Kimmy, mahasiswi semester 3 yang nekad bunuh diri akibat ibunya meninggal. sikap bodohnya ini membawanya masuk ke rumah sakit. di rumah sakit inilah, perjumpaan Kimmy dengan seorang dokter tampan bernama Nico.
Adalah Snowdrop yang, yang berwarna putih yang hanya tumbuh di musim dingin. berawal dari bunga itu, Kimmy sering bertemu dengan Dokter Kimmy. Seiring bergulirnya waktu, Kimmy jatuh cinta pada dokter tampan tersebut.
Di tengah perasaan cintanya pada Nico, sahabatnya Max mengungkapkan cinta pada dirinya. Kimmy kebingungan karena Max yang ia anggap sebagai sahabatnya sendiri. Bersamaan itu pula tanpa Max sadari, Jeslyn sahabat karibnya diam-diam juga memendap cinta pada Max.
Sementara itu Kimmy justru resah dengan perasaannya. sebab sikap Nico yang selalu perhatian dan baik hati, tidak juga dibarengi ungkapan cinta. hingga akhirrnya kenyataan pahit pun harus dia terima. dimana Nico menganggap Kimmy sebagai adik sendiri. Sebab Kimmy mirip dengan adiknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enjels, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
Musim dingin mulai datang. Semua Kimmy, Jeslyn dan Max sudah akan mengikuti ujian semester. Kimmy akan menjalani semester 5, otomatis akan semakin sibuk dengan kegiatan kampus karena semakin tinggi semester maka semakin kompleks beban nya.
Kadang-kadang dia bingung sendiri, saat ini ia menjalani kuliahnya sehari-hari seperti tidak ada tujuan dan hanya sebuah formalitas. Dulu ia bermimpi untuk melanjutkan usaha ayahnya itulah kenapa ia mengambil jurusan Manajemen bisnis. Akan tetapi semakin kesini semenjak ibunya meninggal dan hubungannya dengan ayahnya tidak baik dia menjadi bingung akan kemana hidupnya setelah ini.
Saat ini yang ada dipikirannya ialah bagaimana caranya menarik perhatian Nico meskipun itu dengan cara yang terkesan egois.
Devita beberapa kali menemui Kimmy dan berkata pada gadis itu untuk menjauhi Nico. Namun Kimmy tak pernah mendengarkan apa yang Devita katakan. Ia merasa Nico selalu berpihak kepadanya karena Nico sudah berjanji untuk selalu menjaga gadis itu. Akhirnya Kimmylah yang selalu mendapat perhatian dari Nico dan membuat Devita semakin geram.
Setelah beberapa hari berlalu, ujian akhirnya bisa dilalui oleh Kimmy dengan cepat. Kimmy, Jeslyn dan Max ingin pergi ke suatu tempat sebagai perayaan atas selesainya ujian mereka seperti remaja pada umumnya. Kimmy juga ingin meminta pendapat kedua temannya mengenai pendidikannya selanjutnya karena ia mendapatkan tawaran untuk menjadi menjadi mahasiswa pertukaran pelajar ke Jepang selama 2 semester. Ia bingung apakah akan mengambil tawaran tersebut dan berangkat ke Jepang atau mengambil matakuliah magang di perusahaan ayahnya.
Kimmy dari dulu adalah gadis yang cukup manja, ia belum pernah pergi jauh dari ayah dan ibu nya ataupun merantau.
"Sebenarnya kita mau kemana?" tanya Jeslyn berada dalam mobil Max.
"Diamlah! Aku akan mengajak kalian makan sepuasnya di restoran milik ayahku. Anggap saja ini sebagai syukuran karena kita telah melalui satu semester ini dengan melakukan yang terbaik" ucap Max.
Tak berapa lama mereka bertiga telah sampai di sebuah restoran yang cukup besar Jeslyn tampak takjub sedangkan Kimmy tampak biasa-biasa saja. Entah apa yang dipikirkan gadis itu saat ini. Ia ingin ke rumah sakit untuk melihat bunga Snowdrop nya yang mungkin sudah mekar.
"Ayo masuk" ajak Max
Ketiganya duduk di sebuah kursi restoran yang cukup mewah. Berbagai hiasan restoran itu terlihat sangat elegan. pelayan yang ada di restoran itu melayani mereka dengan sangat baik apalagi mereka tau Max adalah anak dari pemilik restoran itu.
Beberapa saat berlalu, menu yang mereka pesan akhirnya datang. Jeslyn menyantap makanan itu dengan cepat. Sementara Kimmy menikmati makanan itu dengan pelan karena masih panas.
"Dasar pipi dorayaki! makanmu sangat cepat pantas saja pipimu bulat!' ejek Max. Jeslyn menggembungkan pipinya kesal tapi tak ingin menghiraukan perkataan Max.
Awalnya Kimmy hanya fokus terhadap makannanya, teteapi kini pandangan Kimmy tertuju pada seorang wanita yang baru saja duduk dikursi yang tak jauh dari tempat duduk nya. Wanita itu duduk berhadapan dengan seorang laku-laku yang cukup tampan. Sesekali lelaki itu mencubit pipi gadis itu seooah gemas.
"Dokter Devita.." Gumam Kimmy nyaris tak terdengar. KImmy benar-benar terkejut dengan apa yang dilihatnya. Devita tampak mesra dengan seorang laki-laki yang mana itu bukanlah Nico. Kimmy begitu yakin jika laki-laki itu pasti memiliki hubungan spesial dengan Devita.
Pandangan Devita menelisik seluruh ruangan restoran saat pesanan yang di pesannya belum datang.
Toba-tiba gadis itu terkejut saat melihat Kimmy yang tengah menatap ke arahnya. Dengan cepat Devita menatap Kimmy dnegan pandangan tajam seolah mengatakan 'awas jika kau berani mengatakan hal ini kepada Nico'.
"Sayang... kau sedang melihat apa?" tanya seorang laki-laki yang duduk di dekat Devita. Kimmy yang emndengar sebutan sayang dari laki-laki itu benar-benar geram karena yang ia tau jika Devita menghianati Nico.
Kimmy sudah tak nyaman dengan keadaan di restoran itu. ia ingin segera ke rumah sakit dan emmberi tahu Nico tentang apa yang dilihatnya saat ini.
"Aku ingin pulang sekarang" ucap Kimmy. Ia segera meninggalkan restoran milik ayah Max tanpa menghiraukan teriakan Jeslyn dan Max.
"Tak ingin kalah oleh Kimmy, Devita segera mengajak kekasih gelapnya untuk pergi dari restoran itu dan memintanya untuk mengantar ia ke rumah sakit.
Seperti nya Kimmy kalah cepat oleh Devita. Devita telah sampai di Beteshda Hospital disaat Kimmy masih dalam perjalanan menuju rumah sakit itu. Kimmy emmang hanya bisa menaiki bis hingga sedikit lambat sampai ke rumah sakit itu.
Dengan cepat Devita masuk ke dalam ruangan Nico dan duduk di hadapan Nico yang sedang sibuk dengan berkas-berkas pasiennya.
"Dev?? apa yang terjadi? Kenapa nafasmu tersenggal-senggal seperti itu?" tanya Nico heran.
Devita menghembuskan nafasnya perlahan agar dia dapat segera berbicara pada Nico.
"NIco... Aku ingin menikah denganmu"
Nico seketika mengalihkan pandangannya dari berkas-berkas yang ada ditangannya ke arah Devita.
"Kenapa tiba-tiba kau bicara seperti itu Dev?"
"Aku tak ingin berpisah denganmu lagi. Apa kau sadar jika gadis yang kau anggap sebagai pengganti Merlyn itu mencoba untuk memisahkan kita berdua?" tanya Devita
"Apa maksudmu Devita? Aku tak mengerti?"
"Kimmy. Gadis itu berulangkali berbohong padamu tentang sakit yang ia alamai. Kau tau kan jika semua itu hanya akal-akalan dia saja utnuk menyita perhatianmu? Dia tidak ingin melihatmu meluangkan waktu untukku" Jelas Devita.
"Lalu?" apa semua itu membuatmu terganggu Dev? Bukankah hubungan kita tetap baik-baik saja?
Devita tak mmampu menjawab pertanyaan Nico. ia kehabisan akal untuk menjelek-jelekkan Kimmy di depan Dokter itu.
"Iya.. mungkin itu tidak masalah bagimu Nico. Tapi apa kau tau jika aku sangat terluka saat kau lebih emmerhatikannya dibandingkan aku? Aku emrasa sakit hati Nico. Aku takut kehilanganmu lagi" Kini Devita menangis di depan Nico dan membuat Nico mendekatke arahnya memeluknya.
"Maafkan aku Dev... Aku benar-benar minta maaf. Aku pikir tidak kau juga bisa menerimanya. Aku memeprhatikannya dia karena sudah kuanggap sebagai adik kandungku sendiri. Kuharap kau tak perlu khawatir dengan hal ini Devita" Ucap Nico sambil membelai rambut Devita.
"Tapi aku takut kau akan jatuh cinta padanya Nic. Dia bukan adik kandungmu bukan? Tak bisakah kau buat aku percaya jika perasaanmu terhadap Kimmy hanyalah sebuah perasaan sayang seorang kakak terhadap adiknya?" kata Devita merajuk.
"Apa yang harus kulakukan untuk membuatmu percaya padaku Dev?"
"Aku ingin kau bersikap tegas pada KImmy. Jika ku terus membiarkan Kimmy berbohong itu hanya akan membuatnya menjadi gadis yang tidak baik"
Nico sedikit berpikir lalu melepas pelukannya.
"Baiklah.., aku akan melakukan hal itu. Dan sebaiknya kau tak perlu khawatir lagi. Aku hanya menyayangi Kimmy sebagi adkku, semua itu tak berubah sampai kapan pun Dev. Dan satu lagi, kita akan menikah".
