
"Yah gue sukanya difashion mau gimana lagi mel" jawab Ayza sambil tersenyum. ia selalu merasa lucu jika melihat Amel makan.
Albian yang sedari tadi melihat interaksi mereka pun hanya tersenyum simpul. ia sungguh tak menyangka jika orang yang selalu dibilang gadis dingin dikampusnya ini malah terlihat sangat hangat.
"Sungguh gue makin penasaran sama dia" ungkap Albian dalam hati.
Arvin yang hendak berdiri malah tak sengaja menyenggol Amel yang sedang minum, hingga air minum Amel pun tumpah ke bajunya.
"Aiiss.... bisa gak sih lihat-lihat kalau jalan" gerutu Amel yang kesal karena bajunya kini basah terkena air minumnya.
"Maaf gue tadi gak lihat kalau dibelakang gue ada orang" seru Arvin yang merasa tak enak hati.
Amel pun berbalik badan untuk melihat siapa orang yang sudah membuatnya kesal itu.
"Maaf.. maaf... lihat nih baju gue basah gara-gara lo" gerutu Amel yang sangat kesal.
Ayza hanya melihat Arvin dengan tatapan datarnya. ia tak bergeming sedikit pun, hingga dia mulai risih dengan pertengkaran Amel dan Arvin, lalu ia pun langsung berdiri dan menarik lengan Amel.
"Sudahlah mel, ayo pergi" ajak Ayza sambil menggandeng tangan Amel namun tatapan dinginnya tak lepas dari Arvin
Arvin yang ditatap Ayza pun hanya bisa nyengir kuda saat Ayza dan Amel melewatinya begitu saja.
"Huh... gila tatapan Ayza bikin gue membisu" seru Arvin yang kembali duduk bersama sahabat-sahabatnya.
"Lagian lo sih main berdiri aja gak liat sana sini lagi" sahut Dimas.
"Tapi mata Ayza sangat cantik, wajahnya juga sangat meneduhkan hati" ungkap Arvin sambil tersenyum membayangkan wajah cantik Ayza dan Amel tadi. sebenarnya ia juga ingin melihat reaksi dari Albian ketika ia memuji gadis dingin itu. namun sesuai dugaannya.
Albian yang tengah minum pun tiba-tiba tersedak kala mendengar Arvin memuji wanita yang sudah berhasil membuatnya tak bisa berhenti memikirkannya.
uhuk... uhukk....
"Kenapa lo bro?" tanya Arvin dengan tampang polosnya.
"Nggak.. " jawabnya singkat lalu pergi meninggalkan para sahabatnya itu. wajahnya pun kini nampak tak bersahabat.
"Yaaah cemburu tuh pasti" bisik Dimas dan Arvin pun mengangguk tanda ia setuju dengan Dimas.
"Lo berdua ini ck...ck" ucap Robby sembari menggelengkan kepalanya.
Tanpa mengatakan apapun lagi, kini mereka juga meninggalkan kantin untuk mengejar Albian yang sudah berlalu sedari tadi.