Terpaksa Aku Menikah

Satu minggu sudah bejalan pada bulan keenam pernikahan mereka itu artinya kurang lebih tiga minggu lagi batas waktu dari pernikahan mereka.

Santi yang pada saat itu sedang duduk diruangnnya karna baru selesai mengajar dikagetkan dengan kedatangan teman lamanya yang satu kota kelahiran dengannya.

Dia adalah Lili. ( lihat pads episde 1 & 2 ) teman santi yang baru saja datang Dari kotanya karna ia akan bekerja di sebuah perusahaan terbesar dikota itu yang tak lain adalah milik suami santi.

" Lilu." jerit santi ia berdiri dan langsung berlari memeluk sahabanya.

" Santi aku kangen banget sama kamu." jerit lili yang tak kalah hebohnya.

" kamu kenapa bisa disini." tanya santi dengan raut wajah bingung bercampur senang.

" kenapa kau tidak suka aku disini." rajuk Lili.

" bukan,,bukan begitu aku senang kau ada disini, hanga saja aku kanget kau sudah ada didepanku." ucap santi menenangkan lili dan kembali memeluk lili.

" ohh,,mulai sekarang aku akan tinggal dikota yang sama dengamu karna aku akan bekerja diperusahaan besar disini."

" benarkah.?" tanya santi senang, ia senag karna ia bisa bertemu dengan sahabatnya yang artinya mereka bisa sering bertemu.

" iy benar sayangku." ucap lili yang gwmas melihat wajah bahagia temannya lalu mecubitnya pelan.

" aku senang mendengarnya sayang, bagaimana kalau lita ngobrol diluar saja.?" tanya santi menarik tangan lili tanpa memberi kesempatan pada lili untuk menjawab.

Dalam perjalana santi kembali bertanga kepada sahabatnya bagaimana ia mengetahui tempat kerjanya.

" kamu tau tempat kerjaku dari mana.?" tanya santi yang sudah berada dalan taxi.

" oh aku tadi kerumahmu." jawab lili yang mulai menceritakan dari awal ia datang kekota itu sampai datang kerumah santi setelah itu barulah ia ketempat kerja santi.

Falshback...

Lili yang baru saja sampai di tempat kontarakannya langsung merebahka tubuhnya diatas ranjangnya akan menjadi temapt dia tidur selama berada dikota itu, ia memejamkan matanya namu kembali terbuka saat mengingat bahwa sahabatnya juga tinggal di kota ini.

" bagaimana aku bisa bertemu dengannya.? batin lili, ahaaa aku telpon bunda saja. I berdir mengambil ponselnya dalam tas dan menghubungi bunda tak lama panggilan oun teehubung dan terjawab dari sebrang sana.

" hallo bunda."

" hallo lili ada apa nak.?" tanya bunda.

" em,, lii sekarang ada dikota yang sama dengan santi tapi aku tidak tau dimana alamatnya bun, Bisakah bunda memberitahukanku alamatnya."

" lih nak kenapa kamu tidak menghubunginya saja.?" tanya binda heran.

**

Besoknya saat lili kembali dari tempat ia bekeja ia langsung menuju alamat sesuai dengan yang dikirmkan bunda tadi malam. Namun saat samai disana santi tidak ada dirumah kata pembantunya.

Tok...tok.....

Ceklek...

"cari siapa ya non." tanya bi asih yang melihat tamunya.

" saya mau ketemu sama santi bi, aku sahabat sato kota dengannya." jawab Lili.

" non Santi pergi bekerja nona." jawab bi asih sopan.

" kerja ya.? bisa bibi kasi alamat tempat dia bekerja.?" tanya santi lagi

" kenapa non tidak telpon saja.?"

" saya mau kasih kejutan bi karna saya baru datang kesini." jawab lili memberi alasan.

" ohh,, baiklah tunggu sebentar." ucap bi asub masuk kembali kerumah dan tak lama setelah itu ia kembali dengan membawa selembar kerja berisikan alamat sekolah tempat santi bekerja.

" trimakasih bi. Klau begitu saya harus peegi sekarang." ucap lili pamit pulang.

" ia non." jawab bi asih kemudian memutip pintu kembali setelah memastikan tamu majikannya telah pergi.

flashback off....

" ohh,,,begitu ceritanya.? kata santi menganguk anggukan kepalanya pertanda ia paham akan cerita temannya.

" eh tapi ngomong ngomong suamimu seganteng apa sih...? tanya lili kepo.

Santi hanya tersenyum mendengar pertanyaan konyal temannya itu, ia membayangkan wajah suaminya yang memang termasuk kategori tampan, ia senyum senyum saat membayangkan wajah sang suami meskipun hanya wajah datar tapi itu tidak mengurangi kadar ketampanan suaminya itu.

Lili yang melihat sahabanya senyum senyum sendi langsung menggodanya.

" cie,,,, cie,,, yang lagi bayangin wajah suami suit suit.." goda Santi sambil bersiul.

" apan sih." ucap santi tersipu saat tertangkap basah oleh Lili, pipinya seketika merona merah.

" tuh tuh kenapa mukamu merah.?" tanya lili masih dengan nada menggodanya.

" udah ah gk usah dibahas." putus santi ketus mengerucutkan bibirnya.

" iya iya... jangan ngamek dong." kata lili akhirnya berhenti menggoda santi.

Taxi yang mereka tumpangi akhirnya sampai di depan kafe yang letaknya tidak jauh dari sekolah tempat santi bekerja.

" kita sudah sampai." kata santi membuka pintu mobil yang disusul oleh lili, mereka berjalan beriringan memasuki kafe untuk makan siang bersama dan melanjutkan obrolan mereka lagi.

Sesampainya didalam mereka mencari tempat tempat kosong, santi mengedarkan pandangannya dan seketika matanya tertuju dan terkunci di satu objek yang ada di tempat VIP, tempat yang terlihat cocok untuk pasangan romantis.

Jantung santi berdegup kencang, sendi sendinya lemas ,matanya memanas menimbulkan anak sungai dipelupuk matanya yang dalam satu kali kedipan saja akan terjatuh membasahi pipinya. Ia mematung ditempat rasanya tidak sanggup untuk melangkah lagi Ia meremas tangannya untuk menenangkan persaannya.

" hei kau kenapa san.?" tanya lili yang menyadari perubahan sahabatnya itu Ia mencoba mengikuti arah pandanga santi namun dengan cepat santi menghentikannya.

" tidak ada,, ayo kita duduk disana." ajak santi mecoba mengalihkan perhatian sahabatnya itu menarik tangan lili dan berjalan melewati tempat duduk dua insan yang sedang asyik dengan dunia mereka itu.

mereka yang hendak duduk dimeja yang mereka tuju tiba tiba berhenti karna lili yang tidak sengaja melihat kearah ruben dan seorang gadis.

" oh,,, yaampun dia gantenng banget...? eh,,eh,, tunggu tunggu bukankah dia pengusaha yang terkenal itu.?" tanya lili yang baru menyadari siapa lelaki yang dia lihat itu.

Santi memgikuti pandangan Lili dan dia pun terkejut siapa yang dimaksud Lili namun dengan cepat wajahnya berubah menjadi datar melihat kearah suaminya dan berkata.

" ganteng darimananya.? biasa saja kok." ketus Santi.

" yaampunn,,, santi apa matu masih bagus.?" tanya Lili mendekatkan wajahnya melihat mata Santi."

" kamu apaan sih,? mataku masih bagus." jawab Santi

" lalu kenapa kamu berkata begitu.? lihatlah dia baik baik dia iti sangat ganteng."

" terserah kau saja, dan aku tidak twrtarik sama sekali." ucap Santi memesan makan siangnya.

" ish kau ini ya.!" rajuk Lili dan kemudian ikut memesan makanannya.

Sedang mereka menunggu pesanan mereka santi dibuat gelisah memikirkan siapa yang sedang makan siang bersama suaminya.

Karna terlalu sibuk melamun ia tidak menyadari saat pelaya datang membawa pesanan mereka

" hei.! Santi kau melamun.?" tanya Lili.

" eh em tidak aku tidak melamum." ucap Santi salah tingkah.

" kau jangan bohong, jujur padaku apa yang kau pikirkan.?" desak Lili.

" tidak ada Lili,,, Udah ah aku mau makan." kata santi mamakan makananya.

mereka pun makan dalam diam dan tergesa gesa, sebenarnya hanya santi yang tergesa karna ia tidak sanggup melihat suaminya dengan wanita lain.

Sementara disisi lain ruben tidam ada hentinya melirik kearah istrinya,ia tidak menyangka kalau akan bertemu dengan santi dalan situasi seperti ini apalagi saat melihat sikap santi yang juga syok melihanya.

" apa dia cemburu.? batin ruben. Ahh,,tapi mana mungkin.? kalau dia cemburu pasti dia akan datang menghampiriku disini tapi ini tidak sama sekali.

Bersambung....

Like, koment, dan vote ya teman teman tercinta🙏😊😍*