NovelToon NovelToon
LEGENDA LAUT TIMUR

LEGENDA LAUT TIMUR

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur
Popularitas:511
Nilai: 5
Nama Author: Fii Cholby

Ini adalah kisah Guru Spiritual dan Seorang Duyung yang mencoba menerobos perbudakan melalui segala macam kesulitan dan bahaya. akhirnya menjadi sebuah keluarga dan bergandengan tangan untuk melindungi rakyat jelata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 20

"Jesly, sepertinya kamu terlalu tidak sabar untuk menang."

Jesly menurunkan pandangannya. Ia mengerti perasaan duyung saat ini. "Maafkan saya telah mengecewakan anda, Yang Mulia. Saya terlalu bersemangat menunjukkannya." Jesly menunduk sedih.

.

.

.

Albert kembali di bawa ke Gua Refleksi. "Kemarin anda memiliki kesempatan untuk kabur dari Gua Refleksi. Tapi anda lebih memilih mempercayai Jesly. Dasar bod*h!"

Albert berbalik badan, menatap Sisy dengan tatapan bingung. "Sekarang, Jesly tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri atau bahkan diri anda. Jaga sikap anda lebih sopan!" Sisy dan yang lain pun meninggalkan Albert sendirian di Gua Refleksi.

"Pria ekor besar, kamu harus kembali ke lautan dimana kamu bisa menikmati kebebasan dan keindahan mu. Walaupun aku tidak tau apa yang dibicarakan Alaric padamu. Ada satu pemikiran yang sama di antara kita. Kita berdua ingin bebas dari tempat ini. Jadi, aku tidak ingin kamu mati." Perkataan Jesly beberapa hari yang lalu terngiang kembali di otaknya.

Sedangkan Jesly sedang di adili di Aula Terestrial. "Jesly membuat pernyataan yang tidak masuk akal sebelumnya. Tapi sekarang, anda tidak mendapatkan bukti apapun." Yang Mulia Heinrich merasa kecewa.

"Untuk menjinakkan duyung, dia mengabaikan peraturan Kerajaan Vielstead. Menyembunyikan duyung demi kepentingannya sendiri. Yang Mulia, tolong perintahkan dia untuk berhenti dari misi kita menjinakkan duyung." Jesly menoleh kesamping menatap tajam Tuan Muda yang berkata tanpa berpikir terlebih dahulu.

Jesly menunjukkan benda pipih pertanda ia seorang guru spiritual yang tetap akan melatih siluman. "Saya akan tetapi melatih duyung bahkan jika saya berhenti menjadi Master."

"Jesly, beraninya anda..." Belum selesai bicara Jesly memotong perkataan Master Lian.

"Perintah Peri Ruby untuk mengizinkan Tuan Muda dan saya melatih duyung. Saya akan berhenti melatih duyung jika Peri Ruby yang memintanya. Apakah anda akan mengambil alih perintah Peri Ruby dan melanggarnya?"

"Jesly, berhentilah." Pinta Master Muse.

"Jesly, apa anda mengancam Tuan Muda?" Tanya Tzeitel.

"Tidak! Saya hanya berpikir, jika Tuan Muda menang tanpa kehormatan. Bagaimana orang bisa mempercayai dan menghargainya?"

"Yang Mulia, saya akan memenangkan kompetisi melatih duyung dengan kemampuan yang saya miliki. Kita harus menuruti perintah." Ucap Tuan Muda Alaric.

"Jesly, saya tau anda bisa melihat melalui segala hal. Saya adalah orang yang sabar. Anda bisa berkompetisi dengan Alaric untuk partisipasi melatih dan menjinakkan duyung."

"Ayahanda," Tuan Muda Alaric menyela hendak protes.

"Tapi ingat, apa yang ingin saya lihat adalah hasil yang memuaskan! Saya akan pergi bertapa untuk sementara waktu. Dalam hal melatih duyung, kita harus menetapkan aturannya. Xenia, apa anda punya saran?" Tanya Yang Mulia pada Xenia.

"Yang Mulia, mereka harus mengambil giliran untuk melatih duyung dalam tiga hari secara terpisah. Setelah selesai, mereka tidak boleh terlibat lagi."

"Bagaimana jika ada yang curang?"

"Mereka pasti akan di hukum!" Tegas Xenia.

"Baiklah. Xenia akan mengambil alih untuk mengawasi mereka. Setelah saya kembali, saya berharap mendengar kabar baik."

"Baik, Yang Mulia." Ucap Jesly.

"Baik, Yang Mulia." Ucap Tuan Muda Alaric.

Jesly lebih dulu meninggalkan Aula Terestrial setelah cukup berhasil membuatnya bisa melatih duyung kembali. "Kenapa?"

Tuan Muda Alaric menyusul Jesly. "Ada apa?" Tanya Jesly datar.

"Duyung itu sudah kehilangan kepercayaan pada anda jadi, anda tidak akan bisa menang. Kenapa anda tidak menyerah saja?"

"Dia tidak mempercayai saya tapi dia juga tidak akan menyerah pada anda. Permainan ini berakhir seri, jadi apa saya harus menyerah?"

"Tetap saja di tempat anda berada saat ini sebagai Guru Spiritual. Kenapa anda tetap ingin bersaing dengan saya? Tidak bisakah anda menyerahkan duyung itu begitu saja?"

"Saya tidak bersaing dengan anda. Yang saya pikirkan yaitu jika saya menyerah, duyung itu akan disiksa oleh kalian. Saya tidak tahan melihatnya!" Dengan sengaja Jesly menabrak bahu Tuan Muda Alaric lalu pergi tanpa berkata lagi.

Alaric menatap punggung Jesly yang kian menjauh. "Jadi, aku harus bersaingan denganmu sekarang."

.

.

.

Tzeitel menuangkan teh hangat pada cangkir. "Yang Mulia, kenapa anda mengizinkan Jesly untuk melatih duyung dan bertindak semaunya hari ini?"

"Jika Alaric menang kali ini dari Jesly dengan kemampuannya, barulah semua orang bisa percaya padanya."

"Tapi.. sekarang adalah saat yang penting untuk melatih duyung. Jika anda tidak membantunya, bagaimana jika dia tidak bisa mengalahkan Jesly?"

Yang Mulia Heinrich menghela nafas. "Tidak apa-apa. Selama Alaric bertekad melakukannya, tidak masalah dia menang atau kalah itu akan menjadi kehormatan dan pujian bagi Kerajaan Vielstead."

.

.

.

Lily berdiri di pintu Gua Refleksi. Jesly berlari mendekatinya. "Jesly,"

"Bagaimana dengan Albert?"

"Guru Spiritual menyiksanya lagi. Menurut Alaric, dia mengungkap segala hal yang kita lakukan pada Albert. Apa menurutmu dia masih mempercayaimu? Bagaimana jika dia bertarung melawan mu saat kamu masuk ke dalam?"

Jesly menggelengkan kepalanya. "Tidak. Jika dia tidak mempercayaiku sama sekali, dia tidak akan melakukan apa yang ku katakan padanya sehingga membuatnya tertangkap. Sekarang aku akan lihat seberapa besar dia mempercayaiku." Jesly masuk ke dalam, Lily mengekornya di belakang.

Albert mengusap dahinya yang penuh dengan keringat. nafasnya tidak teratur.

"Pergilah! Biarkan aku yang menjaganya." titah Jesly pada kedua prajurit.

"Master Jesly, kurasa itu tidak perlu."

"Apa yang salah? Aku memintamu pergi, jadi aku yang akan bertanggung jawab atas ini."

Xenia memasuki Gua Refleksi. "Duyung ini terkait dengan Kerajaan Vielstead. Saya rasa, anda tidak berhak atas tanggung jawab ini." Xenia berhenti tepat di hadapan Jesly.

"Ini giliran saya untuk melatihnya selama tiga hari. Saya akan melatihnya dengan cara saya sendiri. Anda tidak punya hak untuk ikut campur!"

"Saya tau anda mempunyai alasan melepaskannya sebelumnya tapi anda melanggar aturan Kerajaan Vielstead. Anda di kurung selama tiga hari sebagai hukuman. Keluar!"

"Bagaimana jika saya bersikeras melatih duyung?" tantang Jesly.

Xenia maju satu langkah, menatap tajam Jesly. "Ini perintah dari Yang Mulia! Anda akan di hukum dengan keras!"

"Jesly, kita tidak akan bisa mengalahkannya. Dengarkan dia!" bisik Lily.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!