NovelToon NovelToon
AKU HANYA ISTRI WASIAT

AKU HANYA ISTRI WASIAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Menikah Karena Anak / Ibu Mertua Kejam / Naik ranjang/turun ranjang
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Hare Ra

Aluna ditinggal mati suaminya dalam sebuah kecelakaan. Meninggalkan dia dengan bayi yang masih berada dalam kandungan. Dunianya hancur, di dunia ini dia hanya sebatang kara.
Demi menjaga warisan sang suami, ibu mertuanya memaksa adik iparnya, Adam, menikahi Aluna, padahal Adam memiliki kekasih yang bernama Laras.
Akankah Aluna dan Adam bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hare Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

“Adam! Kau gila!” suasana ruang keluarga terasa semakin panas, meskipun diluar sedang hujan.

Hari ini, Adam jujur kepada kedua orang tuanya tentang rencananya untuk menikahi Laras. Dan tentu saja Ratna marah besar, yang dia pikirkan bukan tentang perasaan Aluna, tapi ketakutan jika Aluna akan menuntut.

Kini, Aluna memiliki alasan untuk menuntut, bahkan kini bukan hanya harta milik Arman, termasuk harta milik Adam pun bisa dituntut oleh Aluna. Ratna kini merasa cocok sekali peribahasa karena nila setitik rusak susu sebelanga. Dia takut Aluna menuntut harta warisan Arman, kini justru akan lebih besar masalahnya.

“Sejak awal, aku memang sudah menjalin hubungan dengan Laras, Ma,” jawab Adam.

“Kamu sudah menikah, harusnya kamu putuskan dia!” bentak Ratna.

“Aku mencintainya.”

Sementara itu, Dimas duduk diam, menunduk dan berkali-kali menghela nafas berat. Dia tidak pernah berpikir kalau semuanya akan menjadi rumit seperti ini. Tidak pernah terbayangkan kalau ternyata Adam memiliki kekasih.

“Kenapa kamu tidak bilang sejak awal sebelum menikahi Aluna?” tanya Dimas.

“Aku tidak diberi kesempatan oleh Mama untuk bicara,” jawab Adam.

Iya, waktu itu Adam sempat ingin jujur, tapi Ratna dan Dimas tidak mau mendengar alasan apapun lagi. Yang penting bagi mereka ada yang bertanggung jawab kepada Aluna dan Kiya, tepatnya adalah ada yang menjaga harta Arman.

“Terus sekarang, bagaimana dengan Aluna?” tanya Dimas.

Aluna yang sejak tadi hanya diam menunduk memeluk Kiya mendongak. “Mas Adam tidak mau menceraikanku, Pa.”

“Memang tidak boleh bercerai!” sahut Ratna.

“Kamu mengizinkan Adam menikah lagi?” tanya Dimas.

“Semuanya aku serahkan pada Mas Adam. Karena sejak awal, akulah orang ketiga diantara mereka. Sebagai istri, aku menurut dengan keinginan Mas Adam,” jawab Aluna.

Aluna terlihat tegar, tapi sebenarnya dia hanya sedang mempersiapkan hatinya. Meskipun sebenarnya tidak ada yang perlu dipersiapkan, karena selama ini dia sudah terbiasa berbagi. Rasanya, tidak akan ada yang berubah. Mungkin, frekuensi Adam bertemu dengan Laras lah yang akan lebih sering. Artinya, dia dan Kiya akan semakin sering ditinggalkan.

“Mas Arman menitipkan Aluna dan Kiya kepadaku. Aku tidak akan menceraikan Aluna sampai kapanpun,” jawab Adam.

“Terus, apa yang akan kamu putuskan atas desakan Laras?”

“Aku juga akan menikahinya, tapi untuk sementara hanya akan menikah siri, entah sampai kapan,” jawab Adam.

“Jangan bawa dia kesini, membuat malu saja punya dua istri!” kesal Ratna.

“Mama dan Papa yang ke kota?” tanya Adam.

“Tidak! Kamu selesaikan sendiri,” jawab Dimas dengan tegas.

Dimas menatap Aluna yang kini kembali tertunduk, dia merasa kasihan melihat menantunya itu. dalam setahun ini begitu besar guncangan dalam hidupnya. Dia ditinggalkan Arman untuk selama-lamanya, padahal Dimas bisa melihat kalau Aluna dan Arman saling mencintai, cinta mereka begitu besar.

Dan, belum setahun pernikahannya dengan Adam, dia harus dimadu.

“Kalau ada apa-apa di kemudian hari, jangan melibatkan Papa dan Mama, Dam. Kamu sudah memutuskan untuk menjalani hidup seperti ini. Seharusnya kamu bisa tegas, lepaskan salah satu diantara mereka. Tapi, kalau ini keputusanmu Papa tidak bisa berbuat apa-apa. Apalagi Aluna dan Laras juga sama-sama menerima,” sambung Dimas.

Tidak ada lagi pembicaraan itu, sampai Aluna dan Adam berpamitan untuk kembali ke rumah mereka.

Tidak ada yang berubah dengan Aluna, dia tetap menjalani kewajibannya sebagai istri dan ibu. Tidak ada keluhan dan tidak ada kesedihan yang dia tunjukkan di depan Adam.

“Kapan Mas Adam akan menikahi Laras?” tanya Aluna saat keduanya sedang makan malam.

Ini sudah jumat malam, dan Adam masih berada di rumah mereka. Padahal, seharusnya besok adalah hari pernikahannya dengan Laras.

“Besok sore,” jawab Adam.

“Tapi, Mas Adam masih disini?” Aluna menatap Adam heran, suaminya itu bahkan tampak tidak semangat. Bukankah seharusnya dia bersemangat karena akhirnya bisa menikahi kekasihnya.

“Besok pagi saja.”

Aluna tidak lagi mengeluarkan suaranya, dia menghabiskan makannya dalam diam. Sementara adam tampak menatap Aluna begitu dalam, seolah dia sedang mencari sesuatu disana.

“Kamu tidak marah, Aluna?” tanya Adam akhirnya.

“Marah kenapa?”

“Aku akan menikahi Laras. Kamu dimadu, Aluna. Setelah hari ini, kamu akan berbagi suami. Aku akan lebih sering tidak di rumah. Apakah tidak marah?”

Dalam pertanyaan Adam, seolah ada sesuatu jawaban yang ingin dia dengarkan dari Aluna. Bukan hanya diam tanpa ekspresi seperti itu.

Aluna mendongak, lalu tersenyum. Senyum yang begitu manis dan cantik, lesung pipitnya menambah manisnya Aluna.

“Aku tahu, Mas. Tapi, aku bisa apa? Aku sadar, aku hanyalah istri wasiat dari Mas Arman. Aku tidak berhak untuk melarangmu, dan juga sejak awal aku tahu posisiku. Apa yang harus aku takutkan? Berbagi suami? Aku sudah terbiasa, Mas. Bukankah selama ini, memang begitu?”

Deg!

Jawaban Aluna menyentuh hati Adam yang paling dalam. Dan dia merasa kecewa dengan jawaban itu. Hati kecilnya, berharap kalau Aluna memohon untuk menghentikan pernikahan itu. Tapi, jawaban yang Adam dengar justru lebih menyakitkan daripada diamnya Aluna.

“Maaf,” ucap Adam akhirnya.

“Kamu tidak perlu meminta maaf, Mas. Kamu tidak salah, hanya takdir kita lah yang salah. Dan ada satu hal yang ingin aku katakan sama kamu, Mas,” jawab Aluna.

Adam kembali mendongak, Aluna begitu tenang mendorong piring di hadapannya. “Saat ini, aku bertahan. Tapi, aku tidak tahu sampai kapan, Mas. Kalau sudah waktunya aku pergi, aku mohon kamu jangan menghalangiku, Mas.”

Adam ternganga. “Aluna…”

“Mas, aku bukan marah atau bukan ingin menghentikan pernikahanmu dengan Laras. Kamu menikah atau tidak dengan Laras semuanya harus tetap seperti ini. Aku dan Kiya tidak mungkin selamanya menjadi beban bagimu. Cepat atau lambat, kami akan tetap pergi,” potong Aluna.

Setelah mengatakan itu, Aluna membawa piring kotor ke wastafel. Dadanya bergemuruh, dia tidak ingin terlihat lemah di depan Adam. Kini, dia hanya sedang mempersiapkan diri. Sedangkan Adam, dia hanya terdiam tidak bisa berkata-kata, hatinya merasa hampa. Bukankah seharusnya dia senang mendengarnya? Tapi, nyatanya tidak.

Tengah malam…

Aluna merasakan sebuah tangan kekar memeluknya dengan erat. Kemudian, nafas mereka begitu dekat. Adam mendatanginya, padahal besok adalah pernikahannya dengan wanita lain. Aluna tidak menolak, dia tetap melakukan kewajibannya sebagai seorang istri, dia akan melayani kapanpun Adam datang.

“Maafkan aku, Aluna,” bisik Adam dengan tubuh yang terbaring di sebelah Aluna, ketika dia baru saja selesai memberikan nafkah batin untuk sang istri.

Aluna tidak menjawab, dia hanya diam. Memejamkan matanya berpura-pura tidur.

Adam memeluk Aluna erat, dan dalam diam air matanya jatuh. “Aku bahkan tidak tahu, apakah ini yang terbaik atau justru keputusan yang salah. Tapi, aku mohon jangan pernah pergi, Aluna.”

1
Iin Wahyuni
pusing aku kok lemah banget pemeran utamanya,tolong Thor bt pemeran utamanya aluna lebih tegas lagi SM suami dan keluarga nya jgn kyk gini Thor JD nggk berdebar bacanya,JD gregetan sorry Thor sblmnya menurut aku sih heee
Hare Ra: siap kak. terima kasih sudah mampir, setelah ini dia akan bangkit kak.
total 1 replies
Haris Saputra
Baper mode on. 😭💔
Hare Ra: Terima kasih kak sudah mampir..
total 1 replies
Alucard
Kagum banget! 😍
Hare Ra: Hai kak, terima kasih sudah mampir..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!