Jodoh Kedua Mr. Songong

saya gak perlu move on karena saya gak pernah punya rasa

🍀🍀🍀Thoriq Mahardika 🍀🍀🍀

...happy reading ...

Satu jam setelah Rasya meninggalkan ruang perawatan Thoriq, para sahabat Ishita dan Resky datang untuk menjenguk Thoriq. Dan untuk pertama kalinya bertemu langsung dengan putra sahabat mereka yang terakhir mereka lihat ketika masih kecil, karena Thoriq yang menikah tiba-tiba hingga tak satupun dari mereka yang menghadirinya.

Ruang perawatan pasien jadi ramai dengan kunjungan mereka dan diwarnai tawa ketika mereka membahas kelakuan Thoriq kecil. Beruntung hanya mereka yang menempati lantai 3 jadi seribut apapun mereka tidak akan mengganggu pasien yang lain.

"Menantumu kemana, dari tadi gak keliatan,,,,," tanya Arwan setelah beberapa saat duduk

"Dia sudah meninggal " jawab Ishita dengan raut wajah yang sulit diartikan

"Maaf,,,,kami turut berduka cita " balas Arwan tak enak hati.

"Biasa aja om, gak usah merasa gak enak seperti itu". timpal Thoriq santai membuat yang berada diruangan itu saling melempar tatapan penasaran dan dibalas dengan tatapan teduh yang oleh Ishita mengisyaratkan bahwa nanti akan aku ceritakan.

"Oh ya Ishita, Thoriq udah ketemu dengan anak kalian???" tanya Arwan pada pasangan Resky dan Raka

"Wan,,,,kamu bener-bener gak ada akhlak ya, itu bukan urusan kita sebagai orang tua " kesal Syaza pada sahabatnya yang tak tau situasi

"Kami berencana menetap di Indonesia, karena anak-anak sudah bisa mengurus perusahaan kami di Belanda " kali ini Jery yang angkat bicara dan diangguki oleh Liza istrinya

Whatttt??? bener-bener kalian pada sekongkol ya, masa kalian kembali berkumpul disini sementara kami masih di Inggris, kalo gitu kami juga akan menghabiskan masa tua bareng kalian, ya kan sayang,,,," sungut Arwan seperti anak kecil yang direbut permainan yang. Santai semua tertawa melihat Arwan, Thoriq pun ikut tersenyum tipis melihat kelompokkan sahabat orang tuanya.

"Ck,,,,bilang aja, Wan kalo kamu juga rindu tanah air " balas Syaza dengan tatapan sinis

"Oh ya Sya,,,,anakmu kan dokter, dia kerja dirumah sakit ini kan???" kembali Arwan memancing pembahasan tentang Rasya

"Iyalah dimana lagi kalo gak disini ". jawab Syaza malas

"Kalo gitu mungkin anakmu kenal dengan dokter Putri, aku ingin mengenalkan Thoriq dengannya, siapatau aja aku bisa dapat informasi tentangnya " kata Ishita antusias.

"Mama,,,,,jangan mulai lagi!!!" tanpa sadar Thoriq setengah berteriak pada Ishita yang selalu saja berusaha menjodohkannya

"Kamu kenapa sih, Ishita,,,,bukankah sejak kecil putramu telah memilih sendiri jodohnya ,,,," Arwan kembali mengingatkan Ishita dan langsung ditegur oleh Syaza dan Ishita bersamaan

"Arwannn !!!!! cukup jangan melanggar kesepakatan ". kompak Syaza dan Ishita

"Jika Ishita selalu saja menjodohkan putranya tapi liat akhirnya, syukur syukur jika anaknya bisa move on " omel Arwan

"Terima kasih om telah mendukung saya, tapi saya memang gak pernah punya rasa sama Saskia makanya saya gak perlu move on karena saya gak pernah merasa kehilangan " kata Thoriq apa adanya hingga Ishita semakin merasa bersalah pada putra sulungnya.

"Jangan khawatir nak, om berada dipihakmu, lagian emang mamamu dan tante Syaza terlalu lebay selalu mengkhawatirkan sesuatu yang tak pasti " kata Arwan yang sukses membuat Thoriq terdiam mencerna dan menghubungkan setiap kata yang dia dengar hingga penasaran yang menuntutnya untuk bertanya pada om Arwan setelah dia sehat.

"Kami pulang duluan kami ada janji dengan pemilik rumah yang rencananya akan kami beli " pamit Jery dan Liza

"Kalo gitu kami juga permisi biarkan Thoriq istirahat biar cepat pulih " kata Syaza ikut berdiri

"Besok udah pulang kok, kata dokter Putri jika gak ada masalah dengan penyakitnya " jelas Ishita mengantar para sahabatnya sampai dipintu

"Hati-hati " lanjut Ishita seraya berpelukan secara bergantian.

Ishita kembali menutup pintu dengan senyum yang menghias bibirnya, ada kebahagiaan tersendiri jika berkumpul dengan mereka.

"Sejak kapan mama sama papa berteman dengan mereka,,,," tanya Thoriq penasaran melihat tingkah mamanya yang menurutnya berbeda dengan kesehariannya

"Mama, tante Syaza dan om Arwan sahabat sejak kami masih SMA, sedangkan om Raka , dan om Jery adalah sahabat papa. Dulu om Jery asisten om Raka sedangkan tante Liza asisten tante Syaza " terang Ishita sedangkan Thoriq hanya asyik ber Oh ria tanda mengerti.

🪐🪐🪐🪐🪐🪐

Alhamdulillah up-nya selesai lagi. Suka gak sih ceritanya

author hiatus dari novel yang lain lho, gara-garanya ide untuk novel ini lebih dominan 😊😊😊

takut ceritanya ketuker-tuker🤭🤭🤭

jangan lupa jejaknya

salam hangat selalu dari author

Love You All 🤗🤗🤗