kanaya seorang gadis yang baru saja akan merasakan bangku kuliah tiba tiba harus menikah dengan Bumi Mahesa Erlangga teman masa kecilnya yang sudah di anggap seperti kaka sendiri , hari dimana Bumi akan melakukan akad , tiba tiba Nesa menghilang . Pak Arif ayah kandung Bumi meminta Naya untuk menggantikan posisi mempelai perempuan. disinilah cobaan untuk Kanaya di mulai orang yang selama ini ia kagumi , dan selalu melindunginya tiba tiba menjadi orang yang dingin dan tidak berperasaan . luka hati akibat penghiantan Nesa membuat Bumi berubah menjadi orang yang sangat kejam bahkan kepada wanita lembut yang selalu berada di sampingnya. WARNINGGGG!!!!! siapkan tisu dan kanebo setiap membaca karena akan banyak mengandung bawang merah , bawang putih, dan bawang bombay... canda bawang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shadirazahran23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Kanaya memasuki kamar besar itu dengan perasaan was-was dan takut. Meskipun Dimaz mengatakan ia tidak akan melukainya tetap saja ia masih ragu.
di sudut ruangan terlihat seseorang dengan pandangan kosong menatap sebuah bingkai foto.
Awalnya Kanaya tidak begitu jelas melihat foto itu, namun semakin ia mendekat semakin jelas gambar seorang pria berkacamata yang sangat ia kenali.
perlahan Kanaya mendekati sosok perempuan itu, dan tiba-tiba tubuhnya menjadi kaku, sudut matanya mulai berembun.
"Mba Nesa? " Naya benar-benar kaget. Ternyata sosok itu adalah Nesa mantan kekasih Bumi yang beberapa bulan lalu kabur dari pernikahannya.
"Ada apa dengan Mba Nesa pa? kenapa dia jadi seperti ini? "
"Inilah yang ingin aku tunjukkan padamu, Nay. " ucap Dimaz kemudian.
Kanaya menatap dosennya tak menyangka jika pria itu tahu tentang statusnya,lalu Naya juga menatap Neza. Dalam hati juga ia bertanya apakah Neza juga tahu jika dirinya sudah menikahi lelaki yang menjadi kekasih Neza itu.
"Neza sudah tahu tentang pernikahanmu dan Bumi, makanya kondisi jiwanya sekarang menjadi tidak stabil, karena menganggap jika Bumi sudah mengkhianati cintanya.' ucap Dimaz lirih.
Kanaya menggelengkan kepalanya, "Bukan seperti yang kalian duga .Kami menikah karena terpaksa. Bukanya mba Neza yang meninggalkan Mas Bumi saat detik terakhir?"Kanaya mencoba membela dirinya dan sang suami.
Dimaz terkekeh,"Dan kau percaya dengan sandiwara mereka? polos sekali kau Naya."
Kanaya mengangkat kepalanya dan menatap tajam kearah sang dosen yang baru beberapa bulan ia kenal itu.
"Apa maksud anda Pak? saya benar-benar tidak mengerti.Saya ada di sana waktu Mas Bumi mendapat surat yang Mba Neza kirim untuknya, saya saksinya dan beberapa orang yang hadie juga."
"Si tua bangka Arif, ayah mertuamu yang merencanakan ini semua. Dia tidak ingin Neza bersatu dengan Bumi dan si Ningsih sialan juga yang telah bersandiwara dengan pura-pura sakit serta membujuk dirimu untuk menikahi SI Bumi brengsek itu" ucap Dimaz sedikit berteriak.
"Jangan mengatakan suamiku brengsek , dia lelaki yang baik dan bertanggung jawab. Bahkan suamiku sangat menyayangi kedua orang tuanya." Kanaya membalas perkataan Dimaz juga dengan keras.
"Anda tidak tahu apa-apa tentang kami Pak.Jadi jangan ikut campur." Lanjut Naya lai.
"Lelaki yang baik dan bertanggung jawab kamu bilang Nay? Ha...ha...ha... laki-laki yang baik tidak akan mungkin meninggalkan kekasihnya menderita.Setelah tidur berkali-kali dengan Neza dan membuat sepupuku hamil lalu menikahi mu , itu yang kamu bilang baik?"Bentak Dimaz
bola mata Kanaya membulat sempurna, ia sangat tahu bagaimana gaya pacaran Bumi dulu bersama Neza, hatinya meragu.Mungkinkah Neza tengah mengandung bayi dari suaminya? bagaimana jika itu benar? lalu bagaimana jika dirinya juga mengalami hal yang sama 'HAMIL.'
Tangan Kanaya bertumpu pada dinding disampingnya, menyeimbangkan diri agar tidak terjatuh,Tiba-tiba kepalanya sangat pusing.Ia ingin pergi dari tempat ini.
"Nay? kamu gak apa-apa?' tiba-tiba tangan Dimaz memegang tangan Kanaya agar wanita itu tak terjatuh.
Kanaya segera menepisnya."Jangan sentuh saya Pak."
"Maafkan saya Naya, harus mengatakan ini sama kamu, mungkin setelah ini kamu akan terluka.Namun saya yakin kamu wanita yang lembut dan murah hati.Biarkan Bumi bertanggungjawab dengan kehamilan Neza, bercerai lah dengannya!'
Kanaya langsung mengangkat wajahnya tidak menyangka Dimaz punya pikiran seperti itu,
"Bapak menyuruh saya bercerai dengan suami saya? Kanaya mencoba memperjelas apa yang dikatakan oleh Dimaz.
"Ia Nay, jauhi Bumi, biarkan Neza bersatu kembali dengan kekasihnya. Mereka saling mencintai."