NovelToon NovelToon
Cinta Atau Obsesi??

Cinta Atau Obsesi??

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Teen School/College / Crazy Rich/Konglomerat / Mafia / Romansa / Nikah Kontrak
Popularitas:231
Nilai: 5
Nama Author: nhaya

Kanaya hidup dalam gelembung kaca keindahan yang dilindungi, merayakan tahun-tahun terakhir masa remajanya. Namun, di malam ulang tahunnya yang ke-18, gelembung itu pecah, dihancurkan oleh HUTANG GELAP AYAHNYA. Sebagai jaminan, Kanaya diserahkan. Dijual kepada iblis.Seorang Pangeran Mafia yang telah naik takhta. Dingin, cerdik, dan haus kekuasaan. Artama tidak mengenal cinta, hanya kepemilikan.Ia mengambil Kanaya,gadis yang sepuluh tahun lebih muda,bukan sebagai manusia, melainkan sebagai properti mewah untuk melunasi hutang ayahnya. Sebuah simbol, sebuah boneka, yang keberadaannya sepenuhnya dikendalikan.
​Kanaya diculik dan dipaksa tinggal di sangkar emas milik Artama. Di sana, ia dipaksa menelan kenyataan bahwa pemaksaan adalah bahasa sehari-hari. Artama mengikatnya, menguji batas ketahanannya, dan perlahan-lahan mematahkan semangatnya demi mendapatkan ketaatan absolut.
Bagaimana kelanjutannya??
Gas!!Baca...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nhaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sekotak es krim

Pagi itu,Kanaya terbangun.Bukan dengan air mata atau rasa sesak yang mencekik lagi,melainkan dengan api di dalam jiwanya.Ia melihat nampan sarapan baru di meja.Hari ini,menunya pancake lemon Ricotta dan secangkir Latte.

Kanaya berjalan menghampiri troli makanan itu,dan mulai makan.Satu,dua,tiga gigitan ia paksa dirinya untuk mengunyah,menelan dan merasakan aroma jeruk dan manisnya sirup.Ia bukan hanya Kanaya yang kelaparan,namun ini adalah Kanaya yang sedang mengisi bahan bakar untuk pertempuran.

Sekitar 25 menit berlalu setelah Kanaya menghabiskan makanannya,​Sofia, asisten yang seperti robot itu pun datang dan tampak sedikit terkejut saat masuk untuk membereskan kamar dan menemukan nampan hampir kosong.

​"Anda menghabiskan sarapan Anda, Nona," katanya, nadanya datar seperti biasa.

​Aku hanya memberinya pandangan dingin, yang kini kuputar balik dari jendela.

"Sampaikan padanya kalau aku akan makan.Dia harus tahu sanderanya akan tetap sehat, karena aku butuh stamina untuk bisa membencinya dengan kekuatan penuh."

​Wajah Sofia memang tidak menunjukkan reaksi, tetapi Kanaya melihat sepersekian detik jeda di matanya sebelum ia mengambil nampan itu.

Misi 1: Berpura-pura Patuh, Mengumpulkan Informasi, dan Memicu Reaksi,sukses.

Kanaya pun bergerak memasuki kamar mandi,membersihkan tubuhnya dari ujung kepala hingga kaki.Berganti pakaian dari gaun hitam yang lusuh ke sundress berwarna maroon dan menyemprot parfum yang tersedia di rak cermin.Kanaya pun menyisir rambutnya yang panjang lalu melihat bayangan dirinya di cermin.Bukan tawanan yang meringkuk lagi,tapi seorang wanita muda yang lelah namun penuh tekad.

Saat itu,Kanaya mulai berjalan perlahan mendekat ke arah pintu,ia memutar knop dengan perlahan dan ternyata tidak terkunci.Bagus.Dan untuk pertama kalinya,ia keluar dari sangkarnya.Ia pun menatap sekeliling,berpikir bahwa ruangan ini sangat luas.Terlihat interior nya yang minimalis namun terlihat canggih dan berwarna monochrome,memperjelas selera seorang mafia.

Saat Kanaya mulai perlahan berjalan,dari kejauhan Artama terlihat menaruh dasi di lehernya dengan tergesa-gesa bahkan belum ia rapikan.Dengan satu di tangannya Jas formal dan satu lagi sebuah ipad.Tiba-tiba ia berhenti dan melihat Kanaya yang berdiri di ruang tengah dan menghampirinya.

Langkahnya yang cepat dan terlihat buru-buru membuat Kanaya mundur perlahan dan menabrak dinding di belakangnya.Kini Artama berada persis di depan gadis itu yang hanya berjarak sekitar dua jengkal tangan dan menatap lekat mata indah Kanaya.

"Pasangkan dasi untukku".Pinta Artama tiba-tiba dengan tatapan yang masih melekat.

"Aku tidak bisa..".Lirih Kanaya yang membuang muka.Artama mengambil dagunya,memaksa menatap dirinya.

" Aku punya foto kau memasang dasi setiap pagi untuk Ayahmu,Kanaya.".

Kanaya tidak bisa mengelak.Memang benar bahwa setiap pagi ia yang selalu memasangkan dasi sebelum Ayahnya pergi bekerja.Itu sudah menjadi rutinitas pagi mereka sebagai Ayah dan anak.Dan foto yang di maksud Artama ia ambil beberapa waktu lalu sebelum penangkapan Kanaya dan Edward.

Deg...deg..

Jantung Kanaya mulai berdetak cepat membuat ia enggan melakukan hal itu pada Artama.Artama yang tengah sibuk berbicara di telfon membuat pria itu berhenti karena Kanaya belum ada reaksi.Dalam satu gerakan cepat,Artama menarik Kanaya hingga tubuhnya bersandar di belakang sofa agar Kanaya dapat meraih lehernya.

Si4l!!!kenapa di saat seperti ini aku harus deg-degan sih?!aku tidak boleh baper pada monster ini!!.Batin Kanaya.

Karena tinggi mereka sudah sejajar,Kanaya pun mulai melilit dasi itu dan membuatnya menjadi segitiga,Artama menatap Kanaya dengan lekat sambil masih berbicara di telpon,entah apa yang mereka bicarakan.Kanaya tidak mengerti karena mereka berbahasa Jerman.

......................

^^^Artama's Pov^^^

​Aku menahan napas, mataku terkunci pada Kanaya yang berdiri sangat dekat. Gadis itu terlalu sibuk memfokuskan pandangannya pada simpul dasi yang sedang ia kerjakan di leher ku, membuatnya tampak begitu cantik dan menggemaskan.

​"Ja, das ist erledigt. Sorgen Sie sich nicht."

(Ya, itu sudah diurus. Jangan khawatir.) Suara ku terdengar tegas, namun aku hampir lupa apa yang baru saja ku katakan pada mitra bisnisku di Jerman. Fokusku telah beralih sepenuhnya.

​Jantung ku berdebar liar, berdetak kencang seperti drum yang dipukul tergesa-gesa.Dan aku bahkan dapat merasakan jari-jari Kanaya yang sesekali menyentuh kulit leherku, sensasi kecil yang mengirimkan gelombang listrik ke seluruh tubuhku.

Pandanganku perlahan turun, terpaku pada bibir ranum berwarna merah muda Kanaya. Ada dorongan yang kuat, mendesak, untuk segera membungkuk dan mengklaim bibir itu,menciumnya dengan dalam, sebuah penanda tegas bahwa dia adalah milikku.

Satu tanganku pun mengepal dengan kuat di samping tubuhku, menggunakan sekuat tenaga untuk memaksa diriku menahan godaan yang memabukkan itu.

​"Selesai! Sempurna," bisik Kanaya, mundur selangkah sambil tersenyum bangga, menatap hasil pekerjaannya.Senyum itu sepertinya spontan dilakukan nya.

​Aku hanya bisa mengangguk, tanpa bisa mengeluarkan kata-kata.Aku lalu mematikan panggilan dan memaksakan diri melangkah pergi.

"Si4lan! Gengsi bod0h!" Aku memaki diriku sendiri karena membiarkan kesempatan emas untuk mencicipi bibir manis itu berlalu begitu saja.

^^^----------------------- Kanaya Pov^^^

​Aku pun menghela nafas,kaki ku melangkah tanpa henti mengitari seluruh area.Ini adalah misi pencarian informasi,dan penthouse Artama ini seperti labirin mewah yang minim petunjuk.

Aku sudah menggeledah beberapa kamar kosong,melirik sekilas ruang gym yang terlihat dingin karena tidak tersentuh,sampai aku pun masuk ke ruang kerja Artama yang tidak menemukan celah untuk kabur dari sini.Semua hanya untuk mendapatkan nihil.

Lalu aku pun masuk ke kamar si monster,di sana pun hanya ada kerapian sempurna yang membingungkan dan wanginya yang khas.Wangi angkuh Artama.Cih..

Kemudian terakhir langkahku membawaku ke dapur yang luas.Sejujurnya,akutidak berharap menemukan apapun disini,paling hanyalah peralatan masak yang canggih.Aku pun mengecek semua lemari bahan makanan,dan aku takjub karena semua nya ada,sangat lengkap hanya tinggal di masak atau di buat.

Dan mataku terkunci di sebuah mesin pendingin.Yah kulkas si monster itu.Saat ku buka kulkas empat pintu raksasa itu,mataku seketika melebar.Seperti nya di sisi lain mataku terlihat berbinar -binar melihat semua isinya.

Beberapa bungkus cemilan,jenis coklat,susu,permen,ada pula dessert,puding,brownies,dan buah-buahan dan yah.Mataku langsung tertuju di bagian atas,full dengan kotak eskrim dan jenis cone eskrim lainnya.

Seluruh rasa capek dan kesal ku sebelumnya karena misi gagal tadi langsung lenyap,di gantikan kebahagiaan sekejap!!

ARGH!!

Disini surganya cemilan!!!

Astuget!!eskrim favoritku!!Ada tiga rasa,rasa mangga,cookies and cream,choco Chip's,dan bahkan ada rasa mint yang langka!!

Tanpa mikir dua kali dan semua kekejaman Artama padaku,aku pun langsung mengambil sekotak es krim dan beberapa bungkus cemilan lainnya.Misi informasi boleh gagal sekarang,tapi misi mengisi perut dan mendinginkan pikiran ku harus berhasil.

Tapi sebelum aku membawa semua ini,aku sempat berfikir,memangnya mafia juga suka makan seperti ini?bukannya ia cuma suka darah?hah!siapa yang peduli?!

Ayo kita nonton film!!!!

​Dengan harta karun di tanganku ini, aku pun bergegas menuju ruang tengah, menyalakan TV besar di sana, dan mulai melakukan pencarian dan memutar sebuah film.Sore ini, biar saja Artama dengan segala misterinya. Aku akan fokus pada es krim ini.AHAHAHAH Nyam..nyam..

...----------------...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!