NovelToon NovelToon
Embun Di Balik Kain Sutra

Embun Di Balik Kain Sutra

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Cinta Terlarang / Romansa pedesaan
Popularitas:563
Nilai: 5
Nama Author: S. N. Aida

Di Desa Awan Jingga—desa terpencil yang menyimpan legenda tentang “Pengikat Takdir”—tinggal seorang gadis penenun bernama Mei Lan. Ia dikenal lembut, tapi menyimpan luka masa lalu dan tekanan adat untuk segera menikah.

Suatu hari, desa kedatangan pria asing bernama Rho Jian, mantan pengawal istana yang melarikan diri dari kehidupan lamanya. Jian tinggal di rumah bekas gudang padi di dekat hutan bambu—tempat orang-orang jarang berani mendekat.

Sejak pertemuan pertama yang tidak disengaja di sungai berembun, Mei Lan dan Jian terhubung oleh rasa sunyi yang sama.
Namun kedekatan mereka dianggap tabu—terlebih karena Jian menyimpan rahasia gelap: ia membawa tanda “Pengkhianat Istana”.

Hubungan mereka berkembang dari saling menjaga… hingga saling mendambakan.
Tetapi ketika desa diguncang serangkaian kejadian misterius, masa lalu Jian kembali menghantui, dan Mei Lan harus memilih: mengikuti adat atau mengikuti hatinya yang berdegup untuk pria terlarang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. N. Aida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 — Janji yang Terucap di Dalam Gelap

​Malam itu sunyi. Dinginnya hutan bambu menyelinap melalui celah-celah gubuk, tetapi di dalamnya, ada kehangatan yang tak tertandingi.

​Jian telah menghabiskan sore hari dengan tidur yang nyenyak. Demamnya telah hilang sepenuhnya, dan meskipun tubuhnya masih lemah, ia merasakan kekuatan baru yang mengalir dalam nadinya—kekuatan yang bersumber dari kehadiran Mei Lan.

​Ia terbangun saat bulan purnama bersinar terang, menerangi gubuk kecil mereka. Ia menemukan Mei Lan duduk di dekatnya, menjahit sulaman kecil dengan benang sutra merah tua—benang yang ia gunakan untuk mengikat pergelangan tangannya di depan Balai Desa.

​Mei Lan mendengar gerakan Jian dan segera menoleh. Wajahnya berseri-seri, kelelahan hari-hari sebelumnya tergantikan oleh ketenangan.

​“Kau sudah bangun,” bisik Mei Lan, meletakkan pekerjaan tangannya ke samping. “Apakah kau merasa lebih baik?”

​“Jauh lebih baik,” jawab Jian, suaranya kini kembali pada nada rendah dan resonan khasnya. “Kau tidak tidur lagi. Sejak aku sadar, kau terus menjahit.”

​Mei Lan tersenyum kecil. “Aku harus menjahit, Jenderal. Benang takdir kita tidak bisa dibiarkan terurai. Aku sedang menjahit jimat kecil untuk kita berdua. Untuk perlindungan.”

​Jian bangkit perlahan, bersandar di dinding batu. Ia menarik Mei Lan mendekat, memaksanya untuk duduk di sampingnya. Ia memeluk Mei Lan erat-erat, membenamkan wajahnya di rambut Mei Lan yang beraroma manis.

​“Aku harus berterima kasih,” bisik Jian. “Kau telah menarikku keluar dari neraka. Bukan hanya demam, tetapi juga rasa bersalah.”

​Mei Lan memeluknya balik. “Kita adalah tim, Jian. Ingat? Kau menanggung beban negara. Aku akan menanggung beban hatimu.”

​Pengakuan yang Tak Terucap

​Mereka duduk dalam keheningan yang panjang, mendengarkan angin yang mendesir melalui rumpun bambu. Dalam keheningan itu, mereka merasakan hubungan yang melampaui kata-kata.

​Jian mengangkat tangannya, membelai garis rahang Mei Lan yang tegas. Ia tahu, gadis ini, yang telah menyerahkan dirinya untuknya, tidak bisa ia biarkan pergi.

​“Dengar, Gadis Manis,” kata Jian, suaranya serak. “Aku telah menjadi pria yang dicap, diburu, dan ditinggalkan oleh orang-orangku sendiri. Aku tidak punya apa-apa selain gulungan ini dan kehormatan yang kucoba pertahankan. Aku tidak punya rumah, tidak punya nama, tidak punya masa depan yang aman untuk ditawarkan padamu.”

​Ia menarik napas dalam-dalam, mengumpulkan keberanian yang lebih besar daripada yang ia butuhkan untuk menghadapi seribu prajurit.

​“Tapi… sejak kau memilihku, sejak kau membakar gudang padi dan memelukku saat demam, aku menyadari satu hal. Aku tidak bisa hidup tanpamu. Perjuangan ini, gulungan ini, semua bahaya ini—semuanya terasa sepadan, asalkan kau ada di sisiku.”

​“Aku tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Mungkin kita akan tertangkap. Mungkin kita akan berhasil melarikan diri ke perbatasan. Tapi aku ingin kau tahu, meskipun kita tidak bisa memiliki upacara pernikahan, dan meskipun aku tidak bisa memberimu cincin giok yang mahal… di mataku, di hatiku, kau adalah istriku. Kau adalah pasangan hidupku. Dan aku akan mempertaruhkan gulungan ini, bahkan nyawa Kaisar, demi keselamatanmu.”

​Mei Lan mencondongkan tubuhnya, mencium bibir Jian dengan ciuman yang lembut, bukan karena gairah, tetapi karena kesungguhan hati. Itu adalah janji suci mereka.

​“Saya tahu, Jenderal,” bisik Mei Lan, air mata kebahagiaan membasahi pipinya. “Saya tidak peduli dengan cincin giok atau upacara di Balai Desa. Saya sudah menjadi milik Anda sejak saya mencuci luka Anda di tepi sungai. Anda adalah kehormatan saya. Saya tidak ingin hidup tanpa Anda. Kesetiaan saya adalah milik Anda, sepenuhnya.”

​Mei Lan menyentuh cap yang dicabut di pergelangan tangan Jian, tempat Bayangan Singa pernah dicap. “Bagi saya, bekas luka ini adalah mahar Anda. Ini adalah tanda bahwa Anda adalah pria terhormat yang tidak bisa dibeli atau dihancurkan. Kami akan melawan, Jian. Kami akan membuat masa depan kami sendiri.”

​Janji yang Mengikat

​Jian mencium kening Mei Lan. Ciuman itu adalah segel janji mereka. Bukan janji yang terucap di hadapan tetua atau pendeta, tetapi janji yang terukir di dalam kegelapan, di tengah bahaya, di atas luka. Itu adalah janji yang paling kuat.

​Mereka berpelukan. Rasa takut yang dulu memisahkan mereka kini lenyap, digantikan oleh kesatuan yang utuh.

​“Bagaimana dengan gulungan itu?” tanya Mei Lan, suaranya kembali ke kepraktisan. “Apakah kita harus meninggalkannya?”

​Jian menggeleng. “Gulungan itu adalah satu-satunya kesempatan kita untuk membersihkan namaku, dan yang lebih penting, untuk mengungkap pengkhianatan Putra Mahkota. Jika kita melarikan diri ke perbatasan tanpa gulungan ini, kita akan menjadi buronan selamanya. Kita harus membawanya, tetapi kita harus berhati-hati.”

​Jian meraba lapisan pakaiannya, merasakan kain sutra tempat gulungan itu tersembunyi.

​“Kita harus keluar dari desa secepatnya. Begitu aku pulih sedikit lagi, kita akan menuju satu-satunya tempat yang mungkin aman untuk sementara: Kuil Langit di puncak Pegunungan Naga Putih. Dari sana, kita bisa mengirim utusan tepercaya ke Ibukota.”

​Mei Lan mengangguk. “Baik. Aku akan menyiapkan perbekalan dan obat-obatan yang cukup. Tapi kita tidak bisa pergi tanpa bantuan Nona Yuhe. Dia telah mempertaruhkan segalanya untuk kita. Aku harus tahu apa yang terjadi di desa. Aku harus menemuinya.”

​“Tidak,” kata Jian tegas. “Terlalu berbahaya. Desa itu penuh dengan prajurit Istana. Kau adalah umpan yang terlalu berharga bagi mereka.”

​“Mereka tidak akan menyentuhku jika aku berada di pasar,” bantah Mei Lan. “Aku hanya seorang penenun yang membeli obat untuk Ibuku yang sakit. Mereka tidak akan tahu gubuk ini. Aku harus pergi, Jian. Kita butuh informasi dan obat-obatan. Nona Yuhe adalah satu-satunya yang bisa kita percayai.”

​Jian menatap mata Mei Lan. Ia melihat tekad yang tidak bisa ia patahkan. Ia menyadari, mencoba menahan Mei Lan sama saja dengan menahan sungai yang mengalir deras.

​“Baiklah,” kata Jian, menghela napas pasrah. “Tapi aku akan mengawasimu. Aku akan mengikutimu. Kau tidak akan pergi ke desa sendirian.”

​Mei Lan tersenyum penuh kemenangan. “Janji kita: tidak ada keputusan tanpa satu sama lain.”

​“Janji,” bisik Jian, mencium keningnya lagi.

​Malam itu, mereka berpelukan di gubuk batu. Tidak ada lagi keintiman fisik yang membara, tetapi ada kedekatan yang jauh lebih dalam. Mereka adalah pasangan, dan mereka akan menghadapi badai yang akan datang bersama-sama. Kehangatan tubuh mereka yang menyatu adalah benteng pertahanan terakhir mereka melawan dunia yang kejam.

1
Rustina Mulyawati
Bagus ceritanya... 👍 Saling suport yuk!
marmota_FEBB
Ga tahan nih, thor. Endingnya bikin kecut ati 😭.
Kyoya Hibari
Endingnya puas. 🎉
Curtis
Makin ngerti hidup. 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!