Seotang gadis masih duduk di bangku SMA terpaksa menikah karena sebuah insiden yang tidak terduga. Sonev seorang gadis yang hidup berdua dengan ibunya yang seorang buruh pabrik. Baca karya ini untuk selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umu Salma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tanda tangan
"Nev lo.udah dengar kalau minggu depan kalau sekolah kita akan mengadakan camping?"
"ga, belum tahu."
"Telat lo"
"Lo.tahu dari mana?"
"Anak anak OSIS."
"Lo mau ikut?"
"Semua murid di wajibkan untuk ikut, nanti katanya akan.di berikan selebaran tentang surat izin dari orang tua. Di tanda tangani ga boleh palsu."
"Gitu ya?"
"Iya, elo mau minta tanda tangan nyokap lo atau mertua lo."
"Nah itu yang bikin gue bingung. Kalau misal gue minta tanda tangan sama nyokap.gue, sementara gue tinggal di rumah mertua gue, nanti kalau gue minta tanda tangan sama pak Gunawan, nanti guru bingung karena tanda tangannya sama pak Gunaman nanti gue di tuduh memalsukan dokumen. Kalau guru nanya kok tanda tangannya sama dengan Vano, gue harus jawab apa, mending kalau mertua gue nutupin, lha kalau bu Kania membuka semuanya agar gue di DO dari sekolah gimana?"
"Mendingan lo bicara aja sama pak Gunawan, gimana baiknya, masih ada waktu kok, lo tenang aja."
"Iya nanti.gue coba bicara sama papah."
"Eh tahu ga lo?"
"Ga....."
"Camping nanti di sponsori oleh agency yang tempat gue jadi model, nanti tuan Kaito juga ikut camping'"
"Lo kata siapa?"
"Anak OSIS."
"Oh...." Sonev ber oh ria.
"Tahu ga?"
"Ga.."
"Ah lo, kenapa.sih segalanya ga tahu."
"Ya emang gue ga tahu apa yang bakal lo omongin sama gue."
"Oh Iya lupa, gue cuma mau ngomong samao kalau tuan Kaito itu.masih muda, ganteng dan juga tajir melintir, banyak cewek yang suka sama tuan Kaito, tapi ga ada satu cewek pun yang membuat luluj tuan Kaito, cuma.katanya ada selentingan di kantor agency gue kalau tuan Kaito kepincut anak SMA sampai.semua anak.buahnya di kerahkan.untuk mencari tih cewek."
"Udah ketemu sama ceweknya?"
"Sudah mungkin, karena anak buah tuan Kaito tidak mencati cewek itu."
"Terus...."
"Terus apa nya?"
"Ya terus, apa semua murid di sekolah ini atau cuma kelas sembilan saja."
"Sepertinya cuma buat kelas sembilan aja."
"Surat ijin.yang perlu di tanda tangan orang tua sudah ada?"
"Tadi gue lihat lagi di lipat, mungkin bentar lagi juga bakalan di bagikan."
"Nanti gue diskusikan dulu.sama papah , beliau lebih mengerti."
"Ya udah lo bilang saja sama mertua lo, bagaimana pun sekarang beliau udah jadi wali lo, tapi nyokap lo juga harus tahu, kalau ada apa apa pihak sekolah sana lo sendiri ga akan di salahkan ."
"Ide lo.bagis juga, tumben lo pinter. Hihihi."
"Si a lan lo....."
Sonev baru.saja meletakkan gawainya kembali ke dalam tas, Sonev baru saja menghubungi pak.Gunawan untuk membicarakan tentang tanda tangan ijin camping dari orang tua atau wali, dan.pak.Gunawan menyarankan agar Sonev bicara terlebih dahulu dengan ibunya. Dan sekarang Sonev berada di depan pabrik tempat ibunya bekerja, karena sebentar lagi ibunya istirahat.
"Ibu....!!"
Sonev berseru bahagia saat melihat ibunya keluar dari gerbang pabrik tempatnya bekerja.
Bu Maria yang melihat Sonev sedang melambaikan tangan dengan segera bergegas menemui putrinya yang beberapa hari ini sangat di rindukannya.
"Ibu, Sonec kangen." Sonev menghambur ke.pelukan bu Maria.
"Ibu juga kangen banget, apa kabar nak." Bu Maria berkaca kaca.
"Kabar Sonev sehat bu, ibu bagaimana?;"
"Alhamdulillah ibu juga sehat, kamu sudah makan?"
"Belum.bu." Sonev menggelengkan.kepala.
"Ayo.ikut ibu, kita makan di tempat soto lamongan langganan ibu. Kamu pasti suka."
Bu Maria.dan Sonev berjalan ke tempat jual soto lamongan.yang tidak jauh dari pabrik tempat bu Maria bekerja. Warung soto tampak sudah penuh karena pas istirahat pegawai pabrik. Masih ada satu meja yang cukup untuk berdua walaupun harus bersama pengunjung yang lain.
"Mas soto dua ya, pake nasi."
"Siap bu, sebentar ya saya buatkan."
"Ya mas makasih."
"Bu Maria, ini anaknya?"
"Iya mba, anak saya yang dulu sering saya bawa kalau saya lagi lembur."
"Oh iya saya ingat, Sonev ya?"
"Iya tante."
"Sudah besar kamu, kelas berapa?"
"Kelas sembilan.SMAN 1"
Kemudian soto.lamongan pesanan bu Maria.datang, keduanya makan bersama dengan.lahap karena sangat lapar. Saat makan kadang di isi percakapan antara ibu dan anak.
"Kamu ada apa.ketemu ibu sampai nyusul ke.pabrik?" Bu Maria bicara setelah selesai makan. Bu Maria.yakin.pasti.ada hal yang penting, karena kalau.tentang uang, Sonev tidak.pernah meminta karena memiliki pekerjaan.
Sonev menceritakan tentang tanda tangan.yang harus di berikan untuk.meminta ijin.
"Kenapa.tidak sama mertua kamu saja?"
"Soneb sudah bicara sama.papah Gunawan, tapi.katanya lebih baik Sonev bicara dulu.sama ibu, walau bagaimanapun.juga ibu adalah ibu.kandungku. Papah Gunawan bilang kalau ada apa.apa.yanh terjadi sama Sonev, papah tidak akan sepenihnya disalahkan.sama.ibu, karena ibu sudah memberikan tanggung jawab sama papah Gunawan. Begitu bu."
"Oh iya, ya sudah kamu.minta tanda tangan pak.Gunawan.saja, setidaknya pak.Gunawan memiliki.jabatan yang apabila.ada sesuatu.yang terjadi, pak.Gunawan bisa bertindak lebih jauh di banding ibu."
"Kalau memang keputusan ibu seperti itu, nanyi Sonev minta tanda tangan sama.papah Gunawan saja."
Obrolan berlanjut dan.di.akhiri dengan.bell tanda masuk.pabrik kembali karena jam.istirahat sudah selesai.
"Nev ibu masuk.dulu ya, kamu.hati hati kalau.pulang, kapan kamu main ke.rumah ibu."
"Iya bu, mungkin.nanti..Sonev akan menginap di rumah Ibu, Sonev pulang dulu."
"Kamu.hati.hati di.jalan. Ini.ada sedikit uang buat jajan kamu." Bu Maria menyelipkan beberapa lembar uang berwarna biru.
"Tidak usah bu, Sonev masih ada, ini buat ibu saja untuk membeli.kebutuhan ibu. Papah Gunawan memberikam.uang jajan.untuk.Sonev sama.seperti Vano."
"Apa kamu yakin.tidak mau menerima.uang dari ibu?"
"Sonev yakin.bu. ya.sudah ya, Sonev pulang dulu, ibu jaga diri baik.baik ya,-Sonev pulang. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam...." Bu Maria menjawab dengan air mata yang tiba tiba saja mengalir tanpa di komando. Sonev pulang dengan hati yang berkecamuk. Ingin.sekali.Sonev kembali ke.rumah ibunya dan membahagiakan.ibunya. Namun Sonev belum bisa mewujudkan.semua itu.
Ojol.yang membawa Sonev akhirnya sampai.juga di rumah megah Sonia, Mereka berdua sudah janjian akan bertemu di rumah Sonia, dan tidak ke.tinggalan.David yang selalu.saja menggerecoki kedua sahabatnya.
David orang.tuanya lebih kaya dari.pada Sonia. namun orang tua David tidak pernah mempermasalahkannya.
...****************...
Hai reader seat membaca karya ali yang pertamanya. Bagi.yang baru bergabung othor ucapkan selamat bergabung, semoga suka.dengan cerita ini.