Alrazi adalah seorang suami yang hanya memiliki pekerjaan sebagai tukang ojol, saat ia kembali ke rumah, ia semua bajunya sudah ada di teras rumah. Dan istrinya mengaku telah berhubungan dengan mantan pacarnya yang kaya.
Ia di usir dari rumah, dan motornya di ambil, akhirnya ia pun pergi dari rumah tersebut. Tak sengaja ia menendang sebuah kotak misterius, yang ternyata ada sistem.
Dengan adanya sistem, hidupnya berubah total menjadi lebih baik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8~ Pembelian mobil
Sesampainya di showroom, Alrazi bersyukur melihat bahwa pintu depan masih terbuka. Biasanya, showroom tutup pukul 20.00, tapi malam ini ada cahaya yang menyala di dalam. Dia masuk dengan hati-hati, mata langsung terpesona melihat barisan mobil-mobil mewah yang terparkir rapi di lantai granit: SUV ukuran besar, mobil keluarga dengan ruang bagasi luas, bahkan beberapa mobil klasik yang terawat dengan baik.
Tapi sebelum dia sempat melihat lebih jauh, seorang wanita muda dengan jas hitam mendekat menghampirinya, karyawan showroom yang tampak kebingungan melihat kedatangannya.
Tatapan karyawan itu langsung berubah, dari kebingungan menjadi nada yang merendahkan saat melihat pakaian Alrazi yang lusuh, jaket yang kusam dan sepatu yang lusuh. Dia mengangkat alis, suara sedikit ketus "Maaf jika Anda ingin meminta uang, showroom kami tidak menerima pengemis."
Alrazi terkejut, dada sedikit terasa terjepit. Tapi dia segera mengangkat kepala, suara tegas: "Saya bukan pengemis, saya datang untuk membeli mobil."
Karyawan itu menertawakan sedikit, tatapan tidak percaya terlihat jelas di matanya. "Membeli mobil? Apa kau yakin kau datang membeli mobil?" tanya dia sambil menatap dari kepala ke kaki Alrazi. "Dari penampilanmu, seolah orang miskin yang tidak sanggup beli bensin pun, apalagi mobil di sini yang harganya jutaan-jutaan."
Beberapa karyawan lain yang sedang membersihkan mobil berhenti dan menatap, sebagian dari mereka tersenyum lebar. Alrazi merasakan darahnya menderas, tapi dia menahan amarah.
"Jadi kalian tidak memperbolehkan aku untuk membeli mobil di sini? Tidak menerima orang yang berpakaian lusuh?"
"Bukan begitu, tapi... Anda lihat sendiri, semua mobil di sini mahal. Sudah pasti Anda tidak..."
Belum sempat dia selesai bicara, seorang pria mendekat. Dia mengenakan jas abu-abu yang rapi, tapi tatapannya hangat.
Karyawan itu menepis karyawan perempuan itu menandakan jika ia yang akan melayani pembeli. "Nama saya Budi. Mari Tuan, saya yang antar Anda untuk membeli mobil," ucapnya mempersilahkan, tangan membimbing Alrazi ke dalam bagian showroom yang lebih tenang.
Alrazi mengangguk. Ia mengikuti Budi ke barisan SUV di sudut dalam, di mana cahaya lampu lebih lembut dan tidak ada orang lain yang menatap.
Budi menghentikan langkahnya di depan sebuah mobil berwarna hitam, tubuhnya kokoh tapi tampilan tidak mencolok. Dia menjelaskan setiap fitur dengan cepat tapi jelas: "Ini SUV tipe off-road, ruang bagasi luas sampai 2.000 liter, sistem keamanan canggih dengan sensor gerakan dan kunci digital — cocok untuk apa pun yang Anda butuhkan. Bahkan, mobil ini tahan air dan bisa melewati jalan tergenang dengan mudah."
Alrazi menyentuh bingkainya, merasakan permukaannya yang halus. Mobil ini memang cocok untuk misi-misinya, "Mobil ini bagus," ucapnya dengan suara lembut. "Berapa harganya?"
"Harga 700 juta," jawab karyawan itu.
Karyawan yang meremehkannya tadi menatap tajam dari belakang. "Cih! Orang miskin sok mau membeli mobil, jangan bilang dia cuma mau masuk lihat-lihat doang."
"Baiklah, aku mau yang ini," ucap Alrazi membuat karyawan itu terkejut.
"Baik Tuan, mari ikut saya untuk mengurus administrasinya," kata karyawan itu dengan senyum lebar, karena penjualan mobil mahal itu, ia juga mendapatkan komisi yang cukup besar.
Tanpa ragu, Alrazi menyelesaikan transaksi dengan bantuan Budi. Dalam waktu 15 menit, semua dokumen sudah selesai, dan kunci mobil ada di tangannya.
Ting!
[Saldo Ana di kurang 700.000.000]
[Sisa Saldo Anda 279.500.000]
why bekas bininya pun dikerjakan
kenapa tak direjek saja
lanjut up lagi thor