NovelToon NovelToon
Tuan, Nyonya Berulah Lagi

Tuan, Nyonya Berulah Lagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Konflik etika / Pelakor jahat
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: erma _roviko

"Hentikan berbuat konyol untuk menarik perhatianku, segera tanda tangani surat cerai?!" kata pria itu sedikit arogan.

Lisa menatap pria itu, dan tidak mengenalinya sama sekali. Kecelakaan yang dialami membuatnya amnesia.

Lisa tak lagi memandang Jonathan penuh cinta, dan bahkan setuju untuk menandatangani surat cerai. Namun, sikap yang acuh malah membuat Jonathan kalang-kabut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erma _roviko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

“Saatnya aku memanjakan diri dengan berbelanja,” kata Lisa pada dirinya sendiri, memutuskan untuk bersiap-siap pergi berbelanja dengan senyum yang menawan.

Uang yang diberikan mertuanya belum digunakan, dan dia merasa perlu untuk membeli beberapa hal baru yang bisa membuatnya merasa lebih percaya diri.

Diana dan Indri yang berada di ruang tamu melihat Lisa yang sudah bersiap-siap dengan penampilan yang memukau, mereka penasaran kemana perginya Lisa.

“Sudah siap dan cantik, apa kamu ingin menemui Alex?” goda Diana seraya menyenggol besannya dengan sedikit tersenyum nakal.

Indri juga tersenyum dan mengangguk setuju, keduanya memiliki harapan bahwa Lisa dan Alex bisa menjalin hubungan yang lebih serius.

“Ya, Alex memang tampan dan baik, mungkin bisa menjadi pasangan yang cocok untukmu. Kamu berdua akan menjadi pasangan yang sempurna,” tambah Indri, membuat Lisa merasa sedikit tidak nyaman dengan perhatian mereka yang terlalu antusias.

“Kenapa kalian yang heboh?!” kata Lisa dengan tertawa, mencoba untuk mengalihkan perhatian mereka. Namun, dia tidak bisa menyangkal bahwa ada sesuatu yang menarik tentang Alex yang membuatnya penasaran.

Lisa berlari memeluk ibu dan mertuanya dengan erat, mengungkapkan rasa syukur dan kasih sayangnya.

"Kalian yang terbaik!" katanya dengan suara yang penuh emosi.

Diana, ibunya, mengelus puncak kepala Lisa dengan lembut.

"Tentu saja, kamu adalah putriku. Apapun yang terjadi, Mama akan selalu ada di sampingmu," Diana dengan penuh kasih.

Indri dan Diana tersenyum hangat dan memeluk Lisa dengan erat.

"Segera berikan keputusanmu, apapun itu tetap menganggapmu sebagai putriku. Kami hanya ingin kamu bahagia," ucap Diana bersungguh-sungguh dengan suara yang lembut.

Lisa merasa bahagia dan terhibur dengan kata-kata mereka.

"Mama yang terbaik," puji Lisa dengan suara yang penuh kasih, merasa bersyukur memiliki keluarga yang begitu mendukungnya.

Dalam pelukan hangat mereka, Lisa merasa bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Lisa berpamitan kepada Diana dan Indri dengan senyum hangat, merasa bersyukur memiliki dua ibu yang sangat menyayanginya.

"Aku pergi dulu, Ma … Bu," katanya sambil memeluk mereka sekali lagi.

Setelah berpamitan, Lisa berjalan menuju bangunan besar di depannya, sebuah pusat perbelanjaan yang megah.

Dia tersenyum saat melihat keindahan bangunan itu, merasa antusias untuk berbelanja.

Lisa mengeluarkan kartu kredit yang diberikan oleh Diana, siap untuk membeli apa saja yang dia inginkan.

Dengan kartu di tangan, Lisa merasa seperti memiliki dunia di tangannya, siap untuk memanjakan dirinya dengan berbagai kemewahan dan kesenangan.

Dia berjalan masuk ke dalam pusat perbelanjaan, siap untuk menemukan apa saja yang dia cari.

Lisa memilih pakaian yang terpajang di depan mata, dan langsung jatuh cinta pada gaun mewah berwarna putih yang elegan dan anggun.

"Aku ingin gaun ini," ucap Lisa kepada karyawan toko dengan senyum yang mempesona.

Setelah memilih gaun, Lisa melangkah menuju rak yang memajang tas-tas mewah, mata-mata dia memindai setiap detail dan desain yang ada.

Dia mencari tas yang sempurna untuk dipadukan dengan gaun putihnya, dan berharap menemukan sesuatu yang akan membuatnya terlihat lebih cantik dan elegan.

Dengan gaun dan tas yang sempurna, Lisa merasa bahwa dia akan menjadi pusat perhatian di mana pun dia pergi.

Baru saja hendak membayar, seseorang menyerobot antrian dan mengambil gaun yang telah dipilih olehnya.

Sontak Lisa menjadi sangat kesal dan marah pada orang yang berusaha mengambil barang miliknya.

"Apa yang kamu lakukan? Gaun itu sudah aku pilih!" kata Lisa dengan nada yang tegas dan mata yang memerah karena marah.

Meira, orang yang menyerobot antrian, tersenyum sombong dan angkuh, seolah-olah dia tidak peduli dengan reaksi Lisa.

"Aku bayar dua kali lipat!" ucapnya dengan nada yang menantang, seolah-olah uang bisa membeli segalanya dan membuat orang lain harus tunduk pada keinginannya.

Lisa merasa bahwa Meira tidak hanya mengambil gaunnya, tapi juga meremehkan dirinya.

"Itu tidak masalah, gaun itu milikku! Aku sudah memilihnya terlebih dahulu," kata Lisa dengan nada yang semakin tinggi, menunjukkan bahwa dia tidak akan mundur dan tidak akan membiarkan orang lain mengambil haknya.

Karyawan toko yang melihat kejadian itu menjadi tidak nyaman dan mencoba untuk menengahi.

"Maaf, saya bisa membantu?" tanya karyawan itu, berharap bisa menyelesaikan masalah sebelum menjadi lebih buruk.

Namun, Meira tetap tidak mau mundur, dan Lisa semakin kesal dengan sikap Meira yang arogan dan tidak peduli dengan orang lain.

"Aku tidak peduli, aku ingin gaun itu!" kata Meira dengan nada yang semakin tinggi, membuat Lisa semakin marah.

Pertengkaran antara Lisa dan Meira semakin memanas, perkataan tak lagi dihiraukan, dan keduanya saling beradu argumen dengan nada yang semakin tinggi. Karyawan toko menjadi kelimpungan, mencoba untuk menengahi situasi yang semakin tidak terkendali.

"Aku tidak akan memberikan gaun itu pada siapa pun!" kata Lisa dengan tegas, mempertahankan haknya sebagai orang yang pertama kali memilih gaun itu.

Meira, di sisi lain, tetap tidak mau mundur, dan terus berusaha untuk mendapatkan gaun yang diinginkan.

Karyawan toko mencoba untuk campur tangan.

"Maaf, mungkin kita bisa mencari solusi yang terbaik?"

Namun, Lisa dan Meira terus beradu argumen dan saling menyerang, tidak ada yang mau mengalah.

Situasi semakin tegang, dan karyawan toko semakin kesulitan untuk menengahi pertengkaran antara kedua wanita itu.

Meira menerjang Lisa dengan kekuatan penuh, membuat tubuh Lisa terpental ke belakang dan kepalanya membentur sudut meja dengan keras.

Terdengar suara benturan yang tajam.

Senyum lebar merekah di wajah Meira, mata berkilat menikmati pemandangan tersebut.

Sementara itu, Lisa meremas dahinya dengan kedua tangannya, rasa pusing yang sangat mendadak menyeruak, sambil kilatan-kilatan kenangan lama mulai menari di benaknya.

Lisa memegang sisi kepalanya yang terluka, satu persatu ingatannya kembali muncul, membuatnya merasakan sakit hati yang teramat dalam. Kenangan pahit itu seperti luka yang baru saja terbuka, dan dia tidak bisa menahan air matanya.

Dia menjadi ingat bagaimana kecelakaan itu terjadi, dan yang lebih menyakitkan adalah saat itu dia melihat langsung Jonathan menghabiskan malam bersama Meira.

Bayangan itu terukir jelas di otaknya, membuatnya merasa seperti ditikam berkali-kali.

‘Mengapa?’ bisik Lisa, dengan suara yang tercekat oleh air mata.

‘Mengapa kamu bisa seperti itu, Jonathan?’

Pertanyaan itu terus berputar di kepalanya, tanpa jawaban yang memuaskan. Sakit hati dan kekecewaan itu seperti gelombang yang terus menghantam, membuatnya merasa kehilangan arah.

Meira mendekat, tatapan tajamnya tertuju pada rambut yang tergerai indah milik rivalnya. Tangannya sudah siap melayangkan sebuah jambakan, namun dengan sigap Lisa mengantisipasi.

Lisa menghimpit tubuh Meira, dan tangannya mencengkeram lengan wanita itu dengan mudah membalik situasi dalam sekejap. Ada amarah yang mendidih dari matanya, tubuhnya seolah dikuasai oleh dendam ketika menyerang balik.

"Kamu pikir wajahmu itu modal utama, ya?" Lisa menggumamkan kata-kata itu dengan senyuman menyeramkan, sebelum cakar tangannya menyentil kulit Meira, meninggalkan luka di pipi yang sebelumnya mulus.

Meira berteriak memegang wajahnya yang berdarah, sedangkan Lisa terus menggila.

1
partini
si ratu ulat bulu mau beraksi ,,so kita lihat apa akan sama seperti sebelah yang rencananya mulus kaya jalan tol
partini
Liza mending fokus diri sendiri dulu nikmati hidup be strong jangan menyek menyek lagi
cinta nanti dulu biarakam si Alex membuktikan jangan cuma ngomong doang
partini
Lisa ini apesm Mulu yah ,,suami selingkuh di deketin cowok ada yg suka ga terima busehhhhhh baru kali ini ada tokoh utamanya sial Mulu ga ada happy sama sekali
partini
ayo Lisa jangan menyek menyek be strong laki macam dia mah buang aja kelaut
Rizky Sandy
singkirin lah si Jonathan itu malah gw,,,,
Rini
goblok kamu tu Jo
Ana Rusliana
Luar biasa
Rizky Sandy
bukannya dia tau klau si maira cm manfaatin dia tapi knp malah yg ditolong dia,,, tapi mungkin ini jln buat Lisa minta pisah, Krn kmrin Lisa msh ragu minta pisah apalagi skrng dia sdh ingat semua,,,, bguslah,,,
kalea rizuky
heleh munafik pdhl uda ser ser kan lu laki
Diyah Pamungkas Sari
klo smpe gk cerai, aq yg tamat 😑
Rizky Sandy
biarin Lisa bercerai thor, LBH baik kita di cintai dari pada mencintai tapi klau hanya bertepuk sebelah tangan,,,, Lisa SM Alex, apakh Alex orang baik
Rizky Sandy
Lisa matre ternyata, LBH baik kita hidup dngn harta sendiri, daripada hidup mewah tapi dengan harta orang lain
Rizky Sandy
mokondo datang,,,,
Diyah Pamungkas Sari
i lope yu tor!! sangat!! harta ksh ke lisa. trus cerai. eh kebalik. cerai dlu trus ksh harta ke lisa. alah sembarang!! pokok e laki n wanita bajing an harus nge gembel
Rizky Sandy
cerai aja Lisa,, jgn mau lagi,, apa disini laki2 cm si Jo sajakah,,,,
Rini
msh maukah Meira ama jo yg kere 🤭
Rizky Sandy
bagus semua sdh tau kan,, giliran Lisa apa msh mau SM mokondo itu,,,,
Rizky Sandy
foto dong bukti perselingkuhan Lisa,,,,
Rini
kuras duitnya trus tinggal sa, laki2 nyebelin juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!