Season 2 - Pewaris Phoenix Api Xiao Chen.
Di saat umat manusia telah berada di ambang kehancuran, Xiao Chen pun bangkit dari kematiannya dengan kekuatan yang telah mencapai ranah Setengah Dewa. Namun, kematian Fang Hao dan juga kerabat-kerabatnya dari Kekaisaran Bintang Biru, membuat Xiao Chen marah besar.
Xiao Chen pun memasuki wilayah Suci Ras Iblis, dan puncak pertarungan umat manusia melawan Ras iblis pun terjadi, mengguncang dunia.
Akankah Xiao Chen membawakan kemenangan bagi umat manusia? Ataukah umat manusia akan benar-benar tenggelam dalam kehancuran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 191
"Kembalinya suamimu, membuat semangat para pejuang umat manusia kembali meningkat!" kata Yang Jian, kepada Yun Xiao yang berada di sampingnya.
Halaman Dalam Kuil Pemburu Iblis penuh sesak, bahkan Halaman Luar dan juga Kota Suci di datangi semua pejuang umat manusia. Membuat Kota Suci yang tenang dan biasanya selalu damai, kini menjadi lautan manusia.
Kedai-kedai penuh, taman kota penuh, bahkan semuanya nampak tidak ada tempat tersisa untuk menenangkan diri. Ada lebih dari seratus ribu Praktisi manusia yang datang pada hari ini, bahkan mungkin masih banyak orang yang belum tiba di Kota Suci. Mereka semua mempunyai tujuan yang sama, demi kebebasan dan kedamaian dunia, berkumpul di tempat yang sama untuk melawan para Ras Iblis.
Di langit, sebuah perahu terbang membawa sejumlah elite pasukan Kuil Aliansi Tiga Wilayah. Perahu kayu berwarna hitam dengan lambang bendera pedang dan tombak menyilang di tengah perisai besi.
"Aliansi Tiga Wilayah!" ujar Yang Jian, kepalanya terangkat tinggi, melihat perahu Aliansi Tiga Wilayah yang datang mendekat.
Namun tidak hanya mereka dari Aliansi Tiga Wilayah. Perahu terbang yang membawa pasukan Benteng Tenggara pun telah tiba, bersamaan dengan datangnya Klan Phoenix Es yang datang menunggangi burung-burung Phoenix Es yang mengeluarkan hawa dingin, membuat Kota Suci pun seketika ditaburi oleh salju.
Dari sisi lain, satu perahu terbang berwarna putih datang mendekat. Mereka adalah Kelompok Pemburu Iblis tingkat Suci, yang di pimpin oleh Bai Chuan, dan lima anggota kelompoknya.
Bai Chuan adalah seorang kultivator tingkat Jiwa Baru tahap puncak, dan kelima anggotanya mempunyai tingkatan ranah yang tak kalah hebatnya.
"Tidak aku sangka, Benteng Tenggara masih mempunyai sejumlah pejuang yang berani." ucap Yang Jian. Ia tak bisa untuk tidak menahan nafasnya, di saat ia melihat semua orang berkumpul di tempat yang sama dengan tujuan yang sama.
Dari perahu terbang milik Aliansi Tiga Wilayah, seorang laki-laki melayang terbang bersisian dengan Luo Xuan. Di belakangnya, ada lebih dari seratus anggota Kuil Aliansi Tiga Wilayah yang mengikuti, termasuk Huo Qiang'er, Yan Ling, dan juga Sheng Kun.
Dia adalah Luo Feng— 60 tahun, seorang praktisi yang telah mencapai tingkatan ranah Jiwa Baru tahap Puncak, ayah Luo Xuan dan merupakan pemimpin Kuil Aliansi Tiga Wilayah. Luo Feng memiliki wajah tua seperti monyet dengan jenggot putihnya. Rambutnya berwarna putih terikat oleh aksesoris besi di belakangnya.
Luo Feng, Luo Xuan, turun ke bawah, mendarat di depan Yang Jian.
"Tuan Luo!" sapa Yang Jian, membungkuk memberi salam hormat, menyambut kedatangan Luo Feng dan juga Luo Xuan. Di ikuti oleh Yun Xiao dan para tetua Kuil Pemburu Iblis yang membungkuk memberi salam hormat.
"Hm! Ternyata ... kau masih hidup, pak tua!" seru Ratu Phoenix Es Ling Bing dengan nada yang sinis.
Mendengus! Pak tua Luo Feng menoleh ke arah sumber suara itu berasal, mendapati bahwa Ratu Phoenix Es Ling Bing yang datang.
"Ternyata Ratu Ling, lama tidak bertemu!" kata pak tua Luo Feng dengan nada yang dingin.
Di sisi lain, Jian Yu menghampiri Yun Xiao. "Kak Yun, di mana Xiao Chen?" tanya Jian Yu, ia nampak sangat begitu ingin bertemu dengan Xiao Chen, setelah dua bulan terpisah.
"Hm! Kamu sudah mencapai Ranah Jiwa Baru tahap Awal, Yu'er!" kata Yun Xiao, senang dan kagum. Kedua matanya berbinar menatap Jian Yu.
"Ya, kak Yun. Aku berhasil membangkitkan garis darah keturunan Phoenix Es dan juga Naga Langit api dingin." jawab Jian Yu, "Apa Xiao Chen belum datang, kak Yun?" sambung Jian Yu, bertanya kepada Yun Xiao.
Tetapi tiba-tiba langit berubah menjadi merah. Seolah-olah api membara yang tengah membakar langit, mengusir awan putih.
Luo Feng, Luo Xuan, dan juga Bai Chuan sangat begitu terkejut, menjadikan mereka begitu waspada.
"Sial! Apakah ras iblis telah mengetahui rencana kita?" ucap Luo Feng, geram. Ia pun sontak mengeluarkan tombak hitam berujung emas yang tajam.
Yang Jian pun segera berjalan ke depan untuk menenangkan pak tua Luo Feng.
"Tuan Luo tidak perlu khawatir! Orang ini bukanlah musuh!" kata Yang Jian dengan sangat begitu tenang, bahkan ia tersenyum kecil di saat ia berbicara seperti itu.
Tiba-tiba sebuah lubang ruang kehampaan muncul di atas langit, merobek ruang, menghasilkan suara retakan seperti kaca-kaca yang pecah. Dan dari dalam lubang ruang, sosok Xiao Chen pun muncul bersama Chu Yun, Luo Li, dan juga Yuan Yao.
"Maaf, aku terlambat!" ucap Xiao Chen dengan tegas dan penuh wibawa.
"Si— siapa bocah ini?" kata Luo Feng, tubuhnya bergetar walaupun hanya dengan kehadiran Xiao Chen dihadapannya.
Luo Xuan yang panik pun kembali merasa lega. Ia pun segera berbicara kepada ayahnya.
"Ayah tenang saja! Dia adalah bocah kecil bernama Xiao Chen itu!" kata Luo Xuan.