NovelToon NovelToon
Anak Pembawa Berkat

Anak Pembawa Berkat

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita / Cintapertama
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rachel Imelda

Gracia Natahania seorang gadis cantik berusia 17 tahun memiliki tinggi badan 160cm, berkulit putih, berambut hitam lurus sepinggang. Lahir dalam keluarga sederhana di sebuah desa yang asri jauh dari keramaian kota. Bertekad untuk bisa membahagiakan kedua orang tua dan kedua orang adiknya. Karena itu segala daya upaya ia lakukan untuk bisa mewujudkan mimpinya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rachel Imelda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ini...Tokyo Indah Sekali

​Rara menyeruput kopinya. "Itu tantanganmu berikutnya. Tapi jangan khawatir, kamu akan cepat terbiasa. Sekarang coba kamu pejamkan mata sebentar. Membayangkan kamu sudah di sana memegang kartu mahasiswa barumu dan mengucapkan Ohayou Gozaimazu pada teman-teman sekelasmu ".

Cia menutup matanya, wajahnya perlahan dipenuhi senyum. Rara membiarkannya menikmati momen itu, lalu berbalik dan mulai mengetik di laptopnya.

Beberapa menit kemudian, lampu kabin meredup dan terdengar pengumuman dari kokpit

"Attention passengers, we will shortly be preparing for our descent info Narita International Airport. Please ensure your seatbelts area fastened and all electronic devices are set to flight mode".

Cia tersentak kaget dan buru-buru mengencangkan sabuk pengamannya. Ia kembali menatap Rara, yang sudah memasukkan laptopnya ke tas. Cia sangat bersemangat seperti anak kecil.

"Mbak Rara, kita sudah hampir sampai." kata Cia exaited.

Rara mengedipkan dan berkata "Ya. Saatnya gadis desa kecil itu menjadi mahasiswa barumu di Tokyo. Ayo Cia, tunjukkan pada dunia apa yang bisa di lakukan oleh anak Indonesia."

Pesawat mulai bergetar saat memasuki lapisan udara yang lebih rendah. Cia mencengkeram lengan kursinya, matanya terpaku pada jendela. Di bawah sana ia melihat hamparan lampu kota yang tak berujung, berkedip seperti jutaan kunang-kunang raksasa. Kontras sekali dengan lampu di desanya.

Napasnya tertahan, "Ya ampun Mbak Rara, Itu...Tokyo?" tanya Cia.

Rara mengangguk sambil tersenyum. " Itu dia, Cia. Selamat datang di kota tersebut di dunia. Pegangan yang erat, sebentar lagi rodanya menyentuh tanah" kata Rara.

Beberapa detik kemudian Pesawat miring sedikit, dan kemudian terjadi sentakan keras diikuti suara decitan roda.

 Cia menutup matanya sesaat, kemudian membukanya lagi. Perasaan campur aduk, antara mual dan takjub membanjirinya.

Kemudian terdengar suara Pramugari "Ladies and Gentlemen, Welcome to Tokyo Narita International Airport. The lokal time is 18.00. Tepuk tangan terdengar di dalam kabin.

Cia tersenyum lebar, ia berhasil. Sedangkan Rara mengeluarkan ponselnya dan melihat notifikasi. Setelah itu mereka pun satu persatu keluar dari dalam kabin Pesawat.

Saat mereka berdua berjalan menuju pintu keluar kabin Rara berpesan padanya Cia.

 "Dengarkan saya baik-baik. Setelah ini kamu ikuti saja petunjuk "Immigration" dan Baggage Claim". Kalo ada masalah di imigrasi, bilang saja kamu pelajar penerima beasiswa, tunjukkan surat dari universitasmu. Jangan Panik."

"Oke Mbak. Makasih untuk infonya" kata Cia.

Cia berjalan menuju Jet bridge yang ramai, melihat papan petunjuk dengan huruf kanji yang membingungkan.

"Saya sudah foto copy semua dokumen penting. Saya pasti bisa" kata Cia lagi.

Mereka sampai di area imigrasi yang luas. Bau udara Jepang yang berbeda, campuran mesin dan cairan kebersihan yang tajam, menyengat hidung Cia.

Sedangkan Rara berhenti di persimpangan jalan menuju antrean imigrasi. "Nah Cia sampai di sini saja kita bersama. Saatnya kita berpisah. Saya harus ke bagian imigrasi khusus pekerjaan." kata Rara.

Wajah Cia berubah sedih. "Mbak Rara...sekali lagi terima kasih banyak. Untuk teh, untuk tipsnya dan untuk....menenangkan saya" kata Cia.

Rara menepuk bahu Cia dengan lembut. "Tidak perlu berterima kasih. Kamu pasti bisa melakukannya dengan baik, Cia. Ingat kamu adalah kebanggaan desamu. Telpon orang tuamu sesegera mungkin. Dan selamat menempuh hidup baru. Ganbatte!" kata Rara.

Cia mengangguk mantap, air mata sedikit menggenang karena haru. "Ganbatte nee! Saya akan berusaha" Janji Cia.

Cia melihat Rara berjalan menuju antrean lain, lalu menarik napas dalam-dalam. Ia meluruskan punggungnya, memegang erat tali ranselnya.

Ia melihat sekeling: Keramaian, pengumuman dalam bahasa asing, dan lampu-lampu bandara yang berkilauan.

Ini adalah Narita. Ia Sendirian, tetapi hatinya penuh tekad. Ia melangkah menuju papan petunjuk "FOREIGN PASSPORTS".

Cia berdiri di antrean imigrasi. Semua orang di depannya bergerak cepat dan teratur. Jantungnya kembali berdebar, Ia meremas map plastik berisi dokumen beasiswa.

Seorang Pria muda berpakaian rapi, wajahnya datar. Ia berbicara dalam bahasa Jepang formal "Tsugi No kata douzo (silahkan yang berikutnya). Cia maju menyerahkan paspor dan formulir kedatangan. Ia mencoba tersenyum tetapi bibirnya kaku.

Petugas itu melihat Paspor Cia, lalu berbicara dalam bahasa inggris formal "Pupose of entry?" Cia Gugup dan berusaha menjawab pertanyaan petugas imigrasi itu.

"Stu...student full scholarship. Waspada University." Lalu ia langsung menyodorkan surat penerimaan universitas dan beasiswa.

Petugas itu mengambil surat-surat itu membaca sekilas lalu beralih ke layar komputernya. Cia merasakan keheningan yang lama, yang terasa seperti satu jam bagi Cia.

Kemudian petugas imigrasi mengangguk, nada suaranya melembut sedikit, lalu berbicara dalam bahasa Jepang.

 "Dewa, kono Zairyu kādo o omochi kudasai (Baik, ini kartu tinggaL anda). Ia mengembalikan paspor Cia yang kini sudah ditempeli stempel kedatangan dan diselipkan kartu ijin tinggal.

Cia membungkuk cepat, meniru apa yang dilihatnya "Arigatou gozaimasu!" kata Cia. Setelah urusannya selesai ia memandang berkeliling "Aku di disini, Ayah, Ibu...aku akan membuat kalian bangga" batin Cia.

Kemudian Cia bergerak menuju area pengambilan bagasi. Tas satu-satunya. Tas usang berwarna coklat yang sudah menemaninya sejak Sekolah Dasar, sudah menunggu di ban berjalan, sangat berbeda dengan taa-tas mewah milik penumpang lain.

Ia menarik tasnya kemudian melangkah menuju gerbang keluar. Begitu melewati pintu otomatis, ia disambut oleh hiruk pikuk ruang kedatangan.

Ratusan orang, suara pengumuman dan papan petunjuk berbahasa asing. Cia mencari-cari, ia telah diinstruksikan untuk mencari seseorang yang memegang papan nama.

Setelah beberapa saat matanya menangkap sesuatu. Berdiri di dekat pilar seorang wanita muda jepang, KANA, sekitar 20 tahunan. Memegang papan kecil bertuliskan "Universitas Waseda-Gracia Nathania".

Cia merasa air matanya benar-benar akan tumpah. Ia Bergegas mendekat, menenteng tas coklat usangnya. Napasnya tersengal-sengal, mencoba bahasa Jepang yang paling ia hafal.

"A-Ano Cia Desu (permisi...saya Cia).

Kana tersenyum lebar dan lega, ia membungkuk dan berkata.

" A! Cia-san desu ne! Yokoso Nihon e! Watashi wa Kana desu. Waseda no senpai desu". Kana menjelaskan bahwa ia adalah senior Cia dari Waseda.

Cia yang otaknya sudah terlalu lelah untuk memproses percakapan Bahasa Jepang yang cepat itu, hanya mengangguk tapi merasa sangat aman.

Akhirnya Kana berpindah ke bahasa inggris yang lebih lambat, menyadari kelelahan Cia

"Welcome to Japan Cia-san! Are you tired? Lets go to the dorm now. The train is fast" Ia mengangguk pada Kana, membiarkan Kana mengambil alih rasa capenya. Gadis desa itu telah mendarat.

Setelah melewati keramaian lobi kedatangan, Cia menyerahkan semua urusan sepenuhnya pada Kana. Gadis senior dari Waseda itu bergerak dengan efisiensi memimpin Cia melewati labirin papan petunjuk hingga mereka tiba di stasiun kereta api bawah tanah yang berada di kompleks bandara.

"Kita akan naik Narita express" jelas Kana berbicara dalam bahasa Inggris yang diucapkan perlahan dan jelas, seolah sedang mengajar.

"Kereta ini cepat dan langsung menuju kota. Jadi kamu jangan khawatir, kamu bisa tidur sebentar" Kata Kana lagi.

Cia mendengarkan dengan baik, tapi Cia tidak berniat untuk tidur. Dia tidak mau melewati pemandangan indah di hadapannya ini. Stasiun ini menurut Cia adalah suatu keajaiban. Garis-garis kuning di lantai yang ditaati semua orang. Keheningan yang luar biasa di tengah ratusan penumpang. Ketika kereta datang, ia terkejut melihat betapa bersih dan teraturnya gerbong kereta itu. Jauh berbeda dengan bis antar kota yang biasa ia tumpangi dari desanya.

Mereka duduk berhadapan. Kana menyimpan tas usang Cia di Rak Bagasi atas dengan mudah, lalu kembali duduk sambil mengeluarkan sebuah botol air. "Minumlah ini Cia-san, kamu pasti haus." kata Kana sambil tersenyum. Cia menerimanya dengan kedua tangan dan membungkuk sedikit "Arigatou Gozaimasu" kata Cia.

Saat kereta mulai meluncur dengan mulus, Cia menempelkan dahinya ke jendela. Kegelapan telah menelan ladang-ladang di Narita, tetapi semakin jauh mereka melaju, semakin padat cahaya yang muncul. Pohon-pohon neon, menara-menara kaca yang menjulang dan jaring-jaring jalan layang yang rumit.

"Sangat luar biasa sekali kota ini" batin Cia. Dia teringat ketika Rara menyuruhnya membayangkan ini. Bayangannya terasa sederhana dibanding kenyataan di depannya saat ini. Di desanya kegelapan malam adalah kawan yang sunyi, sedangkan disini, malam adalah kanvas bagi jutaan lampu yang menyala.

"Apakah ini terlalu...berbeda?" tanya Kana dengan nada lembut ketika melihat Cia yang menatap semuanya dengan begitu takjub.

Cia menggeleng "Ini....Tokyo...indah sekali Kana-san" jawab Cia tanpa mengihkan pandangannya dari pemandangan diluar kereta.

"Ya Tokyo" Kana tertawa kecil. "Sangat sibuk tapi kamu akan menyukainya. Asrama kita sangat nyaman dan dekat dengan kampus. Kamu akan bisa beristirahat nyenyak malam ini" kata Kana lagi.

Bersambung...

1
Afifah Aliana
lanjutkan semangat tor
Professor Ochanomizu
Asik banget!
Rachel Imelda: Makasih....
total 1 replies
Rachel Imelda
Makasih loh🙏. Sabar ya...
AteneaRU.
Gua setia nungguin update lo, thor! jangan bikin gua kecewa 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!