Sofia Ariadne seorang wanita cantik, mandiri dan kuat, terjebak dalam permainan taruhan yang dibuat oleh Alessandro Calvin Del Piero, seorang mafia playboy, tampan dan berkuasa.
Ketika Sofia mengetahui dirinya hamil benih dari Alessandro, dia harus menghadapi ancaman dari musuh Alessandro yang ingin menggunakan bayi itu sebagai alat untuk menghancurkan Alessandro.
Namun, Sofia yang tidak ingin terlibat lagi dengan Alessandro memilih untuk melarikan diri sejauh mungkin. Meskipun harus menjalani susahnya hidup dengan kehamilan tanpa adanya pasangan.
Bagaimana kelanjutan kisah percintaan antara Sofia dan Alessandro yang penuh dengan intrik serta konflik etika. Yuk, kepoin terus ceritanya hanya di Noveltoon. Update setiap hari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memberitahu Alessandro
"Ouhhh... Ahh... " Suara erangan dan desahan saling bersahutan di dalam sebuah kamar. Hyper sex, mungkin itulah sebutannya bagi sseorang yang mempunyai hasrat tinggi berhubungan seksual.
Hiperseks, atau hiperseksualitas, adalah kondisi medis di mana seseorang memiliki dorongan seksual yang berlebihan dan sulit dikendalikan, yang dapat menyebabkan gangguan dalam berbagai aspek kehidupan.
Penyebab diduga terkait dengan berbagai faktor, seperti : Kesehatan mental, termasuk gangguan kecemasan, depresi, atau PTSD. Riwayat trauma, pelecehan seksual. Gangguan neurologis. Penggunaan obat-obatan tertentu.
Untuk kondisi Sofia, faktor utamanya adalah trauma kejadian 5 tahun yang lalu. Dimana Alessandro meninggalkan dirinya setelah berhasil merenggut kesuciannya. Menyebabkan sakit hati dan kecewa.
Dan setelah berhasil membuat Alessandro berada di sisinya, Sofia menjadi posesif dan cenderung punya keinginan kuat untuk terus berhubungan intim. Merasa 5 tahun yang terbuang percuma, harus digantikan dengan kenikmatan. Mungkin, Sofia butuh seorang dokter untuk menyembuhkan kondisinya. Tapi jika Alessandro tidak keberatan atau sama-sama hyper akan lebih baik.
Berhasil mengimbangi Sofia di atas ranjang, menjadi kebanggaan tersendiri bagi Alessandro. Pria itu justru terlihat begitu menikmati bagaimana sang kekasih yang selalu bersemangat mencari kepuasan.
"Aaahhhh... Lebiihhh... Dalammhhh... Lagiihhh... Allhhh..." Teriakan terakhir tepat pukul 4 pagi. Ya, mereka berdua bermain lebih dari 10 ronde. Sungguh pasangan yang sama-sama tangguh.
Usai pergulatan panas yang sangat panjang, tubuh Sofia kembali segar. Keringat yang membasahi seluruh tubuhnya, membuktikan jika obat penurun demam untuknya hanya dengan ber cinta.
"Kamu benar-benar langsung sembuh sayang, badan kamu sudah tidak panas lagi." Ucap Alessandro bahagia.
"Benar, dan hanya kamu obatnya. Obat segala obat untuk hidupku."
"Apa sekarang kamu lapar, sayang?"
"Tentu saja, aku terakhir makan kemarin siang sepulang dari Rumah Sakit." Jawaban Sofia membuat bingung.
"Lalu, apa yang sudah kamu lakukan hingga lupa makan Sofia?" Ucap Alessandro sedikit marah. Bukan marah karena apa, tapi lebih ke rasa khawatir dengan kesehatan kekasih dan bayi dalam kandungannya.
"Ada hal yang ingin aku katakan padamu Al, tapi sebelum itu berikan dulu aku makan. Terserah kamu mau beli apa, di rumah tidak ada stock bahan untuk memasak." Ucap Sofia.
"Astaga Sofia, kamu membuatku begitu khawatir. Tunggu aku akan telepon restoran langgananku. Sebelum itu ayo kita mandi dulu." Ucap Alessandro.
"Sekarang masih jam 4 pagi Al, aku masih malas mandi." Ucap Sofia justru mengeratkan pelukan pada tubuh polos sang kekasih.
"Bagaimana kalau kita coba ber cinta di dalam kamar mandi?" Ucap Alessandro yang mulai kembali berhasrat karena tangan Sofia bergerak membelai sesuatu yang seharusnya sudah tertidur lelap. Kini kembali terbangun.
"Apa karena dia kembali tegak dan mengeras Al...? Kamu tahu aku sangat suka ketika milikmu ini mengobrak abrik lubang milikku."
"Semakin masuk, semakin besar, panjang dan berurat. Sungguh kamu sangat perkasa Alessandro. Dan keperkasaan ini hanya milikku. Hanya aku yang boleh merasakannya, jika sampai ketahuan kamu bermain gila di luaran..."
Kreekkk...
"Ahhh..." Jerit Alessandro karena Sofia mencengkeram kuat miliknya itu.
"Astaga sayang, sakit sekali..." Ucap Alessandro menahan ngilu yang berdenyut.
"Sakit ya, makanya jangan coba-coba menyakiti aku dengan kamu berbagi lubang dengan wanita lain."
"Iya, sayang. Aku sudah tobat dari seorang playboy. Sekarang bantu aku mengobati rasa sakit ini."
"Di kamar mandi, tidak di ranjang. Ayo sekarang kita lakukan."
Dua sejoli yang sedang dimabuk cinta itu kembali ingin merengkuh madu nikmatnya per cinta an.
"Duduk di sana, aku akan mengobati dia supaya bisa kembali berdiri tegak, besar dan berurat. Karena aku tidak suka milikmu layu seperti pisang goreng dingin."
Alessandro menurut meskipun dongkol miliknya disamakan dengan pisang goreng. Mengamati apa yang akan kekasihnya lakukan untuk meredakan rasa ngilu ini.
Pluuppp... Sofia mengulum lembut senjata setengah layu itu ke dalam mulutnya. Men jilat i dengan gerakan erotis yang membuat Alessandro kewalahan tapi merasakan nikmat yang luar biasa. Sofia memang hebat.
Tidak butuh waktu lama, kini senjata milik Alessandro yang sudah berhasil menghadirkan bayi di rahim Sofia sudah kembali gagah. Besar panjang dan tentu berurat, siap untuk bertempur di dalam goa milik Sofia yang sudah basah.
"Aku mau masuk sayang, sekarang berdirilah menghadap tembok. Kita lakukan gaya yang berbeda tapi seru."
Jleebbb... Plok... Plok... Plok... Ahh...
"Kamu sungguh membuatku candu, sayang. Ini sangat nikmat. Ahh... milikmu kenapa masih sempit..." Teriak Alessandro.
"Dan kamu juga membuatku gila Al... Aku tidak bisa menahannya lagi. Akuuhhh... mauuhhh... meluarhhh..." Sofia menggelinjang hebat dalam dekapan kekasihnya.
Jika pembaca berfikir satu ronde cukup, tentu saja tidak cukup.
Setelah 10 ronde di atas kasur dan 3 ronde di kamar mandi. Saat ini sepasang kekasih itu sedang menikmati sarapan pagi dengan banyak aneka menu yang dipesan online oleh Alessandro.
"Sepertinya kamu sangat lapar Sofia?"
"Ya, aku seperti setahun tidak pernah makan. Aku rasa pesanan kamu kurang Al..." Ucap Sofia.
"Lihatlah sedari tadi hanya aku yang menghabiskan semua makanan ini. Sedangkan kamu hanya makan sedikit. Maaf ya... Jika kamu melihat aku seperti wanita rakus. Jujur saja, sejak hamil nafsu makanku bertambah berkali lipat setelah waktu itu sempat alami mual muntah."
"Tidak apa sayang, makanlah sebanyak yang kamu ingin." Ucap Alessandro.
"Jadi apa kita sudah bisa bicara serius sayang?" Tanya Alessandro.
"Ayo ikut aku kembali ke kamar, ada yang ingin aku beritahukan ke kamu." Ucap Sofia.
Alessandro merangkul mesra Sofia, mereka berjalan kembali ke dalam kamar.
"Kemarin dari Rumah Sakit aku tidak pulang ke rumah. Tapi mampir melihat toko yang terbakar."
Alessandro hanya diam, dia masih memberikan waktu untuk Sofia bercerita.
"Dan saat itu, ada seorang pria bertopeng datang menemui aku."
Deg...
Alessandro menatap dalam Sofia. Tapi wanita itu masih terlihat tenang, dan siap melanjutkan cerita.
"Dia mengaku mengenal keluargaku, lalu mengajaknya pergi ke rumahnya. Yang ternyata adalah sebuah Istana Hitam."
"Di dalam istana itu, aku merasakan aura sihir yang pekat. Yang memang tujuannya ingin menyerap energiku dan membuatku kehilangan tenaga. Bahkan pria itu berencana menjadikanku tumbal ritual malam bulan purnama. Entah apa tujuannya, tapi aku sempat tak berdaya dibuatnya. Aku terbelenggu sihir hitam hingga membuat aku kesulitan bicara apalagi bergerak."
"Sayang..." Suara Alessandro tercekat, dia begitu terkejut mendengar kisah Sofia.
"Aku tidak apa-apa, dengarkan dulu aku sampai selesai bicara."
"Baiklah, maaf jika tadi aku menyela. Aku sungguh khawatir sayang."
"Iya, terima kasih sudah mengkhawatirkan aku. Tapi aku juga bicara yang sebenarnya, aku baik-baik saja. Bahkan bayi kita aman."
"Kamu lihat ini, buku yang aku minta kamu selamatkan dari kobaran api bersama dengan album foto dan beberapa sertifikat kepemilikan. Ini adalah buku peninggalan kakek, aku sempat mempelajarinya tapi belum pernah mempraktekkannya. Dan aku tidak menyangka jika buku ini kunci untuk aku mengaktifkan kekuatan supranatural yang ada di dalam tubuhku."
"Aku berhasil lolos dari jeratan sihir hitam, tapi setelahnya aku terkulai lemah. Kehamilan ini membuat tubuhku tidak bisa sepenuhnya menggunakan kekuatanku. Aku harus banyak berlatih."
"Jadi, maukah kamu membantuku menguasai semua ilmu ini dalam keadaan kandungan yang semakin besar Al...?"
"Tentu, aku akan membersamai kamu sepanjang waktu Sofia." Ucap Alessandro.
ayo lanjut lagi, thor.