NovelToon NovelToon
Bellaric

Bellaric

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: LidyaMin

Bella Cintia?" Gumam Eric. Dia seolah tidak asing dengan nama itu. Bahkan ketika menyebutnya namanya saja membuat hati Eric berdesir menghangat.

"Kenapa harus designer ini?" Tanya Eric.

"Karena hanya dia yang cocok untuk mode produk kita pak."

"Apalagi yang kau ketahui tentang designer ini?" Tanya Eric kembali.

"Dia adalah salah satu designer terkenal di dunia. Dia sering berpindah dari negara satu ke negara lain. Karena dia memiliki cabang butiknya hampir di setiap negara yang dia tinggali. Namanya Bell's Boutique. Tapi untuk rumah mode utama nya, dia hanya memilikinya di negara ini. Nama rumah mode itu adalah Bellaric."

Eric terkesiap kala manager produksi itu menyebutkan kata Bellaric.

"Bellaric?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LidyaMin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ku Akan Menanti

Eric sedang merapikan rambutnya di depan cermin. Setelah cukup lama mematut dirinya, dia akhirnya keluar kamar.

"Mau kemana lo de?" Edo melirik jam tangannya saat melihat Eric menuruni tangga dengan berpakaian tidak seperti biasanya.

"Eric ada janji makan malam ka. Pergi dulu ya." Pamit Eric setelah menyambar kunci mobilnya di atas bufet.

Senyuman tidak luntur dari wajahnya karena malam ini dia akan malam dengan Clara. Wanita yang seketika sudah berhasil membuat hatinya mulai melupakan Bella.

Tiba di depan unit apartemen Clara, Eric memencet bel sambil merapikan penampilannya. Clara membuka pintu dengan menampilkan senyum manisnya. Sungguh penampilan Clara malam ini sangat cantik dan elegan. Eric sampai tak berkedip menatap kecantikan Clara.

"Apa kita langsung berangkat?" Tanya Clara hingga membuat Eric sedikit tergagap.

"Ah i-iya. Kita berangkat." Eric menggandeng tangan Clara dan menuntunnya hingga masuk ke dalam mobil.

Mereka tiba di sebuah restauran mewah bintang 5 yang sudah terlebih dulu Eric reservasi. Pelayan membawa Eric dan Clara menuju meja mereka. Eric mempersilahkan Clara untuk duduk.

"Makasih sudah bersedia makan malam denganku." Ucap Eric sambil tersenyum pada Clara.

Clara membalas senyuman Eric "Aku senang bisa makan malam dengan mu." Ujar Clara.

"Benarkah?" Hati Eric sangat bahagia mendengar perkataan Clara tadi. Dan Clara mengangguk menjawab pertanyaan Eric.

"Kita makan dulu." Ajak Eric saat pelayan sudah meletakkan semua pesanan mereka di atas meja.

Usai makan malam Eric mengantar Clara pulang. Dalam perjalanan pulang banyak hal yang mereka bicarakan. Entah kenapa Eric merasakan kalau Clara berbeda dari wanita kebanyakan. Membuat dia semakin tertarik untuk lebih lagi mengenal Clara.

"Thank you for tonight." Ucap Eric sebelum membuka pintu mobilnya untuk Clara.

"You're welcome." Balas Clara dengan menyunggingkan senyum manisnya.

"Kapan-kapan akan ku hubungi lagi."

"Baiklah. Good night."

"Good night."

***

Hubungan Eric dan Clara semakin dekat. Eric ingat dengan ucapan Ardi beberapa waktu lalu, untuk tidak mengulangi hal yang sama lagi. Akhirnya 2 hari yang lalu Eric dan Clara resmi berpacaran.

"Awas kesambet lo senyum-senyum sendiri." Suara David membuat lamunan Eric buyar dan membuatnya kesal.

"Ganggu aja lo. Ada angin apa lo datang kesini?" Eric bangkit berdiri dan beralih duduk ke sofa bersama David.

"Iseng aja. Gue bosan di kantor." Ucap David santai sambil menyandarkan tubuhnya dan mengangkat kedua kakinya di atas meja.

"Lo mah enak bos. Jadi suka-suka lo mau kemana. Lah gue kalo kayak lo bakal di pitak sama kak Eno." Ujar Eric.

"Bentar lagi juga lo bakal di posisi kayak gue." Ucap David.

"Tapi gak santai kayak lo juga."

"Gue dengar lo dah jadian sama Clara. Berarti sudah move on dong."

"Gue cuma gak mau ngelakuin hal yang sama lagi kayak sebelumnya. Gue ngerasa dia yang bisa buat gue semakin semangat jalanin hidup gue."

"Terus posisi Bella di hati lo gimana?"

Pertanyaan dari David sempat membuat Eric terdiam beberapa saat. Memang tidak mudah menghilangkan jejak Bella di hidupnya bahkan juga di hatinya. Tapi mengharapkan Bella untuk kembali padanya itu sudah tidak mungkin. Selain sudah ada Clara yang menjadi kekasihnya, kabar tentang Bella pun tidak pernah dia ketahui lagi. Pernah Eric mencoba menghubunginya tapi ternyata nomor ponsel yang Bella gunakan dulu sudah tidak di gunakan lagi. Jadi apa lagi yang dia harapkan dari Bella?? Dia tidak bisa menyalahkan Bella. Wajar Bella kecewa padanya karena dia sendiri yang sudah membuat kesalahan.

"Gue harap kehadiran Clara bisa membantu gue melupakan Bella." Ucap Eric dengan mata sendu dan juga penyesalan di sana.

David menganggukkan kepalanya sambil memainkan ujung jarinya di atas sofa. "Gue hanya mau kebahagiaan lo. Jadi apapun yang buat lo bahagia, gue pasti dukung lo." Ucap David.

"Thanks bro."

"Waaaah kalian tega ya ngumpul gak kasih kabar buat kita." Daniel dan Ardi datang tiba-tiba di kantor Eric.

Membuat Eric dan David menolehkan kepala mereka ke pintu sambil mencibir.

"Gak usah lebay lo. Semalam gue whatsapp kenapa lo gak bales." David mendengus kesal pada Daniel.

"Sorry bro gue udah bobo semalam." Balas Daniel sambil nyengir.

"Gaya lo bobo. Jangan-jangan lo di boboin semalam. Sama siapa Dan?" Ardi cekikan mengejek Daniel.

"Sorry ye..gue gak minat sama cewek-cewek di luaran sana. Punya gue cuma buat Rara seorang."

"Alaaahh..Rara nya aja lo gak tau dia dimana sekarang."

"Ku akan menanti meski harus penantian panjang..ku akan setia menunggu mu..ku tahu kau hanya untukku." Daniel menyanyikan lagu dengan ekspresi yang membuat ketiga sahabatnya berpura-pura ingin muntah.

"Kamar mandi lo mana?' Tanya Ardi pada Eric.

"Sana. Napa lo?"

"Gue mau muntah denger suara orang kayak kejepit kulkas."

Daniel mendengus kesal karena di tertawakan oleh ketiga sahabatnya.

"Sebenarnya lo bertiga janjian ke kantor gue mau ngapain?" Tanya Eric pada ketiga sahabatnya yang tanpa sepengetahuannya tiba-tiba saja sudah berkumpul di ruangannya.

"Kita bertiga gabut. Jadi biar gabutnya kompak, kita ngumpul disini. Supaya kegabutan kita terobati."

"Lo kata kantor gue rumah sakit tempat berobat."

"Sekalian cuci mata. Sekretaris lo cantik juga."

Eric menjitak kepala Ardi karena kebiasaan mata yang tidak bisa lihat wanita cantik.

"Lihat yang bening aja mata lo cling." Ujar David.

"Ya iyalah. Itu kan vitamin A bikin mata kita semakin segar dan sehat." Ucap Ardi sambil terkekeh.

"Bukan cuma mata lo yang sehat dan segar tapi 'adik' lo noh." Ujar Daniel sambil menunjuk bagian bawah Ardi. Membuat mereka berempat tertawa terbahak.

***

Bella baru saja menyelesaikan kuliahnya dan bersiap-siap untuk pulang. Tapi salah satu temannya mengajak Bella untuk makan malam di luar. Bella pun menyetujui ajakan temannya karena dia juga sudah merasa lapar.

"Bagaimana kabar keluarga kamu di Indonesia?"

"Puji Tuhan mamah ku selalu sehat disana." Jawab Bella sambil menyesap minumannya.

"Apa kamu tidak berencana untuk pulang ke Indonesia liburan nanti?"

"Aku masih belum tahu. Tapi akan ku pikirkan." Balas Bella sambil tersenyum.

"Apa kamu tidak ingin bertemu dengannya lagi?"

Bella terdiam sesaat saat temannya Adelyn menanyakan hal itu. Adelyn merupakan satu-satunya teman yang dekat dengan Bella di kampus. Mereka sering membicarakan tentang kehidupan mereka masing-masing. Sehingga tidak heran jika Adelyn mengetahui tentang masa lalu Bella bersama Eric.

"Aku ingin. Tapi–." Tatapan Bella berubah sendu seketika.

Semalam Bella membuka laman Instagram Eric. Untuk pertama kalinya Eric memposting fotonya bersama seorang wanita, yang membuat hati Bella sesak. Wanita itu sangat cantik di bandingkan dengan dirinya. Melihat caption di foto tersebut membuat hati Bella yakin bahwa Eric sudah melupakan dirinya.

"Sudah tidak mungkin lagi." Lanjut Bella.

"Why (kenapa) ?"

"He already has a girlfirend now (dia sudah punya pacar sekarang)."

"Damn!" Umpat Adelyn karena merasa kasihan dengan Bella. Dia menyalurkan ketenangan pada Bella dengan mengusap lembut bahunya.

"I know you can get through this all. You will find someone who loves you sincerely and loves who you are (aku tahu kamu pasti bisa melewati ini semua. kamu akan menemukan seseorang yang tulus mencintaimu apa adanya dirimu)."

"Thank you Al."

1
Ta..h
kocak juga nih temen temennya dev 😅😅
Ta..h
nah pertanyaan bella itu gong nya erik.
Ta..h
so sweet 🥰🥰 banget banget sih.
Ta..h
ko gemess ya 😅😅
Ta..h
udah dandan abis abisan senyum senyum g jelas malah gagal ketemu ya ric 😅😅.
Ta..h
berarti eric sebetulnya udah jatuh cinta sama bella.
Asri Indah Nur 'Aini
berarti secara ga langsung semua masalah datengnya dari Ardi, mulai dari yang terjadi antara Daniel sama Rara maupun yang terjadi antara Clara dan Eric. tapi bagus deh Eric bisa bersatu sama Bella, daripada sama Clara munafik
Magda lena
Luar biasa
Gaulisia
baca yang kedua kalinya💃💃
Deistya Nur
keren, semangat terus thor 👍💪
Farida Deka
Luar biasa
Tiwik Firdaus
masih gagal aja erik kamu belum berhasil membobol gawang dan mencetaknya
Alejandra
Kalau dicerita Daniel seolah" Erick sangat mencintai Clara dan melupakan Bella begitu saja ...
Ester Abidano
great novel
Ester Abidano
great story
Arni Khayanti
Cakeepp mmng itu yg harus dilakukan blokir Daniel, David apalg Clara n Ardi itu juga akan saya lakukan.
Arni Khayanti
Daniel, David n ardi sahabat yg harus ditinggalkan itu kalau saya
Arni Khayanti
jgn percaya sahabat baik laki or perempuan 😂
Arni Khayanti
ditikung sahabat
Mita Karolina
Cerita jane dan David di sebelah mana thor?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!